Anda di halaman 1dari 35

PERTUMBUHAN

MIKROORGANISME
PERTEMUAN 3
PERTUMBUHAN

• Pertumbuhan adalah bertambahnya tinggi


atau berat suatu organisme  bertambah
nya ukuran sel atau bertambahnya jumlah
sel.
• Dalam dunia mikroba pertumbuhan
diartikan sebagai bertambahnya jumlah
sel. Hal ini karena mikroba sebagian besar
adalah organisme bersel tunggal.
PERTUMBUHAN MIKROBA
• Mikroba memperbanyak diri melalui
pembelahan sel maupun reproduksi seksual.
• Reproduksi seksual hanya dijumpai pada
mikroba bersel banyak seperti jamur.
• Jenis kelamin bakteri tidak dapat ditentukan,
hanya saja bakteri yang memberikan DNA
disebut jantan dan sebaliknya bakteri
penerima DNA disebut betina.
PEMBELAHAN SEL
• Pembelahan biner dan pertunasan (budding).
• Pembelahan biner adalah pembelahan yang
menghasilkan 2 sel sama besar
• Pertunasan adalah pembelahan yang
menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar (sel
yang besar disebut induk dan sel yang kecil
disebut anak).
• Pada jamur terdapat suatu deviasi dari
pembelahan biner yang disebut pembelahan
filamentus
PEMBELAHAN
BINER
Rapid Growth of Bacterial Population
PEMBELAHAN SEL FILAMEN
• Pembelahan atau pertumbuhan filamentus
adalah pembelahan sel filamen (sel tubulus
yang panjang)  hasil pembelahan tidak
terpisah melainkan tetap menjadi suatu
bagian utuh dr organisme tersebut. Hal ini
terjadi karena jamur merupakan mikroba
bersel banyak.
KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA
KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA
Pertumbuhan mikroba terbagi menjadi 4 fase:
1. Lag phase :
2. Log (exponential growth) phase :
3. Stationary phase
4. Death (logaritmic decline) phase
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Bakteri

1. Nutrien
2. Media
3. Kondisi fisik:
suhu, oksigen, pH, lingkungan
1. Nutrien - nutrisi
Seperti mahluk hidup yg lain, mikroba memerlukan
makanan untuk kebutuhan hidupnya yg berupa zat
organik atau anorganik.
Bahan makanan tersebut dinamakan nutrien, sedangkan
proses mengasimilasi makanannya disebut nutrisi.
Makronutrien : nutrien yg dibutuhkan dlm jumlah yg
banyak
Mikronutrien : nutrien yg diperlukan dlm jumlah yg
sedikit
Beda organisme , beda kebutuhan jenis nutriennya dan
Jumlahnya
NUTRIEN
1. Air: sel 70‐85%
2. Sumber energi : sinar matahari atau zat kimia
3. Sumber karbon: organik atau anorganik (CO2)
4. Sumber nitrogen: organik atau anorganik (N2
Udara/gas:70%),Nitrat, Nitrit.
5. Sumber aseptor elektron :O2 atau zat organik
6. Sumber mineral
7. Faktor tumbuh
Makronutrien
ELEMEN KETERSEDIAAN DI LINGKUNGAN
CARBON (C) CO2, KOMPONEN ORGANIK
HIDROGEN (H ) H2O, KOMPONEN ORGANIK
OKSIGEN (O) H2,O2, KOMPONEN ORGANIK
NITROGEN (N) NH3, NO 3⁻,N2, KOMPONEN NITROGEN ORGANIK.
PHOSPHOR (P) PO4 ₃⁻
SULFUR ( S) H2S,, SO4 ²⁻,,KOMPONEN SULFUR
ORGANIK,LOGAM SULFIT(FeS,CuS,,ZnS,NiS dll.
POTASSIUM (K) K⁺ dalam larutan atau sebagai garam K
MAGNESIUM ( Mg) Mg ²⁺ dlm larutan atau sebagai garam Mg
SODIUM (Na) Na⁺ sebagai larutan atau terikat sebagi garam NaCl
dan garam lainnya.
CALCIUM (Ca) Ca²⁺ dalam larutan larutanatau sebagai sebagai CaSO4 atau
garam lainnya.
BESI (Fe) Fe²⁺ atau Fe³⁺dlm. Larutan atau FeS,Fe(OH)3 dll.
MIKRONUTRIEN

• Mangan • Vanadium
• Molibdenium • Boron
• Seng • Klor
• Tembaga • Natrium
• Kobalt • Selenium
• Nikel • Silika
2. MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
• Substansi untuk menumbuhkan dan
mengembang - biakan mikroba
• Media dapat dibuat dari bahan alam seperti
tauge, kentang, wortel, daging, telur, susu
ataupun dari bahan buatan yg berupa senyawa
kimia organik ataupun anorganik
Syarat Media:
1. Mengandung semua unsur nutrien yang
diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh
mikroba, seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
Bentuk, susunan dan sifat media

1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat


pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi
2. Media padat : menggunakan agar, merupakan
media umum yang dipergunakan untuk
pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi dan jamur
3. Media semi padat atau semi cair: penambahan
zat padat 50%, dipergunakan untuk
pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air, anaerobik atau fakultatif
Pembagian media berdasarkan sifat

1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar


kentang dekstrosa (PDA)
2. Media pengaya
3. Media selektif
4. Media differensial
5. Media penguji
6. Media perhitungan
Media umum
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau
lebih kelompok mikroba secara umum, seperti agar kaldu nutrisi
untuk bakteri , agar kentang dekstrosa untuk jamur

Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan terhadap
suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang
lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di
dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri penyebab
tifus dari feses manusia.

Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis
mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan untuk
jenis-jenis lainnya . Contoh : media SS (Salmonella-Shigella)
Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu
serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah yang
dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri hemolitik, sehingga
bakteri non hemolitik tidak dapat tumbuh atau dihambat.

Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa atau
benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji
vitamin, asam amino, antibiotika, residu pestisida. Media ini
mengandung senyawa dasar untuk pertumbuhan dan perkembang
biakan mikroba juga ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang
akan diuji

Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu
bahan. Media ini dapat berbentuk media umum, media selektif,
media differensial atau media penguji
3. Kondisi Fisik
A. Suhu : proses pertumbuhan tergantung pada
reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia dipengaruhi
oleh suhu. Shg pertumbuhan bakteri sangat
dipengaruhi oleh suhu.
B. Oksigen
Gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri ialah oksigen dan karbon dioksida.
C. pH
Untuk pertumbuhan bakteri membutuhkan pH
optimum terletak antara 6,5 dan 7,5, Tetapi ada
beberapa bakteri yang dapat tumbuh pada pH
rendah, atau pada pH tinggi (basa)
Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam
penyediaan kondisi optimum untuk pertumbuhan
bakteri

Pada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam tinggi


dikenal bakteri halofilik yaitu bakteri yang dapat hidup
pada air asin di laut. Mikroorganisme yang
membutuhkan konsentrasi garam tinggi untuk
pertumbuhannya disebut halofil obligat

Bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa garam


maupun mengandung garam disebut halofil fakultatif
Quantification of Bacteria
• Cell Numbers

• Total Mass of the Population

• Population Per Media


cells / ml or cells / gram

• Direct and Indirect Methods


Direct Counting Methods
• Normally Viable Counts
• Colony Starts Out as 1 Bacteria that
Reproduced
• Colonies May Not All Be The Same Size
Direct Measurements
1. Plate Count
a. Spread (Streak) Plate
b. Pour Plate
2. Direct Observation on Slides
Petroff-Hausser Chamber Slide
3. Filtration
4. Most Probable Number
PLATE COUNT
Petroff-Hausser Chamber Slide
Total count memerlukan mikroskop dan wadah
yang diketahui volumenya. Jika setetes kultur
dimasukkan ke dalam wadah (misalnya
hemasitometer) yang telah diketahui
volumenya, maka jumlah sel dapat dihitung.
Akan tetapi, cara ini memiliki keterbatasan, yaitu
tidak dapat membedakan sel hidup dan mati
dan tidak dapat digunakan pada jumlah sel yang
sangat sedikit (kurang dari 106 sel/ml).
Direct Method
Filtration
Jenis mikroba berdasarkan nutrisi
• Bakteri autotrof : bakteri yang mampu membuat
makanannya sendiri. Bakteri autrof dibedakan dalam
dua kelompok berdasarkan asal energi untuk
mensintesis makanannya, yaitu fotoautotrof dan
kemoautotrof
• Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis pigmen
bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh makanannya
melalui proses fotosintesis
Bakteri kemoautotrof

• bakteri yang menggunakan energi kimia untuk


mensintesis makanannya. Energi kimia
diperoleh dari proses oksidasi senyawa
anorganik. Contoh:
– Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero
menjadi ion feri.
– Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah
bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri
saprofit dan bakteri parasit.

Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa
organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa organisme,
misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan. Sedangkan
produk organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme
atau produk organisme yang mengandung bakteri akan
mengalami proses penguraian.
Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme
pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit
adalah E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan
Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)

Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan atau manusia.

Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka


bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan
Clostridium tetani
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak
makanannya agar memperoleh energi, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob

Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energi.
Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter

Bakteri anaerob
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energinya. Enegi diperoleh dari proses
perombakan senyawa organik tanpa menggunakan
oksigen yang disebut fermentasi. Bakteri anaerob
dibedakan menjadi anaerob obligat dan fakultatif
Bakteri anaerob obligat
Hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen
merupakan racun.
Contoh : bakteri belerang, bakteri metana
(Methanobacterium), Micrococcus denitrificans,
Clostridium botulinum dan Clostridium tetani

Bakteri anaerob fakultatif


dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen.
Contoh : E. coli dan Lactobacillus

Anda mungkin juga menyukai