ehnik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja (praktek) yang menjaga
sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah
kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan.
Dasar digunakannya tehnik aseptik adalah adanya banyak partikel debu yang
mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yang mungkin dapat masuk ke
dalam cawan, mulut erlenmeyer, atau mengendap di area kerja. Pertumbuhan
mikroba yang tidak diinginkan ini dapat mempengaruhi atau mengganggu hasil
dari suatu percobaan. Mikroorganisme dapat juga ”jatuh” dari tangan operator,
sarung tangan atau jas laboratorium karena pergerakan lengan yang relatif cepat.
Penggunaan tehnik aseptik meminimalisir material yang digunakan terhadap agen
pengontaminasi. Pada kenyataanya tehnik aspetis tidak dapat melindungi secara
sempurna dari bahaya kontaminan. Namun semakin banyak belajar dari
pengalaman maka semakin mengurangi resiko yang ditimbulkan.
Tehnik aseptis digunakan pada saat :
- Teknik aseptis seharusnya digunakan saat kita bekerja dengan mikroorganisme
hidup dan dengan segala media pertumbuhannya.
- Teknik aseptis sebaiknya digunakan ketika kita tidak ingin larutan dari suatu
botol tidak berubah sifat akibat aktivitas mikroorganisme, seperti saat membuat
buffer meskipun buffer dengan konsentrasi garam tinggi atau mengandung
deterjen.
- Teknik aseptis disarankan pada saat kita bekerja menggunakan agen atau
senyawa yang berbahaya seperti bahan kimia beracun atau bahan radioaktif. Tentu
saja perlindungan diri sendiri dari bahaya senyawa ini lebih penting.
Beberapa contoh :
- Mentransfer biakan dari media satu ke media lainnya. Bakteri kontaminan yang
tumbuh tentu saja dapat mengganggu kemurnian biakan dan mungkin saja
membuat rancu hasil yang didapatkan.
- Memfilter media atau serum dan menghitung jumlah bakteri dengan cara filtrasi.
Kontaminasi yang ikut tersaring dapat tumbuh pada media baru yang membuat
tidak terpakainya media pertumbuhan tersebut atau mempengaruhi jumlah total
bakteri.
- Membuka dan merehidrasi bakteri terliofolisasi. Teknik aseptis dapat menjaga sel
yang terrehidrasi dari bakteri kontaminan dan menjaga tidak keluarnya sel ke meja
kerja.
- Melakukan reaksi restriksi atau PCR. Walaupun enzim restriksi pada umumnya
disimpan dalam gliserol 50% (bakteriostatik) tapi enzim yang diencerkan akan
lebih rentan rusak akibat aktivitas mikroorganisme atau dihambat oleh ion atau
unsur tertentu. Kontaminasi DNA asing yang masuk ke dalam tube PCR mungkin
dapat teramplifikasi sehingga hasil yang didapat membingungkan.
- Melabeli sel dengan (32P) fosfat. Pada kasus ini kerja aseptis ditujukan untuk
melindungi operator dari bahan kimia berbahaya. Jika menggunakan teknik aseptis
maka Anda tidak akan membiarkan tutup bahan radioaktif terbuka atau secara
tidak sengaja menggunakan pipet bekas bahan radioaktif.
Terminologi :
Antiseptik – bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Asepsis – pencegahan kepada mikroorganisme penkontaminasi dengan
membunuh, memindahkan atau mencegah masuk mikroorganisme terhadap bahan
steril.
Bakterisida – bahan kimia atau fisika yang dapat membunuh sel vegetatif (non-
spore forming) bakteri.
Bakteriostatik – bahan kimia yang dapat mencegah pertumbuhan (multiplikasi)
bakteri.
Kontaminasi – introduksi atau pemaparan mikroorganisme terhadap bahan steril.
Disinfektan – bahan kimia yang diperuntukkan membunuh, memindahkan
mikroorganisme pathogen kecuali spora bakteri.
Steril – bebas dari mikroorganisme
Sterilisasi – pembebasan suatu benda terhadap segala jenis kehidupan..
Pradhika, E. I. 2009
Referensi:
Barker, Kathy. 1998. At The Bench, A Laboratory Navigator. Cold Spring Harbor
Laboratory Press, New York.
Donacki, Nanci. 2004. Aseptic techniques used by Cell Culture specialists in
handling products from and/or mammalian cells. http://protocol-online.org.
James, Daniel E., 2008. Nine Safe Practices for the Microbiology
Laboratory Carolina Biological Supply, Burlington, NC.John C. Schof ield,
B.V.Sc., M.R.C.V.S. Essentials for Animal Research:A Primer for Research
Personnel : Principles of Aseptic Technique.http://www.unmc.edu/Education
Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo. 2008. Biosafety : Pedoman
Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT. Multazam
Mitra Prima.