Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ETIKA PROFESI HUKUM

NAMA : SYIFA PUTRI AULIA


KELAS : A4
NIM : 010002000232
HARI/TANGGAL : SENIN 5-4-2021

(BUTIR DISKUSI)
1. Apakah kode etik profesi itu?

 Kode etik profesi merupakan acuan perilaku individu atau perusahaan


dan dianggap sebagai perilaku yang diikuti oleh peserta dalam
kegiatan profesional. Tenaga profesional memiliki pengetahuan dan
keahlian khusus, dan secara khusus telah merumuskan kode etik
untuk mengelola cara menggunakan pengetahuan dan keterampilan
tersebut, terutama pada masalah etika.
 Kode etik adalah prinsip-prinsip moral yang melekat pada suatu
profesi dan disusun secara sistematis; di dalamnya memuat norma,
nilai, dan aturan suatu profesi yang ditulis secara tegas tentang apa
yang baik dan benar yang perlu dilakukan dan apa yang buruk dan
tidak boleh dilakukan.
 Kode etik profesi adalah norma yang diterima dan diterapkan oleh
kelompok suatu profesi, berfungsi sebagai petunjuk terhadap
anggautanya bagaimana bersikap dan berbuat terutama terkait
pelayanan profesinya terhadap masyarakat dan menjaga moralitas
sebagai professional dalam masyarakat; kode etik merupakah suatu
upaya pencegahan sikap dan perbuatan yang tidak etis dari anggota
profesi.

2. Mengapa diadakan atau dibentuk suatu kode etik profesi?

Kode etik berperan sangat penting pada suatu profesi. Agar profesi
dapat berjalan dengan benar maka perlu diikat dengan suatu norma
tertulis yang disebut dengan kode etik profesi. Kode etik profesi dapat
diubah seiring dengan perkembangan zaman yang mengatur diri profesi
yang bersangkutan dan perwujudan nilai moral yang hakiki dan tidak
dipaksakan dari luar. Jadi kode etik diadakan sebagai sarana kontrol
sosial dan untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi serta
melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan atau
penyalahgunaan keahlian.

3. Menurut D.Kohn, terdapat 5 tahapan perkembangan dari apa yang


menjadi tujuan kode etik. Jelaskan!
 Tahap pertama, kode etik organisasi dimaksudkan untuk melindungi
anggota-anggotanya untuk menghadapi persaingan tidak jujur dan
mengembangkan profesi sesuai dengan cita-cita masyarakat.
 Tahap kedua, hubungan antara anggota profesi adalah sesuatu yang
dianggap paling penting, sopan santun harus dijaga dengan baik
diantara anggota satu dengan lainnya dalam profesi yang sama.
 Tahap ketiga, dengan kode etik, semua anggota berada dalam satu
ikatan yang kuat. Ini dimaksudkan supaya tidak terjadi campur tangan
“orang luar” atau untuk melindungi profesi terhadap pemberlakuan
hukum yang dirasakan tidak adil.
 Tahap keempat, supaya praktik pengembangan profesi dapat sesuai
dengan cita-cita, para anggota harus memiliki kualifikasi Pendidikan
yang memadai dan diketahui pula asal-usul sekolah tempat ia
menerima pendidikannya.
 Tahap kelima, adalah tahap dimana orang memandang penting
tentang adanya hubungan antara sebuah profesi dengan pelanan
yang memang dibutuhkan oleh masyarakat hukum. Disini, kebutuhan
masyarakat umum memiliki nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan hak-hak sebuah profesi bahkan pelayanan kepada
masyarakat adalah sesuatu yang sangat diharapkan selalu terjadi.

4. Kualitas moralitas yang bagaimana yang harus dimiliki professional


hukum?

Menurut Notohamidjoyo, sebagaimana dikutip oleh Supriadi, dalam


menjalankan tugas dan kewajibannya, professional hukum harus
memiliki :
 Sikap manusiawi, artinya tidak menanggapi hukum secara formal
belaka, melainkan kebenaran berdasarkan hati Nurani.
 Sikap adil, artinya mencari kelauakan sesuai dengan perasaan
masyarakat.
 Sikap patut, artinya mencari pertimbangan untuk menentukan
keadilan dalam suatu perkara konkret.
 Sikap jujur, artinya menyatakan sesuatu itu benar menurut apa
adanya dan menjauhi yang tidak benar dan tidak patut.
5. Mengapa professional harus humanis, jujur, patut, dan adil?

Menurut E. Sumaryono, seorang penegak hukum harus mempunyai


norma-norma humanis, jujur, patut dan adil. Yaitu :

a. Kemanusiaan : Norma kemanusiaan menuntut supaya dalam


penegakan hukum manusia senantiasa diperlakukan sebagai
manusia, sebab ia memiliki keluhuran pribadi.
b. Keadilan : Keadilan adalah kehendak yang ajeg dan kekal untuk
memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya.
c. Kepatutan : Kepatutan atau equality adalah hak yang wajib dipelihara
dalam pemberlakuan undang-undang dengan maksud untuk
menghilangkan ketajamannya. Kepatutan ini perlu diperhatikan
terutama dalam pergaulan hidup sesame manusia.
d. Kejujuran : Penegak hukum harus bersikap jujur dalam menegakkan
hukum dan keadilan.

6. Mengapa professional hukum harus memiliki pengetahuan bidang ilmu


hukum yang mumpuni?

Seorang sarjana hukum harus memiliki kualitas pengetahuan bidang


ilmu hukum agar diharapkan :
 Menguasai hukum Indonesia.
 Mampu menganalisis masalah-masalah hukum dalam masyarakat.
 Mampu menggunakan hukum sebagai sarana untuk memecahkan
masalah-masalah yang konkret dengan bijaksana dan tetap
berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum.
 Menguasai dasar-dasar ilmiah untuk pengembangan ilmu hukum dan
hukum.
 Mengenal dan peka akan masalah-masalah keadilan dan sosial.

7. Mengapa dapat terjadi pelaksanaan professional hukum bertujuan


business?

Agar profesional hukum dapat dihargai dan dapat imbalan yang layak
untuk mencukupi keperluan hidupnya sesuai dengan profesinya.
Sehingga ada ketertiban dalam semua bidang yang pada akhirnya
terciptalah keselarasan antara sesama manusia, lingkungan, dan alam
semesta dalam arti luas.

Anda mungkin juga menyukai