Anda di halaman 1dari 6

(Monday, March 1 st 2021)

Proses sumber daya manusia dimulai dengan membuat kebijakan untuk merelrut – melatih –
mengevaluasi – membimbing – mempromosikan – memberi kompensasi – mengambil tindakan untuk
karyaawan. Setelah seorang individu direkrut menjadi karyawan, transaksi utama yang mepengaruhi
akun laporan keuangan adalah transaksi penggajian (pembayaran).
Topik berikut terkat dengan proses manajemen sumber daya manusia yang meliputi :

a. Jenis – jenis transaksi dan akun laporan keuangan yang di pengaruhi


b. Jenis – jenis dokumen dan catatan
c. Fungsi – fungsi utama
d. Pemisahan tugas – tugas penting

Dua jenis transaksi utama diproses melalui proses manajemen sumber daya manusia adalah :

1. Pembayaran kepada karyawan untuk jasa yang diberikann (Akun : Kas, Persediaan, Akun biaya
tenaga kerja langsung & tidak langsung, berbagai liabilitas terkait penggajian dan akun biaya)
2. Akural dan pembayaran liabilitas terkait penggajian yang timbul dari jasa karyawan, termasuk
liabilitas untuk jaminan sosial (social security) atau pajak pengangguran (unemployment tax)
(Akun : Kas, Berbagai akrual, seperti : pajak penggajian & biaya pensiun)

Merupakan dokumen dan catatan – catatan penting yang biasanya ada dalam aplikasi
penggajian, sepert :

a. Catatan personil, termasuk tarif upah / otorisasi gaji


b. W-4 dan formulir otorisasi pengurangan lainnya
c. Kartu jam kerja / lembar jam kerja
d. Cek penggajian / catatan setoran langsung
e. Register penggajian
f. Arsip induk penggajian
g. Laporan perubahan arsip induk penggajian
h. Laporan penggajian secara periodik
i. Bebbagai formulir dan laporan pajak.

Tujuan utama dari proses manajemen sumber daya manusia adalah :

1. Mencatat produksi dan jenis biaya penggajian lain dalam akun – akun
2. Memastikan bahwa biaya penggajian adalah untuk melegitimasi aktivitas entitas
3. Liabilitas untuk gaji dan upah yang masih harus di bayar, pajak penggajian, dan berbagai
program tunjangan karyawan lainnya.

Daftar fungsi – fungsi yang biasanya menjadi bagian dalam aplikasi penggajian :

1. Sumbeer daya manusia – otorisasi perekrutan, pemberhentian, penyesuaian tarif upah dan gaji,
gaji, dan pengurangan penggajian.
2. Supervisi – review dan persetujusn atas kehadiran karyawan dan informasi waktu; produktivitas
dan berbagai biaya penggajian.
3. Pencatatan waktu – pemroresan kehadiran karyawan dan informasi waktu dan melakukan
peng-kodean atas distribusi akun
4. Pemrosesan penggajian – perhitungan atas pembayran kotor, penguarangan, dan pembayaran
bersih; pencatatan dan ringkasan pembauayaran dan verifikasi atas distribusi akun
5. Pengeluaran – pembayran kompensasi dan tunjangan karyawan
6. Buku besar – pengakumulasian, pengklasifikasian, dan peringkasan penggajian yang sesuai
dalam buku besar

Pemisahan tugas yang sesuai adalah aktivitas pengendalian yang paling penting dalam sistem
akuntansi. Tugas sebaiknya diberikan kepada indovidu dimana tak seorangpun yang dapat
mengendalikan semua tahapan pemroresan transaksi, ini dapat mengakibatkan salah saji tak terdeteksi.
Beberapa faktor risiko bawaan secara langsung memopengaruhi proses manajemen SDM dan
akun terkait untuk individu yang tidak memiliki profesi di perusahaan. Beberapa faktor yang dapat
dipertimbangkan auditor adalah pengaruh kondisi ekonomi pada biaya penggajian dan ketersediaan
tenaga kerja yang memiliki keterampilan.

Tiga tahap utama yang ada dalam pengaturan risiko pengendalian untuk proses manajemen
SDM, antara lain :

1. Memahami dan mendokumentasikan pengendalian internal


2. Merencanakan dan melaksanakan pengujian pengendalian
3. Menentukan dan mendokumentasikan risiko pengendalian

1. Keterjadian transaksi penggajian


2. Otorisasi transaksi penggajian
3. Akurasi transaksi penggajian
4. Klasifikasi transaksi penggajian

Jika hasil pengujian pengendalian tidak mendukung tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan untuk sistem penggajian, risiko deteksi akan ditentukan lebih rendah. Ini kan
mensyaratkan sifat dan luas pengujian substantif dari akun terkait penggajian menjadi meningkat.

Auditor mungkin memperoleh keyakinan asersi terkait transaksi dalam hubungannya dengan
pengujian pengendalian internal. Jika pengujian pengendalian mengindikasikan bahwa pengendalian
tidak beroperasi secara efektif, auditor mungkin perlu menguji transaksi pada tanggal saldo akun yang
diuji.
Prosedur analitis susbtantif bermanfaat bagi pengujian substantif utnuk menguji kelogisan biaya
penggajian dan akun akrual terkait penggajian. Prosedur analitis substantif yang dapat digunakan
untuk audit penggajian :

Contoh pengujian substantif transaksi, saldo akun, dan pengungkapan untuk asersi yang terkait
dengan penggajian.
Ketika auditor telah memenuhi prosedur substantif yang direncanakan dari akun terkait
penggajian, semua salah saji yang teridentifikasi sebaiknya dijumlahkan menjadi satu. Kemungkinan
besar salah saji diperbandingkan salah saji yang dapat ditoleransi yang dialokasikan dengan akun
terkait penggajian. Jika kemungkinan salah saji lebih kecil dari salah saji yang dapat ditoleransi,
auditor mungkin menerima akun yang disajikan secara wajar. Namun jika salah saji melebihi salah saji
yang dapat ditoleransi, auditor sebaiknya menyimpulkan akun yang tidak disajikan secara wajar.

Pernyataan FASB No.123 menganjurkan tapi tidak mewajibkan penggunaan metode nilai wajar
untuk menetukan biaya kompensasi pada laporan laba rugi komprehensif. Penentuan nilai wajar untuk
pembayaran berbasis saham akan mensyaratkan penggunaan model penetapan harga opsi untuk
sebagian besar perusahaan. Model – model ini menggabungkan beberapa faktor, termasuk :

1. Harga penawaran opsi


2. Syarat opsi
3. Harga pasar saat ini dari saham yang mendasari
4. Volatility yang diharapkan
5. Dividen yang diharapkan
6. Kurs bebas risiko yang diharapkan.

Selanjutnya, setelah auditor memiliki pemahaman umum kompensasi berbasis saham, biasanya akan
melakukan prosedur seperti :

1. Membaca semua rencana berbasis saham yang dapat diaplikasikan dan meminta keterangan
manajaaemen apakah dokumen lain berisi informasi relevan.
2. Memahami kebijakan, proses, dan pengendalian dalam kompensasi berbasis saham
3. Mengujia rancangan dan efektifitas operasi pengendalian, termasuk penetuan bahwa transaksi
telah diotorisasi dengan sesuai.
4. Memperoleh dan memverifikasi akurasi skedul pendukung pemberian kompensasi berbasis saham
5. Review notulen dewan direksi untuk memastikan kelengkapa skedul pendukung dan
mengidentifikasi modifikasi untuk syarat atau rencana pemberian yang ada.
6. Melakukan prosedur analitis untuk mengidentifikasi fluktuasi yang tidak biasa dalam biaya
kompensasi dan juga akun terkiat pendapatan/biaya.
7. Menentukan jika ada beberapa pemberian yang dieksekusi untuk biaya laainnya daripada kas
atau jika karyawan ditawarkan kesempatan utnuk menggantikan kerugian pemberian diluar
pemberian yang lain.

Anda mungkin juga menyukai