Skripsi Babiv
Skripsi Babiv
Kecap merupakan salah satu produk awal perusahaan yang dirintis Chu
Sok Sam (alm.), pada 1975 dengan nama PT ABC Central Food Industry (ABC-
CFI) ini. Chu mengawali kiprah bisnis perusahaan ini dengan skala produksi
perusahaan ini mulai memproduksi sirup dan setahun berikutnya (1979) membuat
sambal dan dilanjutkan tahun 1980 memproduksi saus. Lalu, 1982, mulai
diproduksi teh dan sari buah dalam kemasan tetrapack dan minuman kopi segar
Mulai 1980-an, pasar yang dibidik perusahaan ini makin meluas, dari
tersebut sempat diekspor, antara lain ke AS, Kanada, Singapura, Hong Kong,
Jepang, Arab Saudi, Belanda dan Inggris. Porsi produk yang diekspor, 5%-8%
Ketika perusahaan ini berkembang, Chu Sok Sam meninggal dunia tahun
tangan Kogan, perusahaan ini kian ekspansif dan kini mengoperasikan tiga pabrik,
yaitu di Jl. Daan Mogot Km 12, Jakarta Barat (sejak 1975), di Karawang, Jawa
76
77
Barat (sejak Oktober 1995) dan di Pasuruan, Jawa Timur (beroperasi 1998). Total
area ketiga pabrik tersebut sekitar 450 ribu m2. Total Investasinya sekitar US$ 38
juta, dengan modal perusahaan sekitar US$ 28 juta, selebihnya (US$ 10 juta)
dibiayai pinjaman.
Adapun kapasitas total produksi ketiga pabrik per tahun: kecap manis
(sweet soy souces) mencapai 46,1 juta liter, kecap asin (salty soy souces) 2,6 juta
liter, chilli souces 15,5 juta liter, other souces 10,6 juta liter, tomatto ketchups 9,7
juta liter, syrups squashes 58,2 juta liter, dan produk dalam kemasan tetrapack 5,4
juta liter.
mayoritas saham perusahaan ini. Untuk menguasai saham mayoritas ini (sekitar
65%), HJ Heinz mengeluarkan biaya sebesar US$ 70 juta. HJ Heinz yang masuk
lewat tangan Asia Pasific Investment Corporation dari AS dan Wheller Resources
Limited dari British Virgin Island, kemudian mengubah nama perusahaan ini
produsen saus, kecap, dan sirup terbesar di Indonesia ini bisa semakin
lainnya, kualitas produknya, variasi rasa yang cukup banyak, inovasi kemasannya,
produknya yang higienis, dan pengembangan produk yang konsisten. Paling tidak
yang dihubungi menyebutkan, dari sekitar 4.200 karyawannya, lebih dari 2 ribu
pemasaran, yakni di Jakarta dan Surabaya (untuk menangani wilayah Jawa Timur
menggandeng beberapa mitra. Paling tidak saat ini, dengan diperkuat lebih dari
300 armada mobil, Heinz ABC memiliki sekitar 30 titik distribusi. Di Jawa bagian
Barat yang menangani Jawa Barat dan DKI Jakarta, misalnya, ada 9 titik
distribusi. Sementara untuk Jawa Tengah, Heinz ABC memiliki lima titik
Karakteristik yang digambarkan dalam penelitian ini terdiri dari; usia, pekerjaan,
Hasil pengumpulan data 120 responden dari segi usia dan pendidikan
TABEL 4.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
USIA DAN PENDIDIKAN TERAKHIR
Pendidikan Terakhir
Usia Perguruan TOTAL
SD SLTP SMA
Tinggi
< 30 thn 0 0 12 4 16
31 - 35 thn 0 3 11 4 18
36 - 40 thn 6 5 21 6 38
> 40 thn 3 16 25 4 48
Total 9 24 69 18 120
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
tahun dengan jumlah 48 orang, hal tersebut disebabkan karena sebagian besar
minoritas responden berada pada kelompok usia di bawah 30 tahun, hal tersebut
jumlah 69 orang hal tersebut disebabkan karena sebagian responden yang ada di
sebagian besar berasal dari kelompok usia di atas 40 tahun dengan pendidikan
terakhir SMA. Tabel 4.1 disajikan secara lebih jelas seperti terlihat pada Gambar
4.1 berikut:
GAMBAR 4.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
USIA DAN PENDIDIKAN TERAKHIR
Keluarga
TABEL 4.2
81
rumah tangga, hal tersebut disebabkan karena sebagian besar dalam keluarga
disebabkan karena rata-rata pekerjaan yang dimiliki baik oleh suami atau istri
dalam satu keluarga adalah pegawai negeri sipil yang sudah lama bekerja,
keluarga dalam sebulan di atas Rp.2.000.000,00 dalam satu bulan, hal tersebut
disebabkan karena ada sebagian responden yang memiliki usaha sampingan selain
bahwa konsumen kecap ABC mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga dengan
Rp.1.500.000–
Rp.1.000.000–
>Rp.2.000.000
Rp. 2.000.000
Rp.1.500.000
GAMBAR 4.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
PEKERJAAN DAN PENGHASILAN KELUARGA
mengenai kecap ABC, lama menggunakan kecap ABC, kemasan yang digunakan,
rata-rata penggunaan kecap per bulan, dan merek kecap lain yang pernah
digunakan.
83
Kecap ABC
berhubungan dengan Kecap ABC diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.3
berikut.
TABEL 4.3
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN
SUMBER INFORMASI MENGENAI KECAP ABC
Persentase
Pilihan Frekuensi Persentase (%)
Kumulatif
TV 90 75,0 75,0
Majalah 7 5,8 80,8
Radio 5 4,2 85,0
Keluarga&Teman 16 13,3 98,3
Surat Kabar 2 1,7 100,0
Total 120 100,0
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
bagi mayoritas responden yaitu sebanyak 90 orang atau 75%, hal tersebut
dimiliki dan sering dilihat oleh masyarakat sehingga responden sangat sering
dengan jumlah 2 orang atau 1,7%, hal tersebut disebabkan karena surat kabar
yang memuat advertising kecap ABC hanya pada surat kabar tertentu saja
sehingga responden sangat jarang melihatnya. Gambaran Tabel 4.3 dapat terlihat
90
90
80
70
60
50
40
30
16
20
7 5
10 2
0
TV Majalah Radio Keluarga&Teman Surat Kabar
GAMBAR 4.3
PENILAIAN RESPONDEN BERDASARKAN
SUMBER INFORMASI MENGENAI KECAP ABC
dihimpun dari 100 responden, diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.4
berikut.
TABEL 4.4
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN LAMA
MENGGUNAKAN KECAP ABC
Lama Persentase
Frekuensi Persentase (%)
Menggunakan Kumulatif
< 1 thn 10 8,3 8,3
1 -3 thn 22 18,3 26,7
3 - 5 thn 34 28,3 55,0
> 5 thn 54 45,0 100,0
Total 120 100,0
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti yang terlihat pada Tabel 4.4
diketahui bahwa mayoritas responden dengan frekuensi tertinggi telah lebih dari 5
85
tahun menggunakan kecap ABC yaitu sebanyak 54 orang, hal tersebut disebabkan
karena responden menganggap bahwa kecap ABC merupakan merek kecap yang
sudah lama di konsumsi dan telah menjadi bagian dari menu makanan yang selalu
ada setiap kali memasak atau menyantap makanan, sedangkan frekuensi terendah
dengan 10 orang atau 8,3% telah menggunakan kecap ABC selama kurang dari 1
tahun, hal tersebut disebabkan karena ada sebagian responden yang sering
berganti merek kecap. Pengalaman responden tersebut lebih jelasnya terlihat pada
60
50
40
30 54
20 34
22
10
10
0
< 1 thn 1 -3 thn 3 - 5 thn > 5 thn
GAMBAR 4.4
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN LAMA
MENGGUNAKAN KECAP ABC
Digunakan
86
dari segi kemasan kecap ABC yang digunakan, diperoleh hasil seperti pada Tabel
4.5 berikut.
TABEL 4.5
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN KEMASAN
KECAP ABC YANG DIGUNAKAN
Produk Kecap ABC Persentase
yang Digunakan Frekuensi Persentase (%)
Kumulatif
Sachet 32 26,7 26,7
Refill 25 20,8 47,5
Botol 63 52,5 100,0
Total 120 100,0
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
ABC dalam bentuk botol sebanyak 63 orang atau 52,5%, hal tersebut disebabkan
bentuk botol lebih praktis bila dibandingkan dengan kemasan lainnya sedangkan
bentuk refill sebanyak 25 orang atau 20,8%. dengan alasan sebagian responden
menyatakan bahwa kemasan refill dapat lebih irit dan menghemat pengeluaran
dalam berbelanja. Bentuk kemasan kecap ABC tersebut lebih jelasnya terlihat
70 63
60
50
40
32
Kemasan Kecap ABC
30 25
20
10
0
Sachet Refill Botol
GAMBAR 4.5
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN KEMASAN
KECAP ABC YANG DIGUNAKAN
Per Bulan
dihimpun dari 100 responden diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 4.6
berikut.
TABEL 4.6
RATA-RATA PENGGUNAAN KECAP ABC PER BULAN
Rata-rata Persentase
Frekuensi Persentase (%)
Penggunaan Kecap Kumulatif
< 30 sachet 6 5,0 5,0
> 30 sachet 26 21,7 26,7
< Refill 625 ml 20 16,7 43,3
> Refill 625 ml 5 4,2 47,5
< 1 botol 275 ml 26 21,7 69,2
> 1 botol 275 ml 37 30,8 100,0
Total 120 100,0
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
88
rata per bulan lebih dari satu botol 275 ml sebanyak 37 orang atau 30,8%, hal
refill lebih dari 625 ml sebanyak 5 orang atau 4,2%, hal tersebut disebabkan
kecap yang lebih banyak pula. Rata-rata penggunaan kecap per bulan tersebut
40 37
35
30
26 26
25
20
20
15
10
6 5
5
0
< 30 > 30 < Refill > Refill < 1 botol > 1 botol
sachet sachet 625 ml 625 ml 275 ml 275 ml
GAMBAR 4.6
RATA-RATA PENGGUNAAN KECAP ABC PER BULAN
89
Digunakan
dari segi merek kecap lain yang pernah digunakan, diperoleh hasil seperti pada
TABEL 4.7
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN MEREK
KECAP LAIN YANG PERNAH DIGUNAKAN
Persentase
Merek Kecap Lain Frekuensi Persentase (%)
Kumulatif
Bango 76 63,3 63,3
Angsa 2 1,7 65,0
Nasional 4 3,3 68,3
Indofood 31 25,8 94,2
Piring Lombok 7 5,8 100,0
Total 120 100,0
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
kecap Bango sebanyak 76 orang atau 63,3%, hal tersebut disebabkan karena
merek kecap Bango merupakan merek kecap yang paling sering melakukan
sebanyak 2 orang atau 1,7% pernah menggunakan kecap Angsa, hal tersebut
disebabkan karena merek kecap Angsa sangat jarang melakukan promosi dan
80 76
70
60
50
40
31
30
20
10 4 7
2
0
Bango Angsa Nasional Indofood Piring
Lombok
GAMBAR 4.7
PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN MEREK
KECAP LAIN YANG PERNAH DIGUNAKAN
advertising yang terdiri atas tujuan, frekuensi, daya tarik, kefektifan, dan
ketepatan media, brand awareness yang dibentuk oleh dimensi unware of brand,
brand recognation, brand recall, dan top of mind serta keputusan pembelian yang
ini diteliti tanggapan responden yang terdiri dari 120 orang mengenai variabel-
media, namun yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari atas tujuan, frekuensi,
TABEL 4.8
GAMBARAN ADVERTISING
Sangat Cukup Kurang Tidak Jumlah
Jelas
No Pertanyaan Jelas Jelas Jelas Jelas
f % f % f % f % f % Total Skor
1 Kejelasan Informasi 18 15,0 52 43,3 34 28,3 14 11,7 2 1,7 120 430
Sangat Cukup Tidak Jumlah
Sering Jarang
No Pertanyaan Sering Sering Pernah
f % f % f % f % f % Total Skor
Frekuensi
2 22 18,3 40 33,3 39 32,5 15 12,5 4 3,3 120 421
Penayangan Iklan
Sangat Cukup Kurang Tidak Jumlah
Menarik
No Pertanyaan Menarik Menarik Menarik Menarik
f % f % f % f % f % Total Skor
3 Kemenarikan Iklan 14 11,7 49 40,8 47 39,2 9 7,5 1 0,8 120 426
Sangat Cukup Kurang Tidak Jumlah
Efektif
No Pertanyaan Efektif Efektif Efektif Efektif
f % f % f % f % f % Total Skor
4 Efektivitas Iklan 19 15,8 41 34,2 41 34,2 19 15,8 0 0,0 120 420
Sangat Cukup Kurang Tidak Jumlah
Tepat
No Pertanyaan Tepat Tepat Tepat Tepat
f % f % f % f % f % Total Skor
5 Ketepatan Media 18 15,0 42 35,0 52 43,3 5 4,2 3 2,5 120 356
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
Ket : Skor diperoleh dari pembobotan (SJ x 5, J x 4, CJ x 3, KJ x 2, TJ x 1), (SS x 5, S x
4, CS x 3, J x 2, TP x 1), (SM x 5, M x 4, CM x 3, KM x 2, TM x 1), (SE x 5, Ex 4, CE x
3, KE x 2, TE x 1), (ST x 5, T x 4, CT x 3, KT x 2, TT x 1)
dalam advertising memiliki skor terbesar dengan total skor 430, hal tersebut
kecap ABC melalui advertising di berbagai media sudah jelas sedangkan tingkat
ketepatan media dalam advertising memiliki skor terkecil dengan total skor
92
terbesar dengan 52 orang atau (43,3%) menjawab jelas, hal tersebut disebabkan
atau (1,7%) menjawab tidak jelas, hal tersebut disebabkan karena responden
dengan 40 orang atau (33,3%) menjawab sering, hal tersebut disebabkan karena
frekuensi terkecil dengan 4 orang atau (3,3%) menjawab tidak pernah, hal tersebut
iklan. Lalu item pertanyaan kemenarikan iklan kecap ABC menunjukkan bahwa
frekuensi terbesar dengan 49 orang atau (40,8%) menjawab menarik, hal tersebut
atau ciri khas tersendiri, sedangkan frekuensi terkecil dengan 1 orang atau (0,8%)
bahwa semua kecap sama saja. Kemudian item pertanyaan efektivitas iklan kecap
efektifitas iklan kecap ABC selama ini sudah efektif, sedangkan frekuensi terkecil
tidak ada yang menjawab tidak efektif dengan 0%, hal tersebut menggambarkan
93
frekuensi terbesar dengan 52 orang atau (43,3%) menjawab cukup tepat, hal
tersebut disebabkan karena responden menganggap bahwa media yang selama ini
digunakan kecap ABC cukup tepat, sedangkan frekuensi terkecil dengan 3 orang
atau (2,5%) menjawab tidak tepat, hal tersebut disebabkan karena responden
menganggap bahwa ada media advertising lainnya yang lebih cocok untuk
TABEL 4.9
GAMBARAN BRAND AWARENESS
Sangat
Sangat Kurang Tidak Jumlah
Setuju Tidak
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
f % f % f % f % f % Total Skor
Kesadaran hadirnya
1 21 17,5 54 45,0 35 29,2 35 29,2 3 2,5 120 499
merek
Pengenalan merek
2 15 12,5 34 28,3 57 47,5 11 9,2 3 2,5 120 407
pertama kali
Pengenalan merek
3 10 8,3 57 47,5 35 29,2 17 14,2 1 0,8 120 418
oleh masyarakat luas
Keseringan
4 21 17,5 49 40,8 36 30,0 12 10,0 2 1,7 120 447
mendengar merek
5 Keunikan merek 16 13,3 40 33,3 49 40,8 13 10,8 2 1,7 120 415
Penyebutan kembali
6 13 10,8 51 42,5 34 28,3 19 15,8 3 2,5 120 412
merek
Ingatan terhadap
7 14 11,7 42 35,0 48 40,0 12 10,0 4 3,3 120 410
merek
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
Ket : Skor diperoleh dari pembobotan (SS x 5, S x 4, KS x 3, TS x 2, TST x 1)
memiliki skor tertinggi yaitu 499, hal tersebut disebabkan karena mayoritas
responden sadar bahwa merek kecap ABC merupakan merek kecap yang sangat
94
merek pertama kali memiliki skor terendah yaitu 407, hal tersebut disebabkan
karena responden menganggap bahwa merek kecap ABC bukan merupakan merek
setuju, hal tersebut disebabkan karena responden sadar bahwa merek kecap ABC
terkecil yaitu 3 orang atau (2,5%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut
bahwa merek kecap ABC bukan merek kecap yang pertama kali mereka kenal,
(2,5%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena responden
berpendapat bahwa merek kecap lain adalah merek kecap yang pertama kali ada.
orang atau (47,5%) menyatakan setuju, hal tersebut disebabkan karena responden
menganggap bahwa merek kecap ABC sudah dikenal oleh masyarakat luas,
sebagian daerah merek kecap ABC kurang dikenal. Item pernyataan keseringan
frekuensi terbesar yaitu 49 orang atau (40,8%) menyatakan setuju, hal tersebut
disebabkan karena sebagian besar responden sering mendengar merek kecap ABC
yaitu 2 orang atau (1,7%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan
karena responden lebih sering mendengar merek kecap lain dibanding merek
kecap ABC. Item pernyataan keunikan merek kecap ABC menunjukkan bahwa
bahwa merek kecap ABC kurang memiliki keunikan atau ciri khas yang
frekuensi terkecil yaitu 2 orang atau (1,7%) menyatakan sangat tidak setuju, hal
sama saja. Item pernyataan penyebutan kembali merek kecap ABC menunjukkan
menganggap bahwa merek kecap ABC sangat mudah untuk diucapkan, sedangkan
menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena responden sulit
menyebut nama merek kecap ABC. Item pernyataan ingatan terhadap merek
yaitu 48 orang atau (40,0%) menyatakan kurang setuju, hal tersebut disebabkan
96
4 orang atau (3,3%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan
TABEL 4.10
GAMBARAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sangat
Sangat Kurang Tidak Jumlah
Setuju Tidak
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
f % f % f % f % f % Total Skor
1 Pencarian informasi 21 17,5 60 50,0 27 22,5 11 9,2 1 0,8 120 415
2 Pemilihan produk 12 10,0 43 35,8 46 38,3 16 13,3 3 2,5 120 437
3 Pemilihan kemasan 16 13,3 44 36,7 42 35,0 16 13,3 2 1,7 120 416
4 Pemilihan rasa 17 14,2 61 50,8 29 24,2 11 9,2 2 1,7 120 440
5 Pemilihan merek 16 13,3 38 31,7 48 40,0 17 14,2 1 0,8 120 410
Pemilihan saluran
6 19 15,8 40 33,3 42 35,0 15 12,5 4 3,3 120 415
pembelian
Penentuan waktu
7 21 17,5 43 35,8 42 35,0 11 9,2 3 2,5 120 428
pembelian
8 Jumlah pembelian 14 11,7 37 30,8 54 45,0 10 8,3 5 4,2 120 405
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
Ket : Skor diperoleh dari pembobotan (SS x 5, S x 4, KS x 3, TS x 2, TST x 1)
pembelian kecap yang akan dibeli oleh konsumen mendapatkan skor tertinggi
setuju, hal tersebut disebabkan karena dalam setiap pembelian kecap, keputusan
responden dipengaruhi informasi oleh media atau orang lain, sedangkan minoritas
responden dengan frekuensi terkecil yaitu 1 orang atau (0,8%) menyatakan sangat
tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena responden tidak mencari informasi
terlebih dahulu bila membeli kecap ABC. Kemudian item pernyataan pemilihan
46 orang atau (38,3%) menyatakan kurang setuju, hal tersebut disebabkan karena
frekuensi terkecil yaitu 3 orang atau (2,5%) menyatakan sangat tidak setuju, hal
tersebut disebabkan karena responden sudah terbiasa dengan satu macam produk
dan tidak ingin mencoba produk lain. Lalu item pernyataan pemilihan kemasan
untuk memutuskan pembelian suatu kecap dengan alasan lebih praktis dan lebih
orang atau (1,7%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena
terbesar yaitu 61 orang atau (50,8%) menyatakan setuju, hal tersebut disebabkan
98
yaitu 2 orang atau (1,7%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan
karena responden kurang menyukai rasa kecap setiap kali mereka memasak atau
menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena responden sudah
orang atau (35,0%) menyatakan kurang setuju, hal tersebut disebabkan karena
(3,3%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena responden
menyatakan setuju, hal tersebut disebabkan karena sebagian besar responden tidak
responden dengan frekuensi terkecil yaitu 3 orang atau (2,5%) menyatakan sangat
tidak setuju, hal tersebut disebabkan karena responden tidak tahu kapan mereka
99
orang atau (45,0%) menyatakan kurang setuju, hal tersebut disebabkan karena
responden dalam setiap pembelian kecap tidak menentukan berapa banyak kecap
yang harus mereka beli, sedangkan minoritas responden dengan frekuensi terkecil
yaitu 5 orang atau (4,2%) menyatakan sangat tidak setuju, hal tersebut disebabkan
karena responden lebih menyesuaikan pembelian kecap ABC dengan uang yang
Pada penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang diuji yaitu pengaruh
antara advertising terhadap brand awareness kecap ABC, maka terlebih dahulu
data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 13.0. Hasil dari
TABEL 4.11
OUTPUT KOEFISIEN REGRESI
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
100
4,849 + 1,169X. Selain itu. Diperoleh pula thitung = 16,129. Dikarenakan thitung > ttabel,
yaitu 16,129 > 1,66, maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya advertising
berpengaruh terhadap pembentukan brand awareness. Hal ini bisa dilihat dari
nilai Sig.= 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Untuk lebih jelasnya,
Y = 4,849 + 1,169X
18
B r a nd A w a r e ne ss
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2
Adve rtising
GAMBAR 4.8
PENGARUH ANTARA ADVERTISING TERHADAP
BRAND AWARENESS
brand awareness bernilai 4,849. Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa
TABEL 4.12
OUTPUT PENGARUH ANTARA ADVERTISING
TERHADAP BRAND AWARENESS
R Adjusted Std. Error of
Model R
Square R Square the Estimate
1 0,829 68,8% 0,685 3,07248
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
yang artinya menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara advertising (X)
TABEL 4.13
OUTPUT ANOVA
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 2455,855 1 2455,855 260,150 0.000(a)
Residual 1113,936 118 9,440
Total 3569,791 119
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
diperoleh nilai Fhitung = 260,150, sedangkan Ftabel = 3,67, karena nilai Fhitung > Ftabel
maka dapat disimpulkan menolak H0. Artinya ada hubungan linear antara
102
advertising dengan brand awareness. Hal ini dapat dilihat dari tabel Sig. 0,000
regresi linear:
Y = 4,849 + 1,169X
40
35
Brand Awareness
30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40
Advertising
GAMBAR 4.9
DIAGRAM GARIS REGRESI LINEAR ADVERTISING TERHADAP
BRAND AWARENESS
antara brand awareness terhadap keputusan pembelian kecap ABC, maka terlebih
dahulu data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 13. Hasil dari
TABEL 4.14
OUTPUT KOEFISIEN REGRESI
103
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,936 0,715 2,707 0,008
brand awareness 1,066 0,029 0,959 36,626 0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
1,936 + 1,066X. Selain itu. Diperoleh pula thitung = 36,626. Dikarenakan thitung > ttabel,
yaitu 36,626 > 1,66, maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya brand awareness
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig.=
0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Untuk lebih jelasnya, maka
Y = 1,936 + 1,066X
K e p u tu s a n P e m b e lia n
40
35
30
25
20
15
10
5
0
1 2
Brand Aware ne s s
GAMBAR 4.10
PENGARUH ANTARA BRAND AWARENESS
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Konstanta 1,936 menyatakan bahwa jika tidak ada brand awareness, maka
bahwa perubahan keputusan pembelian untuk setiap pertambahan satu unit brand
TABEL 4.13
OUTPUT PENGARUH ANTARA BRAND AWARENESS TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
R Adjusted Std. Error of
Model R
Square R Square the Estimate
1 0,959 91,9% 0,918 1,73913
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
yang artinya menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara brand awareness
TABEL 4.14
OUTPUT ANOVA
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 4057,348 1 4057,348 1341,458 0.000(a)
Residual 356,901 118 3,025
Total 4414,249 119
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
diperoleh nilai Fhitung = 1341,458, sedangkan Ftabel = 3,67, karena nilai Fhitung > Ftabel
maka dapat disimpulkan menolak H0. Artinya ada hubungan linear antara brand
105
awareness dengan keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat dari tabel Sig. 0,000
regresi linear:
Y = 1,936 + 1,066X
40
35
Keputusan Pembelian
30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40
Brand Awareness
GAMBAR 4.11
DIAGRAM GARIS REGRESI LINEAR BRAND AWARENESS
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
dahulu data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 13.0 Hasil dari
TABEL 4.15
OUTPUT KOEFISIEN REGRESI
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
106
6,191 + 1,302X. Selain itu. Diperoleh pula thitung = 16,219. Dikarenakan thitung > ttabel,
yaitu 16,219 > 1,66, maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya advertising
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig.=
0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Untuk lebih jelasnya, maka
Y = 6,191 + 1,302X
20
Keputusan Pembelian
15
10
0
1 Advertising 2
GAMBAR 4.12
PENGARUH ANTARA ADVERTISING
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
TABEL 4.16
OUTPUT PENGARUH ANTARA ADVERTISING
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
R Adjusted Std. Error of
Model R
Square R Square the Estimate
1 0,831 69,0% 0,688 3,40357
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
yang artinya menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara advertising (X)
TABEL 4.17
OUTPUT ANOVA
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 3047,307 1 3047,307 263,056 0.000(a)
Residual 1366,942 118 11,584
Total 4414,249 119
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2006
diperoleh nilai Fhitung = 263,056, sedangkan Ftabel = 3,67, karena nilai Fhitung > F tabel
maka dapat disimpulkan menolak H0. Artinya ada hubungan linear antara
108
advertising dengan keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat dari tabel Sig.
regresi linear:
Y = 6,191 + 1,302X
40
Keputusan Pembelian
35
30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30
Advertising
GAMBAR 4.13
DIAGRAM GARIS REGRESI LINEAR ADVERTISING
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
brand awareness kecap ABC juga cukup besar. Berdasarkan persamaan regresi di
brand awareness kecap ABC. Hal ini sesuai dengan Terence A.Shimp (2003:357)
(TOMA – Top Of Mind Awareness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam
kategori produk yang matang. Advertising merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi brand awareness, dalam hal ini advertising akan sangat membantu
mengingatkan penting bagi produk yang sudah dewasa, advertising itu membuat
meningkat tajam kembali karena iklan...”. Selain itu advertising juga bertujuan
program advertising yang meliputi tujuan, frekuensi, daya tarik, keefektifan, dan
ketepatan media yang digunakan oleh kecap ABC terdapat tingkat hubungan yang
sangat kuat, dan signifikan dengan pembentukan brand awareness. Selain itu
terdapat pengaruh yang cukup besar dan signifikan antara advertising terhadap
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan kecap ABC telah
pembelian Kecap ABC. Hal ini senada dengan Aaker (1997:25) yang
dapat membentuk sikap (attitudes) positif terhadap merek tersebut dan mungkin
akan muncul niat (intention) untuk membeli merek tersebut, ketika timbul
keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang. (Terence A.
Shimp, 2003:161)
mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negoisasi dengan distributor dan
Selain itu, juga akan mempermudah kegiatan promosi perusahaan baik kepada
positif dengan ekuitas merek, karena dapat menjadi tanda terhadap kualitas dan
yang dikemukakan oleh Hermawan Kartajaya (2004:151) bahwa “... merek yang
terhadap merek yang dilaksanakan kecap ABC terdapat hubungan yang sangat
kuat dan signifikan dengan keputusan pembelian oleh konsumennya. Selain itu
pula terdapat pengaruh yang sangat besar dan signifikan antara brand awareness
konsumen karena kesan produk merupakan gambaran total dari pikiran konsumen
Dari penelitan ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Kecap ABC telah
meningkatkan penjualan kecap ABC. Hal ini sesuai dengan konsep yang
daya tarik bagi konsumen sasaran. Daya tarik advertising sangatlah penting agar
dijalankan. Pada saat pemasar mencoba untuk mengubah sikap konsumen, mereka
advertising.
program advertising yang meliputi tujuan, frekuensi, daya tarik, keefektifan, dan
ketepatan media yang digunakan oleh kecap ABC terdapat tingkat hubungan yang
sangat kuat, dan signifikan dengan keputusan pembelian konsumen. Selain itu
terdapat pengaruh yang cukup besar dan signifikan antara advertising terhadap
produk dan tanggapan positif terhadap produk dan memutuskan untuk membeli
sikap negatif dan akhirnya dapat menurunkan kesan produk maupun perusahaan.
Dengan advertisng yang menarik maka konsumen akan selalu tertarik untuk
advertising di berbagai media dengan tujuan untuk menarik minat konsumen dan
Dari penelitan ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Kecap ABC telah
dengan baik.