Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN II


Tanaman Obat Keluarga Untuk Pengelolaan Penyakit
“Mahkota Dewa”

DOSEN PEMBIMBNG :
Ns. Sandra,M.Kep.,Sp.MB

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Renaldi Samuel f 20031050
2. Nadia Arneliscia 20031053
3. Nurhaliza 20031063
4. Elsa Sanusi 20031067
5. Marta Tryaningsih 20031083

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HANGTUAH PEKANBARU

2021

0
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan II dengan judul “Tanaman Obat Keluarga Untuk Pengelolaan Penyakit
(Mahkota Dewa).”

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns.Sandra,M.Kep.,Sp.MB yang telah


memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, dan motivasi sampai selesainya makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru,7 juni 2021

Kelompok 6

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 MORFOLOGI TANAMAN MAHKOTA DEWA......................................................................5
2.2 HABITAT TANAMAN MAHKOTA DEWA.............................................................................7
2.3 KLASIFIKASI TANAMAN MAHKOTA DEWA......................................................................7
2.4 KANDUNGAN MAHKOTA DEWA DAN MANFAATNYA...................................................7
2.5 KHASIAT MAHKOTA DEWA PENGOLAHAN NYA SECARA TRADISIONAL................9
2.6 PERANAN MAHKOTA DEWA SEBAGAI ANTI BAKTERI................................................11
2.7 CARA BUDIDAYA TANAMAN MAHKOTA DEWA...........................................................12
2.8 EFEK SAMPING MENGKONSUMSI MAHKOTA DEWA...................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................14
3.2 SARAN.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hal yang sangat berharga. Tubuh yang sehat akan dapat melakukan
semua aktifitas yang kita inginkan. Tetapi akhir-akhir ini berbagai penyakit sering menyerang
masyarakat, baik penyakit ringan maupun penyakit yang sangat serius misalnya kanker. Di
era modern seperti sekarang, banyak cara medis untuk mengobati berbagai penyakit, tetapi
belum tentu semua orang dapat menjangkau cara medis tersebut. Bagi masyarakat kalangan
bawah untuk bias melakukan pengobatan medis tersebut sangat sulit karena factor ekonomi
yang sangat kurang

Untuk penyelesaian masalah di atas, pengobatan tidak hanya dengan pengobatan


medis tetapi juga bias dengan pengobatan tradisional. Tetapi pada kenyataannya, pengobatan
tradisional belum dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang khasiat atau manfaat obat-obatan tradisional, sehingga
masih banyak masyarakat yang cenderung memilih pengobatan medis. Padahal banyak
tanaman herbal yang diracik untuk obat-obatan tradisional yang khasiatnya tidak kalah
dengan obat-obatan medis. Salah satu contohnya adalah tanaman Mahkota Dewa.

Tanaman Mahkota Dewa banyak dibudidayakan di Indonesia. Tetapi, mahkota dewa


masih asing di lingkungan masyarakat dan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui
manfaat / khasiat mahkota dewa tersebut. Padahal, mahkota dewa merupakan tanaman yang
khasiatnya ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Salah satu bagian mahkota dewa yang dapat dimanfaatkan yaitu buahnya. Tetapi
kenyataannya di lingkungan masyarakat buah mahkota dewa diabaikan, buah yang matang
(berwarna merah) dibiarkan jatuh dan membusuk. Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan
masyarakat, juga hal itu sangat merugikan karena buah mahkota dewa dapat menyembuhkan
kanker payudara.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH

1 Bagaimana morfologi tanaman mahkota dewa?

2 Bagaimana habitat tanaman mahkota dewa ?

3 Apa saja klasifikasi tanaman mahkota dewa ?

4 Apa saja kandungan mahkota dewa dan manfaatnya ?

5 Apa saja khasiat tanaman mahkota dewa beserta pengolahannya secara tradisional ?

6 Bagaimana peranan tanaman mahkota dewa sebagai anti bakteri ?

7 Bagaimana cara budidaya tanaman mahkota dewa ?

1.3 TUJUAN

1 Agar mahasiswa mampu mengetahui morfologi tanaman mahkota dewa

2 Agar mahasiswa mampu mengetahui habitat tanaman mahkota dewa

3 Agar mahasiswa tahu klasifikasi tanaman mahkota dewa

4 Agar mahasiswa tahu apa saja kandungan tanaman mahkota dewa dan
manfaatnya

5 Agar mahasiswa tahu khasiat tanaman mahkota dewa beserta pengolahannya secara
tradisional

6 Agar mahasiswa tahu peranan mahkota dewa sebagai anti bakteri

7 Agar mahasiswa tahu cara budidaya tanaman mahkota dewa

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MORFOLOGI TANAMAN MAHKOTA DEWA

Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

Tanaman mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa) masuk dalam famili Thymelaece.


Tanaman ini bias ditemukan dan ditanam di pekarangan rumah, di kebun dan di jalan sebagai
tanaman peneduh. Tanaman mahkota dewa ternyata bukan sekedar pohon penghijauan yang
sekaligus berfungsi untuk peneduh. Hampir semua bagian dari tanaman ini mengandung
khasiat yang besar pengaruhnya bagi dunia pengobatan alternatif. Bagian-bagian tanaman ini
bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berikut ini bagian-bagian dari tanaman
mahkota dewa :

 Batang

Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulit batang berwarna cokelat kehijauan,
sementara kayunya berwarna putih. Batang mahkota dewa bergetah. Diameternya dapat
mencapai 15cm dan percabangan batang cukup banyak.

 Daun

Daun mahkota dewa merupakan daun tunggal. Bentuknya lonjong, langsing,


memanjang, dan berujung lancip. Hampir menyerupai bentuk daun jambu air, tetapi lebih
langsing. Teksturnya pun lebih liat dan warnanya hijau. Daun tua berwarna lebih gelap
daripada daun muda. Permukaannya licin dan tidak berbulu. Permukaan bagian atas berwarna

5
lebih tua daripada permukaan bagian bawah. Panjang daun bisa mencapai 7-10cm dengan
lebar 3-5cm.

 Bunga

Bunga mahkota dewa merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam kelompok 2-4
bunga. Pertumbuhan bunga menyebar di batang atau ketiak daun. Warnanya putih, bentuknya
seperti terompet kecil, dan baunya harum. Ukurannya kira-kira sebesar bunga pohon
cengkeh. Bunga ini keluar sepanjang tahun atau tak kenal musim, tetapi paling sering tumbuh
pada musim hujan

 Buah

Buah mahkota dewa merupakan cirri khas tanaman mahkota dewa. Bentuknya bulat,
permukaan licin dan beralur. Pada malam hari, jika terkena sinar lampu tampak seperti
berkilau. Buahnya mampu tumbuh dengan lebar. Buah mahkota dewa terdiri dari kulit,
daging, cangkang dan biji. Buah mahkota dewa saat muda berwarna hijau, sedangkan saat
tua, warnanya menjadi merah marun. Ketebalan kulit sekitar 0,5-1mm. Daging buah
berwarna putih. Ketebalan daging bervariasi, tergantung pada ukuran buah.

 Cangkang

Cangkang buah adalah batok pada buah. Jadi, cangkang merupakan bagian buah yang
paling dekat dengan biji. Cangkang buah berwarna putih dan ketebalannya bisa mencapai
2mm. Rasa cangkang buah sepat-sepat pahit, tetapi setelah matang rasanya sepat-sepat manis.

 Biji

Biji mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun, biji buah berbentuk bulat,
dan berwarna putih. Diameternya mencapai 2cm. (Turyanto : 2009)

Mahkota dewa tumbuh di daerah tropis, tumbuh tegak dengan tinggi 1 -2,5 m.
Tumbuhan ini biasa mencapai tinggi 6 m bila dibiarkan tumbuh dan dirawat dengan baik.
Tanaman ini cukup sempurna karena memiliki batang, daun, bunga dan buah.( Dalimartha,
2004 )Mahkota dewa ( Phaleria macrocarpa ) merupakan tanaman yang biasa dijadikan
sebagai tanaman hias dan bisa digunakan untuk obat tradisional atau obat herbal. Namun
seiring dengan berjalannya waktu tanaman ini lebih dikenal dengan tanaman obat atau
tanaman herbal yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

6
2.2 HABITAT TANAMAN MAHKOTA DEWA

Mahkota dewa telah dikenal puluhan tahun yang lalu di negara china.Di china
mahkota dewa disebut dengan nama Shuan tao.Selain china , di indonesia pada awalnya
mahkota dewa tumbuh di papua,tetapi di masyarakat lokal mahkota dewa banyak dibiarkan
dan berkembang sebagai tanaman liar.

Mahkota dewa dinamai berdasarkan tempat asalnya,yaitu Phaleria papuana.Namun,


ada pula yang memberikan nama berdasarkan ukuran buahnya yang besar (makro) yaitu
Phaleria macrocarpa,sebutan atau nama lain untuk mahkota dewa cukup banyak.Ada yang
menyebut dengan nama pusaka dewa,derajat,mahkota ratu, mahkota raja, trimahkota,dan
masih banyak lagi. Di jawa tengah orang menyebutnya dengan nama makuto mewo ,makuto
rojo, dan makuto ratu.Ada pula orang banten yang menyebut mahkota dewa dengan sebutan
raja obat ( Turyanto : 2009 )

2.3 KLASIFIKASI TANAMAN MAHKOTA DEWA

Divisi : Spermathophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotylodeneae

Bangsa : Thymelaeaceae

Suku : Thymelaeceae

Marga : Phaleria

Spesies : Phaleria Macrocarpa Boerl atau Phaleria papuana Warb var.


( Winarto, 2003 ).

2.4 KANDUNGAN MAHKOTA DEWA DAN MANFAATNYA

Berdasarkan literatur, zat aktif yang terkandung dalam buah mahkota dewa antara
lain, alkaloid, minyak atsiri, saponin, lignan ( polifenol ), flavonoid, tanin, ( Harmanto,
2002 ).

Telah diketahui bahwa biji mahkota dewa bersifat toksik, sedangkan buahnya tidak,
dengan potensi penghambatan yang lebih besar dibandingkan daunnya. Buah mahkota dewa
terdiri dari golongan saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, polifenol, minyak atsiri. Pada

7
kulitnya mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid ( Beatrice, 2010 ). Kandungan yang
berperan sebagai antibakteri antara lain flavonoid dan saponin .Adapun peranan flavonoid
sebagai antibakteri, merupakan kelompok fenol yang memiliki kecenderungan menghambat
aktifitas enzim mikroba, pada akhirnya mengganggu proses metabolisme. Saponin digunakan
sebagai antibakteri juga virus,dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan vitalitas, serta dapat
mengurangi kadar gula dan penggumpalan dalam darah.

1. Alkaloid

Merupakan senyawa organik yang berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir racun


di dalam tubuh. Mekanisme kerja antimikroba dari alkaloid dihubungkan dengan kemampuan
alkaloid untuk berikatan dengan DNA sel, sehingga mengganggu fungsi sel diikuti dengan
pecahnya sel dan diakhiri dengan Kematian sel ( Kere, 2011)

2. Polifenol

Merupakan kelompok zat kimia yang memilliki banyak gugus fenol dalam
molekulnya. Beberapa senyawa polifenol mempunyai aktifitas antioksidan, menghambat
pertumbuhan tumor dan menghambat enzim seperti reverse transkiptase dan DNA
topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan anti hemoroid ( Yunitasari, 2011)Polifenol dalam
konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan pada konsentrasi
tinggi mampu bertindak sebagai antibakteri dengan cara mengkoagulasi atau menggumpalkan
protoplasma bakteri sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri. Pada
saluran pencernaan makanan polifenol mampu mengeliminasi toksin.( Poeloengan dkk,
2010:68 )

3. Minyak atsiri

Bersifat antibakteri karena efeknya dapat mengganggu pembentukan membran atau


dinding sel sehingga tidak terbentuk atau pembentukannya kurang sempurna. ( Siregar,
2011 )

4. Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak reaksi oksidasi,
baik secara enzim maupun non enzim. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa
fenol ( Sjahid, 2008 ). Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri berfungsi dengan cara
membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu keutuhan

8
membran sel bakteri. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara mendenaturasi protein sel
bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi. ( Juliantina, 2008 )

5. Saponin

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks dengan berat molekul tinggi yang
dihasilkan terutama oleh tanaman. Berdasarkan struktur kimianya, saponin dikelompokkan
menjadi tiga kelas utama yaitu kelas steroid, kelas steroid alkaloid, dan kelas triterpenoid.
Sifat yang khas dari saponin antara lain berasa pahit, berbusa dalam air. Mekanisme
triterpenoid sebagaiantibakteri adalah bereaksi dengan porin ( protein transmembran )pada
membran luar sel bakteri , membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga mengakibatkan
rusaknya porin. Rusaknya porin yang merupakan pintu keluar masuknya senyawa akan
mengurangi permeabilitas membran sel bakteri yang akan mengakibatkan sel bakteri akan
kekurangan nutrisi, sehingga pertumbuhan bakteri terhambat atau mati. ( Rachmawati, 2009 )

6. Tanin

Tanin merupakan polifenol yang berfungsi mengikat dan mempresipitasi protein


sehingga bersifat sebagai antibakteri. Tanin memiliki kemampuan mengkerutkan dinding sel
atau membran sel bakteri sehingga mengganggu permeabilitas itu sendiri, akibatnya sel tidak
dapat melakukan aktifitas hidup dan pertumbuhannya terhambat dan bahkan mati (Ajizah,
2004).

2.5 KHASIAT TANAMAN MAHKOTA DEWA BESERTA PENGOLAHAN NYA


SECARA TRADISIONAL

Mahkota dewa dikenal senagai tanaman obat.Kulit maupun daun mahkota dewa
berkhasiat untuk menyembuhkan eksim, disentri, alergi, tumor,asam urat, darah tinggi dan
masih banyak lagi lainnya. Dari ketiga bagian buah, yakni kulit dan daging buah, cangkang
(batok biji), serta biji yang dimanfaatkan pada umumnya adalah kulit dan daging buah serta
cangkangnya. Walaupun bermanfaat, biji buah mahkota dewa sebaiknya dihindari karena
mengandung zat racun yang tidak baik untuk tubuh manusia.

- Cara penggunaan mahkota dewa secara tradisonal :

Buah mahkota dewa dapat bertahan selama beberapa hari apabila disimpan di tempat
kering atau di dalam lemari pendingin.Buah mahkota dewa kering dapat bertahan selama

9
berbulan-bulan dalam wadah tertutup. Simpan di bawah suhu 30°C. Lindungi dari cahaya dan
kelembaban.

Buah mahkota dewa tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Buah mahkota dewa
biasanya dikonsumsi dengan cara direbus atau dikeringkan kemudian digunakan sebagai
tambahan dalam teh atau kopi.

Mahkota dewa dapat dikonsumsi dengan cara:

 Obat Diabetes Mellitus

Cara pembuatan :

a) Ambil buah mahkota dewa yang telah matang sebanyak 5-6 buah, lalu iris tipis
dengan menggunakan pisau dan cuci bersih.
b) rebus bahan yang telah diiris iris dalam 5 gelas air, idihkan, dan biarkan air rebusan
tersisa untuk 3gelas.
c) saring air rebusan dan dinginkan

Cara Pengobatan : Minum air rebusan yang telah didinginkan 3kali sehari.

 Untuk Obat Kanker dan Tumor

Cara pembuatan :

a) Ambil beberapa buah mahkota dewa, iris tipis dan keringkan


b) 5gram daging buah mahkota dewa yang telah dikereingkan dicampur dengan 15gram
temu putih sambiloto kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram,
c) kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas

Cara Pengobatan : Minum ramuan yang telah dingin 1 jam sebelum makan. Dengan Dosis
satu gelas dan maksimal 3 gelas sehari.

 Untuk Obat Hepatitis

Cara Pembuatan :

a) Campur 5 gram daging mahkota dewa kering dengan 15gram pegagan, 10gram
sambiloto kering dan 15 gram daun dewa, cuci bersih semua bahan

10
b) masak semua bahan yang telah dicampurkan dengan 5 gelas air sampai rebusan terssa
sekitar 3gelas.
c) saring rebsan dan tunggu sampai dingin

Cara Pengobatan : Minum air rebusan yang telah disaring 3kali sehari masing masing 1
gelas

 Untuk Rematik dan Asam Urat

Cara Pembuatan :

a) Campur 5 gram daging mahkota dewa dengan 15 gram akar sidaguri, 10 gram
sembiloto kering, cuci besih
b) rebus semua bahan dalam 5gelas air hingga rebusan tersisa 3gelas
c) saring air dan tunggu sampai dingin

Cara Pengobatan : Minum air rebusan yang telah disaring 3kali sehari masing masing 1
gelas. Ramuan diminum sekurang kurangnya 1 jam sebelum makan.

 Untuk Penyembuhan Kanker Payudara

Bahan : daging buah mahkota dewa 5gram , umbi kunyit putih 15gram, sambiloto kering
10gram, dan daun dewa 15gram.

Cara Pengobatan :

a) Buah mahkota dewa dipotong potong


b) semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air
c) angkat dan saring ramuan setelah tinggal 3gelas

2.6 PERANAN MAHKOTA DEWA SEBAGAI ANTI BAKTERI

Acuan pustaka yang ada telah menyebutkan bahwa tanaman mahkota dewa ( Phaleria
macrocarpa ) umumnya memiliki aktifitas antibakteri ( Beatrice, 2010 ). Di Indonesia telah
dilakukan berbagai penelitian mengenai efek antibakteri dari mahkota dewa, yaitu pada
penelitian Lusiana Beatrice, tahun 2010, bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa memiliki
daya antibakteri serta mampu menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis, efek
antibakteri dinilai dari nilai MBC ( Minimum Bactericidal Concentration ) yang terdapat pada
ekstrak etanol buah mahkota dewa pada konsentrasi 12,5%.

11
Pada penelitian lainnya mengenai mahkota dewa, bahwa infusa daun mahkotadewa
juga memiliki daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan KHM ( Kadar
Hambat Minimum ) 3,125 gram% dan KBM ( Kadar Bunuh Minimum ) 6,25 gram%
( Suryani dan Steptriyani, 2007 )

2.7 CARA BUDIDAYA TANAMAN MAHKOTA DEWA

Mahkota dewa atau dikenal dengan nama ilmiahnya Phaleria Macrocarpa merupakan


salah satu tanaman obat Indonesia. Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif
seperti alkoid yang dapat menetralisisr racun dalam tubuh dan saponin yang berguna sebagai
sumber antibakteri dan antivirus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan
vitalitas, menurunkan kadar gula darah dan mengurangi pembekuan darah.

Komoditas tanaman ini masih sangat jarang dibudidayakan di Indonesia. Untuk itu, ini
merupakan peluang bisnis yang prospeknya tinggi dan jangka panjang kerena kegunaan
tanaman ini untuk dijadikan obat. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi baik itu ditanam di
dataran rendah maupun ditanamn di dataran tinggi yaitu pada ketinggian 10 – 1.200 meter
dpl, namun pertumbuhan paling baik pada ketinggian 10 – 1.000 meter dpl.

 Proses persiapan lahan

Sebelum mulai bertanam mahkota dewa, tanah lebih dahulu digemburkan lalu diberi
pupuk kandang sebanyak 20 ton/ha dan membuat lubang tanam yang digali sebesar 30 x 30 x
30 cm. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama minimal seminggu agar terkena cukup sinar
matahari. Isi dasar lubang menggunakan kombinasi pupuk kompos dan tanah dengan
perbandingan 1:1

 Proses persiapan bibit tanaman

Ada dua jenis bibit yang dapat digunakan, yaitu bibit dari fase generatif (biji) dan
bibit dari fase vegetatif (stek batang atau cagkok). Pada prinsipnya perbanyakan tanaman
yang paling mudah dan tingkat resikonya kecil adalah dengan perbanyakan generatif,
walaupun perbanyakan veggetatif pernah berhasil namun tidak sebaik dengan perbanyakan
genratif. Perbanyakan dengan biji perlu melalui persemaian terlebih dahulu, memperhatikan
biji yang akan disemai, media untuk semai, cara merawat persemaian hingga biji mahkota

12
dewa kelihatan muncul tunas baru. Pemindahan ke media penanaman setelah berumur dua
bulan atau ketinggiannya sudah mencapai 10 – 15 cm. Cara memindahkannya dari
persemaian dengan melubangi bagian bawah lalu dimasukan kelubang tanam, atau bila
menanam pada media pot maka yang perlu dipersiapkan adalah media penanaman dahulu.

 Teknis penanaman

Media tanam di pot sama dengan penanaman di lahan atau kebun. Menggunakan
pupuk kompos atau kandang, pasir atau sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah media
tanam siap, dimasukan kedalam pot yang telah disiapkan kemudian siram media berada di
dalam pot sampai basah, tunggu 1-2 jam. Kemudian buat lubang kecil, seukuran polybag
persemaian, masukan benih yang sudah dipisahkan dari polybag, kemudian tekan bagian kiri
dan kanan serta siram dengan air lagi dan yakinkan bahwa tanaman sudah selesai ditanam.

 Proses pemeliharaan tanaman

Untuk mendapatkan kualitas yang bagus dari buah mahkota dewa harus menghindari
pemupukan menggunakan pupuk anorganik. Pupuk yang digunakan harus ppupuk kandang
(organik). Bahan yang dapat digunakan untuk pupuk organik ini tidak sulit karena bahan –
bahan yang sudah ada disekitar kita seperti kotoran kambing, kootoran sapi, kotoran ayam
dan kotoran hewan lain maupun dedaunan yang sudah kering.

Penyiraman perlu dilakukan pada saat tanam dan sesudah tanam saat tanaman masih
kecil. Ketika musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. Setelah tanaman berumur 6
bulan dari masa tanam, penyiraman relatif tidak diperlukan kaena jangkauan perakarannya
sudah dalam. Penyiangan dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Hal ini dilakukan karena
mahkota dewa termasuk tanaman tahunan. Penyiangan umumnya dilakukan selama 3-4 kali.

 Proses pemanenan tanaman

Buah mahkota dewa bisa dipetik ketika tumbuhan berusia dua bulan. Buah yang
sudah matang dan siap dipetik memiliki ciri – ciri antara lain: kulit buah berwarna marun dan
berbau manis.

2.8 EFEK SAMPING MENGKONSUMSI MAHKOTA DEWA

Tanaman mahkota dewa ini tidak boleh dimakan Karena tanaman ini dapat menjadi sangat
beracun. Setiap bagian dari tanaman mahkota dewa, batang, daun, buah, kulit, dan biji
13
mengandung racun. Biji dari mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun dan
berbahaya. Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan mabuk, kejang, mulut bengkak,
sariawan, dan bahkan sampai pingsan. Buah mahkota dewa jangan dikonsumsi pada saat
Anda sedang haid karena akan memperhebat pendarahan dan menggerus dinding rahim.
Dosis pemakaian sangat berperan penting dalam penggunaan obat herbal ini, salah dosis saja
akan berakibat fatal.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) merupakan salah satu tanaman
obat di Indonesia. Buah mahkota dewa mengandung icariside C, phalerin, dan mangiferin
(Oshimi et al., 2008). Untuk meningkatkan efek lokal antiradang, maka mahkota dewa dibuat
sediaan tablet hisap (Banker and Anderson, 1994)

Buah mahkota dewa menurunkan tekanan darah pada 15 orang pria dewasa berusia
20-25 tahun, dari 114/76,53 menjadi 100,67/68,27 mmHg

3.2 SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
dan dapat menjadikan referensi bagi kita semua. Diharapkan para pembaca bisa memberikan
kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan saya lebih baik lagi dalam penulisan makalah-
makalah kami selan

14
DAFTAR PUSTAKA
https://idnmedis.com/mahkota-dewa

http://repository.unimus.ac.id/3106/4/BAB%202.pdf

https://www.scribd.com/doc/245173288/Makalah-Mahkota-dewa

https://anekabudidaya.com/cara-menanam-buah-mahkota-dewa-dengan-mudah/

https://www.google.com/amp/s/idnmedis.com/mahkota-dewa/amp

15

Anda mungkin juga menyukai