DOSEN PEMBIMBNG :
Ns. Sandra,M.Kep.,Sp.MB
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Renaldi Samuel f 20031050
2. Nadia Arneliscia 20031053
3. Nurhaliza 20031063
4. Elsa Sanusi 20031067
5. Marta Tryaningsih 20031083
2021
0
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan II dengan judul “Tanaman Obat Keluarga Untuk Pengelolaan Penyakit
(Mahkota Dewa).”
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 6
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 MORFOLOGI TANAMAN MAHKOTA DEWA......................................................................5
2.2 HABITAT TANAMAN MAHKOTA DEWA.............................................................................7
2.3 KLASIFIKASI TANAMAN MAHKOTA DEWA......................................................................7
2.4 KANDUNGAN MAHKOTA DEWA DAN MANFAATNYA...................................................7
2.5 KHASIAT MAHKOTA DEWA PENGOLAHAN NYA SECARA TRADISIONAL................9
2.6 PERANAN MAHKOTA DEWA SEBAGAI ANTI BAKTERI................................................11
2.7 CARA BUDIDAYA TANAMAN MAHKOTA DEWA...........................................................12
2.8 EFEK SAMPING MENGKONSUMSI MAHKOTA DEWA...................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................14
3.2 SARAN.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hal yang sangat berharga. Tubuh yang sehat akan dapat melakukan
semua aktifitas yang kita inginkan. Tetapi akhir-akhir ini berbagai penyakit sering menyerang
masyarakat, baik penyakit ringan maupun penyakit yang sangat serius misalnya kanker. Di
era modern seperti sekarang, banyak cara medis untuk mengobati berbagai penyakit, tetapi
belum tentu semua orang dapat menjangkau cara medis tersebut. Bagi masyarakat kalangan
bawah untuk bias melakukan pengobatan medis tersebut sangat sulit karena factor ekonomi
yang sangat kurang
Salah satu bagian mahkota dewa yang dapat dimanfaatkan yaitu buahnya. Tetapi
kenyataannya di lingkungan masyarakat buah mahkota dewa diabaikan, buah yang matang
(berwarna merah) dibiarkan jatuh dan membusuk. Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan
masyarakat, juga hal itu sangat merugikan karena buah mahkota dewa dapat menyembuhkan
kanker payudara.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
5 Apa saja khasiat tanaman mahkota dewa beserta pengolahannya secara tradisional ?
1.3 TUJUAN
4 Agar mahasiswa tahu apa saja kandungan tanaman mahkota dewa dan
manfaatnya
5 Agar mahasiswa tahu khasiat tanaman mahkota dewa beserta pengolahannya secara
tradisional
4
BAB II
PEMBAHASAN
Batang
Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulit batang berwarna cokelat kehijauan,
sementara kayunya berwarna putih. Batang mahkota dewa bergetah. Diameternya dapat
mencapai 15cm dan percabangan batang cukup banyak.
Daun
5
lebih tua daripada permukaan bagian bawah. Panjang daun bisa mencapai 7-10cm dengan
lebar 3-5cm.
Bunga
Bunga mahkota dewa merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam kelompok 2-4
bunga. Pertumbuhan bunga menyebar di batang atau ketiak daun. Warnanya putih, bentuknya
seperti terompet kecil, dan baunya harum. Ukurannya kira-kira sebesar bunga pohon
cengkeh. Bunga ini keluar sepanjang tahun atau tak kenal musim, tetapi paling sering tumbuh
pada musim hujan
Buah
Buah mahkota dewa merupakan cirri khas tanaman mahkota dewa. Bentuknya bulat,
permukaan licin dan beralur. Pada malam hari, jika terkena sinar lampu tampak seperti
berkilau. Buahnya mampu tumbuh dengan lebar. Buah mahkota dewa terdiri dari kulit,
daging, cangkang dan biji. Buah mahkota dewa saat muda berwarna hijau, sedangkan saat
tua, warnanya menjadi merah marun. Ketebalan kulit sekitar 0,5-1mm. Daging buah
berwarna putih. Ketebalan daging bervariasi, tergantung pada ukuran buah.
Cangkang
Cangkang buah adalah batok pada buah. Jadi, cangkang merupakan bagian buah yang
paling dekat dengan biji. Cangkang buah berwarna putih dan ketebalannya bisa mencapai
2mm. Rasa cangkang buah sepat-sepat pahit, tetapi setelah matang rasanya sepat-sepat manis.
Biji
Biji mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun, biji buah berbentuk bulat,
dan berwarna putih. Diameternya mencapai 2cm. (Turyanto : 2009)
Mahkota dewa tumbuh di daerah tropis, tumbuh tegak dengan tinggi 1 -2,5 m.
Tumbuhan ini biasa mencapai tinggi 6 m bila dibiarkan tumbuh dan dirawat dengan baik.
Tanaman ini cukup sempurna karena memiliki batang, daun, bunga dan buah.( Dalimartha,
2004 )Mahkota dewa ( Phaleria macrocarpa ) merupakan tanaman yang biasa dijadikan
sebagai tanaman hias dan bisa digunakan untuk obat tradisional atau obat herbal. Namun
seiring dengan berjalannya waktu tanaman ini lebih dikenal dengan tanaman obat atau
tanaman herbal yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
6
2.2 HABITAT TANAMAN MAHKOTA DEWA
Mahkota dewa telah dikenal puluhan tahun yang lalu di negara china.Di china
mahkota dewa disebut dengan nama Shuan tao.Selain china , di indonesia pada awalnya
mahkota dewa tumbuh di papua,tetapi di masyarakat lokal mahkota dewa banyak dibiarkan
dan berkembang sebagai tanaman liar.
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodeneae
Bangsa : Thymelaeaceae
Suku : Thymelaeceae
Marga : Phaleria
Berdasarkan literatur, zat aktif yang terkandung dalam buah mahkota dewa antara
lain, alkaloid, minyak atsiri, saponin, lignan ( polifenol ), flavonoid, tanin, ( Harmanto,
2002 ).
Telah diketahui bahwa biji mahkota dewa bersifat toksik, sedangkan buahnya tidak,
dengan potensi penghambatan yang lebih besar dibandingkan daunnya. Buah mahkota dewa
terdiri dari golongan saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, polifenol, minyak atsiri. Pada
7
kulitnya mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid ( Beatrice, 2010 ). Kandungan yang
berperan sebagai antibakteri antara lain flavonoid dan saponin .Adapun peranan flavonoid
sebagai antibakteri, merupakan kelompok fenol yang memiliki kecenderungan menghambat
aktifitas enzim mikroba, pada akhirnya mengganggu proses metabolisme. Saponin digunakan
sebagai antibakteri juga virus,dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan vitalitas, serta dapat
mengurangi kadar gula dan penggumpalan dalam darah.
1. Alkaloid
2. Polifenol
Merupakan kelompok zat kimia yang memilliki banyak gugus fenol dalam
molekulnya. Beberapa senyawa polifenol mempunyai aktifitas antioksidan, menghambat
pertumbuhan tumor dan menghambat enzim seperti reverse transkiptase dan DNA
topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan anti hemoroid ( Yunitasari, 2011)Polifenol dalam
konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan pada konsentrasi
tinggi mampu bertindak sebagai antibakteri dengan cara mengkoagulasi atau menggumpalkan
protoplasma bakteri sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri. Pada
saluran pencernaan makanan polifenol mampu mengeliminasi toksin.( Poeloengan dkk,
2010:68 )
3. Minyak atsiri
4. Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak reaksi oksidasi,
baik secara enzim maupun non enzim. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa
fenol ( Sjahid, 2008 ). Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri berfungsi dengan cara
membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu keutuhan
8
membran sel bakteri. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara mendenaturasi protein sel
bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi. ( Juliantina, 2008 )
5. Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks dengan berat molekul tinggi yang
dihasilkan terutama oleh tanaman. Berdasarkan struktur kimianya, saponin dikelompokkan
menjadi tiga kelas utama yaitu kelas steroid, kelas steroid alkaloid, dan kelas triterpenoid.
Sifat yang khas dari saponin antara lain berasa pahit, berbusa dalam air. Mekanisme
triterpenoid sebagaiantibakteri adalah bereaksi dengan porin ( protein transmembran )pada
membran luar sel bakteri , membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga mengakibatkan
rusaknya porin. Rusaknya porin yang merupakan pintu keluar masuknya senyawa akan
mengurangi permeabilitas membran sel bakteri yang akan mengakibatkan sel bakteri akan
kekurangan nutrisi, sehingga pertumbuhan bakteri terhambat atau mati. ( Rachmawati, 2009 )
6. Tanin
Mahkota dewa dikenal senagai tanaman obat.Kulit maupun daun mahkota dewa
berkhasiat untuk menyembuhkan eksim, disentri, alergi, tumor,asam urat, darah tinggi dan
masih banyak lagi lainnya. Dari ketiga bagian buah, yakni kulit dan daging buah, cangkang
(batok biji), serta biji yang dimanfaatkan pada umumnya adalah kulit dan daging buah serta
cangkangnya. Walaupun bermanfaat, biji buah mahkota dewa sebaiknya dihindari karena
mengandung zat racun yang tidak baik untuk tubuh manusia.
Buah mahkota dewa dapat bertahan selama beberapa hari apabila disimpan di tempat
kering atau di dalam lemari pendingin.Buah mahkota dewa kering dapat bertahan selama
9
berbulan-bulan dalam wadah tertutup. Simpan di bawah suhu 30°C. Lindungi dari cahaya dan
kelembaban.
Buah mahkota dewa tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Buah mahkota dewa
biasanya dikonsumsi dengan cara direbus atau dikeringkan kemudian digunakan sebagai
tambahan dalam teh atau kopi.
Cara pembuatan :
a) Ambil buah mahkota dewa yang telah matang sebanyak 5-6 buah, lalu iris tipis
dengan menggunakan pisau dan cuci bersih.
b) rebus bahan yang telah diiris iris dalam 5 gelas air, idihkan, dan biarkan air rebusan
tersisa untuk 3gelas.
c) saring air rebusan dan dinginkan
Cara Pengobatan : Minum air rebusan yang telah didinginkan 3kali sehari.
Cara pembuatan :
Cara Pengobatan : Minum ramuan yang telah dingin 1 jam sebelum makan. Dengan Dosis
satu gelas dan maksimal 3 gelas sehari.
Cara Pembuatan :
a) Campur 5 gram daging mahkota dewa kering dengan 15gram pegagan, 10gram
sambiloto kering dan 15 gram daun dewa, cuci bersih semua bahan
10
b) masak semua bahan yang telah dicampurkan dengan 5 gelas air sampai rebusan terssa
sekitar 3gelas.
c) saring rebsan dan tunggu sampai dingin
Cara Pengobatan : Minum air rebusan yang telah disaring 3kali sehari masing masing 1
gelas
Cara Pembuatan :
a) Campur 5 gram daging mahkota dewa dengan 15 gram akar sidaguri, 10 gram
sembiloto kering, cuci besih
b) rebus semua bahan dalam 5gelas air hingga rebusan tersisa 3gelas
c) saring air dan tunggu sampai dingin
Cara Pengobatan : Minum air rebusan yang telah disaring 3kali sehari masing masing 1
gelas. Ramuan diminum sekurang kurangnya 1 jam sebelum makan.
Bahan : daging buah mahkota dewa 5gram , umbi kunyit putih 15gram, sambiloto kering
10gram, dan daun dewa 15gram.
Cara Pengobatan :
Acuan pustaka yang ada telah menyebutkan bahwa tanaman mahkota dewa ( Phaleria
macrocarpa ) umumnya memiliki aktifitas antibakteri ( Beatrice, 2010 ). Di Indonesia telah
dilakukan berbagai penelitian mengenai efek antibakteri dari mahkota dewa, yaitu pada
penelitian Lusiana Beatrice, tahun 2010, bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa memiliki
daya antibakteri serta mampu menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis, efek
antibakteri dinilai dari nilai MBC ( Minimum Bactericidal Concentration ) yang terdapat pada
ekstrak etanol buah mahkota dewa pada konsentrasi 12,5%.
11
Pada penelitian lainnya mengenai mahkota dewa, bahwa infusa daun mahkotadewa
juga memiliki daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan KHM ( Kadar
Hambat Minimum ) 3,125 gram% dan KBM ( Kadar Bunuh Minimum ) 6,25 gram%
( Suryani dan Steptriyani, 2007 )
Komoditas tanaman ini masih sangat jarang dibudidayakan di Indonesia. Untuk itu, ini
merupakan peluang bisnis yang prospeknya tinggi dan jangka panjang kerena kegunaan
tanaman ini untuk dijadikan obat. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi baik itu ditanam di
dataran rendah maupun ditanamn di dataran tinggi yaitu pada ketinggian 10 – 1.200 meter
dpl, namun pertumbuhan paling baik pada ketinggian 10 – 1.000 meter dpl.
Sebelum mulai bertanam mahkota dewa, tanah lebih dahulu digemburkan lalu diberi
pupuk kandang sebanyak 20 ton/ha dan membuat lubang tanam yang digali sebesar 30 x 30 x
30 cm. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama minimal seminggu agar terkena cukup sinar
matahari. Isi dasar lubang menggunakan kombinasi pupuk kompos dan tanah dengan
perbandingan 1:1
Ada dua jenis bibit yang dapat digunakan, yaitu bibit dari fase generatif (biji) dan
bibit dari fase vegetatif (stek batang atau cagkok). Pada prinsipnya perbanyakan tanaman
yang paling mudah dan tingkat resikonya kecil adalah dengan perbanyakan generatif,
walaupun perbanyakan veggetatif pernah berhasil namun tidak sebaik dengan perbanyakan
genratif. Perbanyakan dengan biji perlu melalui persemaian terlebih dahulu, memperhatikan
biji yang akan disemai, media untuk semai, cara merawat persemaian hingga biji mahkota
12
dewa kelihatan muncul tunas baru. Pemindahan ke media penanaman setelah berumur dua
bulan atau ketinggiannya sudah mencapai 10 – 15 cm. Cara memindahkannya dari
persemaian dengan melubangi bagian bawah lalu dimasukan kelubang tanam, atau bila
menanam pada media pot maka yang perlu dipersiapkan adalah media penanaman dahulu.
Teknis penanaman
Media tanam di pot sama dengan penanaman di lahan atau kebun. Menggunakan
pupuk kompos atau kandang, pasir atau sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah media
tanam siap, dimasukan kedalam pot yang telah disiapkan kemudian siram media berada di
dalam pot sampai basah, tunggu 1-2 jam. Kemudian buat lubang kecil, seukuran polybag
persemaian, masukan benih yang sudah dipisahkan dari polybag, kemudian tekan bagian kiri
dan kanan serta siram dengan air lagi dan yakinkan bahwa tanaman sudah selesai ditanam.
Untuk mendapatkan kualitas yang bagus dari buah mahkota dewa harus menghindari
pemupukan menggunakan pupuk anorganik. Pupuk yang digunakan harus ppupuk kandang
(organik). Bahan yang dapat digunakan untuk pupuk organik ini tidak sulit karena bahan –
bahan yang sudah ada disekitar kita seperti kotoran kambing, kootoran sapi, kotoran ayam
dan kotoran hewan lain maupun dedaunan yang sudah kering.
Penyiraman perlu dilakukan pada saat tanam dan sesudah tanam saat tanaman masih
kecil. Ketika musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. Setelah tanaman berumur 6
bulan dari masa tanam, penyiraman relatif tidak diperlukan kaena jangkauan perakarannya
sudah dalam. Penyiangan dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Hal ini dilakukan karena
mahkota dewa termasuk tanaman tahunan. Penyiangan umumnya dilakukan selama 3-4 kali.
Buah mahkota dewa bisa dipetik ketika tumbuhan berusia dua bulan. Buah yang
sudah matang dan siap dipetik memiliki ciri – ciri antara lain: kulit buah berwarna marun dan
berbau manis.
Tanaman mahkota dewa ini tidak boleh dimakan Karena tanaman ini dapat menjadi sangat
beracun. Setiap bagian dari tanaman mahkota dewa, batang, daun, buah, kulit, dan biji
13
mengandung racun. Biji dari mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun dan
berbahaya. Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan mabuk, kejang, mulut bengkak,
sariawan, dan bahkan sampai pingsan. Buah mahkota dewa jangan dikonsumsi pada saat
Anda sedang haid karena akan memperhebat pendarahan dan menggerus dinding rahim.
Dosis pemakaian sangat berperan penting dalam penggunaan obat herbal ini, salah dosis saja
akan berakibat fatal.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) merupakan salah satu tanaman
obat di Indonesia. Buah mahkota dewa mengandung icariside C, phalerin, dan mangiferin
(Oshimi et al., 2008). Untuk meningkatkan efek lokal antiradang, maka mahkota dewa dibuat
sediaan tablet hisap (Banker and Anderson, 1994)
Buah mahkota dewa menurunkan tekanan darah pada 15 orang pria dewasa berusia
20-25 tahun, dari 114/76,53 menjadi 100,67/68,27 mmHg
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
dan dapat menjadikan referensi bagi kita semua. Diharapkan para pembaca bisa memberikan
kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan saya lebih baik lagi dalam penulisan makalah-
makalah kami selan
14
DAFTAR PUSTAKA
https://idnmedis.com/mahkota-dewa
http://repository.unimus.ac.id/3106/4/BAB%202.pdf
https://www.scribd.com/doc/245173288/Makalah-Mahkota-dewa
https://anekabudidaya.com/cara-menanam-buah-mahkota-dewa-dengan-mudah/
https://www.google.com/amp/s/idnmedis.com/mahkota-dewa/amp
15