Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1
MODUL KE-3
DIODA

NAMA : Mochamad Irvan Fahturahman Hakim


NIM : 10820005
KELOMPOK :
TGL. PRAKTIKUM : 30 April 2021
JAM PRAKTIKUM : 13.00
TGL. PENGUMPULAN : 13.15
DOSEN : Agus Mulyana, MT
NILAI :

PROGRAM STUDI TEKNIK KOPUTER


AKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2021
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pada praktikum ke 1 ini adalah agar para praktikan dapat :
1. Mengetahui komponen dioda semi konduktor
2. Mengetahui karakteristik dioda semi konduktor
3. Mampu menganalisa rangkaian forward bias dan reverse bias pada diode
semikonduktor

KOMPONEN DAN ALAT PREKTIKUM

Komponen dan alat yang akan digunakan dalam praktikum adalah :


1. Dioda semi konduktor
2. Resistor
3. Projectboard
4. Catu daya
5. Multimeter
6. Kabel jumper male to male
DASAR TEORI

A. DIODA
Pengertian dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik
ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dalam ilmu
fisika dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika.
Elektronika memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti
negatif. Prinsip kerja dari anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan
negative semikonduktor. Sehingga anode dapat menghantarkan arus litrik dari
anoda menuju katoda, tetapi tika sebaliknya katoda ke anoda. Banyak macam
dan bentuk diode yang ada di pasaran tetapi yang paling sering kita jumpai
adalah diode yang berbentuk silinder warna hitam terdapat gelang perak di
salah satu sisinya. Karena cara penggunaan diode ini sangat mudah dan
sederhana di bandingkan dengan tipe yang lain.
B. FUNGSI DIODA
Berikut ini adalah fungsi dari dioda antara lain:
• Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.
• Sebagai sekering(saklar) atau pengaman.
• Untuk rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel DC
untuk sinyal AC.
• Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator
• Untuk penyearah
• Untuk indikator
• Untuk alat menggandakan tegangan.
• Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo.
C. JENIS DIODA
Berikut ini adalah jenis diode diantaranya:
1. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu
penerangan
2. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi
sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
3. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
4. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga
sebagai penstabil tegangan.
5. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
D. KARAKTERISTIK DIODA
Ada dua karakteristik diode yaitu dioda di bias maju dan diode di bias mundur
berikut adalah penjelasannya:

1. Dioda Bias Maju (Forward Bias)


Karakteristik dioda yang pertama adalah di bias secara maju. Dioda di bias maju
untuk memberikan tegangan luar menuju terminal dioda. Jika anoda(+)
terhubung dengan kutup positif pada batere serta katoda(-) terhubung dengan
kutub negatif pada batere maka akan mengakibatkan bias maju atau forward
bias.

2. Dioda Bias Mundur (Reverse Bias)


Karakteristik dioda yang ke dua adalah di bias secara mundur. Anoda(+)
dihubungkan dengan kutup negatif dan katoda(-) dihubungan dengan kutup
positifsehingga jumlah arus yang mengalir pada rangkaian bias mundur akan
lebih kecil. Pada bias mundur dioda, terdapat arus maju yang dihubungkan
dengan batere yang memiliki tegangan tidak terlalu besar dan signifikan karena
tidak mengalami peningkatan. Ketika terjadi proses reserve, dioda tidak bisa
menghantarkan listrik karena nilai hambatannya besar. Dioda ini juga dianjurkan
untuk tidak memiliki besar tegangan dan arus yang melebihi batas.
E. DIODA ZENER
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki sisi exsklusif pada daerah
breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer atau pembatas
tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda pada umumnya,
hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva karakteristik dioda zener juga
sama seperti dioda pada umumnya, namun pada daerah breakdown dimana
pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda naik
dengan cepat seperti pada gambar karakteristik dioda zener dibawah. Daerah
breakdown inilah yang menjadi referensi untuk penerapan dari dioda zener.
Sedangkan pada dioda biasa daerah breakdown meru[pakan daerah kritis yang
harus dihindari dan tidak diperbolehkan pemberian tegangan mundur sampai
pada daerah breakdown, karena bisa merusak dioda biasa.
Gambar kurva karakteristik Dioda Zener :

Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi
konsentrasi doping. Konsentrasi doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah
pengotoran sehingga tegangan zenernya (Vz) akan kecil. Demikian juga
sebaliknya, dengan konsentrasi doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi.
Pada umumnya dioda zener dipasaran tersedia mulai dari Vz 1,8 V sampai 200 V,
dengan kemampuan daya dari ¼ hingga 50 W. Penerapan dioda zener yang
paling penting adalah sebagai regulator atau stabilizer tegangan (voltage
regulator). Rangkaian dasar stabilizer tegangan menggunakan dioda zener dapat
dilihat pada gambar dibawah. Agar rangkaian ini dapat berfungsi dengan baik
sebagai stabilizer tegangan, maka dioda zener harus bekerja pada daerah
breakdown. Yaitu dengan memberikan tegangan sumber (Vi) harus lebih besar
dari tegangan dioda zener (Vz).

F. LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

1. Simbol dan Cara Kerja LED (Light Emitting Diode) -


Simbol dan bentuk LED :

- Cara kerja LED :


Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat
dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki
dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda
menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor
adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan
maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah
Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

2. Cara Mengetahui Polaritas LED


Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita
dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal
Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih
kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan
Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.
3. Warna-warna LED (Light Emitting diode)
Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna
merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman
Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan
senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel
Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada
LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna


Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah Gallium Arsenide Phosphide
(GaAsP) 605-620nm Jingga
Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) 585-595nm Kuning
Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau
Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru
Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih
4. Tegangan Maju (Forward Bias) LED
Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju
(Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut
tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus
dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan Maju
biasanya dilambangkan dengan tanda VF.

Putih
JAWABAN TUGAS PENDAHULUAN
1. Gambarkan beberapa simbol dioda, dan jelaskan fungsinya dari
masingmasing dioda tersebut!
• Dioda penyearah

Dioda jenis ini banyak dipergunakan dalam rangkaian penyearah atau


perubahan dari arus AC menjadi Arus DC. Dioda jenis ini sendiri terdiri dari
beberapa tipe, bentuk dan rating yang berbeda. Dioda Zener

Hanya saja, terdapat tambahan garis di kedua ujung garis melintang. pada
garis melintang bagian atas terdapat tambahan garis pendek di sebelah
kirinya. Selain itu, ada garis kecil di sebelah kanan untuk garis melintang
bagian bawah. Tanda garis kecil yang ditambahkan tersebut merupakan
penanda penstabilan tegangan atau arus yang searah atau DC.
• Dioda Foto

Dioda ini juga disimbolkan dengan simbol umum yang sama dengan dioda
penyearah. Sama dengan dioda Zener, dioda foto juga memilih garis tambahan.
Saat menggambar simbol dioda foto, maka Anda harus menambahkan 2
tambahan anak panah. 2 tambahan anak panah tersebut diletakkan di bagian kiri
atas dengan arah anak panah yang mengarah masuk ke anak panah utama.
Penambahan 2 anak panah ini pun bukan tanpa maksud. Penambahan tersebut
menandakan bahwa dioda tersebut akan menghasilkan arus listrik jika terkena
cahaya. Dioda LED

Light emitting diode adalah dioda sambungan sambungan semikonduktor


P-N yang jika dipasang secara forward bias maka akan mengeluarkan
cahaya tampak. Simbol dan bentuk dioda bisa Anda lihat pada gambar di
atas. Simbol LED bentuk hampir sama dengan simboldioda normal, hanya
saja terdapat 2 panah sebagai simbol bahwa LED mengemisikan cahaya.
Dioda Varactor

Dioda varactor adalah dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang


dirancang khusus sehingga mempunyai sifat kapasitansi ketika dipasang
pada rangkaian sesuai prinsip reverse bias. Dioda varactor juga biasa disebt
sebgai dioda variabel kapasitansi (variable capacitance diode) atau varicap
diode. Dioda jenis ini biasa digunakan pada rangkaian elektronik seperti
pada ponsel, radio, dan televisi.
• Dioda Tunnel
Dioda tunnel adalah jenis dioda semikonduktor dengan sambungan P-N
yang diancang khusus sehingga mempu membentuk daerah deplesi
menjadi sangat sempit. Hal tersebut bisa terjadi karena dioda tunnel diberi
pengotor berat 1000 kali lebih banyak dibandingkan dioda pada umumnya.
2. Jelaskan istilah-istilah: Tegangan breakdown, Tegangan knee, Forward bias
dan Reverse bias!
• Break down voltage atau jatuh tegangan dioda adalah nilai tegangan
minimal pada dioda untukdapat mengalirkan arus listrik.
• Tegangan Kaki (Knee Voltage) adalah Tegangan pada saat arus
mulainaik secara cepat pada saat dioda berada pada daerah maju,
tegangan inisama dengan tegangan penghalang. Apabila tegangan
dioda lebih besardari tegangan kaki maka dioda akan menghantar
dengan mudah dansebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka
dioda tidak menghantardengan baik.
• Forward bias (bias maju), dengan arti kata memberi tegangan
potensialsisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan
serta mertaakan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau
elektron mengisihole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N
karena ditinggalelektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau
mengunakanterminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran
listrik dari sisi P kesisi N.
• Reverse bias (bias mundur), Polaritas tegangan dibalik yaitu
denganmemberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N
mendapatpolaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Sehingga tidak akan
terjadiperpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun
sebaliknya.Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke
arah kutupberlawanan. Lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar
danmenghalangi terjadinya arus.
3. Apa ciri-ciri (sifat) dioda untuk bias maju dan mundur?
• Dioda di Bias Maju

Sifat dioda yang pertama adalah di bias secara maju. Dioda di bias maju
untuk memberikan tegangan luar menuju terminal dioda. Jika anoda(+)
terhubung dengan kutup positif pada batere serta katoda(-) terhubung
dengan kutub negatif pada batere maka akan mengakibatkan bias maju
atau forward bias.
• Dioda di Bias Mundur

Sifat dioda yang ke dua adalah di bias secara mundur. Anoda(+)


dihubungkan dengan kutup negatif dan katoda(-) dihubungan dengan
kutup positif sehingga jumlah arus yang mengalir pada rangkaian bias
mundur akan lebih kecil. Pada bias mundur dioda, terdapat arus maju
yang dihubungkan dengan batere yang memiliki tegangan tidak terlalu
besar dan signifikan karena tidak mengalami peningkatan. Ketika
terjadi proses reserve, dioda tidak bisa menghantarkan listrik karena
nilai hambatannya besar. Dioda ini juga dianjurkan untuk tidak
memiliki besar tegangan dan arus yang melebihi batas.
4. Apakah dioda dapat bekerja seperti saklar? Jelaskan!
Dioda akan menghantarkan arus bila diberi tegangan sumber lebih
besar dari tegangan idealnya. Dan dioda tidak akan menghantarkan arus
apabila tegangan yang melaluinya lebih kecil dari tegangan idealnya. Tetapi
mungkin akan ada tegangan yang akan dialirkan oleh dioda itu, dan
besarnya hanya sebesar tegangan ideal dan besarnya tegangan ideal yang
akan dialirkan tergantung dari jenis dioda yang digunakan. Oleh karena itu
dioda juga dapat digunakan sebagai saklar pada rangkaianelektronika
selain digunakan sebagai mana fungsinya yaitu sebagai penyearah
tegangan.

5. Rangkailah sesuai pada Gambar 3.7 dan Gambar 3.8 menggunakan Fritzing
dan Simulasikan pada multisim a. Fritzing
b. Multisim
Rangkaian dioda LED diberi tegangan 5 Volt LED mati

Rangkaian dioda LED diberi tegangan 3K3 Volt LED hidup


DAFTAR PUSTAKA

https://rumus.co.id/dioda/#!
http://demuzze.blogspot.com/2014/07/dioda-semikonduktor-forward-
danreverse.html http://sikil-rayapen.blogspot.com/2015/03/pengertian-dioda-
zener-fungsidioda.html https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-
emitting-diode-cara-kerja/

Anda mungkin juga menyukai