Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN Ca CERVIX


DI RUANG DAHLIA RSUD PURWODADI

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas

DISUSUN OLEH :
CIPTO TRI HARMOKO,S.Kep
N20184438

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMADIYAH KUDUS

2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN Ca CERVIX
DI RUANG DAHLIA RSUD R SOEDJATI PURWODADI

Pengkajian : 17 Juli 2018


Tanggal masuk : 14 Juli 2018
Jam : 14.30 WIB
Ruang : Dahlia
No RM : 00356529

Data Umum

Nama Klien : Ny. R


Umur : 50 tahun
Alamat : Kramat RT 1/5, Karangmoncol, Purbalingga.
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
Pendidikan terakhir :SD
Diagnosa Medis : Ca. Cervix
Penanggung Jawab
Nama : Tn. Y
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kramat RT 3/5, Penawangan, Purwodadi
Hubungan dengan klien : Anak

Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Nyeri perut bawah, kalau kencing semakin sakit.

2. Riwayat kesehatan Sekarang


Klien datang ke RSUD dengan diantar anak , Melalui UGD dengan diagnosa Ca
Cervix. Keluhan Nyeri perut bawah, kalau kencing semakin sakit, sering
merasakan nyeri punggung, keluar lendir dari jalan lahir berbau.
3. Riwayat kesehatan masa lalu

Bulan Januari dilakukan biopsi di RSUD Purwodadi , kemudian dr SpOG


mengatakan terkena kanker ganas. Disarankan untuk melakuka pengobatan di
RSUD Purwodadi atau RS Dr Raden Soedjati soemodiarjo purwodadi . Klien
menolak dan memilih pengobatan alternatif, setelah tidak berhasil Klien ke RSUD

4. Riwayat Obstetri

G II PII A0
Anak pertama perempuan, aterm, spontan, BBL : 3400gr, di dokter, umur
sekarang 29th , sehat.
Anak kedua laki-laki, aterm, spontan, BBL : 3400gr, di bidan, umur sekarang 16 th ,
sehat.
Riwayat Haid: menarche usia 15 tahun, lama haid 7 hari, siklus 28 hari teratur.
Riwayat ANC : Puskesmas

5. Riwayat KB

Riwayat KB : Suntik 3 bulanan (Depogestan)

6. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan
keluarga serta pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM maupun
hipertensi

7.Pola Fungsional (Gordon)

1. Pola manajemen kesehatan

Klien mengatakan bahwa setip anggota keluarga yang sakit selalu dibawa
kedokter, rumah sakit dan puskesmas
2. Pola kebutuhan nutrisi

Sebelum sering sakit perut, klien makan tiga kali sehari dan selalu habis,
setelag sering sakit perut (dirawat di RSUD ) klien sering muntah bila saat
makan nyeri perut datang tanpa disertai mual. Sebelum sakit klien minum
sekitar 9 gelas belimbing, setelah sering merasa sakit klien minum sekitar 7
gelas belimbing karena sering muntah bila aroma air terlalu tajam.

3. Pola eliminasi

Sebelum sakithamil klien BAB 1-2 x sehari, terhitung tanggal pengkajian klien sudah
3 hari belum BAB. Sebelum sakit klien BAK 5 x sehari tanpa keluhan, setelah sakit
(dirawat di RSDK) klien BAK 4-5x sehari kadang disertai darah.

4. Poal aktifitas

Sebelum sakit klien mampu membantu suami bekerja, dan beraktivitas sebagai ibu
rumahtangga tanpa ada keluhan. Semenjak sering sakit perut klien merasa tidak
mampu lagi beraktivitas karena nyeri sangat mengganggu. Di rumah sakit klien
terbaring lemah di tempat tidur, bila ingin ke kamar mandi, diantar suami / adik
menggunakan kursi roda.

5. Pola istirahat

Sebelum sakit klien tidur rata-rata 6-7 jam. Setelah sakit klien tidur 4-5 jam karena
nyeri perut dirasa sangat mangganggu.

6. Pola persepsi kognitif

Pendengaran, penglihatan, dan penciuman klien tidak mengalami gangguan

7. Konsep diri dan persepsi

Setelah dirawat di rumah sakit, klien merasa sangat lemah dan tidak mampu
beraktivitas seperti dulu. Sekarang selalu membutuhkan orang lain (suami/adik) bila
membutuhkan sesuatu.
8. Peran reproduksi dan seksual

Klien mempunyai 2 anak P-L dari 2 suami. Suami pertama cerai. Sudah lima bulan
tidak pernah melakukan hubungan seksual.

9. Peran dan pola hubungan

Klien berperan sebagai ibu rumah tangga. Hubungan dengan suami tidak ada
masalah.

10. Pola pertahan diri

Selama ini klien berusaha sembuh dengan berobat ke semua tempat pengobatan, di
RSDK klien mematuhi setiap saran tim kesehatan..

11. Pola keyakinan dan nilai

Klien beragama islam, sudah satu bulan ini setiap sholat selalu dengan terbaring
dengan bimbingan suami.

Pemeriksaan fisik

 TTV

TD: 120/80, Nadi: 68x/menit, Pernafasan: 20x/menit, suhu tubuh: 36 0C

 Keadaan umum: lemah


 Kesadaran compomentis
 Kepala

1. Mata: Conjungtiva, palpebra anemis, sclera tidak icterik


2. Hidung: tidak ada secret dari hidung, bersih, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada pembesaran polip
3. Mulut: gigi bersih, tidak ada caries maupun gigi berlubang
 Leher: tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena jugularis
 Dada, simetris

Jantung : I : Ictus Cordis tidak tampak.


Pa : Ictus Cordis teraba di inter costae 5
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : BJ I-II murni, bising (-), gallop (-)
Pulmo : I : Simetris stalis dinamis
Pa : Stem fremitus kanan kiri
Pe : Sonor SLP
Au : SD Vesikuler, ST (-)

 Payudara: payu dara simetris, tidak ada benjolan/massa, putting susu


menonjol. areola hitam, kotor asi sudah keluar.

 Abdomen: perut mengecil, kulit mengendor.

Abdomen: I : Datar, venektasi (-)


Au : Bising usus (-)
Pe : Tympani
Pa : Supel, H/L

 Genetalia

VT :Vagina : infiltrate sampai dengan 1/3 proximal


Portio : berbenjol, rapuh, mudah berdarah
SCT sebesar telur ayam
AP ; infiltrate, tak sampai dinding pelvis.
RT : TSA cukup, mukosa licin, infiltrate +/+, tak sampai dinding pelvis.

 Ekstermitas: tidak udema


Psikososial

Status emosi: jika diajak bicara klien tidak mudah marah, emosi sosial stabil
Interaksi dengan suami, keluarga dan orang lain saat dirumah sakit baik

Data Penunjang

Laboratorium 06/08/18
Hematology
Analizer Hema Jumlah Satuan Harga Normal
Hemoglobin 9,40 gr% 12.00-15.00
Hematokrit 27,1 % 35,0-47,0
Eritrosit 3,21 juta/mmk 3,90-5,60
MCH 29,40 pg 27,00-32,00
MCV 84,30 fL 76,00-96,00
MCHC 34,90 g/dL 29,00-36,00
Leukosit 23,80 ribu/mmk 4,00-11,00
Trombosit 570,0 ribu/mmk 150,0-400,0
Laboratorium 07/08/18
Sekresi-Ekskresi : urin lengkap
Warna merah keruh
BJ 1.015
PH 1,00
Protein >300 mg/dl ( - )
Reduksi 100 mg/dl ( - )
Urobilirogen >8 mg/dl ( - )
Bilirobin ++/Pos mg/dl ( - )
Aseton 15 mg/dl ( - )
Nitrit +/Pos
Sedimen :
Epitel - LPK
Lekosit - LPB
Eritrosit - LPB
Eritrosit penuh merata, sel lain tidak teridentifikasi.
Oxalat :
Asam Urat -
Triple fosfat -
Amorf -
Sil Hialin - LPK
Sil Granula Kasar - LPK
Sil Granula Halus - LPK
Sil Epitel - LPK
Sil Eritrosit - LPK
Sil Leukosit - LPK
Bakteri - LPK
Lain-lain -

G. Therapi
06/08/018
Vitamin A 1 x 50.000 iu
Mirabion caps 3 x 1
Kalnex tab 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Ampicillin Inj 4 x 1 gr
Usaha Tranfusi PRC s/d Hb > 10 gr%
Diit uremia

07/02/06
Vitamin A 1 x 50.000 iu
Mirabion caps 3 x 1
Kalnex tab 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Ampicillin Inj 4 x 1 gr
Usaha Tranfusi PRC s/d Hb > 10 gr%
Analisa data

No tgl/jam Data fokus Etiologi Masalah

1. 17/07/18 Ds: Desakan sel Gangguan rasa


j. 13:00 Klien mengatakan nyeri daerah hiperplasi intra nyaman, nyeri akut
perut bawah, rasa seperti abdominal
ditusuk skala nyeri 5
Do:
Wajah klien meringis
2. 17/07/18 Ds: Nusea-vomitus gangguan
j.1315 Klien mengatakan lemas, sekunder pemenuhan
karena tidak bisa makan terhadap respon kebutuhan nutrisi :
sampai habis. Tiap kali makan nyeri abdomen kurang dari
tiba-tiba muntah, kadang kebutuhan
disertai mual karena nyeri yang
tiba-tiba menyerang.
Do:
Klien tampak lemah, terbaring
di tempat tidur.

Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman, nyeri akut b/d Desakan sel hiperplasi intra
abdominal
2. gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d Nusea-
vomitus sekunder terhadap respon nyeri abdomen
Rencana Intervensi

No Tgl/jam DP Tujuan Intervensi Ttd


1. 17/07/18 1 Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri
j.14:15 tindakan keperawatan 2. Berikan individu
selama 1 x 24 jam, kesempatan untuk
diharapkan nyeri beristirahat
berkurang atau hilang 3. aAarkan tindakan non
dengan KH: invasive, sperti relaksasi :
nafas dalam
 Klien tidak 4. Ajarkan metode destraksi
mengeluh selama muncul nyeri akut
2. 17/07/18 2  ekspresi wajah 5. Beri posisi yang nyaman
j.14:25 tenang pada pasien
 skala nyeri dalam 6. Kolaborasi pemberian
batas turun anal getik
sampai skala 3
1. Anjurkan pola makan sedikit tapi
Setelah dilakukan sering
tindakan keperawatan 2. Beritahu bahwa porsi makan
selama 2 x 24 jam tidak harus dihabiskan sesaat
diharapkan kebutuhan 3. Motivasi keinginan makan
nutrisi klien terpenuhi, dengan harapan kesembuhan
dengan KH: 4. Anjurkan keluarga untuk turut
berperan dalam pemberian
 Klien mengatakan menu makan yang disukai klien.
tidak lemas lagi 5. Anjurkan makan saat nyeri tidak
 Klien mampu datang, dan berhenti saat nyeri
beraktivitas pasif datang.
di tempat tidur ;
alih-baring,
duduk, makan
minum tanpa
bantuan.
 Porsi makan
habis.

Implementasi
Tgl/jam DX Implementasi Respon ttd

17/07/18 1 1. memberikan individu o Klien kooperatif


j.14:35 kesempatan untuk o Skala nyeri klien 5
beristirahat o Klien mengatakan
2. mengajarkan tindakan non nyeri seperti
invasive, sperti relaksasi ditusuk-tusuk
3. mengkaji skala nyeri o Klien
4. mengajarkan metode memeragakan
destraksi selama muncul tehnik relaksasi
nyeri akut nafas dalam.
5. memberi posisi yang o Kilen mengatakan
nyaman pada pasien nyaman dengan
6. memberikan analgetik tidur posisi miring
17/07/18 2 kekiri dengan lutut
j.1455 agak ditekuk ke
atas
o Klien respon dan
1. menganjurkan makan kooperatif
sedikit tapi sering, dan o Klien mengatakan
makan tidak harus
akan mencoba
langsung habis
makan sedikit
2. menganjurkan keluarga
sedikit tapi sering.
untuk berperan dalam
o Keluarga bersedia
pemberian menu makan
yang disukai klien,& membantu
memotivasi bahwa memberi makan
dengan makan yang yang disukai klien.
disukai, klien bisa makan
banyak dan cepat sembuh
3. menganjurkan makan saat
nyeri tidak datang, dan
berhenti saat nyeri datang.
Catatan Perkembangan

Tgl/jam Dx Catatan Perkembangan TTD

18/07/18 1 S: Klien mengatakan nyeri berkurang, bila setiap nyeri dating


j.15:10 melakukan nafas dalam, tidur miring kekiri dengan lutuk
ditekuk, dan setelah dipacang selang kateter semalam.
O: Skala nyeri 3, ekspresi wajah klien tenang dan klien tidak
mengeluh nyeri lagi
A: Masalah teratasi
P: Anjurkan untuk tetap melakukan nafas dalam saat nyeri
datang

18/07/18 2 S: Klien mengatakan sudah mencoba makan sedikit-sedikit,


j.15:10 tapi masih muntah karena makanan, yang dibelikan suami
terlalu berasa.
O: Klien masih tampak lemah, tapi sudah mampu bergerak
pasif di tempat tidur; miring kanan kiri, dan duduk tanpa
bantuan.
A: Masalah belum teratasi, klien masih lemah dan muntah saat
makan, dengan rasa yang tajam.
P: Anjurkan untuk mengurangi makanan yang terlalu
berasa/merangsang muntah.
08/08/18 2
j.15:10 S: Klien mengatakan sudah mencoba mengurangi makanan
yang terlalu berasa. Tadi pagi sudah makan dengan menu
dari Rumah Sakit, dimakan 3 x, habis, dan tidak muntah.
O: Klien masih tampak lemah, mampu bergerak pasif-aktif,
duduk tanpa bantuan, dan berjalan dengan pegangan
(diperagakan 3 langkah berpegangan tempat tidur, dari
tempat tidur sampai kursi roda)
A: Masalah teratasi
P: Anjurkan untuk mempertahankan pola makan.

Anda mungkin juga menyukai