Bismillah - SAP Keluarga Kelolaan
Bismillah - SAP Keluarga Kelolaan
Disusun Oleh :
Rizkiyah Ayu Wulandari
(9204100039)
Dosen Pengampu :
Ns. Dini Tryastuti, S.Kep, M.Kep,Sp.Kom
Presenter
Klien
7. Strategi Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media
Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam -
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
(5 menit)
3. Menggali 3. Menjawab pertanyaan
pengetahuan penyaji sesuai dengan
peserta tentang pengetahuan yang
hiperurisemia dimiliki
4. Menjelaskan tujuan
4. Mendengarkan
pendidikan
kesehatan
2) Menghindari makanan yang mengandung purin tinggi (hati, ginjal, lidah), dan
minuman tertentu (tinggi fruktosa)
B. Obat
1) Kolkhisin
Merupakan obat antiflamasi berfungsi untuk mengurangi nyeri dan mengurangi
bengkak pada gout akut, dosis yang digunakan adalah 2 tablet (1,2 mg) diberikan
segera, 1 jam kemudian diberikan 1 tablet (0,6 mg). Dilanjutkan 1 tablet dua atau tiga
kali sehari selama satu minggu. Obat ini harus diminum setelah makan, karena risiko
untuk terjadi gangguan lambung. Efek samping yang mungkin terjadi adalah diare,
mual atau muntah dan nyeri lambung. Kolkhisin harus digunakan hati-hati pada orang
dengan gangguan ginjal.
2) Glukokortikosteroid (Methylprednisolone Medrol)
Prednisone (Deltasone), Triamcinolone (Kenalog).Kenalog 60 mg diikuti dengan
steroid dosis rendah atau prednison secara oral diberikan 30 mg sampai 0 mg sampai
10 hari. Untuk mencegah serangan gout diberikan 1 atau 2 tablet(0,6 mg) per hari,
maksimum 1,2 mg perhari. Efek samping antara lain: retensi sodium dan cairan,
kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, kehilangan potasium, buruknya kontrol
gula darah, dan sakit kepala. Hati-hati penggunaan pada pasien diabetes.
3) Nonsteriodal Anti Inflammatory Drugs (NSAIDs),(Celecoxib Celebrex), Ibuprofen
(Advil), Indomethacin (Indocin),Naproxen (Aleve, Naprosyn).
Dosis tinggi diberikan selama tiga hari pertama, diikuti dengan dosis sedang selama
7 hari. Untuk mencegah serangan gout dosis rendah digunakan selama 6 bulan
pertama untuk terapi penurunan urat. Efek samping yang terjadi seperti mual, perut
tidak nyaman, retensi sodium dan cairan, dispepsia, ulser lambung, dan sakit kepala.
Khususnya pada pasien tua, obat mungkin berinteraksi dengan tekanan darah dan obat
jantung. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat ulser lambung, penyakit
ginjal dan orang tua.
4) Allopurinol (Lopurin, Zyloprim)
Terapi jangka panjang untuk menurunkan asam urat, dosis yang digunakan adalah
100-800 mg per hari. Dosis dimulai dengan 100 mg setiap 2 sampai 4 minggu untuk
mencapai level asam urat dibawah 6,0 mg/Dl. Penggunaan pada pasien gagal ginjal
harus dimulai dengan dosis 50 mg per hari. Efek samping berupa kemerahan, gatal,
mual.
5) Febuxostat (Uloric)
Dosis awal 40 mg per hari kemudian ditingkatkan sampai80 mg per hari selama 2
minggu jika serum urat tidak turundibawah 6,0 mg/Dl. Efek samping berupa
peningkatan enzimhati, mual, nyeri sendi dan kemerahan.
6) Pegloticase (Krystexxa)
Dosis 8 mg diberikan via intravena setiap 2 minggu. Digunakan untuk gout kronis
dan hiperuricemia yang sulit dikontrol. Efek samping berupa demam, mual dan
hipotensi.
7) Probenecidand colchicines(Col-Benemid,Col-Probenecid)
1 tablet (mengandung 500 mg probenecid dan 0,5 mg kolkhisin) 2 kali per hari.
Efek samping berupa diare, sakit kepala, tidak nafsu makan, mual muntah, nyeri
lambung dan kemerahan. Pada pasien dengan riwayat batu ginjal obat ini tidak
dianjurkan (Choi et al.,2013).
C. Latihan Fisik
1. Senam Ergonomik
Senam ergonomik merupakan senam yang memadukan antara Gerakan otot dan
Teknik pernafasan. Teknik pernafasan yang dilakukan dalam senam ergonomis adalah
dilakukan secara sadar dan menggunakan diagfragma. Teknik pernafasan tersebut
mampu memberikan pijatan atau tekanan pada jantung sehingga dapat membuka
sumbatan dan melancarkan aliran darah ke jantung maupun ke seluruh tubuh. Selain
itu Teknik pernafasan tersebut akan memperlancar pengangkutan sisa dari pembakaran
seperti halnya asam urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal yang nantinya akan
dikeluarkan dalam bentuk feses dan urin (Wahyuningsih,2015). Gerakan yang sangat
efektif, efisien dan logis karena rangkaian gerakannya merupakan rangkaian gerak
yang dilakukan manusia sejak dulu sampai saat ini. Gerakan-gerakan senam
ergonomik merupakan gerakan yang sesuai dengan kaidah-kaidah penciptaan tubuh
dan gerakan ini diilhami dari gerakan shalat sehingga lansia mudah mengaplikasikan
gerakan senam ini dalam kehidupan sehari-hari (Sagiran, 2012). Senam ergonomik
merupakan senam yang dapat langsung membuka, membersihkan dan mengaktifkan
seluruh sistem-sistem tubuh seperti sistem kardiovaskuler, perkemihan, sistem
reproduksi, sistem pembakaran (asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, Kristal
oxalate), sistem konversi karbohidrat, sistem pembuatan elektrolit dalam darah, sistem
kesegaran tubuh dan sistem kekebalan tubuh dari energi negatif/virus, sistem
pembuangan energi negatif dari dalam tubuh (Wratsongko, 2015).
2. Teknik Senam Ergonomik
a. Gerakan ke-1, Lapang Dada
Gerakan tunduk syukur berasal dari gerakan rukuk. Posisi tubuh berdiri
tegak dengan menarik napas dalam perlahan, lalu tahan napas sambil
membungkukkan badan ke depan sempurna. Tangan berpegangan pada
pergelangan kaki, wajah menengadah dan hembuskan napas secara rileks dan
perlahan.
3) Gerakan ini dilakukan sebanyak 5 kali. Umumnya 1 kali gerakan selesai dalam
waktu 35 detik ditambah 10 detik untuk nafas, jadi keseluruhan gerakan selesai
dalam 4 menit.
c. Gerakan ke-3, Duduk Perkasa
Posisi duduk dengan jari kaki sebagai tumpuan, tarik napas dalam lalu
tahan sambil membungkukkan badan ke dapan. Tangan memegang pergelangan
kaki dan wajah menengadah.
Posisi duduk seperti duduk perkasa kemudian telapak tangan pada pangkal
paha, tumit di samping pantat, tarik napas dalam sambil membungkukkan badan
ke depan sampai punggung terasa teregang, wajah menengadah sampai terasa
teregang. Hembuskan napas secara rileks dan perlahan.
2) Manfaat Gerakan Duduk Pembakaran
8. EVALUASI
a. Evaluasi hasil yang dicapai.
b. Beri reinforcement positif pada klien.
c. Kontrak pertemuan selanjutnya.
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik.