Anda di halaman 1dari 11

Panduan Praktek Praklinik Keperawatan Gerontik

Disusun
Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS
Dwi Setiowati, M.Kep

Nama Mahasiswa:
Nim:

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2019
Pendahuluan

Perawat adalah salah satu profesi yang terlibat langsung dalam


memenuhi ataupun memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak
terkecuali, sebagai akibat adanya perubahan komposisi penduduk dunia
menyebabkan semakin meningkatnya peran perawat. Transisi demografi pada
kelompok lansia terkait dengan status kesehatan lansia yang lebih baik,
sehingga usia harapan hidup lansia lebih tinggi dibanding masa-masa
sebelumnya . Pertambahan jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu
tahun 1990 – 2025, tergolong tercepat di dunia. Pada tahun 2002, jumlah
lansia di Indonesia berjumlah 16 juta dan diproyeksikan akan bertambah
menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37 % penduduk dan ini
merupakan peringkat keempat dunia, dibawah Cina, India dan Amerika
Serikat . Sedangkan umur harapan hidup berdasarkan sensus BPS tahun
1998 masing-masing untuk pria 63 tahun dan perempuan 67 tahun. Angka di
atas berbeda dengan kajian WHO (1999), dimana usia harapan hidup orang
Indonesia rata-rata adalah 59,7 tahun dan menempati urutan ke-103 dunia.
Dengan usia harapan hidup yang meningkat dan semakin banyaknya
penduduk usia tua, maka keperawatan gerontik pun semakin urgen untuk
dikembangkan.
Pendidikan keperawatan gerontik di PSIK FIKES UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terdiri dari 2 macam pendidikan yaitu tahap akademik
dan profesi. Pada tahap akademik diberikan kegiatan praklinik sebagai salah
satu usaha pengenalan kegiatan klinis bidang keperawatan gerontik.
Diharapkan dengan adanya praklinik ini maka mahasiswa akan lebih
mengenal dan mendapatkan kompetensi ners sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh AIPNI yaitu: (1) mampu berkomunikasi secara efektif, (2)
Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam keperawatan, (3) Mampu
memberikan asuhan keperawatan profesional diklinik dan komunitas (4)

2
Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan, (5)
Mampu menjalin hubungan interpersonal, (6) Mampu melakukan penelitian
sederhana, (7) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus
menerus.
Dari ke tujuh kompetensi seorang ners, keseluruhannya ditempa pada
pendidikan kegiatan praklinik keperawatan gerontik dengan penekanan ada
kompetensi ke-1, 3, dan 4 yaitu mampu berkomunikasi secara efektif, mampu
memberikan asuhan keperawatan profesional diklinik dan komunitas, dan
mampu menjalin hubungan interpersonal. Pada buku ini akan disampaikan
area kompetensi dan subkompetensi serta level pencapaian dari tiap
kompetensi. Sehingga diharapkan dapat menjadi panduan bagi mahasiswa
Ners dalam melaksanakan praklinik keperawatan gerontik.

3
Kompetensi dan
Proses Pendidikan
Praktek
http://www.picturesof.net/_images_300/Elderly_Man_Riding_a_Tricycle_Royalty_Free_Clipart_Picture_090603-
034507-316053.jpg

Keperawatan
Gerontik

Sebagai salah satu penggenalan tentang keperawatan gerontik, maka


kegiatan praktek ini dilakukan selama 3 hari.

Kompetensi Praktek Keperawatan Gerontik


Area Kompetensi
Mampu berkomunikasi secara efektif

No Detail Kompetensi Level


Kompetensi
1 Berkomunikasi secara efektif dan efesien
a. Berkomunikasi secara efektif, penuh hormat, dan 4
sabar dan penuh kasih kepada lanjut usia dan
keluarganya
b. Mengenali bahwa sensasi dan persepsi lanjut 4
usia dipengaruhi oleh perubahan fungsi, fisik,
psikologi dan social yang umum terjadi pada
lanjut usia.

4
Area Kompetensi:
Mampu memberikan asuhan keperawatan professional diklinik dan komunitas
secara terintegrasi dengan penerapan evidence nursing dan perilaku
professional.
Subkompetensi 1:
Mengidentifikasi masalah kesehatan lanjut usia secara kritis
No Detail Kompetensi Level
Kompetensi
1 Bekerja sama dengan team work kesehatan, 4
menunjukkan sikap dan perilaku profesional
a. Menerapkan etik sesuai dengan kode etik 4
perawat Indonesia dalam praktek keperawatan
gerontik
b. Berkomunikasi secara efektif terhadap teman 4
sejawat dan profesi lain
c. Berperilaku secara professional dan bertanggung 4
jawab dalam melaksanakan asuhan keperawatan
gerontik
2 Melakukan pengkajian lanjut usia untuk menegakkan
diagnose
a. Menggunakan alat pengkajian yang valid dan 3
reliable dalam mengkaji status fungsi, fisik,
kognitif, psikologis, social, dan spiritual lanjut
usia
b. Mengkaji lingkungan tempat tinggal lanjut usia 3
dengan perhatian terhadap perubahan fungsi,
fisik, kognitif, psikologi, dan social
c. Menganalisa keefektifian sumber-sumber yang 3
dimiliki lanjut usia dalam mempertahankan tujuan
hidup, memaksimalkan fungsi, mempertahankan
independensi dan hidup dalam lingkungan yang
tidak mengekang

5
d. Mengkaji pengetahuan lanjut usia tentang 3
keterampilan yang dibutuhkan dalam dalam
perawatan terhadap kondisinya
e. Mengkaji penggunaan pengobatan 3
komplimenter/alternative yang digunakan lanjut
usia untuk mengatasi keluhan-keluhan lanjut usia
f. Melakukan pengkajian fungsi lanjut usia 3
g. Melakukan pengkajian kognitif lanjut usia 3
h. Melakukan pengkajian afektif lanjut usia 3
i. Melakukan pengkajian social 3
j. Melakukan pengkajian lingkungan lanjut usia 3
3 Mampu menegakkan diagnosis dan melakukan
intervensi
a. Menegakkan diagnosis keperawatan 3
b. Mampu merencanakan dan melakukan tindakan 3
asuhan keperawatan
c. Melakukan keterampilan tehnis untuk memenuhi 3
kebutuhan fungsional, fisik, kognitif, psikologis,
dan social lanjut usia
d. Merawat dan mencegah kesakitan/kematian yang 3
disebabkan oleh karena batasan
fisik/keterbatasan fisik dan penggunakan zat-zat
kimia
e. Berkolaborasi dengan profesi lain dalam 3
melakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan
f. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan dan 3
menentukan tindak lanjutan
g. Melakukan proses rujukan untuk penangganan 3
lanjut oleh sejawat yang lebih kompeten atau
profesi lain sesuai dengan kebutuhan

6
Jenis Tagihan

No Jenis Tagihan Jumlah Keterangan


Pelaksanaan
1 Asuhan keperawatan gerontik 1 Tugas individu
sederhana
Berisi: membuat diagnose
keperawatan prioritas (cukup 1
diagnosa keperawatan, membuat
rencana keperawatan berdasarkan
referensi, mengimplementasikan
minimal 1 tindakan keperawatan, serta
melakukan evaluasi dari tindakan
keperawatan yang diberikan)
2 Melakukan pengkajian fungsional 1 Tugas individu
lanjut usia
3 Melakukan pengkajian kognitif lanjut 1 Tugas individu
usia
4 Melakukan pengkajian afektif lanjut 1 Tugas individu
usia
5 Melakukan pengkajian sosial 1 Tugas individu
6 Melakukan komunikasi lanjut usia 1 Tugas individu
7 Melakukan pengkajian lingkungan 1 Tugas individu
lanjut usia
8 Menentukan status gizi: tinggi badan, 1 Tugas individu
berat badan, IMT, Lingkar Perut, tebal
lipatan kulit, Lingkar Lengan Atas,
Mini Nutritional Assessment I dan II,
penilaian asupan makanan (ongoing
record/check list)
9 Menghitung kebutuhan kalori lanjut 1 Tugas individu
usia
10 Pengkajian gait and balance 1 Tugas individu
11 Pembelajaran refleksi diri 1 Tugas individu

7
Tempat Praktek Profesi Ners
Praktek praklinik dilaksanakan di masyarakat

Perlengkapan Praktek
1. Baju seragam bebas rapi dan muslim/muslimah
2. Nursing kit
3. Buku referensi: NIC, NOC, Nanda atau buku yang berhubungan
dengan pembuatan diagnose keperawatan yang relevan. Banyak tugas
harus menggunakan buku diagnose keperawatan, untuk kepentingan
belajar mahasiswa tidak diperkenankan mencari dari internet, carilah
diagnose keperawatan dari textbook yang bermutu. Mahasiswa harus
menuliskan referensi dari setiap tugas yang dibuat.
4. Buku panduan praktek.

Penilaian
1. Penilaian laporan asuhan keperawatan gerontik
2. pengkajian fungsi lanjut usia
3. pengkajian kognitif lanjut usia
4. pengkajian afektif lanjut usia
5. pengkajian social
6. Pengkajian komunikasi panjut usia
7. pengkajian lingkungan lanjut usia

Peraturan dan Tata Tertib

8
1. Mahasiswa harus mengikuti seluruh rangkaian proses pendidikan dan
nilai kehadiran mahasiswa selama praktik profesi adalah 100%, sehingga
tidak diizinkan untuk tidak masuk selama praktik.
2. Mahasiswa yang terlambat datang diwajibkan untuk mengganti jam praktik
dengan memperpanjang waktu praktik di hari tersebut.
3. Mahasiswa wajib mengumpulkan laporan sesuai jadual, jika telat nilai
akan dikurangi 1 setiap hari keterlambatan. Pengumpulan laporan
maksimal 2 hari setelah berakhirnya praktikum keperawatan gerontik
4. Berdiskusi dan atau berkonsultasi dengan pembimbing bila mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan praktik dapat dilakukan selama dan diluar
waktu praktik pada jam kerja.
5. selama praktik mahasiswa wajib mengenakan pakaian bebas rapi muslim/
muslimah. Sanksi akan diberikan bila terjadi pelanggaran dengan meminta
mahasiswa pulang dan menambah waktu praktik di hari yang lain.
6. Kontrak waktu dengan pembimbing paling lambat sehari sebelum kegiatan
kelompok dengan masyarakat agar kegiatan tersebut dapat dihadiri untuk
di nilai.
7. Mahasiswa wajib menjaga nama almamater selama proses pendidikan
praklinik.
8. Mahsiswa merekam kegiatan selama 3 hari pada hp masing masing dan
ditunjukkan saat pengumpulan laporan

Referensi
1. Padila. (2013). Buku ajar keperawatan gerontik: dilengkapi aplikasi
kasus asuhan keperawatan gerontik, terapi modalitas, dan sesuai
kompetensi dasar. Yogyakarta: Nuha Medika.

2. Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia Ed.1. Jakarta : Graha


Ilmu.

9
3. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesiia. ( 2013). Pusat Data
dan Informasi Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan Hal 1.

4. Santika, A. (2013). Lanjut Usia dalam Perspektif Hukum dan HAM.


Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Vol 29.

5. Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Edisi-3.


Jakarta: EGC.

6. Tamher & Noor Khasiani. (2009), Kesehatan Usia Lanjut dengan


Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

7. Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

8. Darmojo, R. (2009). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia),


edisi ke-4. Jakarta: FKUI.

9. Khalid, M. (2012). Keperawatan Geriatrik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

10. Mauk, (2010). Gerontological Nursing Competencies For Care.


Sudbury: Janes and Barlett Publisher.

11. Nogroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, edisi ke-3.


Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

12. Padilla. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha


Medika

13. Indriana, Yeniar. (2012). Gerontologi dan progeria. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

14. Miller, C.A. (2012). Nursing for wellnes in older adults, sixth edition.
Philadelphia : Lipincott Williams & Wilkins

10
15. Sudirman, S.P. (2010). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah
Mada Press. Stanley, M. 13 Patricia, G.B. (2007). Buku Ajar
Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC

11

Anda mungkin juga menyukai