A. Pengertian
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat
melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan dan banyak macam molekul organik. Bahan-bahan
mineral yang dapat terkandung dalam air adalah CaCO 3, MgCO3, CaSO4,
MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak
mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam
kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion
Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan
membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium
dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa
ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan
atau precipitation yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi
keras (Bintoro, 2008 dalam Ginoest, 2010).
Kesadahanair dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium
bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO 3)2). Air
yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air,
sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
Reaksi yang terjadi adalah:
1
nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya
tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan
air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu
dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi
yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na 2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq).
Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca 2+ dan
atau Mg2+.
2
yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua
dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus
amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II),
Fe (III), dan Co (III) (Anonim, 2008 dalam Ginoest, 2010).
EDTA merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat
diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi dalam penggunaannya, karena adanya
sejumlah tidak tertentu dalam air, sebaiknya distandardisasi terlebih
dahulu.
Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat ditentukan melalui titrasi
dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap
semua kation tersebut. Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan ion-ion
kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam
larutan. Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat
kelarutan yang tinggi.
3
EDTA membentuk satu kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan
ke suatu larutan yang mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil
Eriochrome Black Tea atau Calmagite ditambahkan ke suatu larutan
mengandung kalsium dan ion-ion magnesium pada satu pH dari 10,0 ± 0,1,
larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai
satu titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan ketika
semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan akan berubah
dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru yang menandakan titik
akhir dari titrasi. Ion magnesium harus muncul untuk menghasilkan suatu
titik akhir dari titrasi. Untuk mememastikankan ini, kompleks garam
magnesium netral dari EDTA ditambahkan ke larutan buffer.
Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga
berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau
berlebih kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah
5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan
terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10
derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.
Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air
yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja
berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati
kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman
pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu tingkat kesadahannya
4
tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya
bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah
(Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011)..
Standar kesadahan air meliputi (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy 2011):
5
maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L
CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan
(pelunakan).
Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah
adalah air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-
180 ppm menurut WHO, sedangkan menurut Merck air dikatakan sadah jika
mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD, menurut EPA air yag
dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan menurut
PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang
dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka
harus diturunkan (pelunakan) (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).
1. Alat :
a. Batang Pengaduk
b. Botol Semprot
c. Bulp
d. Buret
e. Erlenmeyer 250 mL
h. Gelas Ukur 50 mL
i. Pipet Tetes
j. Pipet Volume
k. Statif
l. Sendok tanduk
6
2. Bahan:
b. Aquades
c. Buffer pH 10
f. Murexide
g. Larutan NaOH 1 N
Prosedur Kerja
7
Hasil Pengamatan
Larutan bening
25 mL sampel air
ditambahkan buffer pH
10
Larutan berwarna
Ditambahkan indikator
merah muda
Eriochrome Black Tea
(EBT)
Larutan berwarna
Dititrasi dengan
biru
larutan EDTA 0,01 M
2. Penentuan Kesadahan Ca
25 mL sampel air
Larutan bening
ditambahkan buffer
pH 12
Dititrasi dengan
Larutan berwarna
larutan EDTA 0,01 M
ungu
8
Volume 3,3 ml
Perhitungan
1. Kesadahan Total :
[EDTA] = 0,01 M
Penyelesaian:
Mr CaCO3 = 1. Ar Ca + 1. Ar C + 3. Ar O
= 40 + 12 + 3. 16
= 40 + 12 + 48
= 100 gr/mol
= 220 mg/L
= 220 ppm
2. Kadar Ca
[EDTA] = 0,01 M
Ar Ca = 40
Penye:
9
Kadar Ca = B × [EDTA] × Ar Ca × 1000 mL sampel
25 mL
= 52,8 mg/L
= 52,8 ppm
3. Kadar Mg
[EDTA] = 0,01 M
Ar Mg = 24
Penye:
mL sampel
25 mL
25 mL
= 21,12 mg/L
= 21,12 ppm
10
Pembahasan
Pada praktikum kesadahan ini, sampel diambil dari sumur di daerah sekitar
Minasaupa. Praktikum melakukan beberapa percobaan yakni untuk
menentukan kesadahan total, kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium
terhadap sampel air sumur.
11
Kesimpulan
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur
yang banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan
terbentuknya kerak-kerak pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan
pipa, sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam rumah tangga hal
tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak
sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan
12
menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi (Bakti Husada, 1995
dalam Resthy, 2011).
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10
derajat Jerman maka akan menyebabkan, antara lain (Sanropie dkk, 1984
dalam Resthy, 2011):
a. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal
tersebut dapat menimbulkan osteoporosis atau pengapuran pada tulang
manusia. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun
di rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk gumpalan scum yang
sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi
ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya
digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan menggunakan resin pertukaran
ion (Kris, 2006 dalam Resthy, 2011).
Air sadah membawa dampak negatif, yaitu (Anoymous, 2009 dalam Resthy,
2011):
13
D. Menghilangkan Kesadahan Air
1. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringanyang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan
menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air
dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalamair keruh. Air
hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang
digunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya.Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan
dengan kapas juga dapatmembersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan
dan kerapatan kapas yang digunakan.
14
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke
dalam air. Dengandiisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti
karbon dioksida serta hidrogen sulfidadan metana yang mempengaruhi rasa
dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan.Selain itu partikel
mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasidan
secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat
dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
15
permukaan saringan), patogen yang tertahan oleh saringan akan dimusnahkan
oleh bakteri-bakteri tersebut.
16
baik.Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar
dari Saringan Pasir Cepat,dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir
Lambat.
7. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan
tambahan satu buahlapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam
menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan
dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.Untuk hasil yang lebih
baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat
lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar
dibawah ini.
17
8. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir
arang dansaringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batudan arang juga ditambah satu buah lapisan
injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat
dilihat pada artikel saringan air sederhana.
9. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga
dapatdipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air
bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik.
Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai
disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan,kotoran yang
ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk
danmenyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan
yang terlalu seringmaka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau
kotor. Untuk perawatan saringnkeramik ini dapat dilakukan dengan cara
menyikat filter keramik tersebut pada air yangmengalir.
18
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring
denganmenggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan
oleh masyarakat desaKerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk
menyaring air yang berasal dari sumur
gali ataupun dari saluran irigasi sawah.Seperti halnya saringan keramik,
kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah biladibandingkan
dengan SPL terlebih lagi SPC.
11. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk
khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori
pada bagian dasarnya.
Resin adalah zat polimer alami ataupun sintetik yang salah satu fungsinya
adalah dapat mengikat kation dan anion tertentu. Secara teknis, air sadah
dilewatkan melalui suatu wadah yang berisi resin pengikat kation dan anion,
sehingga diharapkan kation Ca2+ dan Mg2+ dapat diikat resin. Dengan
demikian, air tersebut akan terbebas dari kesadahan.
2. Zeolit
19
Anda cukup menyediakan tong yang dapat menampung zeolit. Pada dasar
tong sudah dibuat keran. Air yang akan anda gunakan dilewatkan pada zeolit
terlebih dahulu. Air yang telah dilewatkan pada zeolit dapat anda gunakan
untuk keperluan rumah tangga, spserti mencuci, mandi dan keperluan masak.
Zeolit memiliki kapasitas untuk menukar ion, artinya anda tidak dapat
menggunakan zeolit yang sama selamanya. Sehingga pada rentang waktu
tertentu anda harus menggantinya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Daud, Anwar. 2007. Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih . CV.Healthy &
Sanitation : Makassar
Ihsan. 2011. Analisa Kimia Sampel Air Sungai : Penentuan Kesadahan Total dan
Sementara dalam Air .
Online :http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/05/analisa-kimia-
sampel-air-sungai.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011
Wikipedia. 2011. Kesadahan
Air. Online :http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air. Diakses pada
tanggal 20 Oktober 2011
http://dhyka1207.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-kesadahan.html
http://www.academia.edu/7536115/Kumpulan_Teknik_Penyaringan_Air_Sede
rhana?login=&email_was_taken=true
21