Oleh :
Telah disetejui
Oleh:
Pembi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..i
DAFTAR TABEL….……………………………………………………………….ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………. iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………….1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………..2
1.3. Tujuan Penelitian…………………………………...…………………… 2
1.4. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 2
BAB II. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………... 4
2.1. Landasan Teori…………...……………………………………………... 4
2.2. Penelitian Terdahulu…………………………………………………….. 9
i
2.3. Pengembangan Hipotesis………………………………………………...9
2.4. Kerangka Konseptual…………………………………………………….9
2.5. Hipotesis………………………………………………………………… 9
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………………... 11
3.1. Rancangan Penelitian…………………………………………………….11
3.2. Populasi dan Sampel……………………………………………………..11
3.3. Jenis dan Sumber Data…………………………………………………...12
3.4. Metode Pengumpulan Data……………………………………………... 13
3.5. Metode Analisis Data…………………………………………………… 14
3.6. Pengujian Hipotesis……………………………………………………... 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 18
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan
yang kompetentif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.Perusahaan
profit maupun nonprofit perlu brinvestasi dalam hal pengetahuan, dan
teknologi setiap perusahaan maupun organisasi yang berinvestasi terhadap
pengetahuan pasti akan lebih sukses dibandingkan oleh perusahaan yang tidak
sama sekali berinvestasi akan sebuah pengetahuan.oleh karena itu setiap
perusahaan mengembangkan strategi terbaik, mengembangkan dan menerapka
aset pengetahuan yang dibutuhkan setiap karyawan memiliki produktifitas
kinerja yang tinggi.
Bank meupakan salah satu industri keuangan di era pengetahuan saat ini
semakin membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki manajemen
pengetahuan, ketrampilan serta sikap dalamr angka menciptakan sumber daya
manusia yang memiliki kinerja yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
persaingan yang ketat di dunia industri finansial khususnya perbankan. Hal ini
karena perbankan membutuhkan sumber daya manusia kelas satu yang
mampu mengelola informasi dan pengetahuan, memiliki ketrampilan tentang
informasi dan pengetahuan, serta memiliki sikap yang baik dan positif terkait
dengan informasi dan pengetahuan di bidang perbankan dan terkait dengan
memberikan sebuah pelayan terbaiknya kepada nasabah perbankan.
1
2
sehingga mereka bekerja dengan kinerja yang tinggi, berkualitas, serta dengan
kuantitas kerja yang besar.
4
5
Menurut (Bernardin dan Russel, 2019) dalam buku yang dituliskan oleh (Rahadi,
2016), menjelaskan bahwa perlu adanya diadakan penilaian kinerja dan untuk
mengetahui kinerja kariyawan, Bernardin dan Russell mengajukan enam indikator
kinerja yang dapat digunakan dalam penilai kinerja, yaitu :
1. Quality (kualitas),
Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan atau hasil pelaksanaan
kegiatan mendekati tujuan yang diharapkan.
2. Quantity (kuantitas),
Merupakan jumlah yang dihasilkan serta siklus kegiatan yang dihasilkan
3. Timeless (ketepatan waktu),
Merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki,
dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untun
kegiatan orang lain.
4. Cost effectiveness (efektivitas),
6
Indikator Kinerja
Menurut Hersey, Blanchard dnan Johnson dalam buku (Wibowo, 2016) terdapat
tujuh indikator kinerja:
7
1. Tujuan menunjukkan ke arah mana kinerja harus dilakukan. Atas dasar arah
tersebut, dilakukan kinerja untuk mencapai tujuan. Kinerja individu maupun
organisasi dikatakan berhasil apabila dapat mencapai tujuan yan diinginkan.
2. Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Tanpa standar, tidak dapat diketahui kapan suatu tujuan tercapai. Kinerja
seseorang dikatakan berhasil apabila mampu mencapai standar yang ditentukan
atau disepakati bersama antara atasan dan bawahan.
3. Umpan balik merupakan masukan yang dipergunakan untuk mengukur kemajuan
kinerja, standar kinerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan balik dilakukan
evaluasi terhadap kinerja dan sebagai hasilnya dapat dilakukan perbaikan kinerja.
4. Alat atau sarana merupakan faktor penunjang untuk pencapaian tujuan. Tanpa
alat atau sarana, tugas pekerjaan spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak
dapat diselesaikan sebagaimana seharusnya.
5. Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menjalankan
pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik. Kompetensi memungkinkan
seseorang mewujudkan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
6. Motif merupakan alasan atau pendorog bagi seseorang untuk melakukan sesuatu,
tanpa dorongan motif untuk mencapai tujuan, kinerja tidak akan berjalan.
7. Pekerja perlu mendpatkan kesempatan untuk menunjukkan prestasi kerjanya.
Tugas mendapatkan prioritas lebih tinggi, mendapat perhatian lebih banyak, dan
mengambil waktu yang tersedia.
Knowledge Management
Manajemen Pengetahuan sebagai suatu aktivitas bisnis yang
mempunyai dua aspek penting, yaitu (1) memperlakukan komponen
pengetahuan dalam aktivitas-aktivitas bisnis yang dire fleksikan dalam
strategi, kebijakan, dan berbagai praktek perusahan secara keseluruhan; dan
(2) membuat suatu hubungan langsung antara aset intelektual perusahaan baik
8
1. Identifikasi Pengetahuan
2. Refleksi Pengetahuan
3. Berbagi Pengetahuan
4. Penggunaan Pengetahuan
Skill (Keterampilan)
1. Technical skills
Sejumlah wirausahawan yang sukses memiliki kompetensi dalam
mengelola operasional, diluar dasar produksi produk atau layanan.
Termasuk keterampilan mengelola rantai pasokan dan mempunyai
pengetahuan tentang teknologi baru.
2. Management Skills
Ketermpilan ini meliputi perencanaan dan pengorganisasian,
mengidentifikasi pelanggan dan saluran distribusi, mengelola sumber daya
dan keterampilan mengatur di tempatyang tepat dan struktur system
control. Keteranpilan ini termasuk keterampilan tingkat tinggi, seperti
mencari pemecahan masalah, keterampilan untuk membangun
kemampuan inti dan keterampilan menangani karyawan secara efektif.
3. Enterpreneurship Skills
Keterampilan ini meliputi perencanaan bisnis, peka terhadap peluang,
analisis lingkungan bisnis dan keterampilan mengakses keahlian eksternal.
4. Personal Maturity Skills
Keterampilan ini meliputi kesadaran diri, keterampilan merefleksikan apa
yang terjadi, mengenali dan memperbaiki kelemahan, bertanggung jawab
untuk memecahkan maslah dan mampu menghasilkan solusi.
13
Work Attitude
Attitude (Sikap) adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau
cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku dan juga mejelaskan bahwa sikap
adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu yang diperoleh
dari pengalaman, yang mengarahkan dan secara dinamis mempengaruhi
respon-respon individu terhadap semua objek dan situasi yang terkait,
(Kandou, 2019). Menurut (Robbins, S., & Judge, 2019) sikap merupakan
sebuah evaluasi yang bersifat menyenangkan ataupun tidak berkaitan dengan
situasi, objek ataupun orang. Adanya sikap dapat menggambarkan sikap
seseorang dalam merasakan sesuatu Menurut (Robbins, S., & Judge, 2019)
sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluative baik menyenangkan atau tidak
menyenangkan mengenai objek, orangatau peristiwa. Mereka mereflesikan
bagaimana perasaan kita tentang sesuatu. (Robbins, S., & Judge, 2019)
menjelaskan bahwa attitude atau sebuah perlaku ialah sebuah evaluasi yang
bersifat menyenangkan ataupun tidak berkaitan dengan situasi, objek ataupun
orang. Hubungan sikap dengan kinerja karyawan merupakan kebulatan tekad
untuk memberikan suatu pemilihan ditempat kerja, melakukan penataan,
pembersihan, memelihara kondisi yang sesuai, sehingga sikap bertujuan untuk
meningkatkan kinerja karyawan dan memperbaiki kondisi area kerja agar
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Adanya sikap dapat menggambarkan
sikap seseorang dalam merasakan sesuatu. Indikator Attitude Menurut
(Suwarno, 2017) diantaranya :
1. Percaya Diri
Meliputi keyakinan seorang wirausahawan, optimisme dalam
menjalankan usaha dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
14
(Sudi Kasus Pada PT. Nasional NOBU Bank Area Manado)”. Penelitian ini
Kemampuan dan Sikap Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. National Nobu
Bank Area Manado. Metode yang digunakan ialah analisis regresi berganda. Hasil
Management, Skill, dan Attitude Terhadap Kinerja Karyawan (Sudi Pada PT.
dan secara parsial terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank SulutGo Manado. Metode
pengaruh yang signifikan dan positif secara parsial terhadap terhadap kinerja
karyawan PT. Bank SulutGo Manado. Skill merupakan variabel yang paling
ketiga yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bank SulutGo Manado.
Management, dan Skill, Serta Attitude Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (SKK BRI) Kota Samarinda”. Penelitian ini bertujuan untuk
16
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (SKK BRI) Kota Samarinda.
kuesioner kepada karyawan yang bekerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (SKK
Bank Rakyat Indonesia (SKK BRI) Kota Samarinda, Skill berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (SKK BRI) Kota
Knowledge dan Skill terhadap Kinerja di Hotel (Studi Tentang Kinerja Alumni
simultan dan parsial terhadap kinerja hotel. Untuk pengaruh variabel sikap bebas,
sisanya 48,7% dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya seperti motivasi, gaya
Keterampilan dan Sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan
Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
0,220X2 + 0,391X3. Selanjutnya dari hasil analisis maka diketahui nilai t hitung
1,665 > t tabel 1,664 dan nilai t sig. 0,041 < 0,05 yang artinya bahwa variabel
Sedangkan untuk variabel Keterampilan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,267 > t
tabel 1,664 dan nilai t sig. 0,026 < 0,05 yang berarti bahwa variabel Keterampilan
Sikap diperoleh nilai t hitung sebesar 4,335 > t tabel 1,664 dan nilai t sig. 0,00 <
0,05 yang berarti bahwa variabel Sikap berpengaruh signifikan terhadap variabel
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kantor Pusat PT.
Perkebuanan Nusantara I Langsa dimana diketahui nilai F hitung 25,477 > 3,29.
SEM) berbasis variance atau Component based SEM, yang terkenal disebut Partial
(Studi Kasus Karyawan Varna Culture Hotel Surabaya)”. Penelitian ini bertujuan
kinerja karyawan pada Varna Culture Hotel Surabaya. Penelitian ini menggunakan
management, skill, attitude dan ability secara simultan terhadap kinerja karyawan
19
berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan bahwa knowledge management, skill,
Skill atau keterampilan adalah hal yang harus dimiliki oleh karyawan untuk
mengoperasikan suatu pekerjaan secara cermat. Karyawan yang
20
Knowledge
Mnagement
Kinerja
Skill
Karyawan
Attitude
21
Gambar 2.1
2.5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
22
23
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan (Y)
a = Konstanta
X1 = Fleksibilitas Kerja (X1)
X2 = Reward (X2)
b1 = Koefisien regresi untuk variabel kecerdasan emosional
b2 = Koefisien regresi untuk variabel komitmen organisasi
e = Kesalahan residu (error)
1. Koefisien Korelasi ( R)
R=
√b ∑ x
1 1 y +b 2 ∑ x 2 y
∑ y2
Untuk melihat kuatnya pengaruh antara variabel X dan Y dapat
menggunakan tabel interprestasi koefisien sebagai berikut :
R 2=
∑ ( Ŷ −Y )2
∑ ( Ŷ −Y )2
2
Jika R makin besar atau mendekati 1, maka model semakin tepat.
18
30