Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HARIAN ETIKA PROFESI

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

Dosen Pengampu : Dr. Edi Rachmad, M.Pd

SITI FATIMAH

(2005056030)

PPKn A 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021
Pertemuan 1

1. Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan
buruk.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tertentu yang
diperoleh di perguruan tinggi, yang pada umumnya mencakup pekerjaan
mental yang didukung oleh kepribadian dan sikap profesional.
2. Etika Profesi memang tidak terlepas dari ilmu pembentuknya yaitu
Filsafat. Oleh karena itu, kita harus belajar kembali tentang ilmu
pembentuk etika.
3. Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari etika tidak mudah untuk
diterapkan apalagi jika etika dalam keluarga. Salah satu contoh yaitu
berbohong terhadap orang tua, kakak, nenek, ataupun orang yang ada di
dalam keluarga tersebut. Dan itu sangat tidak bagus bila dibiarkan maka
dari itu etika harus di ajarkan sejak dini agar tidak terjadi etika yang
kurang baik.
4. Dalam Pilpres dan Pilkada pihak pesaing atau lawan melakukan kampanye
hitam. Seperti kita ketahui kampanye hitam adalah pernyataan kebohongan
yang dibuat oleh ahli untuk menjatuhkan pihak pesaing atau lawan.
Menurut saya, jika suatu pemilihan dilakukan dengan cara seperti itu maka
bisa dikatakan pihak tersebut sudah melanggar etika. Lebih baiknya
berkata dengan jujur tanpa menjatuhkan orang lain.

Pertemuan 2

1. Salah satu contoh Etika Profesi yaitu Etika Keperawatan. Etika


keperawatan adalah sikap etis yang wajib dimiliki oleh seluruh perawat
sebagai bagian dari integritas selama bertugas menjalankan profesi
perawat dengan menerapkan norma-norma keperawatan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Adapun etika keperawatan yaitu kemandirian, berbuat baik, keadilan, tidak
merugikan, kejujuran, menepati janji, kerahasiaan, akuntabilitas,
kebebasan, dan advokasi.
2. Kesimpulan mengenai isi dari etika profesi tersebut yaitu Etika
Keperawatan adalah sangat perlu di terapkan dalam dunia profesi perawat.
Karena itu adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab moral yang harus
di miliki oleh seorang perawat.
3. Etika Dosen dan Mahasiswa pada perguruan tinggi terbaik salah satunya
yaitu Universitas Gajah Mada yaitu pada Bab I Hak dan Kewajiban, Bab
III Hubungan Mahasiswa dengan Dosen, Bab VI Kewajiban Mahasiswa
Terhadap Pelaksanaan Kode Etik, dan Bab VII Pengawasan Terhadap
Pelaksanaan Kode Etik Mahasiswa, Berikut penjelasannya :

BAB I HAK DAN KEWAJIBAN


Pasal 1
1. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mempunyai hak antara lain :
a. mendapatkan pelayanan akademik yang memadai;
b. menggunakan fasilitas yang tersedia secara bertanggung jawab;
c. aktif dalam kegiatan kemahasiswaan;
d. menyampaikan pendapat secara santun dan bertanggungjawab;

2. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mempunyai kewajiban antara


lain :
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi hukum berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945;
b. menjunjung tinggi tata susila dengan penuh tanggung jawab;
c. menjunjung tinggi etos ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu
terbuka, universal, objektif, kritis, bermanfaat untuk kepentingan
masyarakat.

Pasal 2
Setiap mahasiswa wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu
memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
melalui kajian, penelitian, pembahasan atau penyebarluasan secara
bertanggung jawab sesuai aspirasi keilmuannya dengan dilandasi
kaidah keilmuan, yaitu:
a. kejujuran, berwawasan luas, kebersamaan, dan cara berpikir ilmiah;
b. menghargai penemuan dan pendapat orang lain;
c. tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi atau golongan.

BAB III HUBUNGAN MAHASISWA - DOSEN


Pasal 5
Setiap mahasiswa wajib menghormati dosen baik di dalam maupun di
luar perkuliahan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :
a. datang tepat waktu pada saat kuliah dan kegiatan akademik lainnya;
b. menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat
merugikan derajat dan martabat dosen sebagai pengajar;
c. memberikan koreksi kepada dosen apabila pendapat dosen keliru
dalam proses belajar mengajar secara santun.

Pasal 6
Setiap mahasiswa senantiasa dan wajib melaksanakan tugas yang
diberikan dosen dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya
secara arif, jujur, dan bertanggungjawab.

BAB VI KEWAJIBAN MAHASISWA TERHADAP


PELAKSANAAN KODE ETIK
Pasal 9
1. Setiap mahasiswa wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode
Etik Mahasiswa UGM.
2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Mahasiswa ini dapat dikenakan
sanksi moral dan sanksi akademik.

BAB VII PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KODE


ETIK MAHASISWA
Pasal 10
1. Penilaian terhadap pelaksanaan Kode Etik Mahasiswa UGM
dilakukan oleh Dewan Kehormatan Kode Etik Mahasiswa.
2. Susunan dan Keanggotaan Dewan Kehormatan Kode Etik
Mahasiswa UGM ditetapkan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada
yang terdiri atas unsur mahasiswa, dosen dan karyawan.
3. Dewan kehormatan Kode Etik Mahasiswa berwenang untuk
menerima, memproses, dan memutuskan pengaduan pelanggaran Kode
Etik Mahasiswa.

Pertemuan 3

1. Etika yang harus dijaga yaitu etika kebiasaan. Etika itu diperleh dari orang
tua kita. Dan pemahaman soal ketika itu ini gambaran bahwa kita punya
pemahaman tentang etika tata cara kerja dan tata cara menyesuaikan dan
seterusnya.
2. Pelanggaran etika diselesaikan dengan cara-cara etika tertentu.
3. Perlu bagi kita untuk mempertahankan etika akademik karena etika
tersebut adalah persoalan yang luar biasa dalam hidup kita hingga
sekarang.
4. Sebagai makhluk yang ber etika kita juga harus memenuhi norma-norma
etika pergaulan, dan sesama teman juga harus saling menghormati bukan
memaki apalagi menggunakan bahasa-bahasa yang tidak menggambarkan
kemanusiaan.
5. Etika yang harus kita hati-hati adalah etika di dalam media massa. Karena
telah dibuatnya Undang-Undang ITE yang mengatur etika pergaulan kita
dalam berkomunikasi.

Pertemuan 4

1. Salah satu contoh pelanggaran etika yaitu menyebarkan berita hoax di


sosial media.
2. Berita hoax adalah berita kebohongan. Pelanggaran ini sering kita temui
karena pesatnya perkembangan teknologi yang memudahkan seseorang
berkomunikasi dalam jangka waktu yang cepat. Banyak para pengguna
teknologi yang tidak teliti saat memperoleh informasi, sehingga terjebak
dalam berita-berita bohong yang disebarkan oleh para pelaku.
Adapun Solusinya yaitu hati-hati dengan judul yang provokatif, cermati
alamat situs, periksa fakta, dan cek keaslian foto.
3. Pada saat di Bandara, ada pernyataan dari pihak penerbangan sesuai
jadwal ditunda keberangkatannya karena terdapat masalah teknis dengan
pesawatnya. Dan salah satu penumpang melakukan tidak baik kepada
pihak penerbangan , penumpang tersebut merupakan seorang sarjana dan
memiliki kedudukan di lembaganya. Seharusnya tidak sepatutnya
bertindak seperti itu. Karena sebagai seorang sarjana apalagi mempunyai
kedudukan pasti sudah mengerti bagaimana etika yang baik saat berbicara
atau berkomunikasi.
4. Kasus penyiraman air teh ke wajah ahli sosiologi UI oleh seorang tokoh
agama di acara TV One kesalahan etikanya yaitu memotong pembicaraan
orang lain. Seaharusnya sebelum itu mencari narasumber yang dilakukan
oleh produsen acara, pasti ada etikanya untuk memilih siapa yang pantas
untuk menjadi pembicara acara yang mereka buat dan pasti mereka
mendapat berbagai referensi dari berbagai pihak. Karena seperti yang kita
ketahui acara tersebut disiarkan secara Live pasti sangat tidak pantas di
tampilkan dengan suasana yang ricuh seperti itu.

Pertemuan 5

1. Pelanggaran etika di media sosial yaitu pencemaran nama baik, penipuan


onlien, spam, bullying, penyebaran berita hoax, pembajakan akun,
pencurian identitas, dan cyber crime.
2. Pendapat saya terkait seorang ustadz menggauli beberapa santrinya yaitu
merupakan tindakan yang sangat melanggar etika bagi seorang ustadz
yang notabene nya adalah bisa disebut sebagai guru yang mengajarkan
hal-hal yang baik dan terpelajar. Tindakan seperti itu harus di kenakan
sanksi seadil-adilnya dan membuat di pelaku jera terhadap perbuatannya.
3. Polisi mengkonsumsi narkoba. Sebagai seorang yang tugasnya mengayomi
masyarakat dari tindakan kriminal seharusnya tidak melakukan hal seperti
itu jelas sudah melanggar etika. Apalagi dampak narkoba akan muncul hal
yang tidak di inginkan. Walaupun seorang polisi tindakan yang dilakukan
juga harus di berikan sanksi yang sesuai karena termasuk tindakan yang
salah dan melanggar etika.
4. Pilot Lion Air kedapatan mengkonsumsi narkoba. idak sepatutnya seorang
pilot mengkonsumsi narkoba. Apalagi seorang pilot orang yang
berpendidikan tinggi sangat tidak etis jika dia mengkonsumsi narkoba.
Jika dia mengkonsumsi narkoba akan muncul dampak yang tidak di
inginkan dan pastinya merugikan banyak orang dan juga para penumpang
nya.
5. mahasiswa PPKn meminta dibuatkan skripsi oleh pabrikan skripsi. Tidak
sepatutnya nya seorang mahasiswa apalagi mahasiswa PPKn meminta
dibuatkan skripsi oleh pabrikan skripsi. Karena skripsi itu adalah hasil dari
karya ilmiah mahasiswa itu sendiri tanpa bantuan orang lain. Kalaupun dia
menggunakan pabrikan skripsi sama saja itu bukan hasil skripsi
mahasiswa tersebut melainkan hasil dari pabrikan skripsi. Kasus seperti ini
harus dipertegas agar tidak ada kejadian Dimana mahasiswa meminta
dibuatkan skripsi oleh pabrikan skripsi.

Pertemuan 6

1. Berikut etika dalam persidangan di pengadilan :


a) Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar ruang
sidang.
b) Duduk rapi dan sopan selama persidangan.
c) Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
d) Dilarang merokok baik di ruang sidang maupun di dalam gedung
pengadilan.
e) Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang.
f) Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali
Majelis Hakim menghendaki anak tersebut menghadiri
persidangan.
g) Membuang sampah pada tempatnya.
h) Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk
apapun di dalam gedung pengadilan tanpa adanya ijin tertulis dari
Ketua Pengadilan.
i) Untuk melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun
viderecorder, di mohon untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada
Majelis Hakim.
2. Etika Pengacara atau Pokrolbambu, yaitu sebagai berikut :
a) Dalam melakukan pekerjaannya wajib untuk selalu menjunjung
tinggi hukum, kebenaran dan keadilan.
b) Harus bersedia memberi nasehat dan bantuan hukum kepada setiap
orang yang memerlukannya tanpa membeda-bedakan kepercayaan,
agama, suku, jenis kelamin, keturunan, kedudukan sosial dan
keyakinan politiknya.
c) Melakukan perkerjaannya tidak semata-mata mencari imbalan
materiil, tetapi diutamakan bertujuan untuk menegakkan hukum,
keadilan, dan kebenaran dengan cara yang jujur dan bertanggung
jawab.
d) Melakukan pekerjaannya bekerja dengan bebas dan mendiri tanpa
pengaruh atau dipengaruhi oleh siapapun. Advokat/Penasehat
Hukum wajib memperjuangkan serta melindungi hak-hak azasi
manusia dan kelestarian lingkungan hidup dalam Negara Hukum
Republik Indonesia.
e) Wajib memiliki sikap setia kawan dalam memegang teguh rasa
solidaritas antara sesama sejawat.
f) Wajib memberikan bantuan pembelaan hukum kepada sejawat
Advokat/Penasehat Hukum yang disangka atau didakwa dalam
suatu perkara pidana oleh yang berwajib, secara sukarela baik
secara pribadi maupun atas penunjukkan/permintaan organisasi
profesi.
g) Tidak dibenarkan melakukan perkerjaan lain yang dapat merugikan
kebebasan, derajat dan martabat Advokat/Penasehat Hukum dan
harus senantiasa menjunjung tinggi profesi Advokat/Penasehat
Hukum sebagai profesi terhormat (officium nobile).
h) Dalam melakukan tugas pekerjaannya harus bersikap sopan santun
terhadap para pejabat hukum, terhadap sesama sejawat
Advokat/Penasehat Hukum dan terhadap masyarakat, namun ia
wajib mempertahankan hak dan martabat Advokat/Penasehat
Hukum di mimbar manapun.
i) Berkewajiban membela kepetingan kliennya tanpa rasa takut akan
menghadapi segala kemungkinan resiko yang tidak diharapkan
sebagai konsekuensi profesi baik resiko atas dirinya atau pun orang
lain.
3. Kode Etik Advokat Indonesia adalah sebagai hukum tertinggi dalam
menjalankan profesi, yang menjamin dan melindungi namun
membebankan kewajiban kepada setiap Advokat untuk jujur dan
bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya baik kepada klien,
Pengadilan, Negara atau Masyarakat dan terutama kepada dirinya sendiri.
Berikut pasal mengenai pelaksanaan kode etik.
BAB VIII
PELAKSANAAN KODE ETIK
Pasal 9

a. Setiap Advokat wajib tunduk dan mematuhi Kode Etik Advokat ini.
b. Pengawasan atas pelaksanaan Kode Etik Advokat ini dilakukan oleh
Dewan Kehormatan.

4. Dalam TV streaming Metro TV, terdapat rekaman video persidangan


HRS. Jika saya sebagai hakim , akan melaksanakan persidangan tersebut
dengan aturan yang berlaku. Dan tidak perlu membuat kericuhan agar
persidangan berjalan dengan lancar.

Pertemuan 7

1. Proses pembentukan profesi. Munculnya etika profesi berasal dari


terjadinya banyak penyimpangan perilaku dari penyandang profesi
terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan,yang berlaku dalam
profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas,
tidak jujur, tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai
hak orang lain, tidak adil dan semacamnya.
2. Perkembangan etika dimulai dari studi tentang kebiasaan manusia
berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.

Pertemuan 8

1. Etika Hindu , Dalam agama Hindu etika dinamakan susila, yang berasal
dari dua suku kata, su yang berarti baik, dan sila berarti kebiasaan atau
tingkah laku perbuatan manusia yang baik. Dalam hal ini maka etika
dalam agama Hindu dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tata nilai,
tentang baik dan buruknya suatu perbuatan manusia, mengenai apa yang
harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan, sehingga dengan
demikian akan tercipta kehidupan yang rukun dan damai dalam kehidupan
manusia. Pada dasarnya etika merupakan rasa cinta kasih, rasa kasih
sayang, dimana seseorang yang menjalani dan melaksanakan etika itu
karena ia mencintai dirinya sendiri dan menghargai orang lain. etika dalam
agama Hindu dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tata nilai, tentang
baik dan buruknya suatu perbuatan manusia, mengenai apa yang harus
dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan, sehingga dengan demikian
akan tercipta kehidupan yang rukun dan damai dalam kehidupan manusia.
2. Etika Budha, Dalam ajaran Budha istilah etika diartikan dalam kata “Sila”.
Istilah sila berasal dari bahasa Sangsekerta dan Pali yang digunakan dalam
kebudayaan Budha mempunyai banyak arti. Dalam ajaran Budha, sila
merupakan dasar utama dalam implementasi ajaran-ajaran, yang berisikan
semua prilaku dan sikap-sikap yang termaktub dalam etika ajaran budha.
Istilah sila yang berasal dari bahasa pali dalam ajaran Budha mempunyai
beberapa arti antara lain adalah : pertama, Sifat, karakter, watak kebiasaan,
prilaku, kelakuan. Sila dalam hal ini mempunyai fungsi sebagai kata sifat,
misalnya adana sila (prilaku kikir),pari sudhasila (watak luhur), dan
sebagainya dari susila (prilaku baik). kedua, Kata moral norma (kaidah),
peraturan hidup. Kedua kata ini merupakan keadaan batin terhadap
peraturan hidup, hingga dapat berarti juga sikap, keadaan, prilaku, sopan-
santun dan sebagainya. Latihan moral, pelaksanaan moral, prilaku baik,
etika budha dankodemoralitas. Menurut agama Buddha tradisional,
landasan etika Buddha bagi orang awam adalah Pancasila: tidak
membunuh, mencuri, berbohong, pelecehan seksual, atau minuman keras.
3. Etika Kristiani atau Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat)
adalah suatu cabang ilmu teologi yang membahas masalah tentang apa
yang baik dari sudut pandang Kekristenan. Apabila dilihat dari sudut
pandang Hukum Taurat dan Injil, maka etika Kristen adalah segala sesuatu
yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik.
4. Etika Islam, Etika Islam berasal dari bahasa Arab yaitu "adab dan akhlak
islamiyah" yang artinya etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran
Islam yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti
contoh dari teladan Nabi Muhammad SAW., yang di dalam akidah
Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna. Etika islam
juga merupakan usaha yang mengatur dan mengarahkan manusia
kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia dibawah
pancaran sinar petunjuk Allah SWT untuk menuju keridhoannya. tingkah
laku yang baik.
5. Etika Kongfucu, Etika Konghucu dikenal dengan kata Li . Tujuanya
adalah untuk menjaga hubungan sesama manusia terutama dalam
lingkungan kekeluargaan dan supaya dapat mewujudkan keharmonian dan
keamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Agama Budha
mandeskripsikan ajaran etikanya secara mendalam yang lebih dikenal
dengan istilah Sila.
6. setiap orang penganut suatu agama memiliki etika harus dilaksanakan dan
ditaati. Pemahaman akan etika tersebut dapat membuat kehidupan
manusia/penganutnya menjadi lebih muliah dan sejahtera.
7. Etika nasional adalah Etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana MPR bekerja sama dengan Komisi Yudisial dan DPR yang
melaksanakan konferensi etika nasional.
Berikut etika bernegara antara lain :
a) melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945;
b) mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;
c) menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
d) menaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku dalam
melaksanakan tugas;
e) akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan;
f) tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam
melaksanakan setiap kebijakan program pemerintah;
g) menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara
secara efisien dan efektif;
h) tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak
benar.

Pertemuan 9

1. Pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh ketua KPK dan Fadlison dan
Setya Novanto.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR memutuskan Ketua DPR
Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon melanggar kode etik
ringan karena menghadiri kampanye bakal calon presiden Amerika
Serikat, Donald Trump.
Dalam pertimbangannya, MKD menilai kehadiran Novanto-Fadli di
kampanye Trump tidak tepat. Terlebih lagi, Novanto sempat mengklaim
kepada Trump bahwa rakyat Indonesia menyukainya.
Kendati demikian, MKD tidak menilai pertemuan Novanto-Fadli dengan
Trump untuk membicarakan investasi di Indonesia termasuk dalam
pelanggaran kode etik.
Dengan putusan ini, MKD memberikan peringatan kepada Novanto-Fadli
agar lebih berhati-hati dalam bersikap pada kemudian hari. MKD meminta
agar keduanya tidak mengulangi lagi perbuatan mereka.
Pengambilan putusan ini tidak dihadiri oleh Novanto dan Fadli. Keduanya
beralasan sedang memiliki kegiatan lain yang tak bisa ditinggalkan.
Namun, pemeriksaan itu dipermasalahkan oleh sejumlah anggota MKD
karena dianggap dilakukan diam-diam, bukan digelar di ruang sidang, dan
tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sejak awal.
Setya Novanto dan Fadli menghadiri acara Trump di sela-sela kegiatan di
AS. Ada tiga agenda mereka selama di DPR, yakni menghadiri sidang The
4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di
New York, bertemu dengan speaker house di Kongres Amerika, dan
bertemu masyarakat Indonesia di AS.
2. Rekasi masyarakat atas putusan MKD.
Sudding menyebutkan bahwa MKD akan memanggil Koordinator MAKI
Boyamin Saiman terlebih dahulu untuk memverifikasi laporannya. Selain
itu, pemanggilan juga akan dilakukan kepada Kesetjenan DPR untuk
mengkonfirmasi salinan surat penundaan pemeriksaan Setya Novanto,
ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI)
Boyamin Saiman melaporkan Fadli karena tindakan Fadli masuk
pelanggaran kode etik. Dia menilai, Fadli memanfaatkan jabatan untuk
kepentingan pribadi atau golongan, yakni dengan membantu Setya
Novanto.
Boyamin mengkritisi, jika Novanto melapor sebagai warga negara biasa
tidak perlu memakai kelembagaan DPR. Sebab, unsur menyalahgunakan
wewenangnya menjadi sangat kental.
3. Penanganan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh ketua KPK yang
baru.
Senin 2 Maret 2020 jadi tonggak baru bagi segenap Insan KPK. Senin itu
Kelima Anggota Dewan Pengawas KPK hadir dan memaparkan perubahan
Kode Etik KPK di Auditorium lantai 3 Gedung Juang KPK.
Penyusunan Kode Etik oleh Dewan Pengawas adalah bagian dari tugas
Dewan Pengawas, yang tercantum dalam Pasal 37B Undang-Undang RI
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, yaitu menyusun dan menetapkan Kode Etik Pimpinan dan
Pegawai KPK.
Membuka acara ini, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan bahwa kode etik
disusun sebagai panduan perilaku hidup insan KPK. Kode Etik ini
haruslah menjadi roh dan jiwa insan KPK dalam berperilaku sehari-hari,
“Sehingga diharapkan tidak ada insan KPK yang melakukan pelanggaran
kode Etik,” katanya.
Ketua Dewan Pengawas KPK Tumpak Hatarongan Panggabean
menjelaskan bahwa kode etik ini berlaku untuk Dewas, Pimpinan dan
Pegawai KPK yang keseluruhannya sebut sebagai Insan KPK.
Tumpak memaparkan tiga hal mendasar yang tercantum dalam Kode Etik
KPK. Pertama, Dewan Pengawas KPK telah menyusun dan menetapkan
Kode Etik Pimpinan dan Pegawai KPK. Kedua, Dewan Pengawas KPK
akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat mengenai adanya dugaan
pelanggaran kode etik oleh pimpinan dan pegawai KPK atau pelanggaran
ketentuan dalam Undang-Undang ini.
“Ketiga, Dewan Pengawas KPK juga menyelenggarakan sidang untuk
memeriksa adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan dan
pegawai,” kata Tumpak.
Apa saja perubahan Kode Etik KPK ini?
Dalam hal persidangan kode etik bila terjadi pelanggaran, pegawai dan
pimpinan KPK akan disidang oleh dewan pengawas, sedangkan bila
dewan pengawas melakukan pelanggaran, maka akan disidang oleh
Majelis Kehormatan Kode Etik. Pada Kode Etik KPK sebelumnya,
pegawai disidang oleh DPP, sedangkan pimpinan oleh Komite Etik.
Perbedaan lainnya, Kode Etik KPK yang baru, berlaku sama bagi semua
insan KPK, yaitu dewan pengawas, pimpinan dan pegawai. Sedangkan
pada Kode Etik sebelumnya, terdapat tambahan Kode Etik dan Pedoman
Perilaku yang berlaku secara khusus bagi pimpinan dan penasihat.
Seperti Kode Etik KPK sebelumnya yang memuat lima nilai dasar
lembaga, yakni keadilan, profesional, kepemimpinan, religiusitas dan
integritas. Pada kode etik yang baru, nilai religiusitas diganti dengan nilai
sinergi. Nilai religiusitas yang sebelumnya disebut secara eksplisit,
dianggap melekat dan meresap ke dalam setiap insan manusia serta
memayungi seluruh nilai dasar yang ada.
Perubahan nilai sinergi ini merupakan wujud penjelasan UU No. 19 Tahun
2019 bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, KPK harus menjadikan aparat
penegak hukum lain sebagai counterpart KPK.
“Sinergi bukan berarti kompromi dan sinergi tidak menghilangkan
independensi insan KPK,” kata Tumpak.
Tumpak menjabarkan, 8 nilai sinergi dalan Kode Etik KPK, di antaranya
saling berbagi informasi, pengetahuan, dan data untuk meningkatkan
efektivitas pemberantasan korupsi kecuali yang bersifat rahasia atau yang
harus dirahasiakan.
Selanjutnya, Anggota Dewan Pengawas KPK, Harjono, menjelaskan
mengenai sanksi pelanggaran kode etik. Penerapan sanksi dilakukan, jika
terdapat pelanggaran kode etik mulai dari jenis pelanggaran ringan, sedang
dan berat.
“Diklasifikasikan sebagai pelanggaran ringan, sedang, atau berat
berdasarkan pada dampak atau kerugian yang ditimbulkan terhadap
kedeputian atau sekretariat jenderal, komisi, dan atau negara,” katanya.
Sanksi ringan dimulai dengan teguran lisan dengan masa hukuman
minimal satu hingga enam bulan. Sanksi sedang berupa pemotongan gaji
pokok mulai 10 hingga 20 persen dalam kurun waktu enam bulan. Sanksi
berat minimal yang bisa diterapkan adalah pemotongan gaji pokok 30
persen selama setahun dan hukuman maksimal diberhentikan tidak dengan
hormat sebagai Pegawai KPK.
Hal baru pada sanksi bagi pelanggar kode etik KPK adalah diumumkannya
keputusan penjatuhan sanksi melalui portal internal oleh Sekjen dan
eksekusi dituangkan dalam berita acara.
Anggota Dewan Pengawas lainnya, Albertina Ho sangat berharap tidak
ada insan KPK yang sampai melakukan pelanggaran etik. Selain itu,
Albertina menekankan bahwa hadirnya nilai sinergi dalam kode etik yang
baru akan membawa KPK pada era baru yang siap untuk bekerja sama
memberantas korupsi di Indonesia. Dengan penambahan sejumlah hal tadi,
diharapkan menjadi salah satu perbaikan ke dalam lembaga yang
menjamin kepastian tegaknya lima nilai dalam Kode Etik dan Pedoman
Perilaku bagi semua Insan KPK.
4. Dari sudut etika kepengurusan Partai Demokrat itu tidak tepat karena
adanya gerakan “Kudeta” pada Partai Demokrat yang dinilai tidak
beretika. Wali kota malang Sutaji menilai, pihak-pihak yang akan
melakukan kudeta tersebut dianggap terlalu mengurusi rumah tangga
orang lain.
Seharusnya para elite politik dalam bertata negara harus beretika dan
berperikemanusiaan, baik itu etika kemanusiaan, etika politik dan etika
kehidupan, sehingga tidak harus membajak. Para elite politik pun harus
memberikan contoh yang baik agar kader dibawahnya tidak semakin jahat.
Pertemuan 10

1. Disini kita fokus ditemukannya kapal selam Nanggala 402 di kedalaman


838 m dan terbelah menjadi 3 oleh Mv Swift Rescue milik negara
Singapura. Dilihat dari etika profesi, 53 awak kapal gugur telah
menjalankan tugasnya dengan profesional dan tanggung jawab bahkan
merelakan hidupnya hingga akhir. Dan telah menjalankan segala
kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab bahkan merelakan hidupnya
hingga akhir. Dan telah menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa
tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Republik Indonesia
sebagaimana bunyi sumpah prajurit.
2. Dilihat dari artikel yang saya baca bahwa langkah TNI setelah KRI
Nanggala-402 ditemukan 53 awak diberi kenaikan pangkat , dan Hadi
selaku Panglima TNI menyampaikan hal tersebut akan diajukan secara
berjenjang kepada bapak presiden.

Pertemuan 11

1. Pelanggaran etika profesi yang saya temui yaitu mengenai kasus KPU dan
Bawaslu disidang DKPP karena diduga melanggar kode etik. KPU
ketapang dianggap menyalahi aturan karena mengeluarkan surat yang
intinya berisi instruksi kepada seluruh PPS untuk melakukan proses
verifikasi administrasi ulang dengan mencoret atau menyatakan tidak
memenuhi syarat (TMS) nama-nama pendukung yang sudah masuk dalam
tahapan pertama dalam proses verifikasi faktual. Sedangkan Bawaslu
Ketapang dianggap tidak netral dan memihak kepada KPU dalam
memberikan putusan pada persidangan musyawarah terbuka.
2. Dilihat dari sudut pelanggaran etika profesi kasus covid 19 serta mutasi di
berbagai provinsi yang terus meningkat ialah sebagai masyarakat tetap
menjalankan protokol kesehatan jika berada diluar untuk beraktivitas,
selalu memprioritaskan social distancing, memperkuat 5M (memakai
masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak aman minimal 1,5 meter
dengan orang lain, menjauhi kerumunan atau keramaian serta membatasi
mobilitas dan interaksi) dan 3T (testing, tracing (penelusuran) dan
treatment (pengobatan) berupa isolasi, karantina). Dan jangan pernah
menyepelekan hal tersebut karena covid 19 selalu bermunculan varian-
varian baru karena kondisi pandemi yang tidak terkendali.

Anda mungkin juga menyukai