Konsep Multikulturalisme Piagam Madinah Dan Relevansinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam
Konsep Multikulturalisme Piagam Madinah Dan Relevansinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam
DAN RELEVANSINYA
TERHADAP TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NIM : 10470076
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya 1111 adalah asli hasil
penelitian penulis sendiri dan bukan plagiasi terhadap hasil penelitian orang lain,
CEAeF4e"""Jl
·.....
-q J
00 . -,
RlBU"UPIAH
lbnu A . Trabowo
"
10470076
ii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
0a0 UINSK-BM-05-07IRO
PENGESAHAN SKRIPSI
Nomor: B.42fUN.02IDT/PP.009/08/20 17
TIM MUNAQASYAH:
Ketu idang
achali M.Pd.
I 200912 I 005
e guji I Penguji II (
Arifi M.S.I.
985031001 324200912 I 002
lf1...AUG.. .2017...:.....
Yogyakarta, ....
Dekan
~ V~?
v
MOTTO
1
http://mii.fmipa.ugm.ac.id/mii/2016/03/06/hadits-menuntut-ilmu/[15, Agustus 2017].
vi
PERSEMBAHAN
Almamater Tercinta
vii
KATA PENGANTAR
ﱠﺣ ْﻴ ِﻢ
ِ ﺑِﺴ ِْﻢ ﷲِ ﺍﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ ﺍﻟﺮ
َﻖ ﺃَﺟْ َﻤ ِﻌﻴﻦَ َﻭ َﺧﺎﺗ َِﻢ ﺍﻷَ ْﻧﺒِﻴﺎ ِء َﻭﺍﻟ ُﻤﺮْ َﺳﻠِﻴﻦ
ِ ﻑ ﺍﻟ َﺨ ْﻠ
ِ ﺼﻼَﺓُ َﻭﺍﻟ ﱠﺴﻼَ ُﻡ َﻋﻠَﻰ ﺃَ ْﺷ َﺮ
ﺤَﻤْﺪُ ہﻠﻟ َﺭﺏﱢ ﺍﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﻴﻦَ َﻭﺍﻟ ﱠ
َﺳﻴﱢ ِﺪﻧﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َﻭ َﻋﻠَﻰ ﺁﻟِ ِﻪ َﻭﺃَﺻْ َﺤﺎﺑِ ِﻪ َﻭﺍﻟﺘّﺎﺑِ ِﻌﻴﻦَ َﻭ َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌﻬُ ْﻢ ﺑِﺈِﺣْ َﺴﺎ ٍﻥ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْ ِﻡ ﺍﻟ ﱢﺪﻳِ ِﻦ
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan
semesta alam, yang selalu memberikan Rahmat dan Karunia-Nya bagi penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam selalu
menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Amiin.
Pendidikan Islam”. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Dr. Ahmad Arifi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
ini.
viii
menyelesaikan skripsi ini dan membatu penulis dalam segala hal, terutama
administrasi.
skripsi.
penulis.
6. Para Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN
7. Bapak K.H.M. Munawwar Ahmad dan Bapak Kyai Hafidz Tanwir , selaku
ix
yang telah memberikan semangat dan do’anya kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Salam ta’dzim penulis haturkan kepada kedua orang tua yang selalu setia
Gondes, Gonteng, Pak Tio, dan lainnya, kalian memang luar biasa.
11. Serta tak lupa pada bolo-bolo Gondes yang tak lupa memberikan semangat
pada penulis.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Ibnu Prabowo
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... xv
xi
BAB II PIAGAM MADINAH ........................................................................ 26
Madinah ........................................................................................ 26
1. Hijrah ...................................................................................... 32
b. Kebebasan ......................................................................... 60
c. Keadilan ............................................................................ 62
d. Kesetaraan ......................................................................... 65
xii
B. Relevansi Konsep Multikulturalisme Piagam Madinah terhadap
A. Kesimpulan ................................................................................... 79
B. Saran-saran ................................................................................... 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 85
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pandangan dan rumusan-rumusan yang jelas dan tepat. Oleh karena itu,
yang dikutip oleh Abdul mujib dan Jusuf Mudzakir salah satu tujuan
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hal. 132.
2
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: kencana, 2008), hal
79.
1
Fenomena yang terjadi di Indonesia sejak perubahan masa orde
makhluk yang terikat oleh ruang dan waktu untuk menuju bersama-sama
tinggi nilai nilai kebersamaan antar suku dengan suku lain. Mereka
menjadi sebuah kota yang menghadirkan visi kuat tentang fondasi agama
3
Andre Ata Ujan, dkk. Multikulturalisme Belajar Hidup Bersama dalam Prbedaan
(Jakarta: PT Indeks, 2011), hal. 17.
2
dan masyarakat. Entitas Islam sebagai rahmatan lil’alamin dikukuhkan di
kota ini, karena Nabi secara jelas menjadikan Madinah sebagai kota bagi
seluruh umat, apapun latar belakang afiliasi kesukuan dan agama mereka. 4
yang terdiri dari kelompok kecil yang hanya memiliki tradisi kebudayaan
sungguh dari nabi untuk membangun toleransi antar sesama. Belau ingin
internal umat Islam maupun toleransi dalam konteks antar agama dan
muslim saja, namun umat disini diperuntukkan semua manusia atau kaum
yang tinggal dengan Rasulullah dikota Madinah baik itu kaum Yahudi,
kaum suku Arab yang menganut paganisme dan umat muslim. Jadi,
4
Zuhairi Misrawi. Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad SAW,
(Jakarta: PT Kompas Meedia Nusantara, 2009), hal. 6.
5
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar NRI 1945, kajian
perbandingan tentang dasar hidup bersama dalam masyarakat majemuk, (Jakarta: Sinar Grafika,
2014), hal. 119.
6
Ibid. hal. 298.
3
Piagam Madinah merupakan sebuah tujuan utama dalam mengedepankan
maupun non muslim. Selain itu, dalam Piagam Madinah itulah dikatakan
kehidupan yang damai dan sejahtera serta terhindar dari konflik yang
7
Imam Bernadib, Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat Madani
Indonesia, (Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2003), hal. 34
8
Ngainun Naim dan Achmad Syauqi, Pendidikan Multikultural Konsep dan
Aplikasi,(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 125
4
merujuk pada Piagam Madinah tentunya pendidikan harus bermuatan
dengan multikulturalisme.
Madinah.
pertama, bahwa antar umat Islam adalah satu kesatuan umat meskipun
berbeda-beda suku, ras, etnis, dan budaya persaudaraan yang dibangun ini
tinggal dalam satu kota yang sama, maka harus menjunjung tinggi nilai
agama dan kultur namun mereka memiliki hak dan kewajiban yang setara
5
Pada dasarnya keanekaragaman budaya dalam hidup manusia tidak
madinah sebagai bentuk dari kematangan ajaran Islam apa yang dilakukan
6
Melihat kondisi multikultural masyarakat di Indonesia yang mirip
menjalin hubungan yang baik antara budaya yang satu dengan budaya
yang lainnya. Bisa saja, ada konflik antara budaya yang satu dengan
budaya yang lain dikarenakan beberapa hal. Contohnya kita lihat konflik
poso konflik yang terjadi karena perbedaan budaya dari segi agama.
masyarakatnya.
adalah benturan dan konflik yang disebabkan oleh faktor pluralitas dan
akan terus menjadi ancaman serius bagi keutuhan dan persatuan bangsa.
7
dipertimbangkan. 9 Selain itu, tantangan pendidikan Islam yangg paling
adanya. 10
B. Rumusan Masalah
manusia.
9
Ngainun Naim dan Achmad Syauqi, Pendidikan Multikultural Konsep dan
Aplikasi,(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 192
10
Abudin Natta, Paradigma Baru Pendidikan Islam di Era Pasar Bebas, dalam Didaktika
Islamika, Jurnal Kependidikan, Keislaman dan Kebudayaan, Vol. I, (Januari, 2005), hal. 45.
8
2. Manfaat penelitian
a. Secara akademis
b. Secara praktis
D. Telaah Pustaka
9
berkaitan secara tidak langsung dengan materi ini. Kategori yang
masyarakat majemuk.
10
meskipun akhirnya terjadi berbagai permasalahan dalam
kelompok masyarakat.
11
5. Multikulturalisme Azyumardi Azra dan Relevansinya dengan
demokrasi.
Indonesia.
12
Dengan melihat kajian Pustaka diatas, penulis mendapatkan
E. Landasan Teori
1. Pendidikan Islam
11
Djumransjah, dkk, Pendidikan Islam ; Menggali “Tradisi”, Meneguhkan Eksistensi,
(Malang :UIN-Malang Press, 2007), hal. 1
12
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), hlm. 25
13
Lebih memfokuskan diri, Islam menempatkan pendidikan Islam
dalam posisi vital, terbukti dengan lima ayat pertama yang diwahyukan
fungsi dan peran pendidikan Islam, dalam hal ini adalah menjadikan
13
Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Indonesia, (Jakarta: Logos, 2001), hal. 8
14
filosofi eksistensialisme yang berusaha menggagas konsep manusia
agama saja, kini telah berkembang dalam ranah yang lebih luas.
segalah bidang keilmuan yakni didasari oleh podasi agama yang kuat,
14
Mahmud Arif, Pendidikan Islam Transformatif, (Yogyakarta: LKiS, 2008), hlm. 18
15
ilmu akan selalu mempertimbangkan perubahan dan perkembangan
yang dialami manusia. Maka dari itu dalam sebuah disiplin ilmu perlu
menopang. 15
15
Syed Sajjad Husein dan Syed Ali Ashrof, Krisis dalam Pendidikan Islam, terj. : Fadlah
Mudhafir, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2000), Cet. Ke-1, hal. 49
16
Meningkatkan jiwa dari kesetiaan yang hanya kepada Allah
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai kekuasaan mutlak
16
Hamdani Ihsan dan H. A. Fuad Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka
Setia, 2001), hal. 60
17
seluruh potesi yang ada dalam diri manusia dengan didasari iman dan
seluas-luasnya.
3. Multikulturalisme
baik suku, budaya, agama dan yang lain sebagainya sangat diperlukan
17
Athiyyah al-Abrasyi, At-Tarbiyah al-Islamiyah Wa Falsafatuha, (Beirut: Dar al-Fikr,
1969) hal.22.
18
Bikhu Parekh, Rethingking Multikulturalism Keberagaman Budaya dan Teori Politik,
Kanisius (yogyakarta:2008) Hal. 196.
18
berbeda, dari kelompok atau perkumpulan. 19 Kebudayaan yang plural
kesadaran akan adanya pihak lain dan perbedaan baik dalam kehidupan
19
Will Kymlicka, Kewargaan Multikultural, (Budi Hardiman. Terjemahan). (Jakarta:
Pustaka LP3ES), 2002, hal. 25.
20
Robert Hefner (ed.), Politik Multikulturalisme (Bernardus Hidayat. Terjemahan).
(Yogyakarta: Kanisius), 2007, hal. 412.
21
Ahmad Fedyani Syaifuddin, Membumikan Multikulturalisme di Indonesia, Jurnal
Antropologi Sosial Budaya Etnovisi, Vol II. No.1 (April, 2006), hal.4.
19
keberadaan, serta berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan
manusia. 22
perbedaan, dan kemajemukan budaya, baik ras, suku, etnis, dan agama.
beragam. 23
22
Parsudi Suparlan, Menuju Masyarakat yang Multikultural, Keynote Adress, Universitas
Indonesia, 2002, hal. 99-100.
23
Ngainun Naim dan Achmad Syauqi, Pendidikan Multikultural Konsep dan
Aplikasi,(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 126
24
Hasan Afandi, Konsep Pluralisme dalam Piagam Madinah. Skripsi, Jurusan ilmu
Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Klijaga Yogyakarta, 2010,
hal. 97.
20
tidak cukup; sebab yang terpenting adalah bahwa komunitas-
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
hubungan-hubungannya.
25
Nurul Hidayati, Konsep Pendidikan Islam Berwawasan Multikulturalisme Perspektif
H.A.R.Tilaar. Jurnal Pendidikan Agama Islam,Volume.4 No.1 (Mei, 2016), hal.3
26
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bina Aksaara,
1996), hlm.28.
21
a. Data Primer
b. Data Sekunder
22
Madinah Dan Undang-Undang Dasar NRI 1945 Kajian
G. Sistematika Pembahasan
Penyusun skripsi ini terdiri dari empat bab, masing-masing bab ini
27
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hlm.63
23
Bab kedua berisi tentang Piagam Madinah yakni dimulai dari latar
Piagam Madinah, terjemah teks Piagam Madinah, dan prinsip dasar yang
masyarakat secara keseluruhan baik itu dari segi sosial, budaya, ekonomi,
agama, dan politik, dalam arti kita dapat melihat visi bersama dalam
banyak suku, baik itu kebudayaan dalam suatu agama maupun suku
pembahasan disini akan merujuk pada tujuan pendidikan Islam yang ingin
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
bagi seluruh masyarakat. Baik itu antara hak dan kewajiban antar
bermasyarakat.
78
2. Secara singkat relevansi konsep multikulturalisme dalam Piagam
yang ditawarkan dalam penelitian ini dan tujuan yang diharapkan secara
terhadap tujuan pendidikan Islam secara garis besar memiliki visi yang
79
mengaplikasikan, serta berpandangan luas tentang keanekaragaman
disekitarnya.
B. Saran-saran
C. Kata Penutup
Penulis sadar, bahwa dalam karya ini meskipun penulis tetap percaya diri
80
untuk menampilkannya sebagai karya pribadi tentunya banyak terdapat
Harapan penulis, semoga karya yang jauh dari sempurna ini mampu
81
DAFTAR PUSTAKA
82
Misrawi Zuhairi. Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan
Muhammad SAW, Jakarta: PT Kompas Meedia Nusantara, 2009.
Hamdani Ihsan & H. A. Fuad Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia, 2001.
83
Novan Andy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam: Rancang Bangun
Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
2012.
Nurcholish Madjid, Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat, 1994.
_______________, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Bandung: Mizan,
1987.
_______________, Islam Agama Kemanusiaa: Membangun Tradisi Dan Visi
Baru Islam Indoneis, Jakarta: Dian Rakyat, 2010.
Omar Muhammad At-Toumy As-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta:
Bulan Bintang, 1979)
Parekh Bikhu, Rethingking Multikulturalism Keberagaman Budaya dan Teori
Politik, (terjemahan). yogyakarta: Kanisius, 2008.
Rahim Husni, Arah Baru Pendidikan Islam Indonesia, Jakarta: Logos, 2001.
1996.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994.
Rukman Abdul Rahman Said, Hubungan Islam dan Yahudi Dalam Lintasan
Sejarah, Jurnal al-Asas, Dakwah (FUAD) IAIN Palopo Vol. III, No. 1,
(April, 2015),
Syed Sajjad Husein dan Syed Ali Ashrof, Krisis dalam Pendidikan Islam, (Fadlah
Mudhafir. Terjemahan). Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2000.
Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (PT:Pustaka Pelajar: Yogyakarta , 2010)
Suparlan Parsudi, Menuju Masyarakat yang Multikultural, Keynote Adress,
Universitas Indonesia, 2002.
Suyuthi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dalam Piagam Madinah,
Tri Joko Prasetya,Ilmu Budaya Dasar Jakarta :PT. Rineka cipta,1991. Eksistensi,
Malang :UIN-Malang Press, 2007.
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
Yogayakarta: Ombak, 2014
84