9.1. Pendahuluan
211
Untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu tambang
emas, maka diperlukan berbagai fasilitas pendukung pariwisata.
Salah satu fasilitas penting adalah adanya sarana penginapan
seperti hotel yang dapat memberikan kenyamanan bagi para
pengunjung. Kondisi hotel yang bersih, sehat, rapi, dan indah
akan meningkatkan kenyamanan bagi para tamu dan dapat
meningkatkan jumlah tamunya.
212
Orang yang berpergian memerlukan berbagai kemudahan,
seperti sarana pengangkutan, tempat makan dan minum serta
tempat menginap. Maka bermunculanlah berbagai jenis sarana
angkutan, rumah makan, biro perjalanan, rumah penginapan dan
sarana lainnya. Di antara berbagai jenis rumah penginapan ada
yang disebut hotel. Bisnis perhotelan saat ini semakin banyak
terutama di kota-kota parawisata seperti Denpasar, Yogyakarta,
dan lain-lain
213
Dalam SK tersebut juga mengatur jenis penginapan dengan
fasilitas di bawah hotel berbintang, yang disebut hotel melati.
Disamping itu juga terdapat jenis penginapan lainnya dengan
nama wisma, home stay, losmen dan sebagainya. Klasifikasi
hotel berbintang tersebut secara garis besar didasarkan pada :
214
9.4. Stuktur Organisasi Usaha Hotel
215
pada tahun 1937 dan selesai tahun 1939. Hotel lainnya adalah
Hotel Prenganger dibangun tahun 1897, Hotel Mij De Boer di
Medan dibangun 1898, kemudian Grand Hotel de Djokya di jalan
Malioboro Jogjakarta didirikan tahun 1908, saat ini hotel ini
berganti nama dengan Hotel Garuda.
penyewaan kamar
penjualan makanan dan minuman
penyediaan pelayanan-pelayanan penunjang lainnya
yang bersifat komersial
216
Single Room, yaitu kamar untuk satu orang yang dilengkapi
dengan satu buah tempat tidur berukuran single untuk satu
orang.
Twin Room, yaitu kamar untuk dua orang yang dilengkapi
dengan dua buah tempat tidur masing-masing berukuran
Single.
Double Room, yaitu kamar yang dilengkapi dengan satu buah
tempat tidur berukuran Double (untuk kapasitas dua orang).
Double-Double, yaitu kamar untuk empat orang yang
dilengkapi dengan dua kamar tamu dan dengan tempat tidur
berukuran Doublr (untuk dua orang).
217
Untuk meningkatkan kenyamanan bagi para tamunya, setiap
hotel selalu menawarkan berbagai fasilitas tambahan yang dapat
diberikan disamping fasilitas-fasilitas standar yang ada pada
hotel. Untuk setiap kamar hotel berbintang juga mempunyai
standar fasilitas standar, antara lain:
Tempat tidur
Radio
Ruang tidur
Televisi
Almari pakaian
Meja rias dan meja tulis
Kamar mandi dan alat mandi
Rak untuk menyimpan koper
Telepon
Asbak, korek api, alat tulis
218
Biro perjalanan
Konsierse
Kolam Renang
Konfirmasi Tiket
Layanan Hidangan di Kamar 24 jam
Layanan Pusat Kebugaran
Taman
Layanan Limosin
Mandi Uap dan Pijat
Paket dan Kiriman Parsel
Penatu
Penukaran Valuta Asing
Penjagaan Bayi dengan permintaan
Pos dan Perangko
Pusat Layanan Bisnis
Pusat Layanan Medis - Dokter 24 jam
Restoran dan Bar
Ruang Banket
Taksi
Toko Bunga
Toko Cindera Mata
Toko Kue
Toko Serbaneka
Tenis dan Golf atas permintaan
Kendaraan dari dan ke Bandara
Fasilitas pembuat kopi di setiap kamar
Fasilitas Rapat, Konferensi dan Pernikahan
Pelayanan Bisnis
Spice Market Restaurant, Lotus Court Chinese Restaurant,
Brown Bar
Kolam renang
Biro perjalanan Wisata
Cake Shop
Laundry & Dry Cleaning
Drug Store
Keamanan 24 jam dan lain - lain
219
Gambar 9.4. Kolam Renang di Hotel
220
Gambar 9.7. Restauran dan Taman Hotel
221
9.9. Sumber Limbah
222
1. Senyawa fisik :
berwarna
mengandung padatan
2. Senyawa kimia organiak :
mengandung karbohidrat
mengandung minyak dan lemak
mengandung protein
mengandung unsur surfactan antara lain
detergen dan sabun
3. Senyawa kimia inorganik :
mengandung alkalinity
mengandung Khloride
mengandung Nitrogen
mengandung Phospor
mengandung Sulfur
4. Unsur Biologi :
mengandung protista dan virus
Contoh :
223
Jumlah Karyawan 120 orang dibagi menjadi 3 shif,
jadi tiap shif 40 orang.
224
Tabel 9.1. Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel
225
Berikut ini diberikan contoh proses pengolahan limbah cair
perhotelan yang dapat diterapkan untuk hotel kecil dan
menengah dengan kapasitas 110 kamar.
227
228
Gambar 9.10. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Perhotelan Dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob
Proses dengan biofilter “anaerob-aerob” ini mempunyai
beberapa keuntungan antara lain :
229
9.13.1. Keunggulan Proses Biofilter “Anaerob-Aerob”
230
A. Bak Pengendapan Awal
Kriteria perencanaan :
Hasil perhitungan :
Dimensi :
Lebar = 1,5 m
Panjang = 2,8 m
Tnggi = 1,9 m
Kedalaman air efektif = 1,7 m
Tinggi ruang bebas = 0,2 m
Diameter Inlet =4“
Diameter Outlet =4“
231
232
Gambar 9.11. Rancangan Bak Pengendapan Awal.
B. Biofilter Anaerob
Kriteria perencanaan :
Hasil perhitungan :
233
234
Gambar 9.12. Rancangan Tangki Biofilter Anareob.
Bak Pengendap Awal Biofilter Aaerob
C. Biofilter Aerob
300 30
200 20
150 15
100 10
50 5
235
Hasil perhitungan :
Lebar = 1,5 m
Kedalaman air efektif = 1,7 m
Panjang = 1,7 m
Tinggi ruang bebas = 0,2 m
Tinggi ruang lumpur = 0,2 m
Tinggi air di atas bed media = 20 cm
Lebar = 1,5 m
Kedalaman air efektif = 1,6 m
Panjang =2 m
Tinggi ruang bebas = 0,3 cm
Tinggi air di atas bed media = 20 cm
Tinggi Bed Media = 1,2 m
236
Gambar 9.14. Disain Bak Aerasi
237
238
Gambar 9.15. Disain Tangki Biofilter Aerob Dan Rangkain Alirannya.
D. Bak Pengendap Akhir
Dimensi :
Lebar = 1,5 m
Kedalaman air efektif =1,62 m
Panjang = 2,3 m
Tinggi ruang bebas = 0,3 m
(disesuaikan dengan kondisi lapangan).
Catatan :
239
Gambar 9.16. Rancangan Bak Pengendapan Akhir
240
F. Pompa Air Sirkulasi
G. Blower Udara
241
242
Gambar 9.20. Rancangan Sistem Pengolahan Limbah Perhotelan Secara Lengkap.
9.13. Penutup
243
9.14. Daftar Pustaka
244