06
ABSTRAK
Pendahuluan:United Nations Children’s Fund (UNICEF) (2012) menyatakan bahwa prevalensianak yang
menjalaniperawatandi rumahsakitsekitar 84%. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI)
(2015) menyatakan hasil surveinya berdasarkan Angka kesakitan anak di Indonesia menurut kelompok usia 0-
2 tahun sebesar15,14%,usia3-5tahun sebesar 25,8%,usia 6-12 tahun sebanyak 13,91%. Hospitalisasi adalah
masuknya individu ke rumah sakit sebagai pasien dengan berbagai alasan seperti pemeriksaan diagnostik,
prosedur operasi, perawatan medis, pemberian obat dan menstabilkan atau pemantauan kondisi tubuh.
Hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupan anak karena ketika di rumah sakit, anak harus
menghadapi lingkungan yang asing, pemberian asuhan yang tidak dikenal, dan gangguan terhadap gaya
hidup mereka, sehingga anak dapat mengalami kecemasaan akibat perubahan, baik pada status kesehatan
maupun lingkungan dalam sehari-hari. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan
kecemasan pada anak yang menjalani hospitalisasi adalah terapi bermain maggalenceng. Maggalencengceng
adalah permainan memindah-mindahkan butir-butir batu atau biji buah asem ke dalam lubang-lubang pada
sebidang kayu atau plastik.
Metode:Penulisan ini, bersifat library research (penelitian pustaka) yang disajikan secara deskriptif melalui
beberapa literatur yang relevan dengan tulisan ini.
Hasil dan Pembahasan:Terapi bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan efektif
untuk mengatasi stress ketika dirawat di rumah sakit. Bermain maggalenceng dapat merangsang keluarnya
hormon kebahagiaan, yaitu endorphin dan serotonin. Endorphin tidak saja digunakan untuk merilekskan
bagian otot dan saraf, atau sebagai zat imun kita, melainkan juga mampu megurangi rasa sakit. Serotonin
adalah zat yang membantu menjaga suasana hati kita dibawah kontrol pikiran, menenangkan kecemasan,
dan mengurangi depresi.
Kesimpulan:Terapi bermain maggalenceng efektif digunakan sebagai metode untuk menurunkan kecemasan
pada anak usia sekolah. Selain mampu mengaktifkan otak anak dan menurunkan kecemasan, maggalenceng
juga memiliki nilai kearifan lokal dan mengandung nilai-nilai budaya tradisional Indonesia.
Kata Kunci: Kecemasan, Terapi Bermain Maggalenceng, Hospitalisasi, Anak Usia Sekolah
ABSTRACT
Introduction: The United Nations Children's Fund (UNICEF) (2012) states that the prevalence of children
undergoing hospitalization is 84%. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia (KEMENKES RI) (2015)
states the results of the survey are based on child morbidity in Indonesia by age group 0-2 years of 15.14%,
age 3-5 years by 25.8%, 6-12 years age 13.91%. Hospitalization is the entry of an individual to the hospital as
a patient for various reasons such as diagnostic examination, surgical procedure, medical care, drug delivery
and stabilizing or monitoring of body condition. Hospitalization can lead to a crisis in the lives of children
because when in the hospital, the child must face a strange environment, the provision of unfamiliar care, and
disruption to their lifestyle, so that the child can experience the arousal due to changes, both on health status
and environment in day-to- day. One method that can be used to reduce anxiety in children who undergo
hospitalization is a therapy play maggalenceng. Maggalencengceng is a game to move rock or asem seeds
into holes on a piece of wood or plastic.
Method: This writing, is a library research (literature research) presented descriptively through several
literature relevant to this paper.
Results and Discussion: Play therapy is one of the most important aspects of a child's life and is effective in
dealing with stress when hospitalized. Play maggalenceng can stimulate the release of hormones of
happiness, namely endorphin and serotonin. Endorphins are not only used to relax the muscles and nerves, or
as our immune substances, but also can reduce the pain. Serotonin is a substance that helps keep our mood
under mind control, calms anxiety, and reduces depression.
Conclusion: Maggalenceng play therapy is effectively used as a method to reduce anxiety in school-age
children. In addition to being able to activate the child's brain and reduce anxiety, maggalenceng also has a
value of local wisdom and contains traditional Indonesian cultural values.
menurunkan kecemasan unak usia sekolah adalah data yang didapatkan jelas dan
selama hospitlisasi dengan terapi bermain, akurat.
didapatkan hasil bahwa tingkat kecemasan
anak usia sekolah sebelum diberikan terapi 3. Pengolahan Data
bermain all tangled up yaitu berada pada Setelah dilakukan pengumpulan data dan
tingkat kecemasan sedang. Terapi bermain all informasi, semua data dan informasi
tangled up mampu menurunkan kecemasan tersebut diseleksi kerelevanan dengan
anak usia sekolah yang sedang mendapatkan masalah yang dikaji. Untuk menyajikan
perawatan di rumah sakit dari tingkat masalah yang akan dibahas maka data
kecemasan sedang menjadi kecemasan yang terkumpul di analisis secara
ringan pada kelompok intervensi. deskriptif.
Namun, melihat fenomena yang terjadi
di masyarakat bahwa permainan anak-anak 4. Analisis dan Sintesis
saat ini didominasi oleh teknologi canggih a. Menggunakanmetodeanalisis
seperti gadget dan membuat permainan komparatif untuk melihat
tradisional terlupakan. Permainan yang perbandingan antara pikiran utama
mengandung makna kearifan lokal menjadi karya tulis ini dengan beberapa teori
sebuah hal yang sulit dipertahankan. Jika yang relevan.
digali lebih dalam, ternyata makna dibalik b. Menggunakan metode analisis
nilai-nilai permainan tradisional mengandung deskripsi untuk mengolah dan
pesan-pesan moral dengan muatan kearifan menafsirkan data yang telah diperoleh
lokal (local wisdom) yang luhur, sangat sehingga didapatkan gambaran jelas
sayang jika generasi sekarang tidak mengenal tentang keadaan sebenarnya pada
dan menghayati nilai-nilai yang diangkat dari objek yang dikaji.
keanekaragaman suku-suku bangsa di
Indonesia. Salah satu permainan tradisional KAJIAN PUSTAKA
bangsa Indonesia adalah congklak, yang 1. Konsep Bermain Maggalenceng
dalam bahasa Bugis-Makassar adalah Ketika masa anak sudah memasuki
maggalenceng. Permainan maggalenceng masa bermain atau istilah lain disebut
adalah merupakan sebuah permainan yang sebagai masa todler, maka akan selalu
dimainkan oleh dua orang, memakai sebuah membutuhkan kesenangan pada dirinya
papan aggalenceng (congklak) yang memiliki disitulah anak membutuhkan suatu
16 lubang, menggunakan sejenis cangkang permainan, maka tidak terlalu heran
kerang digunakan sebagai biji maggalenceng masa anak-anak sangat identik dengan
dan jika tidak ada, kadangkala digunakan biji- masa bermain karena perkembangan
biji dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu anak akan mulai diasah sesuai dengan
kecil10. kebutuhannya di saat tumbuh kembang.
Berdasarkan pemaran latar belakang, Akan tetapi banyak orang yang
maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul menganggap masa bermain pada anak
“Terapi Bermain Maggalenceng sebagai tidaklah mendapat suatu perhatian
Metode Untuk Menurunkan Kecemasan pada secara khusus, sehingga banyak sekali
Anak Usia Sekolah yang Menjalani orang tua yang membiarkan anak tanpa
Hospitalisasi: A Literature Review”. memberikan pendidikan terhadap
permainan yang dimiliki anak. Untuk itu,
METODE sebelum memahami alat permainan pada
1. Jenis Tulisan anak secara khusus maka lebih dahulu
Tulisan ini bersifat library research harus mengenal pengertian bermain
(penelitian pustaka) yang disajikan pada anak yang ditinjau dari aspek
secara deskriptif melalui beberapa keperawatan11
literatur yang relevan dengan tulisan ini. Perkembangan anak-anak tidak lepas
dari bermain. Bagi anak, seluruh
2. Teknik Pengumpulan Data aktivitasnya adalah bermain yang juga
Data karya tulis ini diperoleh dari mencakup bekerja, kesenangannya dan
beberapa literatur buku, jurnal yang metode bagaimana mereka mengenal
membahas tentang dampak pada anak dunia. Ketika bermain, anak tidak hanya
yang hospitalisasi serta penggunaan sekedar melompat, melempar atau
permainan tradisional sebagai terapi berlari, tetapi mereka bermain dengan
penurun kecemasan. Keuntungannya menggunakan seluruh emosi, perasaan,
Anak yang dipersiapkan dengan prosedur yang dilakukan serta staf rumah
baik sebelum masuk rumah sakit akan sakit yang ada4 Hal ini didukung oleh
mampu menerima keadaan rumah sakit. penelitian yang dilakukan oleh Alini
Masalah psikis yang penting pada pasien bahwa terdapat pengaruh pemberian
anak yang dirawat di rumah sakit yaitu terapi bermain dengan tingkat
rasa cemas dan takut terhadap kecemasan anak rata-rata kecemasan
lingkungan baru. Untuk itu perlu anak sebelum diberikan terapi bermain
memberitahu kepada anak mengenai plastisin (playdought) adalah 14,07,
rumah sakit dengan cara orientasi sedangkan rata-rata kecemasan anak
ruangan dan peraturan rumah sakit. setelah diberikan terapi bermain plastisin
Orientasi ini meliputi pengenalan dengan (playdought) adalah 4,47. Dari data dapat
ruangan, alat-alat, peraturan-peraturan, ditarik kesimpulan bahwa terapi bermain
petugas, dan perawat yang ada, guna efektif untuk menurunkan tingkat
mencegah stress hospitalisasi20. kecemasan pada anak yang menjalani
hospitalisasi.
2. Efektivitas Terapi Bermain Penelitian yang juga menunjukkan
Maggalenceng bahwa terapi bermain efektif menurunkan
Dalam bermain diperlukan energi, kecemasan pada anak juga dilakukan
namun bukan berarti anak tidak perlu oleh Kaluas tentang pemberian terapi
bermain pada saat sedang sakit. bermain Puzzle dan bercerita pada anak
Kebutuhan bermain pada anak sama didapatkan skor mean kecemasan
halnya dengan kebutuhan bekerja pada sebelum dilakukan penerapan pada
orang dewasa. Pada saat kondisi anak kelompok terapi bermain puzzle 34,71
sedang menurun atau anak terkena sakit, dan kelompok terapi bercerita 37,71.
bahkan dirawat di rumah sakit, orang tua Skor mean kecemasan sesudah
dan perawat harus jeli memilihkan dilakukan penerapan pada kelompok
permainan yang dapat dilakukan anak terapi bermain puzzle 28,71 dan
sesuai dengan prinsip bermain pada kelompok terapi bercerita 31,12.
anak yang sedang dirawat di rumah sakit. Berdasarkan data, didapatkan bahwa
Bermain ketika anak sedang di rawat di pengaruh terapi bermain puzzle dan
rumah sakit dapat mempercepat proses bermain terhadap respon kecemasan
penyembuhan, tetapi jenis permainannya anak. Hal ini juga menunjukkan bahwa
disesuaikan kondisi fisik, misalnya pilih terapi bermain efektif untuk menurunkan
permainan yang bisa dilakukan ditempat kecemasan pada anak yang menjalani
tidur. hospitalisasi.
Saputro dan Farzin menyatakan Wong menyatakan bahwa anak usia
bahwa terapi bermain adalah salah satu sekolah memiliki karakteristik, yaitu
aspek penting dari kehidupan anak dan memperoleh kesenangan dari
efektif untuk mengatasi stress ketika mengklasifikasi dan menata
dirawat di rumah sakit. Hospitalisasi lingkungannya, mereka disibukkan
menimbulkan krisis dalam kehidupan dengan kegiatan mengoleksi banyak dan
anak dan sering disertai stress beragam benda seperti: gambar tempel,
berlebihan, maka anak-anak perlu perangko, kerang, boneka, mobil, batu-
bermain untuk mengeluarkan rasa takut batu, dan segala sesuatu yang dapat
dan cemas yang mereka alami sebagai diklasifikasikan, bahkan mulai
alat koping dalam menghadapi stress. mngurutkan teman dan hubungan. Halini
Hal ini sejalan dengan pernyataan mendukung penelitian penulis yang
Sigmund Freud berdasarkanTeori meneliti tentang potensi terapi bermain
Psycoanalytic mengatakan bahwa maggalenceng dalam menurunkan
bermain berfungsi untuk kecemasan pada anak usia sekolah
mengekspresikan dorongan impulsif dimana salah satu alat yang digunakan
sebagai cara untuk mengurangi dalam terapi bermain adalah biji-biji buah
kecemasan yang berlebihan pada anak. pohon asam atau kerikil. Selain itu,
Terapi bermain merupakan terapi prinsip bermain dari maggalenceng
yang diberikan dan digunakan anak adalah mengklasifikaikan biji-bijian
untuk menghadapi ketakutan, tersebut.
kecemasan dan mengenal lingkungan, Megawati21 menyatakan bahwa
belajar mengenai perawatan dan permainan maggalenceng dilakukan oleh
dua orang. Dalam permainan mereka di lain pihak hanya mengenal bermain itu
menggunakan papan yang dinamakan untuk memuaskan kemauan belaka.
papan maggalenceng dan 98 (14x7) Pada anak yang menjalani hospitalisasi,
buah biji yang dinamakan biji dalam menjalankan terapi bermain
maggalenceng. Umumnya papan sebaiknya mengacu pada tahapan
maggalenceng terbuat dari kayu dan tumbuh kembang anak, sedangkan
plastik, sedangkan bijinya tebuat dari tujuan yang ditetapkan harus
cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, memperhatikan prinsip bermain bagi
kelereng atau plastik.Pembelajaran anak di rumah sakit, yaitu menekankan
melalui permainan tradisional pada upaya ekspresi sekaligus relaksasi
maggalenceng merupakan pembelajaran dan distraksi dari perasaan takut, cemas,
inovatif, kreatif, aktif dan menyenangkan sedih, tegang dan nyeri.
yang mengangkat nilai budaya. Dalam Salah satu prinsip bermain pada
menjalankan terapi bermain, perawat anak yang dirawat di rumah sakit adalah
perlu memiliki kreativitas dalam permainan tidak boleh bertentangan
mengembangkan permainan dengan pengobatan yang sedang
maggalenceng. dijalankan pada anak. Apabila anak
Berdasarkan penelitian yang harus tirah baring, harus dipilih
22 permainan yang dapat dilakukan di
dilakukan oleh Akhida ada pengaruh
yang positif penggunaan metode tempat tidur, dan anak tidak boleh diajak
permainan tradisional maggalenceng bermain dengan kelompoknya di tempat
(congklak) terhadap perkembangan bermain khusus yang ada di ruangan
kognitif (berhitung) anak usia dini di TK rawat. Berdasarkan pernyataan tersebut,
Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Kelompok maka terapi bermain maggalenceng
B Tahun Pelajaran 2013/2014. Teori merupakan solusi terapi bermain yang
Cognitive-Developmental dari Jean tepat karena pada prinsip bermainnya
Peaget, juga mengungkapkan bahwa dapat dilakukan pada anak berada di
bermain mampu mengaktifkan otak anak, tempat tidur dan juga bisa hanya dengan
mengintegrasikan fungsi belahan otak menggunakan satu tangan mengingat
kanan dan kiri secara seimbang dan biasanya perawatan di rumah sakit akan
membentuk struktur syaraf, serta membatasi kemampuan anak untuk
mengembangkan pilar-pilar syaraf melakukan banyak aktivitas. Permainan
pemahaman yang berguna untuk masa maggalenceng juga yang tidak
datang. Berkaitan dengan itu pula otak membutuhkan banyak energi, singkat,
yang aktif adalah kondisi yang sangat dan sederhana.
baik untuk menerima pelajaran23. Ketika anak mulai bermain
Permainan maggalenceng sangat maggalenceng, anak akan belajar
baik untuk diterapkan menjadi terapi menghitung jumlah biji yang ada pada
bermain pada anak hospitalisasi karena setiap lubang. Dengan terbiasa bermain
selain sebagai media terapi juga menjadi anak akan mudah dalam hitung-
media edukasi, berdasarkan penyataan menghitung, sehingga mereka belajar
Plato bahwa anak akan lebih mudah sambil bermain dalam suasana yang
memahami aritmatika ketika diajarkan menyenangkan. Hal ini dapat
melalui bermain. Pada waktu itu, Plato merangsang keluarnya hormon
mengajarkan pengurangan dan kebahagiaan, yaitu endorphin. Endorphin
penambahan dengan membagikan buah tidak saja digunakan untuk merilekskan
apel pada masing-masing anak. bagian otot dan saraf, atau sebagai zat
Eksperimen dan penelitian ini imun kita, melainkan juga mampu
menunjukkan bahwa anak lebih mampu megurangi rasa sakit. Endorphin ini
menerapkan aritmatika dengan bermain dihasilkan oleh kelenjar pituitary dan
dibandingkan dengan tanpa bermain30. hipotalamus ketika kita bergembira,
Dalam penelitiannya, Rasyid bercinta, maupun sedang orgasme dan
menyatakan bahwa antara orang dewasa riang. Endorphin mampu melepaskan
dan anak-anak, bermain memiliki sinyal rasa sakit yang berlebihan. Setelah
perbedaan yang mendasar. Bermain bagi cedera, dengan endorphin, kita dapat
orang dewasa mempunyai fungsi melakukan kontrol atas diri kita, sehingga
tersendiri sebagai bagian dari memungkinkan kita untuk melakukan
keseimbangan kehidupannya, anak-anak aktivitas sepanjang waktu.