Anda di halaman 1dari 13

Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.

06

Tinjauan Pustaka TERAPI BERMAIN MAGGALENCENG SEBAGAI


METODE UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA
ANAK USIA SEKOLAH YANG MENJALANI
HOSPITALISASI: A LITERATURE REVIEW
Musdalipa, Almasari Kanita, Kasmawati, Sri Hartina HM
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

ABSTRAK
Pendahuluan:United Nations Children’s Fund (UNICEF) (2012) menyatakan bahwa prevalensianak yang
menjalaniperawatandi rumahsakitsekitar 84%. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI)
(2015) menyatakan hasil surveinya berdasarkan Angka kesakitan anak di Indonesia menurut kelompok usia 0-
2 tahun sebesar15,14%,usia3-5tahun sebesar 25,8%,usia 6-12 tahun sebanyak 13,91%. Hospitalisasi adalah
masuknya individu ke rumah sakit sebagai pasien dengan berbagai alasan seperti pemeriksaan diagnostik,
prosedur operasi, perawatan medis, pemberian obat dan menstabilkan atau pemantauan kondisi tubuh.
Hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupan anak karena ketika di rumah sakit, anak harus
menghadapi lingkungan yang asing, pemberian asuhan yang tidak dikenal, dan gangguan terhadap gaya
hidup mereka, sehingga anak dapat mengalami kecemasaan akibat perubahan, baik pada status kesehatan
maupun lingkungan dalam sehari-hari. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan
kecemasan pada anak yang menjalani hospitalisasi adalah terapi bermain maggalenceng. Maggalencengceng
adalah permainan memindah-mindahkan butir-butir batu atau biji buah asem ke dalam lubang-lubang pada
sebidang kayu atau plastik.
Metode:Penulisan ini, bersifat library research (penelitian pustaka) yang disajikan secara deskriptif melalui
beberapa literatur yang relevan dengan tulisan ini.
Hasil dan Pembahasan:Terapi bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan efektif
untuk mengatasi stress ketika dirawat di rumah sakit. Bermain maggalenceng dapat merangsang keluarnya
hormon kebahagiaan, yaitu endorphin dan serotonin. Endorphin tidak saja digunakan untuk merilekskan
bagian otot dan saraf, atau sebagai zat imun kita, melainkan juga mampu megurangi rasa sakit. Serotonin
adalah zat yang membantu menjaga suasana hati kita dibawah kontrol pikiran, menenangkan kecemasan,
dan mengurangi depresi.
Kesimpulan:Terapi bermain maggalenceng efektif digunakan sebagai metode untuk menurunkan kecemasan
pada anak usia sekolah. Selain mampu mengaktifkan otak anak dan menurunkan kecemasan, maggalenceng
juga memiliki nilai kearifan lokal dan mengandung nilai-nilai budaya tradisional Indonesia.

Kata Kunci: Kecemasan, Terapi Bermain Maggalenceng, Hospitalisasi, Anak Usia Sekolah

ABSTRACT
Introduction: The United Nations Children's Fund (UNICEF) (2012) states that the prevalence of children
undergoing hospitalization is 84%. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia (KEMENKES RI) (2015)
states the results of the survey are based on child morbidity in Indonesia by age group 0-2 years of 15.14%,
age 3-5 years by 25.8%, 6-12 years age 13.91%. Hospitalization is the entry of an individual to the hospital as
a patient for various reasons such as diagnostic examination, surgical procedure, medical care, drug delivery
and stabilizing or monitoring of body condition. Hospitalization can lead to a crisis in the lives of children
because when in the hospital, the child must face a strange environment, the provision of unfamiliar care, and
disruption to their lifestyle, so that the child can experience the arousal due to changes, both on health status
and environment in day-to- day. One method that can be used to reduce anxiety in children who undergo
hospitalization is a therapy play maggalenceng. Maggalencengceng is a game to move rock or asem seeds
into holes on a piece of wood or plastic.
Method: This writing, is a library research (literature research) presented descriptively through several
literature relevant to this paper.
Results and Discussion: Play therapy is one of the most important aspects of a child's life and is effective in
dealing with stress when hospitalized. Play maggalenceng can stimulate the release of hormones of
happiness, namely endorphin and serotonin. Endorphins are not only used to relax the muscles and nerves, or
as our immune substances, but also can reduce the pain. Serotonin is a substance that helps keep our mood
under mind control, calms anxiety, and reduces depression.
Conclusion: Maggalenceng play therapy is effectively used as a method to reduce anxiety in school-age
children. In addition to being able to activate the child's brain and reduce anxiety, maggalenceng also has a
value of local wisdom and contains traditional Indonesian cultural values.

Keywords: Anxiety, Maggalenceng Play Therapy, Hospitalization, School-Age Children

│BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 1


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

PENDAHULUAN anak karena ketika di rumah sakit, anak harus


United Nations Children’s menghadapi lingkungan yang asing,
Fund(UNICEF)(2012) menyatakan bahwa pemberian asuhan yang tidak dikenal, dan
prevalensianak yang menjalaniperawatandi gangguan terhadap gaya hidup mereka,
rumahsakitsekitar 84%.Disease Control, sehingga anak dapat mengalami kecemasaan
National Hospital Discharge Survey (NHDS) akibat perubahan, baik pada status kesehatan
(2004) dalam Apriliawati1 menjelaskan bahwa maupun lingkungan dalam sehari-hari4. Jadi,
lebih dari 1,6 juta anak diantaranya anak usia salah satu dampak yang dapat ditimbulkan
2-6 tahun menjalani hospitalisasi disebakan akibat hospitalisasi pada anak adalah
karena injury dan berbagai penyebab lainnya. kecemasan.
Kain (2006) dalam Apriliawati1 juga Kecemasan adalah gangguan alam
menyatakan hasil surveinya bahwa di Amerika perasaan yang ditandai dengan perasaan
Serikat, diperkirakan lebih dari 5 juta anak ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam
menjalani hospitalisasi karena prosedur dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan
pembedahan dan lebih dari 50% dari jumlah dalam kenyataan, kepribadian masih tetap
tersebut anak mengalami kecemasan dan utuh atau tidak mengalami keretakan
stres. kepribadian normal5. Berdasarkan aspek
Badan Pusat Statistik Nasional klinis, kecemasan dapat dijumpai pada orang
(BPS)2013 menyatakan bahwa jumlah yang menderita stress normal, sakit fisik berat
populasi anak di Indonesia yaitu 82.840.600 lama dan kronik, serta pada orang dengan
jiwa anak dari 245.569.381 jiwa penduduk. gangguan psikiatri berat. Kecemasan yang
Kesehatan Nasional 2, juga menerangkan berkepanjangan dapat menjadi patologis dan
jumlah anak usia prasekolah di Indonesia menghasilkan berbagai gejala hiperaktivitas
sebesar 72% dari jumlah total penduduk otonom pada sistem musculoskeletal,
Indonesia, dan diperkirakan dari 35 per 100 kardiovaskuler, gastrointestinal bahkan
anak menjalani hospitalisasi dan 45% genitourinarius. Respon kecemasan yang
diantaranya mengalami kecemasan.Selain berkepanjangan dinamakan gangguan
membutuhkan perawatan yang spesial kecemasan6.
dibanding pasien lain, waktu yang dibutuhkan Apabila kecemasan pada anak
untuk merawat penderita anak-anak 20%-45% dibiarkan terus-menerus dapat
melebihi waktu untuk merawat orang dewasa. mengakibatkan stres yang akan berdampak
Anak yang dirawat di rumah sakit akan pada penurunan respon imun, sehingga dapat
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologinya. berpengaruh terhadap proses
penyembuhannya, lama perawatan
Kementrian Kesehatan Republik bertambah, dan mempercepat terjadinya
Indonesia (KEMENKES RI) 2015 menyatakan komplikasi penyakit yang tidak diinginkan8.
hasil surveinya berdasarkan Angka kesakitan Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi
anak di Indonesia menurut kelompok usia 0-2 dalam mengatasi kecemasan pada anak
tahun sebesar 15,14%, usia 3-5 tahun selama hospitalisasi agar dapat memfasilitasi
sebesar 25,8%,usia6-12 tahun sebanyak anak dalam mengekspresikan perasaannya.
13,91% apabila dihitung dari keseluruhan Apabila kecemasan anak selama hospitalisasi
jumlah penduduk, dapat disimpulkan bahwa dapat teratasi, maka akan mendukung koping
angka kesakitan anak pra sekolah yang paling yang efektif dan mendukung kelancaran
tinggi yaitu 25,8%. Berdasarkan hasil survey perawat dalam memberikan asuhan
kesehatan ibu dan anak pada tahun keperawatan. Untuk itu, anak memerlukan
2015didapatkan data bahwa dari 1.425 anak media yang dapat mengekspresikan perasaan
mengalami dampak hospitalisasi, dan 33,2% tersebut dan mampu bekerja sama dengan
diantaranya mengalami dampak hospitalisasi petugas kesehatan selama dalam perawatan.
berat, 41,6% mengalami dampak hospitalisasi Salah satu media yang paling efektif adalah
sedang, dan 25,2% mengalami dampak melalui kegiatan bermain.
hospitalisasi ringan. Kegiatan bermain merupakan bagian
Hospitalisasi adalah masuknya individu yang penting dalam proses tumbuh kembang
ke rumah sakit sebagai pasien dengan anak di semua bidang kehidupan baik fisik,
berbagai alasan seperti pemeriksaan intelektual, emosi dan sosial9. Permainan
diagnostik, prosedur operasi, perawatan yang diberikan kepada anak sebaiknya
medis, pemberian obat dan menstabilkan atau pemainan yang bersifat terapeutik dan
pemantauan kondisi tubuh3. Hospitalisasi edukatif. Hal ini sejalan dengan penelitian
dapat menimbulkan krisis pada kehidupan yang dilakukan oleh Sysnawati dkk9. tentang

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 2


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

menurunkan kecemasan unak usia sekolah adalah data yang didapatkan jelas dan
selama hospitlisasi dengan terapi bermain, akurat.
didapatkan hasil bahwa tingkat kecemasan
anak usia sekolah sebelum diberikan terapi 3. Pengolahan Data
bermain all tangled up yaitu berada pada Setelah dilakukan pengumpulan data dan
tingkat kecemasan sedang. Terapi bermain all informasi, semua data dan informasi
tangled up mampu menurunkan kecemasan tersebut diseleksi kerelevanan dengan
anak usia sekolah yang sedang mendapatkan masalah yang dikaji. Untuk menyajikan
perawatan di rumah sakit dari tingkat masalah yang akan dibahas maka data
kecemasan sedang menjadi kecemasan yang terkumpul di analisis secara
ringan pada kelompok intervensi. deskriptif.
Namun, melihat fenomena yang terjadi
di masyarakat bahwa permainan anak-anak 4. Analisis dan Sintesis
saat ini didominasi oleh teknologi canggih a. Menggunakanmetodeanalisis
seperti gadget dan membuat permainan komparatif untuk melihat
tradisional terlupakan. Permainan yang perbandingan antara pikiran utama
mengandung makna kearifan lokal menjadi karya tulis ini dengan beberapa teori
sebuah hal yang sulit dipertahankan. Jika yang relevan.
digali lebih dalam, ternyata makna dibalik b. Menggunakan metode analisis
nilai-nilai permainan tradisional mengandung deskripsi untuk mengolah dan
pesan-pesan moral dengan muatan kearifan menafsirkan data yang telah diperoleh
lokal (local wisdom) yang luhur, sangat sehingga didapatkan gambaran jelas
sayang jika generasi sekarang tidak mengenal tentang keadaan sebenarnya pada
dan menghayati nilai-nilai yang diangkat dari objek yang dikaji.
keanekaragaman suku-suku bangsa di
Indonesia. Salah satu permainan tradisional KAJIAN PUSTAKA
bangsa Indonesia adalah congklak, yang 1. Konsep Bermain Maggalenceng
dalam bahasa Bugis-Makassar adalah Ketika masa anak sudah memasuki
maggalenceng. Permainan maggalenceng masa bermain atau istilah lain disebut
adalah merupakan sebuah permainan yang sebagai masa todler, maka akan selalu
dimainkan oleh dua orang, memakai sebuah membutuhkan kesenangan pada dirinya
papan aggalenceng (congklak) yang memiliki disitulah anak membutuhkan suatu
16 lubang, menggunakan sejenis cangkang permainan, maka tidak terlalu heran
kerang digunakan sebagai biji maggalenceng masa anak-anak sangat identik dengan
dan jika tidak ada, kadangkala digunakan biji- masa bermain karena perkembangan
biji dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu anak akan mulai diasah sesuai dengan
kecil10. kebutuhannya di saat tumbuh kembang.
Berdasarkan pemaran latar belakang, Akan tetapi banyak orang yang
maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul menganggap masa bermain pada anak
“Terapi Bermain Maggalenceng sebagai tidaklah mendapat suatu perhatian
Metode Untuk Menurunkan Kecemasan pada secara khusus, sehingga banyak sekali
Anak Usia Sekolah yang Menjalani orang tua yang membiarkan anak tanpa
Hospitalisasi: A Literature Review”. memberikan pendidikan terhadap
permainan yang dimiliki anak. Untuk itu,
METODE sebelum memahami alat permainan pada
1. Jenis Tulisan anak secara khusus maka lebih dahulu
Tulisan ini bersifat library research harus mengenal pengertian bermain
(penelitian pustaka) yang disajikan pada anak yang ditinjau dari aspek
secara deskriptif melalui beberapa keperawatan11
literatur yang relevan dengan tulisan ini. Perkembangan anak-anak tidak lepas
dari bermain. Bagi anak, seluruh
2. Teknik Pengumpulan Data aktivitasnya adalah bermain yang juga
Data karya tulis ini diperoleh dari mencakup bekerja, kesenangannya dan
beberapa literatur buku, jurnal yang metode bagaimana mereka mengenal
membahas tentang dampak pada anak dunia. Ketika bermain, anak tidak hanya
yang hospitalisasi serta penggunaan sekedar melompat, melempar atau
permainan tradisional sebagai terapi berlari, tetapi mereka bermain dengan
penurun kecemasan. Keuntungannya menggunakan seluruh emosi, perasaan,

│BIMIKI | Volume 6 No 1 | Juli - Desember 2018 3


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

dan pikirannya. Demikian juga pada anak 6) Perkembangan moral


sakit, Bermain dapat digunakan sebagai Dapat diperoleh dari orang tua, orang
media psiko terapi atau pengobatan lain yang ada di sekitar anak.
terhadap anak yang dikenal dengan 7) Komunikasi
sebutan terapi bermain4 Bermain merupakan alat komunikasi
utama pada anak yang masih belum
2. Definisi Bermain dapat menyatakan perasaannya
Bermain merupakan suatu aktivitas secara verbal.
dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan keterampilan, 4. Prinsip Pelaksanaan Terapi Bermain
memberikan ekspresi terhadap Agar anak dapat lebih efektif
pemikiran, menjadi kreatif, dalam bermain di rumah sakit, perlu
mempersiapkan diri untuk berperan dan diperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berperilaku dewasa. Sebagai suatu berikut4:
aktivitas yang memberikan stimulasi 1) Permainan tidak banyak
dalam kemampuan keterampilan, menggunakan energi, waktu bermain
kognitif, dan afektif maka sepatutnya lebih singkat untuk menghindari
diperlukan suatu bimbingan, mengingat kelelahan dan alat-alat permainannya
bermain bagi anak merupakan suatu lebih sederhana. Menurut Vanfeet,
kebutuhan bagi dirinya sebagaimana 2010 waktu yang diperlukan untuk
kebutuhan lainnya seperti kebutuhan terapi bermain pada anak yang
makan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dirawat di rumah sakit adalah 15-20
kasih sayang, dan lain-lain17. menit. Waktu 15-20 menit dapat
Bermain merupakan kegiatan atau membuat kedekatan antara orangtua
simulasi yang sangat tepat untuk anak. dan anak serta tidak menyebabkan
Bermain dapat meningkatkan daya pikir anak kelelahan akibat bermain. Hal ini
anak untuk mendayagunakan aspek berbeda dengan Adriana, 2011, yang
emosional, sosial serta fisiknya serta menyatakan bahwa waktu untuk terapi
dapat meningkatkan kemampuan fisik, bermain 30-35 menit yang terdiri dari
pengalaman, dan pengetahuan serta tahap persiapan 5 menit, tahap
keseimbangan mental anak4. pembukaan 5 menit, tahap kegiatan
20 menit dan tahap penutup 5 menit.
3. Fungsi Bermain Lama pemberian terapi bermain bisa
Adapun fungsi bermain, antara lain12: bervariasi, idealnya dilakukan 15-30
1) Perkembangan sensoris-motorik menit dalam sehari selama 2-3 hari.
Dalam hal ini permainan akan Pelaksanaan terapi ini dapat
membantu perkembangan gerak memberikan mekanisme koping dan
halus dan pergerakan kasar anak menurunkan kecemasan pada anak.
dengan cara memainkan suatu obyek
yang sekiranya anak merasa senang. 2) Mainan harus relatif aman dan
2) Perkembangan kognitif terhindar dari infeksi silang.
Membantu anak untu mengenal Permainan harus memperhatikan
benda-benda yang ada disekitarnya. keamanan dan kenyamanan.
3) Kreatifitas a) Sesuai dengan kelompok usia
Mengembangkan kreatifitas anak Tidak bertentangan dengan terapi.
dalam bermain sendiri atau secara Terapi bermain harus
bersama. memperhatikan kondisi anak. Bila
4) Perkembangan sosial program terapi mengharuskan
Belajar berinteraksi dengan orang anak harus istirahat, maka
lain, mempelajari peran dalam aktivitasbermainhendaknya
kelompok. dilakukanditempattidur.
5) Kesadaran diri (self awareness) Permainan tidak boleh
Dengan bermain anak sadar akan bertentangan dengan pengobatan
kemampuannya sendiri, yang sedang dijalankan anak.
kelemahannya dan tingkah laku Apabila anak harus tirah baring,
terhadap orang lain. harus dipilih permainan yang dapat
dilakukan di tempat tidur, dan anak
tidak boleh diajak bermain dengan

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 4


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

kelompoknya di tempat bermain PEMBAHASAN


khusus yang ada di ruang rawat. 1. Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada
b) Perlu keterlibatan orangtua dan Anak Usia Sekolah
keluarga.Banyak teori yang Hospitalisasi adalah suatu keadaan
mengemukakan tentang terapi krisis pada anak, saat anak sakit dan
bermain, namun menurut Wong13, dirawat di rumah sakit. Keadaan ini
keterlibatan orangtua dalam terapi terjadi karena anak berusaha untuk
adalah sangat penting, hal ini beradaptasi dengan lingkungan asing
disebabkan karena orangtua dan baru, yaitu rumah sakit, sehingga
mempunyai kewajiban untuk tetap kondisi tersebut menjadi faktor stressor
melangsungkan upaya stimulasi bagi anak baik terhadap anak maupun
tumbuh kembang pada anak orang tua dan keluarga5. Hal ini sejalan
walaupun sedang dirawat si rumah dengan penelitian yang dilakukan oleh A
sakit. Anak yang dirawat di rumah Sartika16 tentang hospitalisasi
sakit seharusnya tidak dibiarkan mempengaruhi tingkat kecemasan anak,
sendiri. Keterlibatan orangtua didapatkan hasil bahwa ada pengaruh
dalam perawatan anak di rumah hospitalisasi terhadap tingkat kecemasan
sakit diharapkan dapat anak di Ruang Rawat Inap Puskesmas
mengurangi dampak hospitalisasi. Tampa Padang Kabupaten Mamuju.
Respon anak yang dirawat di Ruang
5. Terapi Bermain Maggalenceng Rawat Inap Puskesmas Tampa Padang
(Congklak) dapat diobservasi seperti sering gelisah,
Maqgalaceng atau yang dikenal juga rewel, dan selalu ingin ditemani saat
dengan sebutan aqgalacang adalah menjalani proses perawatan, sering
salah satu jenis permainan tradisional menangis dan mengatakan ingin pulang.
Melayu dari Sulawesi Selatan. A Sartika22,,juga menyatakan bahwa
Permainan tradisional ini mirip dengan penyebab kecemasan yang dialami
permainan dakon yang populer di Jawa. beragam, mulai dari rasa cemas
Orang melayu di Sulawesi Selatan terhadap petugas kesehatan seperti
(Sulsel) memiliki beragam permainan dokter, perawat, dan bidan, serta
tradisional yang unik dan khas, salah tindakan medis, cemas karena nyeri yang
satunya adalah maqgalaceng (dalam dialami, berada pada tempat dan
bahasa Bugis) atau aqgalacang (dalam lingkungan baru serta rasa cemas akibat
bahasa Makassar). (Aminah perpisahan dengan saudaranya.
Maqgalaceng adalah permainan Pada kondisi cemas akibat
memindah-mindahkan butir-butir batu perpisahan anak akan memberikan
atau biji buah asem ke dalam lubang- respon berupa perubahan perilaku.
lubang (12 buah: 10 kecil dan 2 besar) Respon perilaku anak akibat perpisahan
pada tanah atau sebidang kayu Pabittei, di bagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
Aminah. 2009. Permainan Rakyat protes ( phase of protest), tahap putus
Daerah Sulawesi Selatan. Sulawesi asa (phase of despair), dan tahap
Selatan: Dinas Kebudayaan dan menolak (phase of denial). Pada tahap
Pariwisata.14 protes, reaksi anak dimanifestasikan
Manfaat permainan tradisional dengan menangis kuat-kuat, menjerit,
maggalenceng, antara lain15: memanggil orang tuanya atau
1) Dapat melatih otak kiri anak untuk menggunakan tingkah laku agresif agar
berpikir. orang lain tahu bahwa ia tidak ingin
2) Melatih strategi mengumpulkan angka ditinggalkan orang tuanya serta menolak
terbanyak agar bisa. perhatian orang asing atau orang lain.
3) Cengalahkan lawan, sepertinya Tahap putus asa menampilkan perilaku
sederhana, namun ketika dimainkan, anak yang cenderung tampak tenang,
otak kiri dan kanan aktif dengan tidak aktif, menarik diri, menangis
perhitungan numerik. berkurang, kurang minat untuk bermain,
4) Untuk perkembangan dan tidak nafsu makan, sedih, dan apatis.
pembentukan otak kanan. Tahap berikutnya dalah tahap menolak
5) Melatih anak dalam bekerjasama. dimana anak samar-samar menerima
6) Melatih emosi anak. perpisahan, membina hubungan dangkal
dengan orang lain serta terlihat menyukai

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 5


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

lingkungan. Anak mulai kelihatan perawatan yang lebih banyak, bahkan


gembira. Fase ini biasanya terjadi setelah dengan penekanan sistem imun akan
anak berpisah lama dengan orang tua. mempercepat terjadinya komplikasi-
komplikasi selama perawatan.
Pengaturan ansietas berhubungan 4
Saputra dan Farzin juga
dengan aktivitas dari neurotransmmiter menyatakan bahwa dampak jangka
Gamma Aminobutyric Acid (GABA) yang pendek dari kecemasan dan ketakutan
mengontrol aktivitas neuron di bagian yang tidak segera ditangani akan
otak yang berfungsi untuk pengeluaran membuat anak melakukan penolakan
ansietas. Mekanisme kerja terjadinya terhadap tindakan perawatan dan
ansietas diawali dengan penghambatan pengobatan yang diberikan, sehingga
neurotransmmitter di otakoleh GABA. berpengaruh terhadap lamanya hari
Ketika bersilangan di sinaps dan rawat, memperberat kondisi anak dan
mencapai atau mengikat ke reseptor bahkan dapat menyebabkan kematian
GABA di membran postsinaps, maka pada anak, sedangkan dampak jangka
saluran reseptor terbuka, diikuti oleh panjang dari anak sakit dan dirawat yang
pertukaran ion-ion. Akibatnya terjadi tidak segera ditangani dapat
penghambatan atau reduksi sel yang mengakibatkan kesulitan dan
dirangsang dan kemudian sel beraktivitas kemampuan membaca yang buruk,
dengan lamban. Mekanisme biologis ini memiliki gangguan bahasa dan
menunjukkan bahwa ansietas terjadi perkembangan kognitif, menurunnya
karena adanya masalah terhadap kemampuan intelektual dan sosial serta
efisiensi proses neurotransmmitter. fungsi imun. Respon fisiologis yang dapat
Neurotransmmitter sendiri adalah utusan muncul meliputi perubahan pada sistem
kimia khusus yang membantu informasi kardiovaskuler seperti palpitasi, denyut
bergerak dari sel saraf ke sel saraf. Jika jantung meningkat, perubahan pola
neurotransmmitter keluar dari napas yang semakin cepat. Selain itu,
keseimbangan, pesan tidak bisa melalui kondisi hospitalisasi juga dapat
otak dengan benar17. Tomb menyatakan mengakibatkan nafsu makan menurun,
bahwa hal ini dapat mengubah cara otak gugup, pusing, tremor, hingga insomnia,
bereaksi dalam situasi tertentu yang keluar keringat dingin dan wajah menjadi
mengakibatkan kecemasan. kemerahan.
Kecemasan pada anak sangat Berdasarkan penelitian yang
berpengaruh terhadap proses dilakukan oleh Jannah 19 tentang tingkat
penyembuhan, yaitu dapat stres pada anak usia sekolah dengan
mengakibatkan menurunnya respon hospitalisasi di RSUD Labuang Baji
imun. Berdasarkan konsep Makassar dengan jumlah 19 reponden
psikoneuroimunologi, yaitu proses didapatkan hasil bahwa jenis tingkat stres
hipotalamus hipofisis adrenal, dikatakan yang banyak diderita oleh anak usia
bahwa cemas psikologis akan sekolah dengan hospitalisasi adalah
berpengaruh pada hipotalamus, tingkat stres sedang. Tingkat stres
kemudian hipotalamus akan sedang memiliki persentase paling besar
mempengaruhi hipofisis, sehingga yaitu sebanyak 14 orang (73,7%), tingkat
hipofisis akan mengekspresikan ACTH stres yang dikategorikan stres berat
(Adrenal Cortico Tropic Hormon) yang sebanyak 5 orang (26,3%), tingkat stres
pada akhirnya dapat mempengaruhi yang dikategorikan stres ringan tidak
kelenjar adrenal yang menghasilkan ada. Jadi, anak usia sekolah yang
kortisol. Apabila cemas yang dialami menjaani hospitalisasi rentan terhadap
pasien sangat berat, maka kelenjar terjadinya stres. Hal ini sejalan dengan
adrenal akan menghasilkan kortisol pernyataan Wong 5 bahwa anak-anak
dalam jumlah banyak, sehingga dapat cenderung mudah mendapat stressor
menekan sistem imun. Adanya dari penyakit dan hospitalisasi karena
penekanan sistem imun inilah yang akan stress biasa muncul dari adanya
berakibat pada hambatan proses perubahan dari situasi kesehatan dan
penyembuhan. Dalam penelitiannya, kebiasaan sehari-hari serta disebabkan
Pratiwi18 mengatakan bahwa hal tersebut karena anak-anak cenderung memiliki
dapat mengakibatkan waktu perawatan mekanisme koping yang terbatas.
lebih lama, membutuhkan biaya

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 6


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

Anak yang dipersiapkan dengan prosedur yang dilakukan serta staf rumah
baik sebelum masuk rumah sakit akan sakit yang ada4 Hal ini didukung oleh
mampu menerima keadaan rumah sakit. penelitian yang dilakukan oleh Alini
Masalah psikis yang penting pada pasien bahwa terdapat pengaruh pemberian
anak yang dirawat di rumah sakit yaitu terapi bermain dengan tingkat
rasa cemas dan takut terhadap kecemasan anak rata-rata kecemasan
lingkungan baru. Untuk itu perlu anak sebelum diberikan terapi bermain
memberitahu kepada anak mengenai plastisin (playdought) adalah 14,07,
rumah sakit dengan cara orientasi sedangkan rata-rata kecemasan anak
ruangan dan peraturan rumah sakit. setelah diberikan terapi bermain plastisin
Orientasi ini meliputi pengenalan dengan (playdought) adalah 4,47. Dari data dapat
ruangan, alat-alat, peraturan-peraturan, ditarik kesimpulan bahwa terapi bermain
petugas, dan perawat yang ada, guna efektif untuk menurunkan tingkat
mencegah stress hospitalisasi20. kecemasan pada anak yang menjalani
hospitalisasi.
2. Efektivitas Terapi Bermain Penelitian yang juga menunjukkan
Maggalenceng bahwa terapi bermain efektif menurunkan
Dalam bermain diperlukan energi, kecemasan pada anak juga dilakukan
namun bukan berarti anak tidak perlu oleh Kaluas tentang pemberian terapi
bermain pada saat sedang sakit. bermain Puzzle dan bercerita pada anak
Kebutuhan bermain pada anak sama didapatkan skor mean kecemasan
halnya dengan kebutuhan bekerja pada sebelum dilakukan penerapan pada
orang dewasa. Pada saat kondisi anak kelompok terapi bermain puzzle 34,71
sedang menurun atau anak terkena sakit, dan kelompok terapi bercerita 37,71.
bahkan dirawat di rumah sakit, orang tua Skor mean kecemasan sesudah
dan perawat harus jeli memilihkan dilakukan penerapan pada kelompok
permainan yang dapat dilakukan anak terapi bermain puzzle 28,71 dan
sesuai dengan prinsip bermain pada kelompok terapi bercerita 31,12.
anak yang sedang dirawat di rumah sakit. Berdasarkan data, didapatkan bahwa
Bermain ketika anak sedang di rawat di pengaruh terapi bermain puzzle dan
rumah sakit dapat mempercepat proses bermain terhadap respon kecemasan
penyembuhan, tetapi jenis permainannya anak. Hal ini juga menunjukkan bahwa
disesuaikan kondisi fisik, misalnya pilih terapi bermain efektif untuk menurunkan
permainan yang bisa dilakukan ditempat kecemasan pada anak yang menjalani
tidur. hospitalisasi.
Saputro dan Farzin menyatakan Wong menyatakan bahwa anak usia
bahwa terapi bermain adalah salah satu sekolah memiliki karakteristik, yaitu
aspek penting dari kehidupan anak dan memperoleh kesenangan dari
efektif untuk mengatasi stress ketika mengklasifikasi dan menata
dirawat di rumah sakit. Hospitalisasi lingkungannya, mereka disibukkan
menimbulkan krisis dalam kehidupan dengan kegiatan mengoleksi banyak dan
anak dan sering disertai stress beragam benda seperti: gambar tempel,
berlebihan, maka anak-anak perlu perangko, kerang, boneka, mobil, batu-
bermain untuk mengeluarkan rasa takut batu, dan segala sesuatu yang dapat
dan cemas yang mereka alami sebagai diklasifikasikan, bahkan mulai
alat koping dalam menghadapi stress. mngurutkan teman dan hubungan. Halini
Hal ini sejalan dengan pernyataan mendukung penelitian penulis yang
Sigmund Freud berdasarkanTeori meneliti tentang potensi terapi bermain
Psycoanalytic mengatakan bahwa maggalenceng dalam menurunkan
bermain berfungsi untuk kecemasan pada anak usia sekolah
mengekspresikan dorongan impulsif dimana salah satu alat yang digunakan
sebagai cara untuk mengurangi dalam terapi bermain adalah biji-biji buah
kecemasan yang berlebihan pada anak. pohon asam atau kerikil. Selain itu,
Terapi bermain merupakan terapi prinsip bermain dari maggalenceng
yang diberikan dan digunakan anak adalah mengklasifikaikan biji-bijian
untuk menghadapi ketakutan, tersebut.
kecemasan dan mengenal lingkungan, Megawati21 menyatakan bahwa
belajar mengenai perawatan dan permainan maggalenceng dilakukan oleh

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 7


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

dua orang. Dalam permainan mereka di lain pihak hanya mengenal bermain itu
menggunakan papan yang dinamakan untuk memuaskan kemauan belaka.
papan maggalenceng dan 98 (14x7) Pada anak yang menjalani hospitalisasi,
buah biji yang dinamakan biji dalam menjalankan terapi bermain
maggalenceng. Umumnya papan sebaiknya mengacu pada tahapan
maggalenceng terbuat dari kayu dan tumbuh kembang anak, sedangkan
plastik, sedangkan bijinya tebuat dari tujuan yang ditetapkan harus
cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, memperhatikan prinsip bermain bagi
kelereng atau plastik.Pembelajaran anak di rumah sakit, yaitu menekankan
melalui permainan tradisional pada upaya ekspresi sekaligus relaksasi
maggalenceng merupakan pembelajaran dan distraksi dari perasaan takut, cemas,
inovatif, kreatif, aktif dan menyenangkan sedih, tegang dan nyeri.
yang mengangkat nilai budaya. Dalam Salah satu prinsip bermain pada
menjalankan terapi bermain, perawat anak yang dirawat di rumah sakit adalah
perlu memiliki kreativitas dalam permainan tidak boleh bertentangan
mengembangkan permainan dengan pengobatan yang sedang
maggalenceng. dijalankan pada anak. Apabila anak
Berdasarkan penelitian yang harus tirah baring, harus dipilih
22 permainan yang dapat dilakukan di
dilakukan oleh Akhida ada pengaruh
yang positif penggunaan metode tempat tidur, dan anak tidak boleh diajak
permainan tradisional maggalenceng bermain dengan kelompoknya di tempat
(congklak) terhadap perkembangan bermain khusus yang ada di ruangan
kognitif (berhitung) anak usia dini di TK rawat. Berdasarkan pernyataan tersebut,
Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Kelompok maka terapi bermain maggalenceng
B Tahun Pelajaran 2013/2014. Teori merupakan solusi terapi bermain yang
Cognitive-Developmental dari Jean tepat karena pada prinsip bermainnya
Peaget, juga mengungkapkan bahwa dapat dilakukan pada anak berada di
bermain mampu mengaktifkan otak anak, tempat tidur dan juga bisa hanya dengan
mengintegrasikan fungsi belahan otak menggunakan satu tangan mengingat
kanan dan kiri secara seimbang dan biasanya perawatan di rumah sakit akan
membentuk struktur syaraf, serta membatasi kemampuan anak untuk
mengembangkan pilar-pilar syaraf melakukan banyak aktivitas. Permainan
pemahaman yang berguna untuk masa maggalenceng juga yang tidak
datang. Berkaitan dengan itu pula otak membutuhkan banyak energi, singkat,
yang aktif adalah kondisi yang sangat dan sederhana.
baik untuk menerima pelajaran23. Ketika anak mulai bermain
Permainan maggalenceng sangat maggalenceng, anak akan belajar
baik untuk diterapkan menjadi terapi menghitung jumlah biji yang ada pada
bermain pada anak hospitalisasi karena setiap lubang. Dengan terbiasa bermain
selain sebagai media terapi juga menjadi anak akan mudah dalam hitung-
media edukasi, berdasarkan penyataan menghitung, sehingga mereka belajar
Plato bahwa anak akan lebih mudah sambil bermain dalam suasana yang
memahami aritmatika ketika diajarkan menyenangkan. Hal ini dapat
melalui bermain. Pada waktu itu, Plato merangsang keluarnya hormon
mengajarkan pengurangan dan kebahagiaan, yaitu endorphin. Endorphin
penambahan dengan membagikan buah tidak saja digunakan untuk merilekskan
apel pada masing-masing anak. bagian otot dan saraf, atau sebagai zat
Eksperimen dan penelitian ini imun kita, melainkan juga mampu
menunjukkan bahwa anak lebih mampu megurangi rasa sakit. Endorphin ini
menerapkan aritmatika dengan bermain dihasilkan oleh kelenjar pituitary dan
dibandingkan dengan tanpa bermain30. hipotalamus ketika kita bergembira,
Dalam penelitiannya, Rasyid bercinta, maupun sedang orgasme dan
menyatakan bahwa antara orang dewasa riang. Endorphin mampu melepaskan
dan anak-anak, bermain memiliki sinyal rasa sakit yang berlebihan. Setelah
perbedaan yang mendasar. Bermain bagi cedera, dengan endorphin, kita dapat
orang dewasa mempunyai fungsi melakukan kontrol atas diri kita, sehingga
tersendiri sebagai bagian dari memungkinkan kita untuk melakukan
keseimbangan kehidupannya, anak-anak aktivitas sepanjang waktu.

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 8


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

Kadar endorphin dalam tubuh manusia Menurut penulis, bermain


selalu berubah-ubah, yang tergantung maggalenceng sangat baik dan efektif
pada aktifitas tubuh dan psikis24. apabila diterapkan pada anak
Selain ednorphin, ada zat lain yang hospitalisasi karena pada prinsip
membantu menumbuhkan perasaan bermiannya tidak membuat anak yang
bahagia dalam diri kita, yaitu serotonin. sakit berpikir terlalu berat. Hanya
Serotonin adalah zat yang membantu memerlukan perhitungan sederhana dan
menjaga suasana hati kita dibawah kecermatan. Berpikir secara berlebihan
kontrol pikiran, menenagkan kecemasan, tentunya akan membebani pikiran anak
dan mengurangi depresi. Kekurangan yang sedang sakit. Jika dibiarkan
kadar serotonin juga dapat menyebabkan berlama-lama dapat mengakibatkan
kecemasan, apatis, rasa takut, perasaan stress dan depresi.
tak berharga, insomnia (sulit tidur) dan
kelelahan . Apabila semua hormon 3. Prosedur Terapi Bermain
tersebut dihasilkan, maka kecemasan Maggalenceng
pada anak yang menjalani hospitalisasi
akan menurun.
Bagi kehidupan orang Sulawesi
Selatan, permainan maqgalaceng atau
aqgalacang mengandung nilai-nilai, yaitu:
Pertama, Permainan maqgalaceng atau
aqgalacang memerlukan ketelitian dalam
memutarkan biji-biji karena jika tidak,
pemain tidak dapat memperkirakan
jumlah biji dan dimana akan habis.
Akibatnya ia akan sedkit mengumpulkan
biji; Kedua, Olahraga, Dalam hal ini
adalah otak karena dalam maqgalaceng
atau aqgalncang, pemain harus teliti dan
tajam ingatannya, misalnya dari manakah Gambar. Simulasi permianan maggalence11
ia harus pertama kali mengambil biji agar
tidak jatuh pada lubang yang kosong; Permainan maggalenceng dapat
Ketiga, Seni, nilai dilakukan oleh anak-anak dan orang
ini tercermin dari wujud alat maqgalaceng dewasa laki-laki maupun perempuan.
atau aqgalncang itu sendiri yang tidak Untuk satu papan permainan hanya
hanya sekedar dilubangi saja, terkadang dapat dimainkan oleh dua orang.Namun,
alat maqgalaceng atau aqgalncang dihias biasanya maggalenceng lebih diminati
dengan ukiran yang khas, seperti bentuk oleh perempuan, terutama anak-anak
ular atau burung. Alat maqgalaceng atau yang berusia 6-12 tahun25. Pernyataan
aqgalncang bahkan sering dijadikan tersebut mendukung penelitian penulis
koleksi benda antik; Keempat, dimana penulis memfokuskan penelitian
Melestarikan tradisi, maqgalaceng atau terapi bermain maggalenceng pada usia
aqgalncang adalah ajaran leluhur Sulsel anak sekolah yaitu 6 – 12 tahun.
khususnya dan Indonesia umunya yang Kegiatan bermain yang dijalankan
penting untuk dilestarikan. Meskipun saat mengacu pada tujuan yang telah
ini tidak lagi difungsikan sebagai ditetapkan sebelumnya. Apabila
pelengkap adat permainan akan dilakukan dalam
untuk orang meninggal, namun kelompok, uraikan dengan jelas aktivitas
permainan maqgalaceng atau setiap anggota kelompok dalam
aqgalncang penting diberdayakan permainan dan kegiatan orang tua setiap
sebagai bukti kekayaan permainan anak. Selama kegiatan bermain respon
tradisional Sulsel; Kelima, Belajar anak dan orang tua harus diobservasi
berhitung, nilai ini diperoleh dari pemain dan menjadi catatan penting bagi
saat memutarkan biji-biji dimana pemain perawat, bahkan apabila tampak adanya
harus menghitung dengan cermat kelelahan pada anak permainan tidak
terlebih dahulu jumlah biji yang akan boleh diteruskan. Proses dalam
diputar, jangan sampai jatuh ke lubang melakukan permainan merupakan hal
yang kosong. yang terpenting, bukan semata-mata

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 9


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

hasilnya. Adapun prosedur terapi Pelaksanaan - Mencuci tangan.


bermain maggalenceng yang penulis - Menyiapkan alat.
tawarkan, sebagai berikut: Tahap Orientasi
Pengertian - Terapi bermain merupakan - Memberikan salam dan
terapi yang diberikan dan sapa nama klien.
digunakan anak untuk - Sapa klien atau keluarga
menghadapi ketakutan, dengan ramah dan
kecemasan dan mengenal perkenalkan diri anda, seta
lingkungan, belajar tanyakan keadaanya.
mengenai perawatan dan - Menjelaskan tujuan dan
prosedur yang dilakukan prosedur pelaksanaan.
serta staf rumah sakit yang - Berikan informasi umum
ada4. kepada klien dan keuarga
- Maggalencengceng adalah tentang tindakan, tujuan
permainan memindah- tindakan yang akan
mindahkan butir-butir batu dilakukan.
atau biji buah asem ke Tahap Kerja
dalam lubang-lubang (12 - Menjaga privasi klien.
buah: 10 kecil dan 2 besar) - Mengatur posisi klien
pada sebidang kayu atau senyaman mungkin.
plastik. - Mendekatkan peralatan
Tujuan - Meminimalisir tindakan yang akan di gunakan.
perawatan yang traumatis - Berdoa (klien dan perawat
- Mengurangi kecemasan atau keluarga).
- Membantu mempercepat - Suitlah untuk menentukan
penyembuhan giliran main.
- Sebagai fasilitas - Pemain pertama,
komunikasi membagikan biji
- Persiapan untuk maggalenceng yang ada di
hospitalisasi atau surgery daerahnya, pilihlah salah
- Sarana untuk satu lubang untuk
mengekspresikan dibagikan biji
perasaan maggalencengnya kepada
setiap lubang kecil, dan
Kebijakan Dilakukan di rumah sakit
(ruang rawat inap) satu lubang besar yang
menjadi milik kamu, atau
Petugas Perawat
tabungan biji kamu.
Peralatan Peralatan:
- Membagikan secara
- Aggalancengngeng
berputar setiap melewati
(tempat biji-bijian) yang
lubang isilah dengan 1 biji
terbuat dari kayu yang
maggalenceng.
tebalnya kurang lebih 10
- Begitu seterusnya hingga
cm, lebar 20 cm dan
biji maggalenceng habis,
panjang 50 cm. Kayu
jika sudah habis barulah
tersebut diberi lubang-
giliran bergantian bermain.
lubang (bundar) dengan
- Kegiatan akhir terdiri dari:
kedalaman kurang lebih 5
perawat atau keluarga dan
cm. Jumlah lubang
anak mengulas tentang
seluruhnya adalah 12
kegiatan yang dilakukan,
buah, dengan rincian 10
memberi pujian sebagai
lubang dibuat dua jejer
bentuk motivasi pada anak
(masing-masing jejer 5
yang aktif dalam kegiatan
lubang), kemudian dua
pembelajaran.
lubang yang agak besar di
- Perawat menyampaikan
setiap ujungnya
pesan.
(aggalancengngeng).
Jalannya permainan
- Biji-biji buah pohon asam
- Jalannya permainan
atau kerikil yang jumlahnya
dimulai dengan
antara 50 - 70 biji untuk
memasukkan biji-biji ke
mengisi lubang yang
dalam lubang-lubang yang
tersedia. Biji-biji tersebut
ada di dalam papan
nantinya dibagi menjadi
permainan
dua untuk masing-masing
(aggalancengngeng),
pemain32. kecuali dua buah lubang
Prosedur Tahap Prainteraksi besar saja yang berada di

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 10


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

ujung aggalancengngeng biji persis habis pada


- Kedua lubang ini tidak lubang lawan yang berisi
boleh diisi. Jumlah biji tiga biji, maka bijinya
pada setiap lubang adalah diambil sebagai
sama. Jika jumlah seluruh kemenangan lawan.
biji yang disepakati adalah - Gabungan dari mabbetta
70 biji, maka setiap lubang dan maddappeng.
akan diisi oleh 7 biji. - Sigappae yaitu masing-
- Kemudian salah satu masing ulu tidak diisi tetapi
pemain yang mendapat digunakan sebagai tempat
kesempatan pertama akan biji kemenangan32.
mengambil semua biji dari Tahap Terminasi
lubang paling ujung yang - Melakukan evaluasi
ada di daerahnya sendiri. tindakan menjelaskan
Biji-biji tersebut kemudian kepada pasien dan
akan diedarkan satu keluarga bahwa terapi
persatu dengan arah yang bermain telah selesai dan
berlawanan jarum jam ke menanyakan kepada
setiap lubang yang ada di pasien mengenai terapi
papan permainan, kecuali bermain apakah
satu lubang besar di ujung menyenangkan atau tidak.
papan yang menjadi “milik” - Berdoa.
lawan. - Berpamitan dengan pasien
- Apabila biji masuk ke dan keluarga.
lubang yang paling besar - Merapikan alat.
(miliknya sendiri), maka biji - Mencuci tangan.
tersebut merupakan nilai - Mencatat kegiatan dalam
bagi pemain yang lembar catatan
bersangkutan. Namun, jika keperawatan.
biji yang terakhir jatuh ke - Mengucapkan salam.
lubang yang masih ada
bijinya, maka pemain KESIMPULAN
mengambil biji-biji tersebut Adapun kesimpulan dari penulisan ini
untuk diedarkan kembali.
adalah terapi bermain maggalenceng efektif
- Demikian seterusnya
hingga suatu saat biji digunakan sebagai metode untuk
terakhir jatuh pada lubang menurunkan kecemasan pada anak usia
yang kosong. Jika itu sekolah. Selain mampu mengaktifkan otak
terjadi, maka pemain yang anak dan menurunkan kecemasan,
lain (lawan mainnya) akan maggalenceng juga memiliki nilai kearifan
menggantikannya. lokal dan mengandung nilai-nilai budaya
Permainan akan tradisional Indonesia.
berlangsung terus hingga
biji-biji yang berada di
SARAN
lubang-lubang kecil
seluruhnya masuk ke dua Adapun saran dari penulisan ini sebagai
buah lubang besar di ujung berikut:
papan permainan milik 1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
kedua pemain. Bagi peneliti dapat mengembangkan jenis-jenis
pemain yang mendapatkan terapi bermain yang memiliki nilai kearifan
biji terbanyak akan menjadi lokal dan efektif dalam menurunkan
pemenangnya32. kecemasan serta dampak negatif pada
Aturan Permainan anak yang menjalani hospitalisasi.
Ada empat cara yang dikenal
oleh orang Bugis-Makassar
2. Untuk perkembangan dunia keperawatan
dalam permainan ini. di Indonesia, bermain maggalenceng
- Mabbetta, yaitu jika biji dapat diaplikasi dalam perawatan anak,
yang terakhir kena lubang dengan menggunakan terapi bermain
yang kosong di daerahnya maggalenceng diharapkan angka
sendiri, sementara lubang kecemasan pada anak yang menjalani
lawan di depannya berisi hospitalisasi di Indonesia dapat berkurang.
makabijinyadiambil
sebagai kemenangan
pihak lawan.
- Maddappeng, yaitu apabila

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 11


Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06
15
DAFTAR PUSTAKA Heryanti, Vera. 2014. Meningkatkan
1 Perkembangan Kognitif Anak Melalui
Apriliawati, A. 2011. Pengaruh biblioterapi
terhadap tingkat kecemasan anak usia Permainan Tradisional (Congklak). Skripsi.
sekolah yang menjalani hospitalisasi di Universitas Bengkulu.
16
Rumah Sakit Islam Jakarta. Thesis. Depok: A Sartika, Zulhaini dkk,. 2017. Hospitalisasi
Universitas Indonesia. Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Anak
2 Todler. Jurnal Kesehatan Manarang: Vol 3,
Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS). (2010).
Jumlah anak usia prasekolah di indonesia. No 2.
17
2015. Tomb, David A. 2003. Buku Saku Psikiatri.
3 Jakarta: EGC.
Saputro, Heri dan Intan, Fazrin. 2017. Anak Sakit 18
Wajib Bermain di Rumah Sakit: Penerapan Pratiwi, Yusnita. 2012. Pengaruh Terapi Bermain
Terapi Bermain Anak Sakit, Proses, Terhadap Respon Kecemasan Anak Usia
Manfaat dan Pelaksanaannya. Ponorogo: Pra Sekolah Di Ruang Perawatan Anak
Forum Ilmiah Kesehatan. Rsud Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
4 Skripsi.Jurusan Keperawatan Fakultas
Wong, D. L. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik Vol. 2. Jakarta: EGC. Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
5
Hawari H. Dadang, IQ, EQ, CQ dan SQ. 2013. Alauddin Makassar.
19
“Criteria Sumber Daya Manusia Jannah, Nur Ifdatul. 2016. Gambaran Tingkat
(pemimpin) Berkualitas”. Jakarta: Badai. Stres pada Anak Usia Sekolah dengan
6 Hospitalisasi di RSUD Labuang Baji.
Sutrimo A. 2012. Pengaruh Guided Imagery and
Skrpisi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Music (GIM) Terhadap Kecemasan Pasien
Pre Operasi Sectiocaesarea di RSUD Kesehatan. Universitas Islam Negeri
Banyumas. S1. Keperawatan FK Alauddin Makassar.
20
Universitas Jenderal Soedirman Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan
Purwokerto. metodologi penelitian ilmu
8 keperawatan, pedoman skripsi, tesis
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi
dan Anak untuk Perawat dan Bidan. dan instrumen peneliti. Jakarta :
Jakarta: Salemba Medika. Salemba Medika.
9 21
Rasyid, Muhammad Rusydi. 2013. Bermain dan Megawati. 2016. Rancang Bangun Aplikasi
Berfantasi pada Anak: Suatu Pendekatan Pengenalan dan Simulasi Permainan
Psikologi Perkembangan dan Pendidikan Tradisional Nusantara Berbasis Android.
Islam. Makassar: Alauddin University Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi.
Press. UIN Alauddin Makassar.
9 22Akhida, Tiar Asfiyatul. 2014. Permainan
Syisnawati dkk,. 2016. Menurunkan Kecemasan
Anak Usia Sekolah Selama Hospitlisasi Tradisional Congklak Berpengaruh
dengan Terapi Bermmain All Tangled Up. Terhadap Perkembangan Kognitif Anak
Journal Of Islamic Nursing. Vol 1 No 1, Usia Dini di TK Aisyiyah Beruk 1
Juli 2016. Karanganyar. Skripsi. Naskah Publikasi.
10 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Megawati. 2016. Rancang Bangun Aplikasi
Pengenalan dan Simulasi Permainan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tradisional Nusantara Berbasis Android. 23
Rasyid, Muhammad Rusydi. 2013. Bermain dan
Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Berfantasi pada Anak: Suatu Pendekatan
UIN Alauddin Makassar. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan
11 Islam. Makassar: Alauddin University
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak 1. Cetakan Keempat. Press.
24
Jakarta: Salemba Medika. Muhammad, As’adi. 2011. Tertawalah biar
12
Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan sehat.Cetakan pertama. Jogjakarta : Diva
Keperawatan pada Anak. Edisi Pertama. Press.
13Wong,
Yogyakarta: Graha Ilmu. 25
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1980.
D.L…[et.al]. 2008. Buku Ajar Permainan Rakyat Suku Bugis Makasar di
Keperawatan Pediatrik Wong. Alih Sulawesi Selatan. Ujung Pandang:
bahasa: Agus Sutarna, Neti. Juniarti, Departemen Pendidikan dan
H.Y. Kuncoro. Editor edisi bahasa Kebudayaan.http://ms.wikipedia.org/
Indonesia: Egi Komara Yudha….[et
al.]. Edisi 6. Jakarta : EGC.
14
Pabittei, Aminah. 2009. Permainan Rakyat
Daerah Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

│ BIMIKI | Volume 7 No 1 | Januari - Juni 2019 12

Anda mungkin juga menyukai