Anda di halaman 1dari 16

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN


JALAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR
PPK PENGAWASAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET PEKERJAAN

NAMA PAKET : PW. PENGAWASAN TEKNIS PRESERVASI


JALAN BUDUAN - PANARUKAN
JEMBATAN : -

NOMER PAKET : -

PROVINSI : JAWA TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2021

1 dari 16
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PW. PENGAWASAN TEKNIS PRESERVASI JALAN BUDUAN - PANARUKAN

1. LATAR BELAKANG Direktorat Jenderal Bina Marga Cq. Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Propinsi Jawa Timur Cq, Pejabat Pembuat
Komitmen Pengawasan, bermaksud untuk mengadakan Penyedia Jasa
Konsultan Pengawasan Teknis Preservasi Jalan Buduan - Panarukan
di Provinsi Jawa Timur.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan dalam
kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu team
konsultan bertugas sebagai pengawas pekerjaan konstruksi yang
berperan membantu Satuan Kerja / Pejabat Pembuat Komitmen
Pelaksana Jalan Nasional di dalam melaksanakan pengawasan teknis
pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung.
Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia jasa konsultansi
pekerjaan pengawasan teknis/supervisi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, Pekerjaan Pengawasan
konstruksi ini, adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Jalan Nasional
didalam melakukan pengawasan teknik terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
(Kontraktor).
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
Penyedia Jasa konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain
yang memenuhi persyaratan dalam spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa Konstruksi
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
(Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Menyusun revisi/review desain, bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi dilapangan.
Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan
konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi dan dilaksanakan secara tepat mutu, tepat biaya dan waktu
serta tertib Administrasi.

3. SASARAN Sasaran pengadaan jasa konsultansi ini, adalah tercapainya hasil


pekerjaan preservasi dan pelebaran jalan tersebut sesuai dengan isi
dokumen kontrak, sehingga kinerja jalan yang ditangani diharapkan
dapat memberikan layanannya sampai akhir umur rencana.

Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen


Pengawasan khususnya dalam hal menyangkut masalah
pengendalian teknis dilapangan dan administrasi teknik pada
umumnya, dilimpahkan kepada Penyedia jasa.

2 dari 16
4. LOKASI KEGIATAN Kegiatan pekerjaan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Situbondo
Provinsi Jawa Timur

5. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini HPS yang diperlukan


Rp. 1.687.257.550,00 (Satu Miliar Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh
Juta Dua Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Lima Puluh
Rupiah) termasuk PPN di dalamnya, sumber dana APBN Tahun
Anggaran 2021.

6. NAMA DAN ORGANISASI 6.1. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : RR. Rum Auliyati, ST, MM.
PEJABAT PEMBUAT 6.2. Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
KOMITMEN Provinsi Jawa Timur, Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan.

Data Penunjang
7. DATA DASAR Dokumen Kontrak di lingkungan Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur.

8. STANDAR TEKNIS Sesuai dengan Standar yang berlaku di lingkungan Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina
Marga.

9. STUDI-STUDI TERDAHULU -

10. REFERENSI HUKUM • Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004


Tentang Jalan.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 34 Tahun
2006 Tentang Jalan.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 59 Tahun 2010
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
2010 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, dll.
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
• Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli
untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa.

11. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur,
Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1. Pengawasan terhadap pekerjaan Preservasi Jalan Buduan -

3 dari 16
Panarukan;
12 KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah:
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Triwulan
c. Laporan Bulanan
d. Laporan Teknis (jika ada)
e. Laporan Pengujian Mutu
f. Laporan Akhir
g. Laporan Program Mutu
h. Laporan RKK Pengawasan
i. Laporan RKPPL

Pegiriman disampaikan kepada :


- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur - Bali
- Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Jawa Timur
- Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan
- Pejabat Pembuat Komitmen PJN
- Core Team

13 PERALATAN MATERIAL, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat
PERSONIL DAN FASILITAS digunakan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa, terdiri dari :
DARI PEJABAT PEMBUAT a. Laporan dan Data
KOMITMEN Laporan dan Data, yaitu berupa dokumen hasil koordinasi
pengawasan teknis.
b. Akomodasi dan Ruang Kantor
1. Kendaraan roda empat (sewa)
• Jenis Kendaraan Minimal MPV
• Kapasitas minimum 1400 cc
• Kapasitas tempat duduk minimal 5 orang
• Umur kendaraan maksimum 6 tahun dihitung sejak tahun
pembuatan yang tertera dalam STNK sampai dengan tahun
kontrak berjalan atau jarak tempuh ≤ 50.000 km.
2. Kendaraan roda dua (sewa)
• Kapasitas mesin minimum 125 cc
• Umur kendaraan maksimum 6 tahun dihitung sejak tahun
pembuatan yang tertera dalam STNK sampai dengan tahun
kontrak berjalan.
c. Ruang Kantor
Meja rapat dengan kursinya untuk rapat intern konsultan, meja
dan kursi untuk SE, fasilitas lainnya termasuk kantor, mess dan
lain-lain harus disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa dengan
cara sewa yang akan dibayarkan melalui kontrak.

d. Tunjangan Perumahan
Tunjangan Perumahan harus disediakan sendiri oleh Penyedia

4 dari 16
Jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui kontrak.
e. Staff Pengawas/Pendamping
Pengguna Jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang
bertindak sebagai Pengawas atau Pendamping dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa Konsultansi.
f. Biaya Operasional:
• Biaya Sewa Alat Ukur
• Biaya Komputer + Printer (sewa)
• Biaya Alat Tulis Kantor
• Biaya Foto Copy
g. Penerapan SMKK
Penyedia Jasa wajib melaksanakan SMKK termasuk namun tidak
terbatas seperti pembuatan dokumen RKK dan RKPPL, sosialisasi
dan promosi K3, menyediakan Alat Pelindung Diri, Asuransi BPJS
Ketenagakerjaan, fasilitas dan sarana kesehatan, Biaya Swab
Antigen Covid - 19 serta perlengkapan lain yang berkaitan
dengan pengendalian risiko K3.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum
pada Rincian Biaya Langsung Non Personil.
Untuk fasilitas yang cara pengadaanya secara beli, setelah pekerjaan
selesai, harus dikembalikan kepada Pengguna Jasa.

14 PERALATAN DAN Penyedia Jasa harus menyediakan :


MATERIAN DARI PENYEDIA 1. Smartphone/Android setiap Supervision Engineer dengan
JASA KONSULTANSI aplikasi Timestamp Camera/Photo dengan keterangan tanggal,
waktu, dan lokasi kegiatan;
2. Kelengkapan keamanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
3. Asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
dan Ketenagakerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Semua personil harus dinyatakan sehat jasmani dan rohani yang
dibuktikan dengan surat keterangan sehar Jasmani dan Rohani
dari Dokter yang berstatus Pegawai Negeri Sipil di Rumah Sakit
Pemerintah/Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah setempat
yang masih berlaku, sekurang-kurangnya dikeluarkan 1 (satu)
bulan terakhir.
5. Menyusun laporan Program Mutu (PM) sebanyak 5 (lima)
rangkap/buku

15 LINGKUP KEWENANGAN Memberikan pengarahan kepada seluruh Personil tentang tugas dan
PENYEDIA JASA tanggung jawab yang harus dilaksanakan sesuai dengan yang
tercantum dalam surat perjanjian (Kontrak).

16 JANGKA WAKTU Jangka waktu penyeleseian pekerjaan ini adalah selama 8 (Delapan)
PENYELESEIAN KEGIATAN bulan.
17 TENAGA AHLI, TENAGA Posisi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksakan
SURVEYOR/ TEKNIS, kegiatan ini, adalah sebagai berikut :

5 dari 16
TENAGA PENDUKUNG
Kualifikasi Minimal
Jumlah
Pengala
Posisi Sertifikat Orang
Pend. man
Keahlian Bulan
(thn)
I. Profesional Staff
Supervision Sarjana T. Ahli Madya 5 8 OB
Engineer/SE Sipil (S1) Teknik Jalan
(1 Org)
Inspection Sarjana T. Ahli Madya 4 8 OB
Engineer Sipil (S1) Teknik Jalan
(1 Org)
Quality Sarjana T. Ahli Madya 4 8 OB
Engineer Sipil (S1) Teknik Jalan
(1 Org)
HSE / K3K Sarjana Ahli Muda 3 5 OB
(1 Org) Teknik (S1) K3
Konstruksi
II. Sub Profesional Staff
Inspector STM/D3/S1 - S1=0 8 OB
(1 Org) (T. Sipil) D3=3
STM-5
Surveyor STM/D3/S1 - S1=0 8 OB
(1 Org) (T. Sipil) D3=3
STM-5
Laboratorium STM/D3/S1 - S1=0 8 OB
Technician (T. Sipil) D3=3
(1 Org) STM-5
Inspector STM/D3/S1 - S1=0 8 OB
Plant (1 Org) (T. Sipil) D3=3
STM-5
III. Supporting Staff
Sekretaris SMA - - 8 OB
(1 Org) Sederajat
Operator SMA - - 8 OB
Computer Sederajat
(1 Org)
Office Boy SMP - - 8 OB
(1 Org)

Setiap tenaga ahli tersebut harus sudah mempunyai Sertifikat


Keahlian (SKA) yang masih berlaku dari Asosiasi yang berwenang
terdaftar pada LPJK.
Keahlian yang diperlukan, tugas dan tanggung jawab masing-masing
tenaga ahli, yaitu sebagai berikut :

17.1. Supervision Engineer


Merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli
pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan
pekerjaan.
Supervision Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana
Teknik Sipil (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri atau

6 dari 16
swasta yang terakreditasi.
Supervision Engineer harus memiliki pengalaman selama 5
(lima) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan pekerjaan
jalan dan jembatan dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)
sebagai Ahli Teknik Jalan – Madya.
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer akan mencakup,
namun tidak terbatas pada hal-hal yang tersebut dibawah ini:
a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk melaksanakan pengukuran/rekayasa
lapangan yang dilakukan Pelaksana dan menyampaikan
laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan
cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk
untuk pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
mendahului pekerjaan utama;
b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum;
c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen
Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana
menerapkan Teknik pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
d. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan material;
e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang
setiap hari dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan
pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan
dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat
waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum dan
hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal dimikian,
maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Surveyor;
h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
i. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan

7 dari 16
Pelaksana;
j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-
sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi
pekerjaan;
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat selesai
sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambat
kerja dan Analisa/perhitungan konstruksi dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum
pelaksanaan;
m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak serta
membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan.
n. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu
dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang
diajukan Pelaksana;
o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada di bawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi
lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
p. Menyusun/ memelihara arsip korespondensi kegiatan,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan lainnya.
q. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada bagian 12
Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai kamajuan fisik dan
keuangan kegiatan yang ada dibawah wewengnya dan
menyerahkan kepada PPK Pengawasan, Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa
Timur, serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.
r. Dalam pelaksanaannya Supervision Engineer bertanggung
jawab kepada Satker PJN Wilayah di Jawa Timur.

17.2. Inspection Engineer (IE)


Merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana
bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek
desain, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai
dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Inspection Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana
Teknik Sipil (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri atau
perguruan swasta yang terakreditasi.

Inspection Engineer harus memliki pengalaman minimal 4


(Empat) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan
pekerjaan Jalan dan Jembatan dan mempunyai Sertifikasi

8 dari 16
Keahlian (SKA) sebagai Ahli Teknik Jalan – Madya.

Tugas dan kewajiban Inspection Engineer mencakup, namun


tidak terbatas pada apa yang tersebut dibawah ini :
a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
pelaksanaan di lapangan;
b. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan
tentang keamanan dan keselamatan kerja;
c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan Pelaksana;
d. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan
dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal,
semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log
book) serta segera memberi tahu kepada Supervision
Engineer;
e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan);
f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat
oleh Pelaksana;
g. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
h. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan
pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan informasi
tentang rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer,
i. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
j. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari
Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya
serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di
laboratorium.
k. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus
pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang
dilaksanakan, dan memberitahu dengan kepada
Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
l. Semua hasil pengarhatan tersebut dilaporkan secara
tertulis kepada Superuisiori Engineer pada hari itu juga;
m. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua /hasil pengukuran, perhitungan
kuantitas dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
n. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga
kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian -
kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan
formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus

9 dari 16
diserahkan/ dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK
setiap hari setelah selesai kerja;
o. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus
terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk
membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebut;
p. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana
dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di
lapangan;
q. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil
pekerjaan;
r. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada Supervision Engineer sebagai bahan
masukan yang disampaikan kepada PPK;
s. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan
usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak; dan
t. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang
telah diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.

17.3. Quality Engineer


Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang
bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan
berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Quality Engineer
membantu Supervision Engineer dalam penjaminan mutu
pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen Kontrak dan
memahami benar terhadap metode pemeriksaan bahan, tes
laboratorium yang diisyaratkan.

Quality Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik


Sipil (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi
atau swasta yang terakreditasi.

Quality Engineer harus memliki pengalaman minimal 4


(Empat) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan
pekerjaan yang sesuai dan mempunyai Sertifikasi Keahlian
(SKA) sebagai Ahli Teknik Jalan – Madya.

Tugas dan kewajiban Quality Engineer mencakup, namun


tidak terbatas pada apa yang tersebut dibawah ini :
a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian
terhadap pekerjaan, material dan peralatan yang
ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan gambar
dan spesifikasi;
b. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium

10 dari 16
lapangan pelaksana serta memantau alat-alat pengujian
sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;
c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan
tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu
material serta hasil pekerjaannya, dan memberiktahukan
dengan segera secara tertulis kepada Supervision Engineer
tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik
dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap
cacat yang terdapat pada material atau mutu
pekerjaannya;
d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
serta menyeragkannya kepada Supervision Engineer
rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau
ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan;
e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan
yang dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat
minimum yang ditetapkan spesifikasi;
f. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke
lokasi proyek sehingga sebelum material terrsebut
digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan
bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh
selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh
Supervision Engineer kepada PPK, Laporan tersebut
berisikan semua data laboratorium serta pengujian di
lapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang ada;
h. Menyiapkan format laporan pemjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan
pekerjaan;
i. Melakukan monitoring pekerjaan di lapangan terkait
dengan pemenuhan mutu pekerjaan;
j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji
mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya,
guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
l. Memberikan panduan di lapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan
pekerjaan (jika diperlukan).

17.4. Health Safety Environment (HSE) Engineer


Merupakan pihak atau orang yang bertugas memastikan
bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan dan
lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan

11 dari 16
pekerjaan konstruksi.

HSE Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik


(S1) dari suatu perguruan tinggi negeri atau swasta yang
terakreditasi.

HSE Engineer harus memliki pengalaman melaksanakan


pekerjaan sejenis lebih dari 3 (tiga) tahun dan mempunyai
Sertifikasi Keahlian (SKA) sebagai Ahli K3 Konstruksi – Muda.

Tugas dan kewajiban HSE Engineer mencakup, namun tidak


terbatas pada apa yang tersebut dibawah ini :
a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability).
b. Menyusun rencana program keselamatan dan Kesehatan
kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif.
Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya
bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya
korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang
terjadi di lingkungan kerja;
c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk
faktor penting dalam mencegah dan menanggulangi
bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku dan
memeliharan barang atau catatan terkait kesehatan dan
keselamatan kerja; dan
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi,
serta menganalisa akar masalah termasuk tindakan
preventif dan korektif yang diambil.

17.5. Inspector/Inspector Plant


Tenaga Teknisi Inspector seorang Sarjana Teknik Sipil (S1)
pengalaman 0 (nol) tahun / Sarjana Muda D.III T. Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun sejak lulus.

Tugas dan Kewajiban Inspector adalah mencakup tetapi tidak


terbatas hal-hal sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Inspection Engineer untuk
mengawasi kuantitas dari konstruksi dan memastikan
berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-
gambar kerja yang disahkan oleh Supervision Engineer
b. Membuat catatan harian tentang aktivitas penyedia jasa
konstruksi dan engineer dengan format laporan standard
memberitahukan penyedia jasa konstruksi secara tertulis
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukannya.
c. Menggambar kemajuan harian yang dicapai penyedia jasa

12 dari 16
konstruksi pada grafik (chart) yang telah disetujui.
d. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,
kebakaran dan lain-lain) serta ketidaksesuaian di lapangan
kepada Inspection Engineer
e. Membantu Inspection Engineer dalam membuat laporan
dan serat terima sementara serta pemeriksaan kuantitas di
lapangan.

17.6. Laboratorium Technician


Tenaga Laboratorium Technician seorang Sarjana Teknik Sipil
(S1) pengalaman 0 (nol) tahun / Sarjana Muda D.III T. Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, sejak lulus.

Tugas dan kewajiban Laboratorium Technician adalah


mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
a. Mengetahui petunjuk teknis dan instruksi dari Inspection
Engineer
b. Malakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium penyedia jasa
konstruksi, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan peralatan dan pengendalian mutu
dangan persyaratan dalam dokumen kontrak.
c. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan
pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan dilaboratorium,
serta memberikan laporan kepada Inspection Engineer
setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan
pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
d. Melakukan semua tes terhadap semua material yang
dipasok untuk struktur bangunan jembatan sehubungan
dengan pengedalian mutu untuk bahan bagunan jembatan.
e. Melakukan semua tes termasuk semua usulan komposisi
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan aspal,
soil cement, dan beton.
f. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring”
perkerasan jalan yang dilakukan oleh penyedia jasa
konstruksi, sehingga baik jumlah serta lokasi “Coring”
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
g. Menyerahkan kepada Inspection Engineer himpunan
dalam bulanan pengendalian mutu paling lambat tanggal
10 bulan berikutnya.
h. Memberi petunjuk kepada staf penyedia jasa konstruksi,
agar semua teknisi laboratorium dan staff pengendali mutu
mengenai dan memahami semua prosedur dan tata cara
pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam
spesifikasi.

13 dari 16
17.7. Surveyor
Tenaga Teknisi Surveyor seorang Sarjana Teknik Sipil (S1)
pengalaman 0 (nol) tahun / Sarjana Muda D.III T. Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, sejak lulus.
Tugas dan kewajiban Surveyor antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas
dan pekerjaan.
b. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan
penyedia jasa konstruksi untuk memastikan pengukuran
degan akurat telah mawakili kuantitas untuk pembayaran
serifikat bulanan atau untuk pembayaran akhir (final)
c. Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi dalam
semua hal yang berhubungan dengan pengukuran
kuantitas.
d. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan
e. Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja,
dan material.

17.8. Tenaga Pendukung


Tenaga Pendukung pada posisi Sekretaris 1 (satu) orang,
Operator Komputer 1 (satu) orang, untuk membantu
operasional kegiatan Team Leader dan engineer di
lapangan/lokasi pekerjaan dengan pendidikan minimal
SMA/D3/S1 yang sesuai dengan tugasnya dan untuk posisi
Office Boy 1 (satu) orang dengan minimal pendidikan SMP.

18 JADWAL TAHAPAN Jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh penyedia
PELAKSANAAN KEGIATAN jasa dan selanjutnya dituangkan ke dalam Rencana Mutu Kontrak.
Jadwal mobilisasi dan kebutuhan personil akan disesuaikan dengan
kegiatan pelaksnaan pekerjaan fisik dilapangan

19 LAPORAN PENDAHULUAN Laporan Pendahuluan dibuat tidak lebih dari 15 (lima belas) hari
setelah dimulainya SPMK Penyedia Jasa Konsultan harus
menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan yang berisi jadwal
rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap
dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta
personil-personil pendukung Penyedia Jasa Konsultan. Laporan ini
dibuat dalam kertas ukuran A4.

20 LAPORAN BULANAN Laporan Bulanan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku setiap


akhir bulan kalender, jumlah laporan disesuaikan dengan lamanya
masa layanan. Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai
kemajuan kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi pekerjaan fisik setiap
Field Team, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh
Penyedia Jasa Konstruksi/Penyedia Jasa Konsultan bila ada
(menyangkut administrasi, teknis atau keuangan) dan memberikan
rekomendasi atau saran-saran bagaimana menaggulangi/
menyeleseiakan permasalahan tersebut. Laporan ini dibuat dalam

14 dari 16
kertas ukuran A4.

21 LAPORAN TRIWULAN Laporan Triwulan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku setiap akhir


bulan ketiga, jumlah laporan disesuaikan dengan lamanya masa
layanan. Laporan ini merupakan Rangkuman laporan bulanan selama
tiga bulan, mengenai kemajuan kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi
pekerjaan fisik setiap Field Team, keadaan cuaca, juga permasalahan
yang dialami oleh Penyedia Jasa Konstruksi/Penyedia Jasa Konsultan
bila ada (menyangkut administrasi, teknis atau keuangan) dan
memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana
menanggulangi/ menyeleseikan permasalahan tersebut. Laporan ini
dibuat dalam kertas ukuran A4.

22 LAPORAN TEKNIS Laporan Teknis dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap/buku bila pada
pelaksanaan pekerjaan fisik terdapat perubahan (revisi/review)
(KHUSUS)
desain yang memerlukan Justifikasi Teknis pada setiap perubahan
desain dan/atau setiap terjadinya perubahan lingkup pekerjaan
(kontrak).

Laporan ini diserahkan pada saat ada perubahan pelaksanaan


kontrak dan disusun pada kertas A4. Dan untuk gambar-gambar
pada kertas A3.

23 LAPORAN PENGUJIAN Laporan Pengujian Mutu dibuat pada setiap akhir kontrak bersamaan
MUTU dengan laporan akhir. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima)
rangkap/buku pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik
di laboratorium maupun dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi
dari semua hasil pengujian tersebut di atas dan salinan bukti
pengujian pada formulir laboratorium/lapangan harus disertakan.
Laporan ini diserahkan sebelum tanggal 15 (lima belas) pada bulan
berikutnya.

24 LAPORAN AKHIR Pada setiap akhir tahun dan akhir masa layanan jasa, Penyedia Jasa
Konsultan harus menyerahkan Laporan Akhir sebanyak 5 (lima)
rangkap/buku dan berbentuk soft copy yang dimasukan di Flash disk
(FD) 2 (dua) buah (di akhir kegiatan untuk PPK Pengawasan Jalan
Nasional Wilayah Jawa Timur). Laporan harus dilengkapi dengan foto
dokumentasi dan dikirim ke masing-masing instansi terkait.

Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara


ringkas dan jelas mengenai metode pelaksanaan konstruksi, realisasi
biaya pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi,
lokasi-lokasi sumber material, personil Penyedia Jasa Konsultan dan
Penyedia Jasa Konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi
tentang cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan
yang kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja
dilaksanakan, serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu
dilakukan.

25 PRODUKSI DALAM NEGERI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali di
tetapkan lain dalam butir 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan

15 dari 16
kompetensi dalam negeri.

26 PERSYARATAN KERJASAMA Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
Masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan kesepakan bersama yang dituangkan
dalam perjanjian tertulis yang tercantum dalam Kerja Sama
Operasional (KSO)

27 PEDOMAN PENGUMPULAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berupa


DATA LAPANGAN Standar Teknis yang memenuhi persyaratan di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

28 AHLI PENGETAHUAN Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
Penyedia Jasa harus mangadakan presentasi/diskusi terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan
kepada staf Pejabat Pembuat Komitmen.

PPK Pengawasan

RR. Rum Auliyati, ST, MM

Catatan : Gaji Personil tidak boleh dibawah Upah Minimum Kabupaten/Kota

16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai