Anda di halaman 1dari 2

Nama : R.

Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

Resume Topik II
Etika profesional atau kode etik profesi adalah acuan perilaku perseorangan atau korporasi yang dianggap
harus diikuti pelaku aktivitas professional. Etika Profesi adalah sarana untuk praktisi profesi
mengendalikan diri (internal control) agar tetap menjaga profesionalitasnya. Etika profesi ini paling tidak
menjaga praktisi profesi agar selalu ingat profesi adalah untuk kepentingan public dan selalu ingat dengan
sifat altruism yang melekat pada profesi. Altruisme berarti orang yang mengutamakan kepentingan orang
lain. Dengan etika profesi maka praktisi profesi diharapkan melaksanakan tugas profesi berdasarkan
kecintaan dan tanggung jawab profesi, bukan karena ketakutan tuntunan hukum ataupun apapun karena
kehilangan reputasi dan nama baik. Ada tujuh karakteristik sebagai prasyarat sebuah profesi:
- Memiliki pengetahuan yang khusus
- Melalui Proses pendidikan formal yang diakui untuk memperoleh pengakuan spesialis yang disaratkan
- Memiliki Standar kualifikasi professional sebagai syarat penerimaan anggota profesi
- Memiliki standar prilaku yang mengatur hubungan antara praktisi dengan klien, rekan sejawat, dan
masyarakat pada umumnya
- Pengakuan akan status
- Menerima tanggung jawab social yang melekat pada pekerjaan untuk kepentingan public
- Memiliki organisasi yang menjaga kewajiban social dari profesi
Teori dalam Etika diantaranya: egoism; utilitarianisme; deontology; keadilan; dan virtue ethics. Aturan
praktis untuk pengambilan keputusan etis diantaranya:
- Golden rule > Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan;
- Disclosure rule > Jika anda merasa nyaman dengan tindakan atau keputusan setelah bertanya pada diri
sendiri apakah anda akan berkeberatan jika semua rekan, teman dan keluarga anda menyadari hal itu,
maka anda harus bertindak atau memutuskan;
- Intuition ethics > Lakukan apa yang “firasat anda” katakan untuk lakukan
- Categorical imperative > Menerapkan prinsip ini jika secara konsisten juga dapat diterapkan oleh
orang lain;
- Profesional ethics > Lakukan hanya apa yang bisa anda pertanggung jawabkan didepan komite dari
rekan-rekan professional anda;
- Utilitarian > Lakukan “yang terbaik untuk jumlah besar”;
- Virtue > Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan yang diharapkan.
Tahapan dalam stakeholder impact analysis:
- Analisis kepentingan dari masing-masing pemangku kepentingan
- Hitung dampak yang dapat dikuantifikasi
- Lakukan penilaian terhadap dampak yang tidak dapat dikuantifikasi
Prinsip etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa
professional oleh anggota. Prinsip etika disahkan oleh kongres dan berlaku bagi seluruh anggota,
sedangkan aturan etika disahkan oleh rapat anggota himpunan dan hanya mengikat anggota himpunan
yang bersangkutan. Interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh badan yang
dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan anggota dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya, sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya. Prinsip etika profesi akuntan:
- Tanggung jawab profesi
- Kepentingan public
- Integritas
- Objektivitas
- Kompetensi dan due professional care
- Kerahasiaan
Nama : R. Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

- Perilaku professional
- Standar teknis
Coorporate Governance adalah suatu system proses seperangkat peraturan yang mengatur hubungan
antara berbagai pihak yang berkepentingan demi tercapainya tujuan organisasi. Prinsip dasar dari Good
Coorporate Governance: (1) transparansi; (2) akuntabilitas; (3) responsibilitas; (4) independensi; dan (5)
kewajaran dan kesetaraan. Cakupan dari GCG yaitu:
- Menjamin Kerangka Dasar Corporate governance yang Efektif
- Hak-hak Pemegang Saham dan Peran Kunci Kepemilikan Saham
- Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham
- Peranan Pemangku kepentingan dalam Corporate Governance
- Keterbukaan dan Transparansi
- Tanggung Jawab Dewan
Tata kelola yang baik akan menghasilkan:
- Penciptaan dan peningkatan keunggulan kompetitif perusahaan;
- Memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara efisien, mencegah penipuan dan mal praktik;
- Memberikan perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham;
- Peningkatan nilai suatu perusahaan;
- Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan;
- Pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan tanggung jawab sosial.
Komite audit memiliki tugas untuk melakukan penelaaham atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan
lainnya yang terkait dengan keuangan emiten atau perusahaan publik. Untuk menjadi komite audit,
persyaratan yang diperlukan:
- Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengalaman, pengetahuan sesuai dengan
bidangnya serta mampu berkomunikasi dengan baik;
- Wajib memahami laporan keuangan dan bisnis perusahaan;
- Wajib memahami kode etik komite audit yang ditetapkan oleh emiten;
- Wajib memiliki paling kurang 1 orang anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian
dibidang akuntansi;
- Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus;
- Bukan anggota dalam KAP. Kantor konsultan hukum, kantor jasa penilai publik, atau jasa lainnya
yang menerikan konsultasi kepada emiten atau perusahaan publik dalam 6 bulan terakhir;
- bukan merupakan orang yang bekerja atau memioiki wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanalan memimpin dan mengawasi kegiatan emiten atau perusaan publik dalam waktu 6 bulan
terakhir kecuali komisaris independen;
- Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung dalam emiten atau perusahaan publik;
- Tidak mempunyai huhungan afiliasi dengan deaan komisatis, anggota direksi, atau pemegang saham
utama emiten atau perusajaan publik;
- Tidak mempunyai hubungan uaaha baik langsung ataupun tidak langsung yang berkaitan dengan
usaha emiten atau perusahaan publik.

Anda mungkin juga menyukai