Anda di halaman 1dari 13

 

 
MODUL PERKULIAHAN
 

  METODOLOGI
PENELITIAN

Pokok Bahasan
  METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH
 
 

     

  Fakultas  Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 

01
  Teknik   Teknik Sipil     Dr. Ella Padillah, S.SOS,I, M.Pd.I 
 

Abstract  Kompetensi 
 

Metode Ilmiah merupakan suatu Mampu menjelaskan metode ilmiah


cara sistematis yang digunakan oleh dan penelitian ilmiah
para ilmuwan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah
yang sistematis, teratur dan
terkontrol.

 
 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan

Ilmu (sains) berasal dari Bahasa Latin scientia yang berarti knowledge. Ilmu
dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk
meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu pengetahuan ialah
pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis,
konsisten dan koheren. Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi
harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara
metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa
diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya.

Pengetahuan manusia dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa
ingin tahu ini sudah dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan
rasa ingin tahu manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba
hal yang tidak diketahuinya. Sebagai contoh, anak kecil senang memasukan barang-
barang ke dalam mulutnya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di tahap
selanjutnya anak-anak akan banyak bertanya contohnya “itu apa?”, “ini bagaimana?”
itu hal yang lumrah dilewati oleh manusia untuk pengembangan diri. Rasa ingin tahu
tersebut akan terpuaskan bila diperoleh pengetahuan yang dia pertanyakan dengan
hal yang benar.

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  2 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

BAB II

PEMBAHASAN

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari


pengalaman, berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi secara spontan.
Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan
berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaian antara pengetahuan yang
dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek.

Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan


pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra
terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji
kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah tidak dapat dikembangkan menjadi
pengetahuan ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu tentang jin atau makhluk
halus di tempat tertentu, keampuhan pusaka, dan lain-lain. Pengetahuan prailmiah
adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian
lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah. Misalnya pengetahuan orang
tentang manfaat rebusan daun jambu biji untuk mengurangi gejala diare.

Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang dapat memahami suatu masalah yang dihadapi, baik
berdasarkan pengalaman langsung/sendiri maupun dari pengalaman orang lain
yang sampai kepada dirinya untuk memperoleh suatu pengetahuan dari dahulu
sampai sekarang sentiasa mengalami beberapa fase perkembangan. Pengetahuan
dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah
dan ilmiah.
Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat,
intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.

1. Akal sehat

Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973, h. 3) akal sehat adalah


serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan
praktis bagi kemanusiaan. Konsep merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  3 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

dapat digeneralisasikan kepada hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat
menunjukan hal yang benar, walaupun disisi lainnya dapat pula menyesatkan.

2. Intuis

Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan
berjalan dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses
yang panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang
sistemik.

3. Prasangka

Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan


kepentingan orang yang melakukannya kemudian membuat orang
mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu luas. Dan menyebabkan akal
sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.

4. Penemuan coba-coba

Pengetahuan yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak
pasti. Diawali dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error.
Dilakukan dengan tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan
dan setiap cara pemecahan masalahnya tidak selalu sama. Sebagai contoh
seorang anak yang mencoba meraba-raba dinding kemudian tidak sengaja
menekan saklar lampu dan lampu itu menyala kemudian anak tersebut
terperangah akan hal yang ditemukannya. Dan anak tersebut pun mengulangi
hal yang tadi ia lakukan hingga ia mendapatkan jawaban yang pasti akan hal
tersebut.

5. Pikiran Kritis

Pikiran kritis ini biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan
formal yang tinggi sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun
tidak semuanya benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui
percobaan yang pasti, terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran
yang logis.

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  4 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

6. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan


yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun
diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau
perbaikan-perbaikan atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa
saja yang ingin memastikan kebenarannya.

Dengan hal-hal diatas yang sudah disebutkan banyak diperoleh pengetahuan


yang benar dibandingkan pada saat lampau yang masih percaya akan mitos-mitos
dan legenda yang dibuat karena kurangnya sarana dan prasarana. Merasa
beruntungkah kamu hidup di zaman modern seperti saat ini atas banyaknya
pengetahuan yang cukup bahkan pasti mengenai kebenarannya ?

B. Metodo Ilmiah dan Metode Penelitian

Metodis berarti dalam proses menemukan dan mengolah pengetahuan


menggunakan metode tertentu, tidak serampangan. Sistematis berarti dalam usaha
menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu. Koheren berarti setiap bagian dari jabaran ilmu
pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian
(konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Usaha-usaha
itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh
setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :

1. Rasa ingin tahu


2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  5 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)


6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)

Salah satu hal yang penting dalam ilmu pengetahuan adalah penelitian
(research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang
berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu
usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.
Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai rangkaian pengamatan yang sambung
menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena.

Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata


cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga
menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian
ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh
penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.

Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat


dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada empat karakteristik penelitian
ilmiah, yaitu :

1. Sistematik, yang berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan


secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan
sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut
prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang
dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan
umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu
cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan
yang bersifat umum.
3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman
sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan
atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  6 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada


penggolongan atau perbandingan satu sama lain).

b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.

c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada


penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).

4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali
oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan
dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif,
penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi
seorang peneliti.

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan
langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah
ini melalui tahap-tahap berikut:

1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan,


yang dapat muncul karena adanya pengamatan dari suatu gejala-gejala yang
ada di lingkungan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat
pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian
pustaka.
3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi
atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan.
6. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada analisis
data-data penelitian. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang
objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal
(dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang
sama).

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  7 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

7. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil


percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung
hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi
teori.

Metodis berarti dalam proses menemukan dan mengolah pengetahuan


menggunakan metode tertentu, tidak serampangan. Sistematis berarti dalam usaha
menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu. Koheren berarti setiap bagian dari jabaran ilmu
pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian
(konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Usaha-usaha
itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Metodis berarti dalam proses menemukan dan mengolah pengetahuan


menggunakan metode tertentu, tidak serampangan. Sistematis berarti dalam usaha
menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu. Koheren berarti setiap bagian dari jabaran ilmu
pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian
(konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Usaha-usaha
itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah dapat dibedakan atas:

1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif, sering disebut pengetahuan empiris.


Pengetahuan ini diperoleh melalui proses observasi serta analisis atas data
dan fenomena empiris. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah geologi,
biologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain.
2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kualitatif, sering disebut pengetahuan matematis.
Ilmu ini diperoleh dengan cara analisis refleksi dengan mencari hubungan
antara konsep-konsep. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah logika
formal, matematika, fisika, kimia, dan lain-lain.

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  8 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial, sering disebut pengetahuan filsafat.


Pengetahuan filsafat diperoleh dengan cara analisis refleksi (pemahaman,
penafsiran, spekulasi, penilaian kritis, logis rasional) dengan mencari hakikat
prinsip yang melandasi keberadaan seluruh kenyataan.

Metode ilmiah (Research Method) adalah suatu cara untuk memperoleh ilmu
pengetahuan atau memecahkan masalah yang dihadapi dan dilakukan secara hati-
hati dan sistematik. Metode penelitian pada dasarnya merupakan metode ilmiah
(Scientific Method). Metode ilmiah yang dewasa ini sudah demikian populer
terutama dikalangan orang-orang berkecimpung dalam bidang ilmu pengetahuan,
pertama kali dikembangkan oleh John Dewey.

Dalam hal ini Jhon Dewey menggunakan perpaduan proses berpikir deduktif-
induktif untuk memecahkan permasalahan. Kemudian Jhon Dewey
mengembangkan suatu langkah tertentu yang disebur Metode Pemecahan Masalah
(Problem Solving Method) yang dikenal juga sebagai Metode Ilmiah (Scientific
Method)

Menurut Dewey sebagaimana dikutif oleh Muhammad Ali, langkah-langkah


yang harus ditempuh dalam memecahkan masalah adalah sebagai berikut :

1. Merasakan adanya kesulitan yang perlu dilakukan pemecahannya. Kesulitan


tersebut adalah :
a. Tidak adanya alat untuk menyelesaikannya
b. Memahami kesulitan dalam mengenal karakteristik persoalan yang
menjadi objek untuk dipercahkan
c. Tidak dapat menjelaskan suatu kejadian yang muncul secara tidak
terduga
2. Meletakkan dan membatasi kesulitan, dengan melakukan observasi untuk
mengumpulka fakta yang memungkinkan ditentukannya masalah secara tepat
3. Mengajukan permasalahan masalah atau hipotesis. Dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan, diajukan pemecahan masalah yang
memungkinkan (hipotesis) yang merupakan persyaratan yang berdasarakan
pada suatu perkiraan atau suatu generalisasi untuk menjelaskan fakta
tentang penyebab kesulitan yang dihadapi.

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  9 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

4. Secara deduktif diajukan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis dirumuskan,


yakni jika hipotesis itu benar, maka akan muncul suatu akibat terentu
5. Menguji hipotesis dengan tindakan, dengan cara mencari bukti yang dapat
menguatkan atau menolak kebenaran hipotesis serta akibat yang akan terjadi
dari pengujian tersebut.

Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan, tujuan penelitian itu


antara lain untuk :

a. Menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu


pengetahuan
b. Memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip
c. Memahami suatu gejala lebih mendalam atau mendaptkan pandangan
baru akan gejala tersebut
d. Melukiskan suatu keadaan atau mendapatkan pandangan baru akan
gejala tersebut
e. Menetapkan ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel
atau lebih variabel
f. Mengadakan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis mengenai
hubungan sebab akibat dua buah gejala atau lebih
g. Mengadakan prediksi, atau membuat ramalan, estimasi dan proyeksi
atas peristiwa atau gejala yang terjadi
h. Mengadakan pengendalian atau peristiwa dan gejala-gejala

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  10 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

C. Kesimpulan
1. Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang dapat memahami suatu masalah yang dihadapi,
baik berdasarkan pengalaman langsung/sendiri maupun dari pengalaman
orang lain yang sampai kepada dirinya Untuk memperoleh suatu
pengetahuan dari dahulu sampai sekarang sentiasa mengalami beberapa
fase perkembangan
2. Metode ilmiah (Research Method) adalah suatu cara untuk memperoleh ilmu
pengetahuan atau memecahkan masalah yang dihadapi dan dilakukan
secara hati-hati dan sistematik. Metode penelitian pada dasarnya merupakan
metode ilmiah (Scientific Method). Metode ilmiah yang dewasa ini sudah
demikian populer terutama dikalangan orang-orang berkecimpung dalam
bidang ilmu pengetahuan, pertama kali dikembangkan oleh John Dewey.
3. Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan, tujuan penelitian itu
antara lain untuk :
a. Menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan
b. Memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  11 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

c. Memahami suatu gejala lebih mendalam atau mendaptkan pandangan


baru akan gejala tersebut
d. Melukiskan suatu keadaan atau mendapatkan pandangan baru akan
gejala tersebut
e. Menetapkan ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel
atau lebih variabel
f. Mengadakan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis mengenai
hubungan sebab akibat dua buah gejala atau lebih
g. Mengadakan prediksi, atau membuat ramalan, estimasi dan proyeksi
atas peristiwa atau gejala yang terjadi
h. Mengadakan pengendalian atau peristiwa dan gejala-gejala

DAFTAR PUSTAKA

Moh. Nazir, Ph. D, 2009, Metodologi Penelitian, Indonesia Jakarta: Ghalia Indonesia

Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Mitra Wacana Media

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif). Jakarta:


Gaung Persada Group

Sanafiah Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: YA3

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT Rineka Cipta

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  12 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

 
 

2016 Metodologi Penelitian PusatBahan Ajar dan eLearning


  13 Dr.Ella Padillah http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai