Buku 2 Eyd
Buku 2 Eyd
I. PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas huruf yang
berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf
a, e, i, o, dan u.
Keterangan:
Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
Misalnya:
Keterangan:
Huruf k disini melambangkan bunyi hamzah
Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
D. Huruf diftong
Di dalam bahasa indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,
au, dan oi.
F. Pemenggalan kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan kata itu
dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah
b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf
konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan
sebelum huruf konsonan.
Misalnya:
Ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-
khir.
c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan.
Mkisalnya:
Man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril, bang-sa, makh-
luk.
d. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,
pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan
huruf konsonan yang kedua.
Mkisalnya:
In-stumen, ul-tra, bang-krut, ben-trik, ikh-las
Contoh:
Geisha
Sashimi
Sushi
Yakiniku
Shabu-shabu
Sukiyaki
Tokoyaki
III. Penulisan kata
A. Kata dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Ibu percaya bahwa engkau tahu
Kantor pajak penuh sesak
Buku itu sangat tebal
B. Kata turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan
kata dasarnya.
Misalnya:
Bergeletar
Dikelola
Penetapan
Menengok
Mempermainkan
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau
akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya:
Bertepuk tangan
Garis bawahi
Menganak sungai
Sebar luaskan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat
awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu
ditulis serangkai.
Mksalnya:
Menggarisbawahi
Menyebarluaskan
Dilipatgandakan
Penghancurleburan
4. Jikasalah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
Adipati
Aerodinamika
Antarkota
Anumerta
Biokimia
Caturtunggal
Decameter
Ekawarna
Kolonialisme
B.1 Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa indonesia dapat di kelompokkan menjadi:
1) Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalamn dan akhiran.
a) Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-.
b) Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan –nya.
2) Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan dan akhiran.
a) Ber-an dan ber-i
b) Di-kan dan di-i
c) Diper-kan dan diper-i
d) Ke-an dan ke-i
e) Me-kan dan me-i
f) Memper-kan dan memper-i
g) Pe-an dan pe-i
h) Per-an dan per-i
i) Se-nya
j) Ter-kan dan ter-i
3) Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing).
a) Akhiran: -man, -wan, -wati, -dan –ita
b) Sisipan : -in, -em, -el, -dan –er.
B.2 Awalan me-
Pembentukan denagn awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:
1) Tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah 1, m, n, q, r, dan w.
contoh: me- + luluh meluluh, me-makan memakan.
2) Me- mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau
v. contoh: me- + baca membaca
3) Me- men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*.
contoh: me- + datang mendatang
B. 1 Aturan khusus
Contoh:
Dari artikel KANTIN :… kantine adalah sebuah ruangan dalam
sebuah gedung imum di mana para pengunjung dapat makan…
Usul perbaikan :…. Kantine adalah sebuah ruangan di dalam sebuah
gedung umum yang dapat digunakan (oleh) pengunjungnya untuk
makan.
Usulan perbaikan 1:
D. Kata ulang
Misalnya:
E. Gabungan kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istialh
khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
Duta besar, kambing hitam, kereta api cepat luar biasa, mata pelajaran,
meja tulis, model lianer, orang tua.
I. Partikel
Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik
Jakarta adalah ibu kota republik Indonesia
Pemakaian kata penghubung “tetapi” dan “namun” pada kalimat-kalimat di atas secara
baku tidak tepat. Memang, bahasa dalam media massa kadang-kadang lurang
memperhatikan kaidah tata bahasa yang baku.
A. Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun
memilikiarti atau pengertian yang sama atau hampir sama. Sinonim bisa
disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Yang sama maknanya:
Sudah-telah
Sebab-telah
Yang hampir sama maknanya
Untuk-bagi-buat-guna
Cinta-kasih-sayang
Berikut daftar kata dan sinonimnya:
Aneh = ajaib
Lupa = lalai
Adu = laga
Akrab = karib
Alam =dunia
Bohong = dusta
Haus =dahaga
Bertemu =berjumpa
Ibu = bunda
B. Antonim
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain.
Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Berikut daftar kata dan anonimnya:
Besar ><kecil
Ibu ><bapak
Laki-laki><perempuan
Guru><murid
Bagus><jelek
C. Homonim
Homonim ialah dua kata atau lebih yang ejaan dan lafalnya sama, tetapi
maknanya berbeda.
Contoh:
E. Homofon
Homofon adalah kata-kata yang ucapannya sama, etapi ejaan dan artinya
berbeda.
Contoh:
Sangsi : tidak sangsi (sangsi:ragu-ragu, bimbang)
Sanksi :tidak ada sanksinya (sanksi:hukuman)
F. Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu
karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
Contoh:
Agus jatuh dari motor
Harga minyak jatuh
Budi jatuh pingsan
Latif jatuh dalam test wawancara
Berikut daftar sebagian kata baku yang disusun secara alfabetik berdasarkan
kamus besar bahasa indonesia (KBBI):
Kaidah ejaan
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu sebagai
berikut:
aa(Belanda) menjadi a
Paal pal
baal bal