Peran Perawat
Peran Perawat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perawat
1. Pengertian
Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang
karena sakit, injuri, dan proses penuaan. Perawat profesional adalah perawat
secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai
keperawatan.
13
Hubungan Tingkat Kejenuhan..., Puji Astuti, Fakultas Ilmu Kesehatan S1 UMP, 2013
14
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
klien, pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien,
Hubungan Tingkat Kejenuhan..., Puji Astuti, Fakultas Ilmu Kesehatan S1 UMP, 2013
e. Peran sebagai kolaborator
yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan
selanjutnya.
2. Fungsi Perawat :
a. Fungsi Independen
b. Fungsi Dependen
c. Fungsi Interdependen
saling ketergantungan di antara tim satu dengan lainya fungsi ini dapat
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
diberikan.
3. Perhitungan tenaga perawat:
Keterangan :
pasien
41 (Mg) x 40 Jam / MG
Keterangan:
TP : Total Perawat
A : Jumlah Perawatan / 24 jam
BOR : Bed Occupancy Rate
B. Stress
1. Pengertian
Stres adalah reaksi individu terhadap situasi, dan situasi tersebut dapat
spesifik tubuh atau merupakan respon dari stressor yang ada. Stress adalah
reaksi atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau
gangguan pada tubuh dan fikiran yang disebabkan oleh perubahan dan
dalam jangka waktu yang lama maupun pendek. Dalam dunia yang berubah
ataupun lingkungan pekerjaan agar tidak mengalami stress situasi. Stres bisa
Hubungan sosial dan pekerjaan juga bisa terganggu, kalau tidak diatasi akan
(2005) telah membagi hubungan tingkat stress dengan kejadian sakit yaitu,
meliputi:
b. Stres sedang, terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari
lama. Situasi seperti ini dapat bermakna bagi individu yang mempunyai
c. Stres berat, adalah stress kronis yang terjadi beberapa minggu sampai
Tingkatan stress menurut Dr. Robert J. Van Amberg (1979) dalam Agoes
lelah yang disebabkan karena cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang
d. Stress tahap 4, tahapan ini terjadi bila seseorang merasakan keluhan semu
serangan panik dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang pada tahapan
yang dialami seseorang (Hardjana, 1994). Tingkatan stres ini diukur dengan
Stress Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item. DASS adalah seperangkat skala
dan perilaku. Jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-
berat).
organisasi. Stres ini dapat merupakan akibat dari lingkungan fisik, sistem
dan teknik dalam organisasi, interaksi sosial interpersonal, isi atau struktur
a. Faktor stress kerja yang bersumber pada pekerjaan antara lain; sumber
kerja yang menekan, resiko atau bahaya secara fisik; Peran di dalam
yang lebih tinggi atau penurunan tingkat, tingkat keamanan kerja yang
organisasi dan iklim kerja, yaitu antara lain karena terlalu sedikit atau
terhadap hal yang ambigu / ketidakjelasan, dan Pola tingkah laku tipe A
yaitu tingkah laku seseorang yang rentan terhadap stress karena sering
secara financial.
mengalami stress kerja di unit perawatan kritis, antara lain; hubungan yang
kurang baik dengan penyelia, dokter, rekan perawat, pasien dan keluarga
pasien; perawat menciptakan harapan yang tinggi atas diri mereka sendiri
sebab kejenuhan ini antara lain karena pekerjaan rutin yang diulang- ulang
perpindahan perawat dari tempat lain, situasi akut yang sering terjadi,
bahaya fisik, antara lain karena ancaman tertusuk jarum suntik dan
terpapar sinar radiasi, mengangkat beban yang terlalu berat, pasien yang
tidak sadar, teman sejawat yang bingung, bunyi maupun suara yang terus
menerus dari alat monitor maupun dari pasien yang menjerit, menangis,
atau merintih, dan terlalu sering melihat dan mencium bau tubuh pasien
yang mengeluarkan darah, muntahan, urin, juga feses yang mengotori
Dilain pihak terdapat faktor luar dari tempat pekerjaan yang dapat
dua, yaitu:
a. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat sehat,
b. Distress, Yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat tidak
Cooper & Straw (1995) mengemukakan gejala stress dapat berupa tanda-
sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan
gelisah.
paham, tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa- apa, gelisah, gagal,
c. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati- hati menjadi cermat yang
jelek, kreatifitas dan inovasi kurang, dan bergulat pada tugas- tugas
a. Meningkatkan keimanan
dicapai saat ini apa yang dimiliki saat ini, rasa syukur
yang lebih berat dari yang kita rasakan juga pernah dicobakan
kepada orang- orang selain diri kita sendiri, jadi individu tidak
dikurangi.
d. Melakukan relaksasi
berlangsung.
1. Pengertian
Permasalahan akan timbul apabila stres terjadi dalam jangka waktu yang
untuk suatu periode waktu tertentu. Sindrom ini terdiri dari 3 gejala yaitu
(Maslach, 1993).
perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa lagi, tidak sesuai
minat dan semangat serta rasa lelah dari pemberi pelayanan. Penurunan
prestasi kerja, seperti merasa tidak bahagia, tidak puas, rasa bersalah,
penyebab antara lain beban kerja, dukungan sosial dan konflik peran.
Sindrom kejenuhan ini akan menjadi suatu stressor pada perawat yang
bekerja shift malam di ruang perawatan intensif ( ICU dan HCU) sehingga
dapat dikenali melalui penyebab stres kerja. Gejala khusus pada kejenuhan
faktor ditempat kerja atau bahkan tidak memiliki kontrol sama sekali.
kesakitan.
tidak tahu apa yang harus dilakukan, menjadi bingung, dan menjadi
dalam jangka waktu yang lama, maka kan menyebabkan burnout karena
orang tersebut cenderung lebih percaya diri dan sehat karena yakin ada
psikologis yang dirasakan akibat beban kerja yang tinggi adalah stres,
kerja keras yang dilakukan, dan gagal bekerja sama dengan tim
tidak pasti sejauh mana harus memberi informasi pada pasien atau
Pelayanan di ICU dan HCU, yaitu antara lain Resusitasi jantung paru,
jarang diberi perhatian sebab mereka inilah yang selalu diharapkan dapat
klien.
Sakit fisik dicirikan seperti sakit kepala, demam, sakit punggung, tegang
pada otot leher dan bahu, sering flu, susah tidur, rasa letih yang kronis.
mental dicirikan seperti acuh tak acuh pada lingkungan, sikap negatif
terhadap orang lain, konsep diri yang rendah, putus asa dengan jalan
Tidak dapat dipungkiri, tiap orang pada suatu titik tertentu pasti
mengatur solusi untuk setiap masalah kerja yang dihadapi perawat ICU
D.Shift Kerja
1. Pengertian
merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk
mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi,
sore dan malam. Pekerjaan shift mempunyai jadwal di luar jam kerja
normal (jam 08.00 – 17.00) atau berbeda dengan hari kerja biasa, dimana
pada hari kerja biasa pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang
dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jam/ hari. Para perawat tersebut
bekerja dalam shift pagi, siang dan malam. Seperti yang terjadi pada
sistem shift di rumah sakit, terdiri dari tiga shift yaitu shift pagi pukul
07.00-14.00, shift siang pukul 14.00-21.00, dan shift malam pukul 21.00-
07.00 WIB. Dilihat dari pembagian shift tersebut maka shift malam
mempunyai jam kerja paling lama dari shift pagi dan shift siang.
banyak sekali penyesuaian waktu, seperti waktu tidur, waktu makan dan
berada dalam keadaan siap digunakan pada siang hari. Dalam Pasal 1
yang ditetapkan sebagai jam kerja karyawan oleh perusahaan. Jam kerja
dalam perusahaan terbagi atas jam kerja normal dan sistem shift
(shift
kerja). Dengan sistem tersebut, banyak pekerja gilir yang mengalami
kelelahan dan kejenuhan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain lingkungan kerja, riwayat penyakit, beban kerja, sifat pekerjaan, shift
kerja, faktor individu, dan faktor psikologis (Grundy et. al., 2009).
merupakan bagian dari kondisi kerja yang menjadi salah satu indikator
dan Folkard (dalam Kyla, 2008) mengkategorikan tiga jenis sistem shift
kerja, yaitu shift permanen, sistem rotasi cepat, dan sistem rotasi shift
lambat. Dalam hal sistem shift rotasi, pengertian shift kerja adalah kerja
yang dibagi secara bergilir dalam waktu 24 jam. Pekerja yang terlibat
dalam sistem shift rotasi akan berubah-ubah waktu kerjanya, pagi, sore dan
malam hari, sesuai dengan sistem kerja shift rotasi yang ditentukan.
shift dengan pengaturan jam kerja secara bergilir mengikuti pola 5-5-5
yaitu lima hari shift pagi (08.00-16.00), lima hari shift sore (16.00-24.00)
dan lima hari shift malam (24.00-08.00) diikuti dengan dua hari libur pada
Sistem kerja shift rotasi ada yang bersifat lambat, ada yang bersifat
cepat. Dalam sistem kerja shift rotasi yang bersifat lambat, pertukaran shift
malam, seminggu kerja sore dan seminggu kerja pagi. Sedangkan dalam
sistem kerja shift rotasi yang cepat, pertukaran shift terjadi setiap satu, dua,
atau tiga hari. pada sistem shift rotasi terdapat aspek positif dan aspek
dan masalah kesehatan. Kinerja menurun selama kerja shift malam yang
waktu tidur, waktu makan dan waktu berkumpul bersama keluarga. Secara
umum, semua fungsi tubuh berada dalam keadaan siap digunakan pada
siang hari. Sedangkan pada malam hari adalah waktu untuk istirahat dan
pada jadwal shift malam. Rasa kantuk yang sering dialami dirinya dan
dan kurang fokusnya pada diri individu seringkali membuat individu tidak
atau kelalaian semakin besar. Sehingga hasil dari pekerjaan yang mereka
lakukan tidak memberikan kepuasan pada diri mereka terhadap
a. Aspek Fisiologis
Masalah utama dari sisi faal tubuh terhadap penggunaan shift kerja
pukul 4 pagi. Pola yang sama juga diikuti oleh mekanisme internal tubuh
ini bisa jadi membutuhkan waktu tidak cukup seminggu. Namun pola
adaptasi 100%.
siklus tidur dan bangun harian. Fungsi dan tahapan fisiologis dan
kolesterol dan kadar lemak total meningkat selama bekerja malam hari.
pada pekerja shift, dan 1,5% pada pekerja non shift. Prevalensi diabetes
dampak-bagi-pekerja-shift-gilir).
b. Aspek Psikologis
kerja yaitu antara 80-85%. Salah satu penyebabnya adalah kelelahan dan
waktu tidur dan ganguan irama sirkadian akibat shift kerja (Wicken, et al,
2004
dalamhttp://kesehatan.infogue.com/lifestyle_risiko_kerja_malam_hari).
c. Aspek Kinerja
kecelakaan, lebih baik pada waktu siang hari dari pada malam hari,
durasi shift per bulan akan meningkatkan kelelahan sampai 300% dan
kerja.html).
d. Domestik dan sosial
sore hari atau pada akhir pecan, karyawan yang bekerja shift malam
Shift kerja
( Maslach, 1993)
Faktor yang bersumber di Faktor eksternal:
luar organisasi
a. Masalah- masalah dalam a. Tekanan
keluarga pekerjaan
b. Peristiwa krisis dalam
kehidupan b. Dukungan
c. Kesulitan secara financial
(Greenberg, 2002) ( Lee& Ashforth,
1996)
Keletihan emosional
Tingkat Stress
G. Hipotesis Penelitian
Banyumas.