Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Dosen : Muhammad Nurjaya, S.Sos. M. Si.

Di SUSUN OLEH
ARMAN. S 1861201108

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad Shallaallahu A’laihi Wasallam yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.

Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB I...................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4

BAB II..................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..................................................................................................................5

A. Pengertian Efektifitas...........................................................................................5

B. Pengertian Kepemimpinan..................................................................................5

C. Prespektif Efektivitas...........................................................................................6

D. Tingkat Efektivitas...............................................................................................6

E. Faktor- Faktor Efektifitas Kepemimpina..........................................................7

F. Kemampuan Pemimpin untuk Menuju Efektifitas...........................................8

G. Skill Memimpin....................................................................................................9

H. Kecakapan Membangun Relasi........................................................................11

BAB III...............................................................................................................................13

PENUTUP..........................................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
  Suatu organisasi didirikan sebagai suatu wadah untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan.
Organisasi tersebut harus mengelola berbagai rangkaian kegiatan yang diarahkan menuju
tercapainya tujuan organisasi. Pelaksanaan rangkaian kegiatan dalam organisasi dilakukan oleh
manusia yang bertindak sebagai aktor atau peserta dalam organisasi yang bersangkutan. Agar
organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efektif, diperlukan orang-orang yang
memiliki kemampuan tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Kumpulan orang-
orang itu terangkum dalam suatu tata hubungan (interaksi) dan adaptasi dalam sistem birokrasi.
          Kepemimpinan adalah fenomena yang terdapat dalam setiap komunitas, karena dimana
manusia berinteraksi maka disana timbul fenomena kepemimpinan, mulai dari interaksi dalam
kelompok yang paling primitif sampai ke yang paling maju, mulai dari kelompok yang paling
terkecil sampai ke organisasi yang paling besar. Faktor kepemimpinan dalam suatu organisasi
menjadi sangat penting manakala individu/anggota organisasi memiliki dinamika yang tinggi
dalam aktivitasnya disamping perubahan terus-menerus yang didorong oleh kemajuan teknologi,
kata kunci dari fenomena ini adalah kemampuan untuk mempengaruhi anggota organisasi
sehingga mereka dengan segala kesungguhan berusaha untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar
ditentukan oleh faktor kepemimpinan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Efektifitas
Berdasarkan Ensiklopedi Umum Administrasi, Efektivitas berasal dari kata kerja
Efektif, berarti terjadinya suatu akibat atau efek yang dikehendaki dalam perbuatan. Setiap
pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena mungkin hasil dicapai dengan
penghamburan material, juga berupa pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya.
Kata efektivitas sering diikuti dengan kata efisiensi, dimana kedua kata tersebut sangat
berhubungan dengan produktivitas dari suatu tindakan atau hasil yang diinginkan. Suatu yang
efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif.
Dengan demikian istilah efektif adalah melakukan pekerjaan yang benar dan sesuai serta
dengan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan. Sedangkan
efisien adalah hasil dari usaha yang telah dicapai lebih besar dari usaha yang dilakukan.
Dari pengertian diatas, efektivitas dapat dikatakan sebagai keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi dari 2 (dua) sudut pandang. Sudut pandang pertama, dari segi ‘hasil’ maka
tujuan atau akibat yang dikehendaki telah tercapai. Kedua dari segi ‘usaha’ yang telah
ditempuh atau dilaksanakan telah tercapai, sesuai dengan yang ditentukan. Dengan demikian
pengertian efektivitas dapat dikatakan sebagai taraf tercapainya suatu tujuan tertentu, baik
ditinjau dari segi hasil, maupun segi usaha yang diukur dengan mutu, jumlah serta ketepatan
waktu sesuai dengan prosedur dan ukuran–ukuran tertentu sebagaimana yang telah digariskan
dalam peraturan yang telah ditetapkan.
B. Pengertian Kepemimpinan
Terry (1982:458) merumuskan kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi orang-
orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Sementara itu Stogdil (dalam Sutarto,
1998:13) memberikan pengertian kepemimpinan sebagai suatu proses mempengaruhi
kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisir dalam usaha mereka menetapkan dan
mencapai tujuan. Sedangkan Sutarto (1998:13) mendefinisikan kepemimpinan sebagai

5
rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam
situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah  ditetapkan.
C. Prespektif Efektivitas
Terdapat 3 perspektif yang utama didalam menganalisis apa yang disebut efektivitas
organisasi (Richard M. Steers, 1985;5-7), yaitu :
a. Perspektif optimalisasi tujuan, yaitu efektivitas dinilai menurut ukuran seberapa
jauh suatu organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai. Pemusatan
perhatian pada tujuan yang layak dicapai secara optimal, memungkinkan
dikenalinya secara jelas bermacam-macam tujuan yang sering saling bertentangan,
sekaligus dapat diketahui beberapa hambatan dalam usaha mencapai tujuan.
b. Perspektif sistem, yaitu efektivitas organisasi dipandang dari keterpaduan
berbagai faktor yang berhubungan mengikuti pola, input, konversi, output dan
umpan balik, dan mengikutsertakan lingkungan sebagai faktor eksternal. Dalam
perspektif ini tujuan tidak diperlakukan sebagai suatu keadaan akhir yang statis,
tetapi sebagai sesuatu yang dapat berubah dalam perjalanan waktu. Lagipula
tercapainya tujuan-tujuan jangka pendek tertentu dapat diperlakukan sebagai input
baru untuk penetapan selanjutnya. Jadi tujuan mengikuti suatu daur yang saling
berhubungan antar komponen, baik faktor yang berasal dari dalam (faktor
internal), maupun faktor yang berasal dari luar (faktor eksternal).
c. Perspektif perilaku manusia, yaitu konsep efektivitas organisasi ditekankan pada
perilaku orang-orang dalam organisasi yang mempengaruhi keberhasilan
organisasi untuk periode jangka panjang. Disini dilakukan pengintegrasian antara
tingkahlaku individu maupun kelompok sebagai unit analisis, dengan asumsi
bahwa cara satu-satunya mencapai tujuan adalah melalui tingkahlaku orang-orang
yang ada dalam organisasi tersebut.
D. Tingkat Efektivitas
Gibson et al. (1994:30) mengemukakan masing-masing tingkat efektivitas   dapat
dipandang sebagai suatu sebab variabel oleh variabel lain (ini berarti sebab efektivitas).
Sesuai pendapat Gibson tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pada efektivitas individu
terdiri dari sebab-sebab antara lain kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, sikap, motivasi

6
dan stress. Efektivitas kelompok terdiri dari sebabsebab keterpaduan, kepemimpinan,
struktur, status, peran dan norma-norma. Untuk  efektivitas organisasi terdiri dari sebab-
sebab lingkungan, teknologi, pilihan strategi, struktur, proses dan kultur. Semua ini
mempunyai hubungan sebab variabel dari  variabel lainnya.
E. Faktor- Faktor Efektifitas Kepemimpina
Ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan,
diantaranya adalah:
1. Persepsi yang tepat.
Persepsi memainkan peran dalam mempengaruhi efektivitas kepemimpinan. Para
manajer yang memiliki persepsi yang keliru terhadap pegawainya mungkin
kehilangan peluang untuk mencapai hasil optimal. Oleh karenanya ketepatan
persepsi manajerial sangat penting, dan hal itu begitu penting pada setiap model
situasional.
2. Tingkat kematangan.
Pemimpin dituntut untuk berkemampuan dan berkemauan mengambil tanggung
jawab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri dengan memperhatikan tingkat
kematangan dalam pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk melaksanakan
pekerjaan tanpa pengawasan ketat dan juga kemauan untuk melaksanakan
pekerjaan itu. Bagaimana pun, bawahan harus diberi perhatian serius ketika
membuat pertimbangan tentang gaya kepemimpinan yang dapat mencapai hasil
yang diinginkan.
3.  Penilaian yang tepat terhadap tugas.
Para pemimpin harus mampu menilai dengan tepat tugas yang dilaksanakan oleh
bawahan. Dalam situasi tugas yang tidak terstruktur, kepemimpinan otokratik
mungkin sangat tidak sesuai. Para bawahan memerlukan garis petunjuk, bebas
bertindak, dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas itu. Pemimpin harus dapat
dengan tepat menentukan kekurangan tugas bawahan sehingga pilihan gaya
kepemimpinan yang layak harus dilakukan. Karena tuntutan ini, seorang
pemimpin harus memiliki beberapa pengetahuan teknik tentang pekerjaan itu dan
syarat-syaratnya.

7
4. Latar belakang dan pengalaman.
 Di sini ditegaskan bahwa latar belakang dan pengalaman pemimpin
mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan. Seseorang yang telah memperoleh
keberhasilan karena berorientasi kepada hubungan mungkin akan meneruskan
penggunaan gaya ini. Demikian juga, seorang pemimpin yang tidak percaya
kepada para bawahannya dan telah menyusun tugas bertahun-tahun akan
menggunakan gaya otokratik.
5.   Harapan dan gaya pemimpin.
Pemimpin senang dengan dan lebih menyukai suatu gaya kepemimpinan tertentu.
Seorang pemimpin yang memilih pendekatan yang berorientasi pada pekerjaan,
otokratik, mendorong keberanian bawahan mengambil pendekatan yang sama.
Peniruan model pemimpin merupakan kekuatan untuk membentuk gaya
kepemimpinan. Karena pemimpin memiliki berbagai landasan kekuasaan, maka
harapan mereka adalah penting.
6.   Hubungan seprofesi.
Pemimpin membentuk hubungan dengan pemimpin yang lain. Hubungan
seprofesi ini digunakan untuk tukar menukar pandangan, gagasan, pengalaman,
dan saran-saran. Teman seprofesi seorang pemimpin dapat memberikan dukungan
dan dorongan semangat bagi berbagai perilaku kepemimpinan, sehingga
mempengaruhi pemimpin itu pada waktu yang akan datang. Teman-teman
seprofesi merupakan sumber penting tentang perbandingan dan informasi dalam
membuat pilihan dan perubahan gaya kepemimpinan.
F. Kemampuan Pemimpin untuk Menuju Efektifitas
1. Komunikasi
Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan komunikasi yang sangat efektif,
diperlukan untuk menginstruksikan anggota tim lainnya tentang peran dan tanggung jawab
mereka. Komunikasi verbal dan tertulis sangat diperlukan untuk ruang kerja karena selalu
ada ruang untuk kebingungan atau lainnya. Dia harus bisa mendengarkan orang lain dan
bertindak dengan tepat untuk mendapatkan hasil terbaik.
2. Kejujuran

8
Kejujuran adalah salah satu atribut terpenting menjadi pemimpin dalam tim. Mampu
menyampaikan pendapat jujur kepada anggota tim dan memberi tahu mereka secara lugas
apa kesalahannya, adalah cara yang harus dilakukan. Ini tidak menyisakan ruang untuk
salah tafsir atau kebingungan. Bahkan jika mereka tidak menyukai kebenaran, itu adalah
tanggung jawab para pemimpin untuk bertindak benar.
3. Pengambilan keputusan
Biasanya, hanya ada sedikit waktu untuk memutuskan hal-hal penting. Seorang
pemimpin harus dapat mengambil keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat dan
juga bertindak sesuai dengan itu. Keyakinan adalah hal yang harus dimiliki dan
mengkomunikasikan keputusan kepada anggota tim untuk langkah selanjutnya juga
diperlukan.
4. Inovasi
Sangat penting untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam pendekatan Anda saat
merancang operasi atau tugas. Pendekatan pemecahan masalah yang unik dihargai pada
saat-saat mendesak dan ada hambatan. Seseorang juga dapat mengambil pendekatan baru
atau tidak konvensional terhadap situasi apa pun dan menciptakan peluang terbaik dari apa
pun.
5. Tanggung jawab
Pemimpin bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan proyek apa pun.
Seorang pemimpin yang baik harus cukup bertanggung jawab untuk menerima semua
kesalahan dan juga rendah hati selama sukses. Menghargai kegagalan dan kesuksesan
sebagai tim adalah kunci untuk menangani situasi apa pun. Ini juga memungkinkan lebih
banyak ruang untuk perbaikan.
6. Motivasi dan hubungan
Kemampuan memotivasi dan menjalin hubungan baik dengan anggota tim lainnya
merupakan sifat yang sangat penting yang harus dimiliki seorang pemimpin. Memotivasi
dan mendorong produktivitas dalam kaitannya dengan hasrat dan minat dapat membawa
keseluruhan perusahaan menuju kesuksesan.

G. Skill Memimpin

9
Seorang pemimpin yang baik. Tidak hanya sekedar menjadi bos dan mengeluarkan
perintah-perintah untuk anak buahnya, menjadi seorang pemimpin juga harus mampu
membangkitkan motivasi serta memberikan contoh yang baik bagi anak buahnya.

skill saja yang harus dikuasai oleh setiap pemimpin yaitu:

1. Kemampuan Negosiasi Yang Baik


Kemampuan negosiasi ini nantinya tidak hanya digunakan untuk bernegosiasi
dengan klien atau customer. Tapi negosiasi ini juga bisa diterapkan kepada pegawai
atau tim. Misalnya, Anda memiliki anak buah yang sangat pandai dan memiliki
potensi yang bagus. Sayangnya ia cenderung bertindak semaunya sendiri. Tidak
mungkin Anda memecatnya, karena Anda membutuhkan kemampuan dan potensi
yang dia miliki. Di sini, kemampuan negosiasi Anda akan diuji. Bagaimana Anda
berbicara dan merangkul pegawai tersebut, sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas
bisnis Anda ke depannya.
2. Kemampuan Mendengar Yang Baik
Seorang pemimpin tidak hanya terbatas pada pekerjaan memerintah orang lain.
Tapi seorang pemimpin juga harus menjadi pendengar yang baik. Bagaimana ia bisa
memimpin orang lain jika ia tidak mau mendengarkan orang lain juga. Contohnya
Anda memiliki pegawai yang telah Anda beri sederetan perintah untuk memenuhi job
desc-nya. Ternyata setelah beberapa hari, pegawai Anda kinerjanya buruk. Anda tidak
bisa langsung menghakimi pegawai Anda tidak kompeten. Coba dengar dulu keluh
kesahnya. Siapa tahu ada kendala yang memang benar-benar tidak bisa ia hadapi.
3. Bisa Membangkitkan Semangat Orang Lain
Jika hanya sekedar memberikan perintah, orang lain juga bisa. Tapi yang sulit
adalah, bagaimana caranya bisa membangkitkan semangat orang lain. Sehingga orang
lain rela bekerja untuk Anda, mau totalitas dalam berkarya, dan cukup loyal terhadap
perusahaan Anda. Belajarlah untuk menjadi seseorang yang bisa menginspirasi orang
lain. Jika Anda tidak mampu menjadi motivator bagi orang lain, minimal Anda
menjadi inspirator bagi orang lain.
4. Tegas Tapi Tetap Bijaksana
Menjadi bijaksana dan tegas membutuhkan latihan dan proses yang cukup
panjang. Anda harus bisa menempatkan diri kapan Anda harus tegas kepada orang

10
lain, kapan harus menegakkan peraturan di Anda, namun Anda juga tidak boleh
menghilangkan sisi kebijaksanaan dalam diri Anda.Baik dan dekat kepada pegawai
itu bisa memberikan keuntungan bagi bisnis Anda. Tapi jangan lupa untuk
memberikan batas-batas yang jelas, supaya wibawa Anda sebagai pemimpin tidak
hilang.
5. Mampu Mengambil Keputusan Di Saat Sulit
Tidak semua orang mampu melakukan ini. Tantangannya, seringkali ketika kita
mengerjakan bisnis, kita akan dihadapkan dengan situasi-situasi sulit yang
mengharuskan kita untuk mengambil keputusan secepat mungkin. Di sinilah skill
Anda akan teruji.
6. Disiplin & Visioner
Seorang pemimpin juga harus disiplin. Baik terhadap diri sendiri maupun
kepada timnya. Selain itu, seorang pemimpin juga dituntut untuk visioner, mampu
melihat ke depan bisnisnya akan jadi seperti apa. Tak hanya itu, ia juga harus mampu
mengajak timnya untuk bekerja bersama-sama meraih visi tersebut.
7. Mampu Menempatkan Orang Di Pekerjaan Yang Tepat
Dan yang tak kalah pentingnya, seorang pemimpin harus mampu menempatkan
kemampuan dan potensi karyawannya, lalu menempatkan mereka di bidang yang
sesuai. Jika Anda memiliki karyawan yang teliti, senang menghitung, dan disiplin,
tempatkanlah ia di bagian finance, audit, atau kasir. Jika Anda memiliki karyawan
yang ceria, suka bicara, dan mampu memukau orang lain, tempatkanlah ia di bagian
penjualan atau public relation. Jika Anda memiliki karyawan yang punya bakat
menggerakkan orang lain, jadikan ia manager atau supervisor, dan seterusnya.

H. Kecakapan Membangun Relasi

Dalam keseharian manusia selalu dituntut untuk membangun relasi antara satu dan
yang lainnya. Seutuhnya secara fitrah manusia yang terkombinasi dari lintas individu, etnis,
budaya, agama yang berbeda-beda. Manusia sebagai eksistensi merupakan perwujudan
makhluk yang dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini sebagai
tuntutan realitas dunia yang kompetitif. Untuk mewujudkan eksistensi itu manusia

11
mencoba memrakarsai realitas sosial agar tidak terpuruk dalam ketidakmampuan. Sehingga
secara manusiawi dituntut untuk memenuhi semua itu.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dan ide dari suatu sumber
berita ke suatu tempat tujuan. Sumber berita dan tempat tujuan dalam proses komunikasi
itu berupa pikiran manusia. Berita-berita yang disampaikan itu misalnya berupa buah
pikiran, uraian suatu hal atau kesan-kesan. Wujud berita itu dapat merupakan suatu
perintah, permohonan, pertanyaan atau cara-cara pernyataan lainnya.(Ensiklopedi
Administrasi)
Jadi 
Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-
tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain
dengan berbagai cara.
Jadi, pentingnya hubungan komunikasi dan kepemimpinan dalam organisasi
adalah untuk memperbaiki organisasi itu sediri. Serta kemajuan organisasi, dimana suatu
organisasi biasa sikatakan sukses apabila hubungan komunikasi antar anggota berjalan
harmonis. Begitu pula kepemimpinan sangat diperlukan bila organisasi ingin sukses.
Karena kepemimpinan mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok kearah
pencapaian tujuan bersama.
Selain kecakapan kepemimpinan itu dalam hal berkomunikasi seperti
dikemukakan di atas, juga dalam melaksanakan fungsi kepemimpinan itu tidaklah akan
terlepas dengan melakukan komunikasi. Oleh karena itu kedudukan (status) dan peranan
(role) seorang pemimpin sudah termasuk di dalamnya sebagai komunikator. Dengan kata
lain fungsi seorang pemimpin itu termasuk instrinsik sebagai komunikator. Maka
kemampuan kepemimpinan harus juga diikuti dengan kemampuan komunikasi, yaitu
mempunyai ethos, pathos, dan logos komunikator

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Efektifitas kepemimpinan diukur berdasarkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai,
produktivitas dalam mencapai tujuan-tujuan itu dalam pembinaan solidaritas kelompok.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan adalah
sebagai berikut:
1. Sifat-sifat atau kualitas pemimpin, yaitu sifat-sifat kepemimpinan sebagaimana
telah disebutkan pada kualitas kepemimpinan.
2. Kecakapan atau kemampuan pemimpin dalam mengarahkan bawahan, untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Sifat hubungan antara pemimpin dengan terpimpin atau bawahan.
4. Kemampuan dan tingkat kematangan bawahan. Sejauh mana kemampuan dan
kecakapan bawahan untuk menetapkan tujuan dan pencapaiannya dengan penuh
kepercayaan terhadap diri sendiri.
Kemampuan Pemimpin untuk Menuju Efektifitas
1. Komunikasi
2. Kejujuran
3. Pengambilan keputusan
4. Inovasi
5. Tanggung jawab
6. Motivasi dan hubungan
Seorang pemimpin yang baik. Tidak hanya sekedar menjadi bos dan mengeluarkan
perintah-perintah untuk anak buahnya, menjadi seorang pemimpin juga harus mampu
membangkitkan motivasi serta memberikan contoh yang baik bagi anak buahnya.

skill saja yang harus dikuasai oleh setiap pemimpin yaitu:

13
1. Kemampuan negosiasi yang baik
2. Kemampuan mendengar yang baik.
3. Bisa membangkitkan semangat orang lain
4. Tegas tapi tetap bijaksana
5. Mampu mengambil keputusan di saat sulit
6. Disiplin & visioner
7. Mampu menempatkan orang di pekerjaan yang tepat

14
DAFTAR PUSTAKA

Rohmat. 2010. Kepemimpinan Pendidikan: Konsep Dan Aplikasi. Purwokerto: STAIN


Purwokerto Press.
Sumijo, Wahyu. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik Dan
Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
            http://eprints.undip.ac.id/16102/1/ACHMAD_ROFAI.pdf
http://massofa.wordpress.com/2009/03/05/meningkatkan-efektivitas-kepemimpinan/
http://subagio-subagio.blogspot.com/2011/06/faktor-faktor-yang mempengaruhi.html
http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/03_Ok_New_Jurnal%20Frieda%20Mangunsong
MAKARA%20UI-versi%20REVISI-Juni%2009-FINAL.pd
https://visecoach.com/articles/read/pemimpin-yang-efektif-apa-saja-ciri-cirinya
https://lifestyle.bisnis.com/read/20201106/219/1313002/6-kualitas-yang-harus-dimiliki-
seorang-pemimpin.
https://www.alona.co.id/inspirasi/7-skill-wajib-yang-harus-dimiliki-setiap-pemimpin/

15

Anda mungkin juga menyukai