Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana cara melakukan edukasi pada pasien blefaritis?

Edukasi pada pasien blefaritis ditekankan untuk mencegah rekurensi. Rekurensi blefaritis
dan gejala terkait yang lebih berat dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan
pengobatan jangka panjang yang teratur. Kebersihan yang harus diperhatikan adalah
kebersihan rambut, kulit kepala, dan mata dengan cara:
 Pemilihan kosmetik mata yang baik. Penggunaan kosmetik mata, terutama eye liner,
sebaiknya dipilih yang mudah dibersihkan. Pembersih kosmetik juga sebaiknya
dipilih yang berbahan dasar air (water-based)
 Hindari mengusap-usap atau menggaruk mata
 Penggunaan lensa kontak yang baik dan bersih
 Pengobatan jangka panjang yang teratur diwujudkan dengan menjalani pengobatan
blefaritis hingga tuntas. Pasien dengan blefaritis disarankan untuk melakukan kontrol
rutin, dengan kunjungan kontrol pertama pada 2 – 6 minggu setelah pengobatan
pertama. Pasien harus memperhatikan kondisinya dan segera kontrol apabila
mengalami perburukan gejala, gejala tidak dapat diatasi dengan pengobatan yang
diberikan, dan timbul komplikasi.
2. Apakah terdapat kondisi tertentu yang mengharuskan pasien blefaritis untuk dirujuk?
Blefaritis tanpa komplikasi harus dapat selesai ditangani pada fasilitas layanan
kesehatan primer. Akan tetapi, perlu diperhatikan tanda bahaya untuk segera
melakukan rujukan ke dokter spesialis mata, yaitu:
 Penurunan visus
 Nyeri hebat
 Rekuren dan persisten
 Tidak responsif terhadap terapi
 Kecurigaaan tumor dan keganasan
3. Apa saja faktor resiko blefaritis?
Faktor resiko blefaritis yaitu pada penggunaan komputer yang lama, kurang tidur,
memakai lensa kontak tidak sesuai anjuran, atau dengan adanya penyakit yang
mendasarinya: Dermatitis seboroik, rosasea
4. Apa indikasi pemberian antibiotik oral pada blefaritis?
Penggunaan antibiotik oral direkomendasikan pada pasien blefaritis yang tidak dapat
teratasi gejalanya dengan terapi konvensional dan antibiotik topikal. Terapi dapat
diberikan dimulai atau diberhentikan sesuai dengan respon, toleransi, dan kondisi
masing-masing pasien. Antibiotik yang umum digunakan adalah golongan tetrasiklin
(tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin) dan makrolid (azitromisin, eritromisin).
5. Berapa lama pemberian antibiotik topikal pada blefaritis?
Antibiotik topikal pada pasien blefaritis diberikan selama 2-8 minggu atau sampai gejala
hilang.
6. Mengapa steroid topikal pada terapi blefaritis tidak boleh digunakan dalam waktu lama?
Steroid tidak boleh dipergunakan untuk terapi jangka panjang karena dapat menyebabkan
glaukoma, katarak, dan penipisan kornea. Pemberian kortikosteroid harus diberikan
dibawah pengawasan dokter spesialis mata.

Anda mungkin juga menyukai