Anda di halaman 1dari 21

Problematika Orang Tua dalam

Mendampingi Anak Belajar di Masa PJJ

Proposal ini Disusun untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah


Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu:
Heny Narendrany Hidayati, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh:
Ayu Kiti 11180110000024
Maulida Fithria 11180110000025
Yuli Puji Ismiati 11180110000069
Nurhadi Setiawan 11180110000081
Syahnaz Nabila 11180110000096
Maulana Yusuf 11180110000132

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M/1442 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................................................3

C. Pembatasan Masalah.............................................................................................................4

D. Perumusan Masalah..............................................................................................................4

E. Tujuan Penelitian..................................................................................................................4

F. Manfaat Penelitian................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6

A. Kajian Teori..........................................................................................................................6

1. Peran orang tua dalam Pendampingan PJJ........................................................................6

2. Problematika orang Tua dalam Pendampingan PJJ..........................................................6

3. Faktor Penyebab Problematika Orang Tua dalam Mendampingi Belajar di masa PJJ.....7

B. Hasil Penelitian yang Relevan..............................................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................13

A. Waktu dan Tempat penelitian.............................................................................................13

B. Metode Penelitian...............................................................................................................13

C. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................................................13

D. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data...............................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945, dalam Undang-Undang RI No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang menyebutkan
bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 1
Oleh karena itu pendidikan diharapkan dapat dilaksanakan bagaimana pun situasinya, kapan
pun waktunya, dan di mana pun tempat nya.
Pada masa pandemi Covid-19 yang sudah menyebar ke seluruh provinsi di
Indonesia, pemerintah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
memutuskan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui internet.
Hal ini berdasarkan surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau
Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah
dalam masa darurat penyebaran Covid-19.2 Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
penyebaran virus Corona, terutama pada anak-anak. Kegiatan PJJ sudah diberlakukan sejak
bulan April 2020 sampai sekarang.
Dalam hal ini sistem pendidikan berubah menjadi online atau daring (dalam
jaringan), sehingga peran guru dalam menghadapi era digital yang berbasis teknologi
banyak yang memiliki kendala dalam menyampaikan materi melalui media online seperti
zoom, google meet, google classroom, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
sarana prasarana dari sekolah, sehingga guru tidak dapat memberikan materi secara

1
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi,
2003), h. 5
2
SE. Sesjen, No. 15 Tahun 2020, Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2020 /05/SE-Sesjen-Nomor-15-Tahun-2020-2.pdf., Diakses pada hari Kamis, 06 Mei 2021, pada
pukul 13.08 WIB.

1
2

maksimal. Oleh karena itu peran orang tua sangat berpengaruh dalam mendampingi anak
belajar dimasa pandemi.
Situasi ini memberikan tanggung jawab baru untuk sebagian orang tua dalam
mendampingi anak belajar. Dalam hal ini terdapat beberapa problematika yang harus di
hadapi orang tua saat mendampingi anak nya belajar. khusunya oleh orang tua karena tidak
semua orang tua dapat mendidik anaknya sebagaimana guru disekolah. Kendala tersebut
antara lain: kurangnya pemahaman orang tua dalam menggunakan teknologi serta
kurangnya pemahaman terkait materi pembelajaran. Untuk itu peran orang tua dalam
memahami materi yang di berikan dari pihak sekolah sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran anak.3 Oleh karena itu orang tua harus dapat menguasai benar materi
pembelajaran yang di berikan guru kepada anak, sehingga orang tua mampu membantu
anak dalam belajar di rumah secara maksimal.
Dalam proses pembelajaran di rumah, pastilah anak mengalami kecemasan, stress,
sedih, bosan, jenuh, dan perasaan lainnya sehingga menurunkan minat belajar anak. Bagi
anak seperti ini disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan agar anak memiliki
selfregulating sehingga mampu mengajarkan dirinya dalam upaya memberikan penguatan
secara internal. Bila anak telah memulai membangun penguatan di dalam dirinya sesuai
dengan tugas-tugas pembelajaran yang dijalaninya hal ini akan memberikan dampak yang
signifikan bagi diri anak.4 Oleh karena itu orang tua harus tau cara-cara yang efektif untuk
menumbuhkan motivasi/ minta belajar pada anaknya. Minat juga bisa diartikan sebagai
suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap seseorang,
aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut disertai dengan perasaan
senang.5
Menurut Fajar Ahmad Dwi Prasetyo bahwa “Pendampingan orang tua kurang
optimal dengan 61 responden. Dari data tersebut menunjukkan 36,0% persepsi
pendampingan orang tua mereka sangat optimal. 40,98% persepsi pendampingan orang tua

3
Irhamna, Analisis Kendala Yang di Hadapi Orang Tua Dalam Menanamkan Akhlak dan Kedisiplinan
Belajar Siswa Madrasah Darusdallam Kota Bengkulu, Defit Roly: al Bahtsu, Volume 1, No. 1 Juni 2016, h.57.
4
Subarto, Momentum Keluarga Mengembangkan Kemampuan belajar Peserta Didik di Tengah Wabah
Pandemi COVID-19, Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Volume 4, No.1 2020, h. 16.
5
Neni Ana Nofita, Hambatan-Hambatan Warga Belajar Dalam Proses Pembelajaran Program Paket C Di
Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luas Sekolah, Volume 1
No.1 April 2013, h. 157
3

mereka optimal. 19,67% persepsi pendampingan orang tua mereka cukup optimal. 3,28%
persepsi pendampingan orang tua mereka kurang optimal.”6
Pendapat lain menurut Anita Wardani dan Yulia Ayriza dalam jurnal penelitian
mengatakan “Secara umum kendala- kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di
rumah pada masa pandemi Covid- 19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua,
kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu
untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi
anak saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala
terkait jangkauan layanan internet”7
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengkaji dan memahami lebih dalam
mengenai apa saja problematika yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak belajar
dimasa PJJ (pembelajaran jarak jauh) serta mengetahui bagaimana cara mengatasi kendala-
kendala tersebut, sehingga pembelajaran dapat maksimal. Dalam penelitian ini peneliti
bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Problematika Orang Tua dalam
Mendampingi Anak Belajar Dimasa PJJ.”

B. Identifikasi Masalah
1. Keterbatasan waktu yang dimiliki pendidik dalam melakukan pembelajaran jarak jauh
2. Kurangnya sarana dan prasarana dari sekolah untuk pendidik dalam melakukan proses
pembelajaran jarak jauh
3. Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh
4. Kendala yang dimiliki orang tua saat mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran
jarak jauh
5. Kurangnya pemahaman orang tua terkait teknologi yang digunakan dimasa pembelajaran
jarak jauh

6
Fajar Ahmad Dwi Prasetyo, Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak(Studi Deskriptif
tentang Optimalisasi Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak Menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N
1 Nanggulan tahun Ajaran 2017/2018), Skripsi pada Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2018, h. 5
7
Anita Wardani dan Yulia Ayriza, Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Belajar di Rumah pada
Masa Pamdemi Covid-19, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 5 No. 1, 2021, h.772
4

C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah yang ada, dalam penelitian ini penulis membatasi
masalahnya pada problematika orang tua dalam menghadapi anak belajar dimasa
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan fokus penelitian untuk menganalisis dan
mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi orang tua dalam menghadapi anak belajar
dimasa PJJ. Penelitian ini dibatasi pada orang tua yang mendampingi anak belajar pada
jenjang Sekolah dasar (SD) khususnya orang tua kelas dua, pada fase ini anak masih
membutuhkan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar.

D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana peran orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak
jauh?
2. Apa saja problematika yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa
pembelajaran jarak jauh?
3. Apa saja yang menjadi faktor penyebab problematika yang dihadapi orang tua dalam
mendampingi dimasa pembelajaran jarak jauh?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh
2. Problematika yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa
pembelajaran jarak jauh
3. Faktor penyebab problematika yang dihadapi orang tua dalam mendampingi dimasa
pembelajaran jarak jauh

F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan berbagai
pihak yang terkait.
1. Secara Teoritis
5

a) Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang probematika


orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh
2. Secara Praktis
a) Bagi Lembaga Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan masukan atau usaha menigkatkan program
pembelajaran jarak jauh.
b) Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan terkait problematika orang tua dalam
mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh.
c) Bagi Orang Tua
Diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi problematika yang dihadapi
orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh.
d) Bagi Pembaca
Diharapkan dapat memberikan informasi terkait problematika yang dihadapi orang
tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh, serta menjadi
referensi atau bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang serupa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Peran orang tua dalam Pendampingan PJJ
Orang tua merupakan aspek yang berpengaruh dalam sebuah keluarga khususya
kepada anak, baik itu perilaku anak, cita-cita, pergaulan, aktifitasnya dll. Dalam hal ini
orang tua juga memiliki peran yang penting dalam hal pendidikan anaknya, di masa
pandemi ini guru yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pendidikan tidak bisa
menjadi actor yang utama karna keterbatasan jarak yang menghalangi, maka orang tua
mempunyai peran yang sangat penting untuk mendukung pendidikan pada saat sekarang
ini. Menurut Cahyati dalam jurnalnya (Cahyati, 2020:155) terdapat empat peran penting
orang tua dalam pembelajaran daring yaitu:
a. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat
membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
b. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi
anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
c. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta
dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak
memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik.
d. Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai peran untuk selalu
membimbing anaknya agar dapat mencapai keberhasilan di masa yang akan datang.

2. Problematika orang Tua dalam Pendampingan PJJ


PJJ yang merupakan produk baru dalam dunia pendidikan SD SMP dan SMA, hal
ini pastilah menimbulkan masalah yang pasti menghambat jalannya pembelajaran yang
ada. Dalam sebuah survei Tanoto Foundation terkait Pembelajaran Jarak Jauh,
menyimpulkan sebuah 3 masalah utama yang terjadi pada saat PJJ yang dialami orang
tua.8 Adapun 3 masalah tersebut sebagai berikut:
a. Sebanyak 56% orang tua yang menjadi responden mengaku kurang sabar dan jenuh
dalam menangani kemampuan dan konsentrasi anak yang duduk di bangku SD/MI
dan 34% orang tua yang anaknya duduk di bangku SMP/MTs

8
Sukanto Tanoto, Opini: Generasi Tanpa Sekolah, www.tanotofundation.org/id/news/opini-generasi-
tanpa-sekolah/ sdiakses pada hari Sabtu, 8 Mei 2020 pada pukul 16:30

6
7

b. Orang tua kesulitan menjelaskan materi pelajaran ke anak untuk SD/MI sebanyak
19% responden dan SMP 28% responden
c. Orang tua kesulitan memahami materi pelajaran anak untuk SD/MI sebanyak 15%
responden dan SMP/MTs 24 responden
Dalam sebuah jurnal pendidikan yang berjudul Analisi Kendala Orang Tua Dalam
Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19 menjelaskan bahwa
terdapat masalah utama yang dialami orang tua dalam pelaksanaan pendampingan PJJ,
yaitu sebagai berikut:9
a. Kurangnya pemahaman materi oleh orang tua
b. Kesulitan dalam menumbuhkan minat belajar anak
c. Kesulitan dalam Pengoprasian Gadget
d. Orang tua tidak memiliki cukup waktu mendampingi anak belajar di rumah karna
harus bekerja
e. Orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak belajar di rumah
f. Kendala terkait jangkauan internet

3. Faktor Penyebab Problematika Orang Tua dalam Mendampingi Belajar di masa


PJJ
Masalah adalah sesuatu yang muncul karna sebab-sebab tertentu yang menjadikal
hal tersebut tidak berjalan dengan baik, dalam problematika yang dihadapi orang tua
dalam pendampingan belajar dimasa pandemic pastilah disebabkan oleh faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Valeza (2017:32-39) Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi orang tua dalam melakukan bimbingan belajar pada anak di rumah,
diantaranya yaitu:
a. Latar Belakang Pendidikan Orang tua
Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan tinggi berbeda dengan orang tua yang
berpendidikan rendah atau dengan orang tua yangtidak berpendidikan sama sekali,
dalam melaksanakan kewajibannya terhadap anaknya, sebab orang tua yang tinggi
pendidikannya tentu luas pengetahuan, pengalaman, dan pandangannya. Sehingga
dalam menyikapi segala persoalan, dapat lebih bijaksana.
9
Anita Wardani dan Yulia Ayriza, Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Belajar di Rumah pada
Masa Pamdemi Covid-19, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 5 No. 1, 2021, h. 775-779
8

Orang tua yang demikian beranggapan bahwa pendidikan itu sangat penting arti dan
pengaruhnya bagi anak-anaknya, dan sebaliknya, bagi orang tua yang berpendidikan
rendah, kebanyakan mereka beranggapan bahwa pendidikan kurang penting artinya
bagi anak-anaknya, sehingga mengakibatkan kurang perhatian mereka terhadap
pendidikan anak-anak mereka. Meskipun, tidak menutup kemungkinan bagiorang tua
yang berpendidikan rendah sangat memperhatikan pendidikan anak-anak. Hal ini
tergantung pada sampai dimana kesadaran masing-masing orang tua terhadap
pentingnya arti pendidikan bagi kelangsungan hidup seseorang.
b. Tingkat Ekonomi Orang tua
Keadaan ekonomi orang tua sangat mempengaruhi keberadaan bimbingan terhadap
anak-anaknya. Sekalipun hal tersebut tidak dapat diberlakukan kepada semua orang
tua. Tetapi, pada umumnya orang tuayang mempunyai ekonomi mapan akan lebih
banyak memperhatikan dan membimbing anaknya dalam belajar. Hal tersebut
memungkinkan orang tua yang bersangkutan memenuhi fasilitas belajar yang
dibutuhkan oleh anak-anaknya dalam belajar. Di samping itu, ekonomi yang mapan
memungkinkan orang tua untuk berkonsentrasi dalam memberikan bimbingan
terhadap anak-anaknya dalam belajar, karena tidak perlu merasa terganggu oleh
adanya desakan untuk mencari nafkah/bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Meskipun demikian, tidak sedikit orang tua yang walaupun termasuk pada kategori
ekonomi pas-pasan, namun pada kenyataannya lebih banyak punya kesempatan
dalam membimbing belajar anak-anak di rumah. Orang tua yang demikian, tidak
perlu menunggu kondisi atau keadaan ekonomi harus mapan, namun mereka yang
terpenting adalah bagaimana memenuhi kebutuhan anak akan bimbingan dalam
belajarnya di rumah, walaupun dari segi pemenuhan fasilitas belajar anak, mereka
menemui kesulitan yang cukup berat, sebab kadang-kadang anak memerlukan sarana
belajar yang cukup mahal dan tidak terjangkau oleh mereka.
c. Jenis Pekerjaan Orang tua
Waktu dan kesempatan orang tua untuk mendidik anak-anaknya, biasanya
mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan orang tua. Orang tua mempunyai pekerjaan
9

yang berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang dapat membagi waktu dengan baik
dan ada pula yang selalu merasa dikejar-kejar waktu.
d. Waktu yang Tersedia
Sesibuk apapun orang tua dengan berbagai kegiatan mereka, semestinya tetap
meluangkan waktu untuk dapat berkomunikasi dan memberikan bimbingan dalam
berbagai hal, terutama sekali dalam bimbingan belajar di rumah. Orang tua yang
bersedia meluangkan waktunya untuk selalu mendampingi anak-anaknya. Pada waktu
yang demikian kepada mereka diberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat yang
bertujuan supaya mereka meningkatkan kegairahan dan cara belajarnya di sekolah,
karena baik buruknya prestasi yang dicapai oleh anak di sekolah akan memberikan
pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan dan kehidupannya buat
selanjutnya.
e. Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan
bimbingan kepada anak dalam belajar di rumah. Jumlah anggota keluarga yang terlalu
banyak dalam sebuah rumah akan membuat suasana rumah menjadi gaduh, sehingga
sulit bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi padapelajaran yang sedang
dipelajarinya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


1. Skripsi yang disusun oleh Siti Nur Khalimah dari IAIN Salatiga, dengan judul “Peran
Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring Di Mi Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
Tahun Pelajaran 2020/2021” Tahun 2020.
Pada skripsi tersebut bahwa bahwa peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI
Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yaitu orang tua melaksanakan dua peran
sekaligus pertama menjadi orang tua dan kedua menjadi guru di rumah, menyediakan
sarana dan prasarana kepada anak, memberikan semangat, motivasi, mengarahkan anak
sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak. Kesulitan orang
tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yaitu latar
belakang pendidikan orang tua mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan orang tua
dalam mendidik anak; tingkat ekonomi orang tua mempengaruhi proses pembelajaran
secara daring terutama dalam hal memfasilitasi pembelajaran daring anak, kesulitan
10

membagi waktu antara anak dan pekerjaan, jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi
orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak dalam belajar di rumah.10
Penelitian Siti Nur Khalimah memiliki kesamaan dengan penelitian penulis yaitu
memiliki kajian teori tentang peran orang tua dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh,
namun diantara keduanya memiliki perbedaan lokasi, serta fokus penelitian. Penelitian
Siti Nur Khalimah berfokus pada peran orang tua, sedangkan penulis berfokus pada
problematika orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pembelajaran jarak
jauh.
2. Skripsi yang dibuat oleh Fajar Ahmad Dwi Prasetyo dengan judul “Pendampingan Orang
Tua dalam Proses Belajar Anak (Studi deskriptif tentang optimalisasi pendampingan
orang tua dalam proses belajar anak menurut persepsi siswa kelas X SMK N 1 Nanggulan
Tahun Ajaran 2017/2018)” Tahun 2018. Didalam penelitian Fajar Ahmad Dwi Prasetyo
menunjukkan pendampingan orang tua kurang optimal dengan 61 responden siswa siswi
X ATPH 1 dan X ATPH 2 di SMKN 1 Nanggulan. Dari data tersebut menunjukkan
36,0% persepsi pendampingan orang tua mereka sangat optimal. 40,98% persepsi
pendampingan orang tua mereka optimal. 19,67% persepsi pendampingan orang tua
mereka cukup optimal. 3,28% persepsi pendampingan orang tua mereka kurang
optimal.11
Penelitian Fajar Ahmad Dwi Prasetyo memiliki persamaan dengan penelitian penulis
yaitu memiliki kajian teori yang sama tentang pendampingan orang tua dalam proses
belajar. Namun keduanya memiliki perbedaan antaralain, berbeda lokasi penelitian, serta
metode penelitian yang digunakan. Penelitian Fajar Ahmad Dwi Prasetyo menggunakan
metode kualitatif sedangkan penelitian penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif.
3. Jurnal penelitian disusun oleh Luthfi Hakim yang berjudul “Pendampingan Orang Tua
dalam Pembelajaran Daring”. Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, Vol. 18 No. 2, Desember
2020. Dalam penelitian Luthfi Hakim bahwa pendampingan orang tua sangat efektifitas
untuk pembelajaran daring anak, tetapi pembelajaran daring kurang efektif untuk orang
tua. Faktor kendala yang dihadapi adalah pemikiran, waktu, alat, dan biaya. Pembelajaran
10
Siti Nur Khalimah, Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Di MI Darul Ulum Pedurungan Kota
Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi pada Institut Agama Islam Negri Salatiga, Salatiga, 2020, h. 70
11
Fajar Ahmad Dwi Prasetyo, Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak (Studi Deskriptif
tentang tingkat optimalisasi pendampingan orang tua dalam proses belajar anak menurut pesepsi siswa kelas X
SMK N 1 Nanggulan Tahun Ajaran 2017/2018), Skripsi pada Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2018, h. 55
11

daring menuntut orang tua untuk bisa menjadi guru di rumah, sebagai pengganti sekolah
tidaklah mudah,sehingga pendampingan orang tua sangat diperlukan.12
Penelitian Luthfi Hakim memiliki persamaan dengan teori yang akan dikaji oleh penulis
tentang pendampingan orang tua dalam prmbelajaran daring. Namun penelitian ini
memiliki perbedaan dengan judul penulis. Yaitu: perbedaan indikator yang akan diteliti,
penulis meneliti problematika yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak belajar
dimasa pandemi.
4. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Euis Kurniati, Dina Kusumanita Nur Alfaeni dan Fitri
Andriani berjudul “Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa
Pandemi Covid-19.” Tahun 2020. Hasil penelitian bahwa secara khusus peran yang
muncul yaitu: menjaga dan memastikan anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat,
mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama
selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin
komunikasi yang intens dengan anak, bermain bersama anak, menjadi role model bagi
anak, memberikan pengawasan pada anggota keluarga, menafkahi dan memenuhi
kebutuhan keluarga, dan membimbing dan memotivasi anak, memberikan edukasi,
memelihara nilai keagamaan, melakukan variasi dan inovasi kegiatan di rumah.
Diperlukan panduan bagi orang tua dalam membantu mendampingi kegiatan anak yang
berbasis pada kebutuhan anak selama pandemi dan BDR (Belajar Dari Rumah).13
Penelitian Euis Kurniati, Dina Kusumanita Nur Alfaeni dan Fitri Andriani memiliki
kesamaan teori terkait peran orang tua dalam mendampingi anak belajar dimasa pandemi
Covid-19. Sedangkan perbedaannya penulis meneliti problematika orang tua dalam
menghadapi anak belajar dimasa pembelajaran jarak jauh.
5. Jurnal penelitian yang ditulis Anita Wardani dan Yulia Ayriza. yang berjudul “Analisis
Kendala Orang Tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada massa pandemi
Covid-19. Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kendala-
kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid-
19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam
12
Luthfi Hakim, Pendampingan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring, Jurnal Ilmu Pendidikan Islam,
Volume 18, No. 2 Desember 2020. h 192.
13
Euis Kurniati, Dina Kusumanita Nur Alfaeni, dan Fitri Andriani, Analisis Peran Orang Tua dalam
Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 5, 2021, h.
251.
12

menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak
karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar
dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait
jangkauan layanan internet. Penelitian ini diharapkan mampu menggali kendala-kendala
orang tua dalam mendampingi anak ketika belajar dirumah sehingga penelitian ini
mampu berkontribusi terhadap penelitian selanjutnya dalam menggali solusi untuk
masalah-masalah tersebut.14
Penelitian ini memiliki persamaan pada penelitian yang akan dikaji oleh penulis yaitu
kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid-
19. Perbedaannya dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
pendampingan orang tua, pembelajaran daring dan permasalahan pembelajaran daring,
sedangkan penulis mengkaji penelitian problematika orang tua dalam mendampingi anak
belajar di masa pembelajaran jarak jauh, dan responden wali murid sebagai orang tua
siswa kelas dua sekolah dasar (SD).

14
Anita Wardani dan Yulia Ayriza, Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah
Pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 5, 2020, h. 775.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Ibu Tatik yang bertempatan di Dsn Bebekan
ds. Bakalan rayung Kc. Kudu Kab. Jombang Jawa Timur. Adapun waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2021.

G. Metode Penelitian
Peneliti dalam hal penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Karena jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendeksripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan
perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian
berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan
kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap
peristiwa tersebut. 15
Pada penelitian jenis kualitatif deskriptif, peneliti melakukan observasi dan
wawancara dengan salah satu narasumber yang bersangkutan terkait judul ini yang
merupakan orangtua dari murid kelas 2 SD yang melakukan belajar online atau PJJ untuk
dapat menggali data dan mendapatkan informasi yang benar. Dengan begitu peneliti
merupakan instrument kunci yaitu dengan cara mengumpulkan data sendiri melalui observasi
dan wawancara dengan salah satu responden.

H. Prosedur Pengumpulan Data


1. Sumber Data
Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan cara yang mendapatkan data dari
beberapa sumber data yang ada. Berikut data yang akan digunakan oleh peneliti:
a) Sumber data primer: sumber data utama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
yaitu : observasi dan wawancara yang dilakukan langsung ke lapangan

15
Surya Dharma, Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan, http://stafnew.uny.ac.id, diakses
pada tanggal 01 Mei 2021

13
14

b) Sumber data sekunder: sumber data tambahan yang diperoleh peneliti melalui buku,
jurnal.
Dengan menggunakan sumber data diatas peneliti dapat menggali data dan informasi
yang akurat tentang penelitian Problematika Orang Tua dalam Mendampingi anak
belajar di masa PJJ.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
dalam pengumpulan data, yakni:
a) Observasi
Pengumpulan data dengan menggunkan observasi berperan serta ditunjukkan untuk
mengungkapkan makna suatu kejadian dari setting tertentu, yang merupakan
perhatian esensial dalam penelitian kualitatif. 16
Maka peneliti melakukan penelitian langsung di rumah orang tua siswa kelas 2 SD
sebagai responden. Hal tersebut dilakukan dengaan mendatangi rumah responden
sehingga peneliti dapat mencatat kejadian langsung ketika orang tua mendampingi
anak belajar di masa pembelajaran jarak jauh. Dalam melakukan observasi ini maka
peneliti akan mendapatkan data yang lebih objektif karena melakukan pengamatan
secara langsung terkait Problematika Orang Tua dalam Mendampingi anak di masa
PJJ.
b) Wawancara
Wawancara terhadap informan sebagai sumber data dan informasi dilakukan dengan
tujuan penggalian informasi tentang fokus penelitian, wawancara dilakukan untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, dan lain-lain.17
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara terbuka dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terkait Problematika Orang Tua dalam Mendampingi anak di
masa PJJ kepada orang tua siswa kelas 2 SD yang menjadi esponden penelitian.
Dengan melalui wawancara ini peneliti dapat menggali data yang akurat.

16
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka Media, 2012, h..114.
17
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka Media, 2012, h.19.
15

I. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data


Untuk melakukan pemeriksaan pengecekkan keabsahan data dalam penelitian ini,
maka peneliti memakai uji kredibilitas. Uji tersebut dilakukan guna untuk membuktikan apa
yang diamati peneliti sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Berikut teknik-teknik yang
digunakan:
1. Triangulasi
Dalam pengujian ini kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekkan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.18
a. Tirangulasi Sumber
Untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber.
b. Triangulasi Teknik
Untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
c. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering memengaruhi kreadibilitas data. Untuk itu dalam rangka
pengujuian kreadibilitas data dapat dilakukan cara melakukan pengecekkan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. Bila
hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.
2. Analisis Data
Analisis data kualitatif tidak sama dengan analisis kuantitatif yang metode dan
prosudernya sudah pasti dan jelas.ketajaman analisis data kualitatif tergantung kepada
kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif. Proses analisis data dilakukan
melalui tahapan : redaksi data, penyajian atau display data, dan kesimpulan atau
verifikasi.19
a) Redaksi Data

18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung:
Alfabet, 2020, h. 372-374.
19
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media Publishing,
2015, h. 121-124.
16

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan tujuan dari redaksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang
diperoleh dalam penggalian data di lapangan.
b) Penyajian Data
Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan. Penyajian data dilakukan untuk dpat melihat gambaran atau keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhannya.
c) Kesimpulan atau verifikasi
Adalah tahap akhir dalam proses analisi data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan
kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau
perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyati, Nika. Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi
Covid 19. Jurnal Golden Age: Universitas Hamzanwadi. Volume 04 No. 1. 2020
Dharma, Surya. Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan. http://stafnew.uny.ac.id.
Hakim, Luthfi. Pendampingan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring, Jurnal Ilmu Pendidikan
Islam. Volume 18. No. 2 Desember 2020.
Irhamna, Analisis Kendala Yang di Hadapi Orang Tua Dalam Menanamkan Akhlak dan
Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Darusdallam Kota Bengkulu. Defit Roly: al
Bahtsu. Volume 1. No. 1 Juni 2016.
Khalimah, Siti Nur. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Di MI Darul Ulum
Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi pada Institut Agama
Islam Negri Salatiga. Salatiga. 2020.
Kurniati, Euis, Dina Kusumanita Nur Alfaeni, dan Fitri Andriani, Analisis Peran Orang Tua
dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini. Volume 5. 2021.
Nofita, Neni Ana. Hambatan-Hambatan Warga Belajar Dalam Proses Pembelajaran Program
Paket C Di Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. SPEKTRUM: Jurnal
Pendidikan Luas Sekolah. Volume 1 No.1 April 2013
Prasetyo, Fajar Ahmad Dwi. Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak(Studi
Deskriptif tentang Optimalisasi Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak
Menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1 Nanggulan tahun Ajaran 2017/2018). Skripsi
pada Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. 2018.
Salim dan Syahrum. Metodologi Penelitian Kualitati. Bandung: Citapustaka Media. 2012.
SE. Sesjen, No. 15 Tahun 2020. Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19),
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2020 /05/SE-Sesjen-
Nomor-15-Tahun-2020-2.pdf.,
Siyoto, Sandu dan M.Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing. 2015.

17
18

Subarto. Momentum Keluarga Mengembangkan Kemampuan belajar Peserta Didik di Tengah


Wabah Pandemi COVID-19. Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan. Volume 4. No.1.
2020.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabet. 2020.
Tanoto, Sukanto. Opini: Generasi Tanpa Sekolah. www.tanotofundation.org/id/news/opini-
generasi-tanpa-sekolah/.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. (UU RI No. 20 Tahun 2003). .Jakarta: CV Mini
Jaya Abadi. 2003.
Valeza, Alsi Rizka. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung
Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar
Lampung. Skripsi pada UIN Raden Intan Lampung. Lampung. 2017.
Wardani, Anita dan Yulia Ayriza. Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Belajar di
Rumah pada Masa Pamdemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini. Volume 5 No. 1. 2021.
LAPORAN KINERJA
KELOMPOK 5 METODOLOGI PENELITIAN

Nama Anggota Deskripsi Tugas


Ayu Kiti Membuat identifikasi, pembatasan dan perumusan
11180110000024 masalah
Maulida Fithria 11180110000025 Membuat hasil penelitian yang relevan , Revisi BAB I
dan Revisi penelitian relevan
Yuli Puji Ismiati 11180110000069 Membuat latar belakang masalah,
Nurhadi Setiawan 11180110000081 Merapihkan proposal, menambahkan kajian teori,
Revisi Kajian Teori, dan merapihkan Revisi Proposal,
membuat PPT hasil revisi
Syahnaz Nabilla 11180110000096 Membuat BAB III, Revisi BAB III
Maulana Yusuf 11180110000132 Membuat kajian teori

Anda mungkin juga menyukai