1. Pengertian Kepala ruangan adalah perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang perawatan (Nursalam, 2002). 2. Tugas Pokok Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya. 3. Uraian Tugas 1) Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi : a) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan, b) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan. c) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien. 2) Melaksanakan fungsi pelaksanaan, meliputi : a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat b) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku. c) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawat. d) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan atau standar.
2. e) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan diruang rawat inap. 3. f) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksanaan perawatan dan tenaga lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya. 4. g) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah. 5. h) Mengenal jenis dan kegunaan barang atau peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan optimal. 6. i) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat. 7. j) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai. 8. k) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan. 9. l) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan 10. m) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite) unutk pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampaikan kepada staf untuk melaksanakannya. 11. n) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi, untuk memindahkan pemberian asuhan keperawatan. 12. 3. 3 o) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya p) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung q) Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas kewenangannya. r) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung. s) Memelihara dan mengembangkan sistem peralatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar untuk tindakan keperawatan selanjutnya. t) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi, dan kepala unti di RS. u) Menciptakan dan memelihara susunan kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan. v) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan. w) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti saat pengkajian sesuai dengan diitnya. x) Memelihara buku register dan buku catatan medik. y) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan lain diruang rawat. 3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi : a) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan. 13. 4. 4 b) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan. c) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat- obatan secara efektif dan efisien. d) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain diruang rawat. Contoh pelaksanaannya a) Perencanaan 1. Mengatur penjadwalan perawat Jadwal perawat sebenarnya pagi, siang dan malam. Untuk pembelajaran saat ini 8 perawat semua masuk pagi, pada pukul 07.15 sampai 14.00 WIB. 2. Pembagian Tim Pengelolaan pasien kamar 5 sebanyak 4 orang, apabila perawat sebanyak 8 orang. Dibagi menjadi 2 tim yaitu tim I dan tim II. 3. Menunjuk yang menjadi CCM (Clinical Case Manajer) 4. Menunjuk ketua tim dan anggota tim Disepakati laporan antar shift dilakukan pada siang hari sebelum istirahat siang. 5. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan Menurut Douglas (1992) pada suatu layanan profesional jumlah tenaga yang dibutuhkan bergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien terhadap keperawatan yaitu minimal, partial, total care. 14. 5. 5 Contoh : Diunit karena unit anak-anak sehingga kebutuhan pasien memerlukan bantuan atau total care. Dengan jumlah pasien 4 orang (8 orang apabila penuh) maka perhitungan tenaga adalah : Pagi 8 x 0,36 = 2,88 Siang 8 x 0,30 = 2,40 Malam 8 x 0,20 = 1,60 Jumlah = 6,88 = 7 orang. 6. Merencanakan strategi pengembangan berkoordinasi dengan CCM (Clinical Case Manajer). b. Pengorganisasian a) Merumuskan metode penugasan Metode penugasan yang digunakan adalah PN (primery nurse) modifikasi dengan metode tim. b) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim 7. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan Untuk pagi ini tenaga keperawatan mencukupi, satu perawat primer (PP) mengelola 2 pasien. 8. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan Kebutuhan semua pasien terpenuhi atau tercukupi. 9. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik Mahasiswa praktik mengelola pasien sesuai kebutuhan kamar klien 10. Pendelegasian tugas kepada ketua tim Tugas untuk membagi pasien kelolaan kepada praktikan diserahkan kepada ketua tim I dan tim II. 11. Mengidentifikasi masalah-masalah dan cara penangganan 15. 6. 6 Ditugaskan kepada CCM dan ketua tim untuk mengidentifikasi masalah pasien dan penanganan masalahnya bila perlu koordinasi dengan kepala ruang. 12. Mengatur waktu laporan tenaga shift Ditugaskan kepada CCM untuk mengidentifikasi masalah untuk di diskusikan pada jam sebelum istirahat siang ± jam 12.00 WIB. 4. Pengarahan 1. Memberi pengarahan kepada ketua tim tentang tugas. Tugas ketua tim dibacakan supaya diketahui dan ditindak lanjuti. 2. Menginformasikan hal-hal yang perlu diperhatikan. Dimohon untuk memperhatikan hal-hal yang penting untuk mencegah pasien jatuh, kekeliruan pemberian obat, untuk mencatat input dan output terutama untuk pasien dengan GE dan DHF, Bronkopneumonia. 3. Memberi bimbingan kepada ketua tim dan anggota tim. Bekerja sesuai prosedur, apabila menemui kesulitan agar berkoordinasi dengan CCM atau kepala ruang. 4. Memberi pujian dan motivasi Memberi pujian dengan memberikan reward positif dan memberikan motivasi kepada petugas yang belum mencapai tugas yang diberikan. 5. Mengadakan laporan tugas shift. 16. 7. 7 5. Pengawasan 1. Mengadakan ronde keperawatan Bersama dengan CCM dan ketua tim melakukan ronde keperawatan kepada semua pasien kelolaan, sekaligus melakukan evaluasi tingkat kepuasan pasien serta keluhan-keluhan pasien. 2. Menilai kinerja anggota Untuk penilaian kinerja anggota dapat dilakukan pada saat melakukan ronde keperawatan atau menggunakan angket yang diberikan kepada pasien atau keluarga pada saat pasien akan pulang. 3. Mengevaluasi pelaksanaan dengan rencana keperawatan Dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara CCM dan ketua tim membandingkan rencana dengan pelaksanaan. 4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan kolaboratif dan tindaklanjutnya. Hal-hal yang dalam pelaksanaannya memerlukan tindakan kolaboratif harus tercatat untuk di evaluasi sudah dilakukan atau belum. 17. 8. 8 6. Struktur Organisasi Kepala Ruang CCM (Clinical Case Manajer) Tim I Tim II PP PP Pasien Pasien 18. 9. 9 LAPORAN PENDAHULUAN KEPALA TIM A. Peran sebagai ketua tim 1. Fungsi: a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang didelegasikan oleh kepala ruangan. b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana. c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana. e. Menyelenggarakan konferensi 2. Uraian Tugas a. Perencanaan: a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan. b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota tim/pelaksana c) Menyusun rencana asuhan keperawatan. d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan. e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan. f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan. g) Mengorientasikan pasien baru. h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian b. Pengorganisasian dan ketenagaan: a) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim. 19. 10. 10 b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan. c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/ pelaksana sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien. d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain. e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/ pelaksana. f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota tim/pelaksana. g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian. c. Pengarahan: a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/ pelaksana. b) Memberikan informasi kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan dengan asuhan keperawatan. c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan dengan asuhan keperawatan. d) Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana yang melaksanakan tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien. e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atau membuat kesalahan. f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana. g) Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan. 20. 11. 11 h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian. d. Pengawasan: a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota tim/ pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien. b) Melalui supervisi: melihat/ mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/ pelaksana serta menerima/ mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/pelaksana tentang tugas yang dilakukan c) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga d) Melalui evaluasi 1. Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana keperawatan yang telah disusun. 2. Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam melaksanakan tugas. 3. Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap. e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/ pelaksana. f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut. g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian. e. Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo demokartik, situasional, dll f. Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional. 21. 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan, aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Penerbit : Salemba Medika Ratna Sitono, Yulia. 2006. Metode praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit Jakarta : EGC Russel C, Swanburg. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan unutk perawatan klinis. Jakarta : EGC 22. 13. 13 PERAWAT PELAKSANA ( PP ) A. Definisi Perawat Pelaksana (PP) Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek keperawatan profesional. Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara individual dan komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal keperawatan, 2009). B. Metode Perawat Primer Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena : 1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi asuhan keperawatan. 2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien. 3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam. 4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal. 5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel. Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman minimal 1 tahun. Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat primer (PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus, 2006, hlm. 26). 23. 14. 14 C. Kelebihan dalam Perawat Primer Kelebihan dalam keperawatan primer adalah : 1. Bersifat kontinu dan komprehensif. 2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan kemungkinan pengembangan diri. 3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998). Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta advokasi. D. Kelemahan dalam Perawat Primer Kelemahan dari metode ini : Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm. 49-50). E. Konsep Dasar Perawat Primer Konsep dasar keperawatan primer adalah : 1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat. 2. Ada otonomi 3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga. F. Tugas Pokok 1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun. b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan catatan keperawatan. 24. 15. 15 2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab a. Memberi obat b. Pemeriksaan laboratorium c. Persiapan klien yang akan di operasi. 3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan. 4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan secara diagnostik 5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan. 6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut. 7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia. b. Sensus harian dan formulir c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS 8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan. 9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan ruangan. 10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian. 11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya. 12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis. 13. Membuat laporan harian. G. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer 1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim. 2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan kontrak yang telah dilakukan perawat primer (PP). 3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi. 4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan. 5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan. 6. Mengikuti visite dokter. 7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan. 8. Membuat laporan pergantian dinas. 25. 16. 16 9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan masalah yang pasien yang perlu diselesaikan. 10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan. 11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan. 12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan. H. Rencana Kegiatan Waktu Rencana Kegiatan 08.00 08.15 08.30 10.00 12.00 14.00 Berdoa bersama Mengikuti pre conference bersama kepala ruang, ketua tim dan perawat primer lain. Melaksanakan tugas asuhan keperawatan terhadap pasien yang menjadi kelolaan. Ronde keperawatan ke pasien sesuai yang ditugaskan oleh ketua tim. Melaksanakan pemberian terapi kepada pasien kelolaan sesuai dengan peranan medis Istirahat pagi Melanjutkan asuhan keperawatan pasien kelolaan Istirahat siang Melaporkan hasil evaluasi asuhan keperawatan kepada ketua tim Mengikuti siang klinik Mengikuti post conference 26. 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Sitorus, Ratna. 2006. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC Suarli, Yayan Bachtiar. 2009. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik. Jakarta: Erlangga Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. 2009. Manajemen Bangsal Keperawatan 27. 18. 18 . POA Kepala Ruangan Waktu Kegiatan Keterangan 07.00 Operan Pre conference (jika jumlah tim lebih dari 1), mengecek SDM dan sarana prasarana. 08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll) 09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang memerlukan perhatian khusus 10.00 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat pelaksana Perawat 1 :………………………..(nama) ……………………………………(tindakan) Perawat 2 :………………………..(nama) ……………………………………(tindakan) Perawat 3 :………………………..(nama) ……………………………………(tindakan) 11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat- rapat terstruktur/insidentil 12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang belum teratasi Ishoma 13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai tingkat ketergantungan pasien Mengobservasi post conference 14.00 Operan 28. POA Ketua Tim Waktu Kegiatan Keterangan 07.00 Operan Pre conference (jika jumlah anggota tim lebih dari 1 orang) Membimbing makan dan memberi obat pasien 08.00 Pasien 1…………………………(tindakan) Pasien 29. 2…………………………(tindakan) Pasien 30. 3…………………………..(tindakan) 09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan kebutuhan) Perawat 1.......................................(nama) ………………………………….. (tindakan) Perawat 2.......................................(nama) ....................................................... (tindakan) 10.00 Memimpin Terapi Aktivitas Kelompok 11.00 Pasien 1………………………… (tindakan) Pasien 2…………………………(tindakan) Pasin 3………………………….. (tindakan) 12.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien Ishoma 13.00 Post conference dan menulis dokumentasi Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep Alokasi pasien sesuai dengan perawat yang dinas 14.00 Operan 31. 20. 20 POA Perawat Pelaksana Waktu Kegiatan Ket 07.00 14.00 21.00 Operan Pre conference (jika 1 tim lebih dari 1 orang) Membimbing makan dan memberikan obat (dinas pagi) 08.00 15.00 22.00 Pasien 1……………………………(tindakan) Pasien 2……………………………(tindakan) Pasien 3……………………………(tindakan) 09.00 16.00 23.00 Pasien 4……………………………(tindakan) Pasien 5…………………………… (tindakan) Pasien 6……………………………(tindakan) 10.00 17.00 24.00 Pasien 1……………………………(tindakan) Pasien 2……………………………(tindakan) Pasien 3……………………………(tindakan) 11.00 18.00 05.00 Pasien 4…………………………… (tindakan) Pasien 5……………………………(tindakan) Pasien 6…………………………… (tindakan) 12.00 19.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien Istirahat 13.00 20.00 06.00 Post Conference (jika tim lebih dari satu orang) dan dokumentasi askep 14.00 21.00 07.00 Operan