TINJAUAN PUSTAKA
A. Literatur Review
1. Perubahan Fisik (The Physical Experience)
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Serviks
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elatis, serabut kolagaen
bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak
pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilan (Prawirohardjo,2014)
Amenorhoea merupakan tanda pertama kehamilan pada hampir seluruh
wanita, meskipun terdapat juga sedikit kasus dimana pada awal kehamilan,
wanita tersebut masih mengeluarkan flek darah. Beberapa hari setelah konsepsi
berlangsung, penampakan serviks jika dilihat menggunakan speculum akan
terlihat dari pink menjadi menggelap. Berlanjut sesuai dengan usia kehamilan,
perubahan serviks struktur serviks akan terjadi secara terus menerus hingga
mencapai akselerasi dimana pada minggu terakhir kehamilan, serviks akan
menjadi lebih lembut dan mengalami proses dilatasi. (Haslam, 2016)
2) Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus
dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan
12 minggu. Ukuran uterus bertambah secara cepat, begitu juga supply darahnya.
Berat dari jaringan uterus sendiri meningkat dari 50 gram menjadi 1000 gram.
(Haslam, 2016)
3) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum,
korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum
mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesteron dalam jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada umur 16 minggu. (Haslam, 2016)
4) Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,
estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi. Estrogen
menimbulkan hipertropik sistem saluran, sedangkan prgesteron menambah sel-
sel asinus pada payudara. Somamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel
asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan
kasien.
Dengan demikian payudara di persiapakan untuk laktasi. Disamping itu
perubahan progesteron dan somatomatropin terbentuk lemak di sekitar alveolua-
alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papilia mamae akan membesar,
lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae karena
hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di aerola primer disebut lemak tuberkel
montgomery. Grandula montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan
aerola mamae. (Haslam, 2016)
a. Identitas
1) Identitas Ibu
a) Nama Ibu
Untuk mengetahui nama pasien agar kita lebih mengenalnya
b) Umur
Untuk mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang beresiko atau tidak
( Usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun merupakan umur yang
beresiko untuk hamil. Usia yang baik untuk kehamilan maupun persalinan
adalah 19-25 tahun).
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan serta pandangan tentang kehamilan yang
berguna untuk memberikan motivasi sesuai agama yang dianut.
d) Suku/bangsa
Berhubungan dengan kebiasaan tertentu atau penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan ras/suku bangsa tertetu yang berkaitan dengan
kehamilan.
e) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual karena pendidikan dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang. Sehingga dapat
membantu dalam pemberian KIE
f) Pekerjaan
Pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan, khususnya
pekerjaan yang berat.
g) Alamat
Untuk mempermudah hubungan dengan anggota keluarga yang lain bila
ada keperluan yang mendesak dan untuk mendapatkan gambaran
lingkungan tempat tinggal yang berhubungan dengan kebiasaan
masyarakat didaerah tempat tinggal ibu.
2) Identitas Suami
a) Nama Suami
Untuk mengetahui nama suami pasien
b) Umur
Untuk mengetahui umur dari suami pasien
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan serta pandangan tentang kehamilan.
d) Suku/bangsa
Berhubungan dengan kebiasaan tertentu atau penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan ras/suku bangsa tertetu dan pandangan suku/bangsa
tersebut terhadap kehamilan.
e) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual karena pendidikan dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang.
f) Pekerjaan
Mengetahui mengetahui keadaan sosial ekonomi sehingga dapat
membantu dalam pemberian KIE yang sesuai dengan keadaan
perekonomian keluarga.
g) Alamat
Untuk mempermudah hubungan dengan anggota keluarga yang lain bila
ada keperluan yang mendesak.
b. Alasan kunjungan saat ini : untuk mengetahui apakah kunjungan saat ini adalah
kunjungan yang pertama atau kunjungan ulang dan untuk mengetahui alasan
utama yang membuat pasien datang berhubungan dengan kehamilannya.
c. Keluhan utama :
Keluhan-keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil
1) Mual muntah biasanya timbul pada bulan ke2 dan ke-3. menghilang setelah
memasuki trimester ke II
2) Sakit pinggang yang sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap
badan pada kehamilan lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan
disebabkan perut yang membesar
3) Timbulnya varices. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri
lama dan usia
4) Sakit kepala disertai oedema
5) Sesak nafas, disebabkan rahim membesar mendesak diafragma ke atas
6) Flour albus (keputihan)
7) Anemia dalam kehamilanadalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di
bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin < 10,5 gr%
pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi
wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester 2.Kebutuhan
ibu selama kehamilan ialah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin dan
500 mg untuk penambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan
tambahan sekitar 2 – 3 mg besi/hari. Untuk mengatasi anemia ini dapat
diberikan tablet besi.
d. Data Kebidanan
1) Riwayat Menstruasi
a) Menarche (usia pertama datang haid) untuk mengetahui kesuburan.
Menarche adalah terjadinya haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada
usia pubertas, yaitu 12 – 16 tahun (Mochtar R, 1999). Usia 13 – 16 tahun
(Manuaba IBG, 1998 : 86)
b) Banyaknya
Untuk mengetahui apakah kuantitas darah haid terlalu berlebihan atau
tidak. Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut.
c) Lamanya
Untuk mengetahui apakah haid pada klien normal atau ada gangguan
penyakit yang mempengaruhinya.
d) Warna
Untuk mengetahui apakah darah nya segar atau kotor (umumnya berwarna
merah)
e) Dismenorhoe
Untuk deteksi dini adanya suatu kelainan pada organ reproduksi klien
2) Status perkawinan
a) Kawin/tidak kawin
Untuk mengetahui kehamilannya diharapkan atau tidak.
b) Usia kawin
Hal ini diperlukan karena apabila klien mengatakan bahwa ia menikah di
usia muda sedangkan klien saat kunjungan awal sudah tidak lagi muda
dan kehamilannya adalah kehamilan pertama, ada kemungkinan
kehamilannya sangat diharapkan.
c) Lama perkawinan
Untuk mengetahui kemungkinan apakah kehamilannya sekarang sangat
diharapkan.
d) Perkawinan
Untuk mengetahui perkawinannya sah atau tidak
e) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
1) Kehamilan (Gravida)
Untuk mengetahui seberapa besar pengalaman klien tentang kehamilan.
2) Anak yang lahir hidup
Untuk mengetahui pernah tidaknya klien mengalami keguguran,
apabila pernah maka pada kehamilan berikutnya akan beresiko
mengalami keguguran kembali.
3) Kelahiran prematur
Untuk mengidentifikasi apabila pernah mengalami kelahiran prematur
sebelumnya maka dapat menimbulkan resiko persalinan prematur
berikutnya.
4) Jumlah keguguran
Untuk mengidentifikasi apakah klien pernah mengalami keguguran
atau tidak, apabila pernah akan beresiko untuk mengalami keguguran
pada kehamilan berikutnya.
5) Riwayat persalinan yang lalu
Apakah pernah operasi atau vakum atau yang lainnya.
6) Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca persalinan
Untuk mengetahui apakah klien pernah mengalami perdarahan
persalinan sebelumnya. Perdarahan antepartum atau intrapartum
cenderung dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
e. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
1) Metode : untuk mengetahui metode KB apa yang digunakan selama ini.
2) Lama : untuk mengetahui apakah kb sudah expired atau belum.
3) Masalah : untuk memberikan pandangan kepada klien terhadap alat
kontrasepsi lain apabila kehamilan klien yang sekarang ini karena
kegagalan kerja alat kontrasepsi.
f. Riwayat kehamilan sekarang
1) HPHT : untuk membantu menentukan umur kehamilan
2) HPL: untuk memperkirakan hari perkiraan lahir
3) UK : untuk menentukan usia kehamilan
4) ANC
a) Trimester I : kali di
b) Trimester II : kali di
c) Trimester III : kali di
ANC ditanyakan untuk mengetahui ibu sudah melakukan pemeriksaan
berapa kali saat kehamilannya.
5) Keluhan
a) Trimester I
Untuk mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan saat TM I agar dapat
menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
Keluhan yang sering dialami ibu hamil pada Trimester I antara lain :
mual dan muntah, ptyalism, sakit kepala, ngidam, berkeringat, kelelahan
dll.
b) Trimester II
Untuk mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan saat TM II agar
dapat menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
Keluhan yang sering dialami ibu hamil pada Trimester II antara lain :
konstipasi, nocturia, sesak nafas, nyeri ligamentum, varises dll.
c) Trimester III
Untuk mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan saat TM III agar
dapat menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
Keluhan yang sering dialami ibu hamil pada Trimester II antara lain :
nocturia, konstipasi, hemoroid, keputihan, berkeringat dll.
g. Pengetahuan/KIE yang pernah didapat :
Agar dapat menentukan penkes apa saja yang akan diberikan pada ibu
hamil dan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu dalam menjaga
kehamilannya
h. Data kesehatan
1) Data kesehatan sekarang : untuk mengetahui penyakit apa saja yang sedang
diderita ibu hamil yang dapat mempengaruhi kehamilannya.
2) Data kesehatan keluarga : untuk mengetahui penyakit yang ada di keluarga
ibu agar dapat mencegah penularan kepada ibu hamil.
3) Data kesehatan yang lalu : untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah
diderita ibu hamil.
4) Riwayat penyakit keturunan : untuk mengetahui penyakit menurun dalam
keluarga ibu hamil yang dapat berpengaruh terhadap kehamilannya.
5) Riwayat keturunan kembar : untuk mengetahui riwayat keturunan kembar
yang ada di keluarga ibu.
i. Data kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Secara umum pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui tentang status gizi
ibu hamil. Pengkajiannya mencakup :
a) Frekuensi
Untuk mengetahui berapa kali ibu hamil makan dalam sehari.
b) Porsi
Untuk mengetahui berapa banyaknya makanan yang dimakan ibu
hamil.
c) Jenis
Untuk mengetahui makanan apa saja yang di konsumsi ibu hamil.
d) Keluhan
Untuk mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan ibu hamil.
Biasanya keluhan dialami ibu hamil pada Trimester I berupa rasa mual
dan muntah.
e) Pantangan
Untuk mengetahui makanan apa saja yang tidak dimakan oleh ibu.
f) Suplemen
Untuk mengetahui klien sudah perbah mengkonsumsi suplemen apa
saja.
g) Jamu
Untuk mengetahui apakah klien mengkonsumsi jamu atau tidak.
h) Merokok
Untuk mengetahui klien suka merokok atau tidak karena merokok
membahayakan kehamilan.
i) Alkohol
Untuk mengetahui klien suka minum alcohol atau tidak karena bisa
membahayakan janin
j) Minum
Untuk mengetahui apakah ibu dehidrasi atau tidak
2) Eliminasi
a) Frekuensi BAK
Untuk mengetahui berapa kali klien kencing dalam sehari dan
mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan.
b) Frekuensi BAB
Untuk mengetahui berapa kali klien BAB dalam sehari dan mengetahui
keluhan apa saja yang dirasakan.
3) Pola tidur
a) Tidur siang
Untuk mengetahui klien kelelahan atau tidak
b) Tidur malam
Untuk mengetahui klien istirahat dengan cukup atau tidak
c) Keluhan
Untuk mengetahui keluan yang dirasakan agar bisa diatasi
4) Aktivitas : Berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari, apakah
mengganggu kehamilan atau tidak.
5) Pola seksual : Untuk mengetahui keluhan saat melakukan hubungan sexual.
Biasanya keluhan berupa:
a) Terjadi perdarahan saat hubungan seks
b) Rasa nyeri saat berhubungan seks
6) Personal hygiene : untuk mengetahui tingkat kebersihan ibu. Data ini perlu
dikaji karena bagaimanapun juga hal ini akan mempengaruhi kesehatan
pasien dan janinnya. Pengkajiannya mencakup : Frekuensi Mandi,
Keramas, Sikat gigi, Ganti pakaian, Ganti pakaian dalam.
j. Data psikologis
Secara umum hal ini perlu dikaji untuk mengetahui kondisi emosional ibu saat
ini. Data ini meliputi:
1) Respon ibu terhadap kehamilan ini : ibu merasa senang atau tidak
2) Kehamilan ini direncanakan/tidak
3) Jenis kelamin yang diharapkan
4) Kekhawatiran : kekhawatiran apa yang dirasakan klien saat hamil
k. Data psikososial
Secara umum hal ini perlu dikaji untuk mengetahui kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien yang akan mempengaruhi kondisi emosionalnya. Data ini
meliputi :
1) Respon suami terhadap kehamilan : suami mendukung atau tidak
2) Rencana melahirkan : klien mau melahirkan dimana
3) Rencana menyusui : klien mau menyusui sampai kapan
l. Data sosial
Secara umum hal ini perlu dikaji untuk mengetahui kondisi lingkungan
dan budaya yang berkembang yang dapat mempengaruhi kehamilan. Data ini
meliputi:
1) Budaya : budaya apa yang ada di lingkungannya apakah menggangu
kehamilan atau tidak
2) Hubungan dengan keluarga/lingkungan : baik atau tidak.
2. Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umun
1) Keadaan umum : baik / sedang / jelek
2) Kesadaran : Compos Metis
3) Keadaan Emosional: baik / sedang / jelek
4) Tinggi Badan
Untuk mengetahui apakah panggul sempit atau tidak tinggi minimal
150. Pengukuran cukup dilakukan sekali, yaitu waktu ibu periksa hamil
yang pertama kali.
5) Berat Badan
(sebelum hamil, kunjungan lalu, dan kunjungan sekarang) untuk
mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan janin.
6) LILA
Untuk mengetahui status gizi pasien. Normalnya 23,5 cm.
7) Vital Sign :
a) Tekanan Darah
Diukur untuk mengetahui kemungkinan preeklamsia, yaitu bila
tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Normal antara 100/60
sampai dengan 120/80 mmHg.
b) Suhu
Untuk mengetahui panas tubuh normalnya 36– 370C
c) Pernapasan
Untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan. Normal antara 18-24
x/menit.
d) Nadi
Untuk mengetahui frekuensi denyut nadi per menit. Nadi normal antara
76-88 x/menit
B. Pemeriksaan Fisik
1) Rambut : bersih atau tidak, warna, mudah rontok apa tidak
2) Muka : cloasma gravidarum, bibir pucat atau tidak, ada oedem pada
muka
3) Mata : konjungtiva pucat atau tidak, sklera mata kuning atau tidak
4) Hidung : Bersih atau tidak, ada polip atau tidak, ada sekret atau tidak.
5) Telinga : bersih atau tidak, ada serum atau tidak.
6) Mulut : bersih atau tidak, ada luka atau tidak, ada caries gigi
dan gigi yang tanggal atau tidak.
7) Leher : apakah ada pembesaran pada kelenjar gondok atau
kelenjar getah bening
8) Dada : bentuk buah dada, keadaan puting susu, adakah
colostrum, areola hiperpigmentasi atau tidak, sesak
nafas ada atau tidak.
9) Mammae : Ada masa di payudara atau tidak.
10) Perut :
a) Inspeksi : bagaimana pembesaran perut, kedepan atau kesamping.
Adakah hiperpigmentasi (linea alba atau linea nigra), striae
gravidarum atau bekas luka, serta gerakan janinnya aktif atau tidak.
b) Palpasi : untuk mengetahui posisi, letak dan keadaan janin
i. TFU Mc.Donald
Untuk menentukan tuanya kehamilan dan pembesaran abdomen.
ii. Leopold
Leopold I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dari tinggi
fundus uteri dan pertumbuhan janin, meraba bagian janin yang
berada di fundus uteri.
Leopold II : Untuk menentukan dimana letak janin teraba bagian
agak keras, memanjang ada tahanan (punggung) dan bagian
bersebelahan teraba bagian-bagian kecil.
Leopold III : Untuk menentukan apakah yang terdapat di bagian
bawah, teraba bagian bulat, keras, melenting (kepala) atau teraba
bagian besar yang tidak bulat tidak melenting, bokong.
Leopold IV : Untuk menentukan seberapa masuknya bagian bawah
kedalam rongga panggul ujung, ujung-ujung jari tangan tidak dapat
bertemu (devergen) kepala sudah masuk PAP.
iii. TBJ : untuk mengetahui berat janin dikandungan.
c) Auskultasi : Untuk mengetahui kesejahteraan janin dan ibu.
DJJ (+) frekuensi antara 120-160 kali / menit.
11) Genetalia : apakah ada lendir darah, varices, oedem, haemoroid, infeksi
kelenjar bartholini.
12) Punggung dan pinggang : posisi tulang belakang adakah nyeri pinggang.
13) Ekstremitas atas dan bawah : ada oedem atau tidak, kuku dan kulit pucat
atau tidak, reflek patella positif atau negatif.
14) Perkusi (Refleks Patela) : Untuk mengetahui apakah ibu kurang vitamin
B1, gangguan urat syaraf, maupun tanda gejala pre-eklamsi atau tidak.
15) Pemeriksaan Panggul : (Untuk mengetahui jenis panggul yang
mendukung proses persalinan).
Distansia spinarum : 24-28 cm
Distansia kristarum : 28-30 cm
Conjungtiva eksterna :18-20 cm
Lingkar panggul : 80 – 90 cm
Untuk deteksi adanya kelainan yang mungkin terjadi pada
persalinan.
Langkah II (ke-dua): Interprestasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Diagnose
kebidanan adalah diagnose yang ditegakan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan
memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan.
Dari keseluruhan interpretasi data seperti diagnosis dan masalah selain itu
diperlukan kebutuhan yang merupakan pemecahan dari diagnosis dan masalah yang
terjadi pada saat ini. Kebutuhan disini tidak hanya yang di butuhkan klien tapi yang
belum teridentifikasi dalam diagnosi dan masalah yang didapatkan dengan melakukan
analisa data (Saifuddin, 2009).
Contoh : rumusan diagnose adalah G1PoAo hamil 39 minggu infartu dalam fase
aktif persalinan kala 1. Dari diagnose tersebut maka dapat ditentukan masalah ang
dialami klien serta dapat menetapkan kebutuhan klien (Salmah,2009).
Langkah III (ke-tiga): Masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnose potensial
berdasarkan diagnose/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan bidan diharapkan waspada dan
bersiap-siap mencegah diagnosis/ masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi.
Langkah ini sangat penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman (Saifuddin, 2010)
Contoh : seseorang wanita datang kepada bidan, dan hendak melahirkan, akan
tetapi pembesaran uterus berlebihan. Maka bidan mempertimbangkan kemunginan
hidramnion, gemili, makrosomi, janin besar (diabetess melitus).
Langkah IV (ke-empat): Kebutuhan tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain. Langkah ini
mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan (Salman, 2009).
Contoh : ibu bersalin dengan Hb 7 gr% dan letak sungsang. Dari data tersebut, kita
bisa menentukan perlu tidaknya konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Langkah V (ke-lima): Perencanaan Asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan manajemen terhadap masalah atau
diagnose yang telah diidentifikasi atau antisiasi. Pada langkah ini informasi data yang
tidak lengkap dapat dilengkapi (Saifudin, 2010).
Contoh : ibu akan bersalin dengan anemia sedang, maka perencanaan yang
diberikan yaitu segera lakukan persiapan rujukan, donor darah, dan kegawatdaruratan.
Langkah VI (ke-enam): Pelaksanaan Asuhan
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah sebelumnya dilakukan secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota keluarga
sendiri ia tetap memikul tanggung jawab mengarahkan pelaksanaannya. Pelaksanaan
yang dilakukan merupakan kesinambungan dari seluruh asuhan yang diberikan pada
waktu ibu bersalin (Saifudin, 2010).
Langkah VII (ke-tujuh): Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jka memang benar-benar efektif dalam
pelaksanaanya. Di dalam pendokumntasian/ catatan asuhan dapat diterapkan dalam
bentuk SOAP. Evaluasi dilakukan setelah semua suhan yang diberikan waktu ibu
bersalin dilakukan (Saifudin, 2010).