Anda di halaman 1dari 8

TATA KELOLA ADMINISTRASI DESA DALAM PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA MUNDUNG SATU KECAMATAN TOMBATU TIMUR


KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

INTAN LEVINA KINDANGEN


MASJE. S. PANGKEY
DEYSI TAMPONGANGOY

Abstract: This study aims to describe how the implementation of administrative governance in the
implementation of village governance.
This research uses qualitative descriptive method, and data collection techniques used are observation,
interview and documentation. The number of informants in this study as many as seven people. In this study
using the theory of basic principles of good governance. The results of this study indicate that in the
implementation of government in the village of Mundung Satu, not all village administrations can be applied
in accordance with applicable regulations that refers to PERMENDAGRI No. 47 of 2016. Lack of tools
needed to manage village administration, as well as lack of capabilities and government responsibilities
villages in implementing their duties, and the implementation of work tasks that are not in accordance with
the main duties and functions of the village apparatus, are the factors behind the implementation of good
administrative governance. Therefore, the village government should work harder and improve the ability
of village officials to realize good governance and in accordance with the regulations.

Keywords: Governance, Village Administration, Village Government Implementation.

PENDAHULUAN dan kesetaraan/ kewajaran serta berpegang


Otonomi daerah memiliki peran teguh pada aturan dan prosedur yang berlaku.
penting dalam pembangunan suatu bangsa, Oleh karena itu, tata kelola pemerintahan desa
dimana daerah provinsi, kabupaten/kota demi mencapai tertib administrasi desa harus
merupakan parameter dari kesejahteraan suatu dikuasai dan dipahami oleh penyelenggara
bangsa. Kesuksesan pemerintah pusat dalam pemerintah desa. Karena dengan menguasai
menjalankan sistem pemerintahan tidak dan memahami bagaimana tata kelola
terlepas dari peran pemerintah daerah, dan administrasi pemerintahan desa,
juga pemerintah desa, karena desa merupakan penyelenggara pemerintah desa, akan
bagian penting dalam Negara Kesatuan membantu meringankan tugas kepala desa dan
Republik Indonesia. Untuk meningkatkan perangkat desa dibidang administrasi desa,
manajemen pemerintahan desa perlu dengan demikian penyelenggaraan
dilakukan penataan administrasi agar lebih pemerintahan desa yang terdiri dari kepala
efektif dan efisien. Penataan administrasi desa, perangkat desa, dan BPD dapat terhindar
merupakan pencatatan data dan informasi atau minimal dapat meminimalisir dari
dalam mendukung penyelenggaraan kesalahan dalam pemeriksaan laporan
pemerintahan desa, yang bertujuan di gunakan administrasi dan pertanggung-jawabannya.
sebagai pedoman bagi pemerintah desa dalam Administrasi desa dalam buku (
melakukan kegiatan pencatatan Pedoman Umum Penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan desa Pemerintah Desa Jilid II, tentang Tata Kelola
(Pedoman Umum Penyelenggaraan Administrasi dan Keuangan Pemerintah Desa,
Pemerintah Desa Jilid II: 2014:3). 2014:103 ) adalah keseluruhan proses
Tata kelola pemerintahan desa yang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan
baik adalah pengelolaan pemerintahan desa pembangunan dengan memanfaatkan
yang menjunjung tinggi transparansi, kemampuan aparat desa serta segala sumber
akuntabilitas, responsibilitas, independensi yang ada untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan yaitu terwujudnya peningkatan sementara, buku kartu tanda penduduk dan
partisipasi dalam pemerintahan, dan buku kartu keluarga, buku kader
pembangunan serta, penyelenggaraan pendampingan dan pemberdayaan
administrasi yang makin meluas dan efektif. masyarakat. Penyebab terkendalanya
Pemerintah desa adalah sarana untuk menata penerapan beberapa administrasi tersebut
dan mengelola administrasi desa. Tata kelola karena kurangnnya kerjasama antara aparat
administrasi desa yang baik akan menjadi desa dalam mengelola administrasi desa dan
faktor penunjang dalam pembangunan desa kurangnya sosialisasi terhadap pemerintah
dan kesejahteraan masyarakat desa, begitupun desa. Sebab itulah prinsip dasar untuk
sebaliknya jika tata kelola administrasi desa mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
tidak terlaksana dengan baik maka akan baik seperti, transparansi, akuntabilitas,
menjadi patologi tersendiri terhadap responsibilitas, independensi, serta
kemajuan desa. kesetaraan/kewajaran sangat diperlukan
Dan untuk mencapai tata kelola dalam pengelolaan administrasi desa.
administrasi desa yang efektif dan efisien Peran aktif dari pemerintah
perlu adanya pembagian tugas yang jelas kabupaten/kecamatan dalam melakukan
terhadap penyelenggaraan pemerintah desa, pembinaan dan pengawasan dalam hal ini
dan kesadaran dari aparat desa untuk sangatlah dibutuhkan karena pembinaan dan
melaksanakan tugasnya secara maksimal. pengawasan dari camat sendiri akan
Karena berdasarkan kenyataan yang saya mendorong pemerintah desa untuk bekerja
dapati dilapangan bahwa kerjasama antara secara maksimal dan profesional,
aparat pemerintah desa belumlah dilakukan melaksanakan kebijakan dan prosedur yang
secara maksimal dalam penyelenggaraan menjadi tanggung jawabnya masing-masing,
pemerintahan di Desa Mundung Satu mendorong pemerintah desa bekerja secara
sehingga, administrasi pemerintahan desa cermat maupun tepat, serta mewujudkan
belum dikelola secara efektif dan efisien. pengelolaan yang efektif dan efisien. Sebab
Desa Mundung Satu, merupakan itu pemerintah kabupaten atau camat dalam
salah satu desa yang ada di Kecamatan melaksanakan tugas dan fungsinya sebaiknya
Tombatu Timur Kabupaten Minahasa memiliki strategi agar bisa meminimalisir
Tenggara diantara 11 desa yang ada. Dalam kendala-kendala yang ada dan yang akan
pengelolaan administrasi desa, Desa muncul dalam penerapan tata kelola
Mundung Satu sangatlah membutuhkan peran administrasi desa yang belum bisa diterapkan.
dari pemerintah kabupaten/kecamatan dalam Akan tetapi dalam hal ini tugas dari
membina, mengawasi, memfasilitasi, dan pemerintah kabupaten ataupun camat,
konsultasi karena menurut hasil penelitian belumlah secara maksimal dilakukan. Karena
yang saya dapati di lapangan bahwa belum dari hasil pengamatan saya diketahui bahwa
semua administrasi desa yang ada di Desa pemerintah kabupaten di Tahun 2017
Mundung Satu, diterapkan sesuai dengan melakukan 3 kali sosialisasi, dan 1 kali
yang diharapkan dari Peraturan Menteri BIMTEK dari pemerintah pusat yang
Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016. Yang dilaksanakan di Kota Manado, namun tidak
diantaranya ada 27 administrasi desa. Adapun mengevaluasi kembali hasil dari penerapan
administrasi desa yang belum diterapkan di administrasi desa tersebut. Sehingga dalam
Desa Mundung Satu ada 8 administrasi desa, penerapan tata kelola administrasi desa
yaitu buku inventaris dan kekayaan desa, buku belumlah efektif dan efisien karena masih
tanah kas desa, buku tanah di desa, buku kurangnya sosialisasi dan BIMTEK serta
lembaran desa dan buku berita desa, buku evaluasinya terhadap penerapan tata kelola
rekapitulasi jumlah penduduk, buku penduduk administrasi pemerintah desa. Selanjutnya
kesiapan sumber daya manusia dalam tataran Prinsip Dasar Tata Kelola Yang Baik
penyelenggaraan pemerintahan di Desa Menurut Daniri (2005) ada lima
Mundung satu, belum bisa mengembangkan prinsip dasar yang terkandung dalam good
secara maksimal potensi atau kemampuan corporate governance atau tata kelola yang
yang dimiliki pemerintah desa, sehingga baik. Dimana kelima prinsip tersebut adalah
menjadi salah satu kendala yang sangat transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
berpengaruh terhadap pengelolaan independensi dan kesetaraan atau kewajaran.
administrasi desa. Yang secara lebih rinci akan dijekaskan
Berdasarkan uraian latar belakang sebagai berikut :
yang dikemukakan di atas maka penulis 1. Transparansi ( Transparancy )
merasa perlu untuk mengkaji dan mencari Yaitu keterbukaan informasi baik dalam
tahu tentang bagaimana tata kelola proses pengambilan keputusan maupun
administrasi desa. Oleh karena itu dalam dalam mengungkapkan informasi. Efek
kajian ini, penulis mengangkat judul: Tata terpenting dari dilaksanakannya prinsip
Kelola Administrasi Desa Dalam transparansi ini adalah terhindarnya
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa benturan kepentingan (conflict of interest)
Mundung Satu Kecamatan Tombatu berbagai pihak dalam manajemen.
Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. 2. Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban
TINJAUAN PUSTAKA mempertanggungjawabkan keberhasilan
Konsep Tata Kelola atau kegagalan pelaksanaan misi
Berdasarkan Peraturan Menteri organisasi dalam mencapai tujuan dan
Keuangan No. 7 Tahun 2006 dan Permendagri sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
No. 61 Tahun 2007, Pola Tata Kelola melalui suatu media pertanggungjawaban
merupakan peraturan internal yang yang dilaksanakan secara periodik.
dimaksudkan sebagai upaya untuk 3. Responsibilitas ( Responsibility )
menjadikan lembaga pelayanan publik Yaitu kesesuaian, atau kepatuhan didalam
menjadi lebih efisien, efektif dan produktif. pengelolaan lembaga terhadap prinsip
Pola tata kelola ini akan mengatur mengenai korporasi yang sehat serta peraturan
organisasi, tata laksana, akuntabilitas dan perundangan yang berlaku.
transparansi organisasi. 4. Independensi ( independency )
Definisi Tata kelola pemerintahan Yaitu suatu keadaan dimana lembaga
atau yang lebih dikenal dengan sebutan “good dikelola secara profesionalitas tanpa
governance”, secara umum pengertiannya benturan kepentingan dan pengaruh atau
adalah segala sesuatu yang terkait dengan tekanan dari pihak manapun yang tidak
tindakan atau tingkah laku yang bersifat sesuai dengan peraturan perundang-
mengarahkan, mengendalikan atau undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
mempengaruhi urusan publik untuk korporasi yang sehat.
mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam 5. Kesetaraan dan kewajaran ( fairness )
kehidupan sehari-hari. Good governance tidak Yang secara sederhana dapat di definisikan
hanya sebatas pengelolaan lembaga sebagai perlakuan yang adil dan setara
pemerintahan, namun menyangkut semua didalam memenuhi hak stakeholder yang
lembaga baik pemerintah maupun non- timbul berdasarkan perjanjian serta
pemerintah. (Sedarmayanti, 2003) peraturan perundangan yang berlaku.
Konsep Administrasi Desa dengan nama lain dibantu perangkat Desa
Menurut Liang Gie dalam Ali Mufiz sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
(2004:1.4) menyebutkan bahwa administrasi Desa.
adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam METODOLOGI PENELITIAN
bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan A. Jenis Penelitian
tertentu. Sehingga dengan demikian Ilmu (Sugiyono, 2005). Penelitian kualitatif
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu mengkaji perspektif partisipan dengan
ilmu yang mempelajari proses, kegiatan dan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
dinamika kerjasama manusia. fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk
Dalam buku ( Pedoman Umum memahami fenomena-fenomena sosial dari
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa jilid II sudut pandang partisipan. Dengan demikian
2014 : 3), administrasi desa adalah arti atau pengertian penelitian kualitatif
keseluruhan proses kegiatan penyelenggaraan tersebut merupakan penelitian yang
pemerintahan dan pembangunan dengan digunakan untuk meneliti pada kondisi objek.
memanfaatkan kemampuan aparat desa serta Alamiah dimana peneliti merupakan
segala sumber yang ada untuk mencapai instrumen kunci.
tujuan yang ditetapkan yaitu terwujudnya B. Fokus Penelitian
peningkatan partisipasi dalam pemerintahan Dan yang menjadi fokus dalam
dan pembangunan serta penyelenggaraan penelitian ini adalah penerapan tata kelola
administrasi yang makin meluas dan efektif. administrasi pemerintahan yang baik yang
Administrasi desa dalam (Pedoman didasarkan pada, lima prinsip dasar tata kelola
Umum Penyelenggaraan Pemerintahan Desa administrasi pemerintahan yang baik menurut
jilid II, 2014: 11) adalah keseluruhan proses Daniri (2005) yaitu terdiri dari:
kegiatan pencatatan data dan informasi 1. Transparansi,
mengenai penyelenggaraan pemerintahan 2. Akuntabilitas,
desa pada buku administrasi desa. 3. Responsibilitas,
Jenis Dan Bentuk Administrasi Desa 4. Independensi, dan
Dalam Peraturan Menteri Dalam 5. Kesetaraan atau Kewajaran.
Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2016 tentang jenis dan bentuk administrasi C. Informan Penelitian
desa adalah sebagai berikut: Dalam penelitian ini yang menjadi
1) Administrasi Umum informan penelitian yaitu :
2) Administrasi Penduduk 1. Kepala Desa ( 1 orang )
3) Administrasi Keuangan 2. Sekertaris desa ( 1 Orang )
4) Administrasi Pembangunan 3. Perangkat desa ( 3 orang )
5) Administrasi Lainnya 4. Badan Permusyawaratan Desa ( 2 orang )

Konsep Penyelenggaraan Pemerintah Desa


D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Peraturan Menteri Dalam
Teknik pengumpulan data yang
Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
digunakan dalam penelitian ini antara lain
2016. Pemerintahan Desa adalah
sebagai berikut :
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
1. Obeservasi
kepentingan masyarakat setempat dalam
Teknik pengumpulan data ini digunakan
sistem pemerintahan Negara Kesatuan
untuk mengamati kegiatan
Republik Indonesia. Sedangkan Pemerintah
informan/responden secara langsung,
Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
baik di desa, terutama di Kantor Desa
Mundung Satu Kecamatan Tombatu Moleong (2007:112) yang terdiri dari empat
Timur Kabupaten Minahasa Tenggara kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
yang juga sebagai lokasi dari penelitian selesainya kegiatan yaitu:
ini. Hal-hal yang diamati peneliti antara 1. Pengumpulan data yaitu yang
lain aktifitas penyelenggaraan dilakukan melalui observasi atau
pemerintahan desa, serta pengelolaan wawancara lalu dilakukan pencatatan
administrasi di desa. Dengan adanya dan pengetikan serta penyuntingan
obsevasi maka dapat mencatat hal-hal, seperlunya.
perilaku pertumbuhan, dan sebagainya 2. Reduksi yaitu mengadakan pemilihan
pada waktu kejadian itu berlangsung atau terhadap data yang ada, mempertajam
sewaktu perilaku itu terjadi juga dapat data analisis, meringkas serta
memperoleh data dari subjek secara membuang data yang tidak diperlukan.
langsung, baik yang dapat berkomunikasi 3. Menyediakan data yakni menyediakan
secara verbal ataupun tidak. data serta menyederhanakan data yang
2. Wawancara telah diperoleh agar dapat memudahkan
Teknik pengumpulan data ini digunakan penelitian dalam penarikan kesimpulan.
peneliti untuk mendapatkan informasi 4. Penarikan kesimpulan yakni
yang tepat dari narasumber yang melakukan verifikasi dengan meninjau
terpercaya yang didapati lewat hasil ulang catatan atau data yang diperoleh
percakapan yang dilakukan dengan cara serta menganalisis sebab akibat
penyampaian sejumlah pertanyaan dari termasuk bertukar pikiran dengan
pewawancara kepada narasumber. teman-teman sejawat dan masyarakat
Wawancara ini dilakukan dengan dan kemudian mengambil kesimpulan.
bantuan daftar pertanyaan atau pedoman
wawancara yang diajukan pada informan HASIL PENELITIAN DAN
kunci. PEMBAHSAN
3. Dokumentasi Adapun hasil penelitian yang
Dokumentasi adalah suatu aktivitas usaha didapatkan didasarkan pada pedoman
yang berupa mengumpulkan, mengolah, wawancara yang mengacu pada prinsip-
menyimpan, menemukan kembali dan prinsip dasar yang dikemukakan oleh Daniri
menyebarkan suatu dokumen. (2005) dalam tata kelola administrasi yang
Dokumentasi ini digunakan untuk baik. Yang merupakan indikator dari
mendapatkan keterangan dan penerangan berjalannya tata kelola apa yang sudah
pengetahuan dan bukti. Data yang berjalan dengan baik atau tata kelola yang
dimiliki penulis diperoleh dari belum berjalan dengan baik, yang diantaranya
pemerintah Desa Mundung Satu sebagai berikut:
Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten 1. Transparansi ( Transparancy )
Minahasa Tenggara. Selain dokumentasi Berdasarkan hasil wawancara yang
yang didapat di Desa Mundung Satu, didapatkan dilapangan pemerintah desa
peneliti juga melakukan pengambilan dalam mengelola administrasi desa sudah
data dokumen dari perpustakaan dan berusaha merealisasikannya meskipun
internet. dalam penerapannya belum semua bisa
diterapkan namun, dalam
E. Analisis Data
pengelolaannya selalu dilakukan secara
Dalam Analisis Data Metode ini
terbuka, dapat memberikan informasi,
menggunakan teknik analisis data yang
dan memenuhi kebutuhan masyarakat
dikembangkan oleh Linclon dan Guba dalam
yang membutuhkan. Mengapa dikatakan
terbuka atau dilakukan secara administrasi desa ini belum semua bisa
transparansi karena pemerintah desa diterapkan adalah karena kurangnya alat-
Mundung Satu selalu mensosialisasikan alat penunjang yang dibutuhkan, seperti
kepada masyarakat desa lewat kepala- komputer, printer dan lain-lain,
kepala jaga yang ada, apa yang menjadi kemudian kurangnya kemampuan atau
program-program pemerintah dan sumber daya manusia sehingga
rencana pembangunan yang akan pengelolaan administrasi belum bisa
diwujudkan serta mengelola administrasi dilakukan secara maksimal, dan
secara terbuka dan diketahui oleh kurangnnya sosialisasi, BIMTEK,
masyarakat. pengawasan serta evaluasi dari
2. Akuntabilitas ( Accountability) pemerintah kabupaten sehingga dalam
Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan administrasi masih belum
pengelolaan administrasi di Desa semua bisa diterapkan.
Mudung Satu dapat 4. Independensi ( Independency )
dipertanggungjawabkan baik secara Dari hasil pengamatan dilapangan,
akuntabilitas hukum yaitu kepatuhan diketahui bahwa dalam mengelola
terhadap hukum, serta akuntabilitas administrasi, desa aparat desa sudah dan
kejujuran yaitu penghindaran masih berusaha untuk terus
penyalahgunaan jabatan, korupsi dan menyelenggarakan pemerintahan secara
kolusi. Yang keduanya menjamin professional, tanpa benturan
ditegakkannya supremasi hukum, dan kepentingan, pengaruh atau tekanan dari
menjamin adanya praktik organisasi pihak lain, sehingga bisa mewujudkan
yang sehat. Kemudian aparat desa juga tata kelola administrasi yang baik dan
mampu mempertanggungjawabkan membawa desa menjadi desa yang
program yang telah dibuat hingga berhasil. Meskipun masih ada beberapa
pelaksanaan program, serta administrasi yang belum bisa diterapkan
pertanggungjawaban kebijakan yang ini menjadi alasan yang memacu aparat
sudah ditetapkan dengan desa untuk bekerja lebih keras agar bisa
mempertimbangkan dampak yang akan menerapkan semua administrasi desa.
dihadapi dimasa depan. Dan juga 5. Kesetaraan dan Kewajaran
pertanggungjawaban finansial yang Pemerintah desa dalam melaksanakan
dilakukan secara ekonomis, efisien dan tugas dan tanggung jawabnya belumlah
efektif, tidak ada pemborosan dan dilakukan secara maksimal karena masih
kebocoran Dana, serta korupsi. Semua ada beberapa aparat desa yang belum
data ini didapatkan dari hasil penelitian menjalankan tugasnya sesuai dengan
yang dilakukan di Desa Mundung Satu. TUPOKSI, jadi dalam memberikan
3. Responsibilitas ( Responsibility ) pelayanan kepada masyarakat masih
Dalam pengelolaan administrasi desa di sedikit berbelit-belit, misalnya dalam
Desa Mundung Satu, didapati bahwa pengurusan surat yang seharusnya dibuat
belum sesuai dengan Peraturan yang oleh sekretaris desa malah dilemparkan
berlaku yang mengacu pada pada bendahara atau kepala desa, ini
PERMENDAGRI No 47 Tahun 2016 menjadi salah satu kendala yang
karena, masih ada 8 administrasi desa menghambat pengelolaan administrasi.
yang belum diterapkan diantara, kurang Jadi dalam pengelolaan administrasi desa
lebih 27 administrasi desa yang harus belum semua dilaksanakan sesuai dengan
diterapkan sesuai dengan peraturan yang tugas pokok dan fungsi aparat.
berlaku. Adapun penyebabnya sehingga Berdasarkan hal tersebut bisa
disimpulkan bahwa dalam pembagian kenyataannya dalam pengelolaan
tugas belumlah jelas, masih belum ada administrasi desa, aparat desa belum
kesetaraan dan kewajaran dalam secara maksimal menyelesaikan tugas dan
mengelola administrasi desa. tanggung jawabnya, begitu juga dengan
kesetaraan dan kewajaran yang belum
PENUTUP secara maksimal dapat direalisasikan.
A. Kesimpulan 4. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat
1. Tata kelola administrasi Desa Mundung dilapangan aparat desa belumlah bekerja
Satu Kecamatan Tombatu Timur secara optimal dan maksimal dalam
Kabupaten Minahasa Tenggara belum menerapkan administrasi desa,
semua bisa diterapkan. Diantaranya 27 dikarenakan kepala desa dalam merekrut
administrasi desa menurut aparat desa tidak memperhatikan
PERMENDAGRI No 47 Tahun 2016 dan kemampuan yang dimiliki aparat desa,
didapati ternyata ada 8 administrasi desa dalam pembagian tugas sudah dilakukan
yang belum diterapkan yaitu buku dengan jelas namun dalam menjalankan
inventaris dan kekayaan desa, buku tanah tugas dari masing-masing aparat belum
kas desa, buku tanah di desa, buku dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan
lembaran desa dan buku berita desa, buku fungsi dari masing-masing aparat, karena
rekapitulasi jumlah penduduk, buku yang didapati penulis dilapangan,
penduduk sementara, buku kartu tanda sekretaris desa dalam melaksanakan
penduduk dan buku kartu keluarga, buku tugasnya belumlah terlalu cakap,
kader pendampingan dan pemberdayaan kemudian dalam pengurusan surat-
masyarakat. menyurat dilimpahkan kepada bendahara.
2. Adapun penyebab dari terkendalanya Jadi dalam mengelola administrasi aparat
penerapan administrasi tersebut adalah desa belum sesuai dengan tugas pokok
kurangnya bimbingan teknis dari dan fungsi dari masing-masing aparat.
pemerintah kabupaten tentang bagaimana
seharusnya mengelola administrasi desa, B. Saran
kemudian kurangnya alat-alat yang Berdasarkan dari apa yang telah
dibutuhkan untuk mengelola administrasi dibahas dan disimpulkan oleh penulis maka,
desa. penulis memberikan saran untuk Pemerintah
3. Berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola Desa Mundung Satu Kecamatan Tombatu
yang baik menurut Daniri (2005) yang Timur Kabupaten Minahasa Tenggara, agar
diantaranya ada transparansi, bisa menerapkan dan mengelola administrasi
akuntabilitas, responsibilitas, desa dengan baik. Adapun yang menjadi saran
independensi serta kesetaraan dan penulis yaitu:
kewajaran. Dari kelima prinsip ini, dapat 1. Aparatur desa harus mengikuti setiap
penulis simpulkan ada beberapa prinsip sosialisasi serta bimbingan teknis
yang belum bisa diterapkan aparatur desa mengenai pengelolaan administrasi desa,
dalam mengelola administrasi desa yaitu, agar memiliki pedoman yang baik dan
responsibilitas serta kesetaraan dan sesuai dengan peraturan dalam
kewajaran. Responsibilitas yang mengelola administrasi desa.
diharapkan adalah kepatuhan dari aparat 2. Aparat desa harus memperhatikan dan
desa serta tanggung jawabnya dalam mengadakan alat-alat penunjang yang
menyelesaikan tugas-tugas yang berikan dibutuhkan untuk mengelola
agar dapat mewujudkan tata kelola administrasi desa seperti komputer,
administrasi yang baik karena pada printer dan lain sebagainya.
3. Aparat desa harus meningkatkan Pengembangan Pembaharuan Desa
kemampuan dan tanggung jawab dalam (FPPD),
mengelola administrasi desa dan Hari Sabarno. 2007. Memandu Otonomi
menyelesaikan tugas dan tanggung Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa.
jawab masing-masing sesuai dengan Jakarta: Sinar Grafika.
TUPOKSI. Hanif N urcholis, Teori dan Praktik
4. Aparat desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Otonomi Daerah,
pemerintahan harus dilakukan secara Grasindo, Jakarta, 2007.
transparan dan akuntabel agar HAW. Widjaja. 2007. Penyelenggaraan
masyarakat dapat mengetahui apa yang Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta :
dikerjakan oleh pemerintah dan PT. Raja Grafindo Persada.
masyarakat juga bisa mengawal jalannya Kadjatmiko.
pemerintahan di Desa Mundung Satu. HAW. Widjaja. 2003. Otonomi Desa
Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat
DAFTAR PUSTAKA Dan Utuh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Achmad Daniri, 2005. Good Corporate Persada
Governance Konsep Dan J. Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian
Penerapannya. Jakarta. Ray Indonesia Kualitatif. Remaja Rosdakarya;
Ali Mufiz, 2004. Pengantar Administrasi Bandung.167 hlm.
Negara. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka. Sumber Lain :
Dwiyanto Agus. 2008. Mewujudkan Good Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47
Governance melalui Pelayanan Publik. Tahun 2016 tentang Pedoman
Yogyakarta : Gadjah Mada University Administrasi Desa.
Press. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Eko, Sutoro, et.al, 2014. Desa Membangun tentang Pemerintah Daerah
Indonesia, Yogyakarta : Forum Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Desa.

Anda mungkin juga menyukai