Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 701180031
1. Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat ganguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
padamata,ginjal,saraf,danpembuluhdarahdisertailesipadamembranbasalispada pemeriksaan
dengan mikroskop elektron.
2. Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik.Oleh karena itu, onset
Diabetes Mellitus yang terjadi sejak dini memberikan peranan penting dalam kehidupan
penderita.
3. Diabetes Mellitus tipe 1 yang menyerang anak-anak sering tidak terdiagnosis oleh dokter karena
gejala awalnya yang tidak begitu jelas dan pada akhirnya sampai pada gejala lanjut dan
traumatis seperti mual, muntah, nyeri perut, sesak nafas, bahkan koma. Dengan deteksi dini,
pengobatan dapat dilakukan sesegera mungkin terhadap penyandang Diabetes Mellitus
sehingga dapat menurunkan risiko kecacatan dan kematian (Pulungan, 2010)
4. .DM tipe 1 terjadi disebabkan oleh karena kerusakan sel β-pankreas. Kerusakan yang terjadi
dapat disebabkan oleh proses autoimun maupun idiopatik. Pada DM tipe 1 sekresi insulin
berkurang atau terhenti.
5. Sedangkan DM tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin.Pada DM tipe 2 produksi insulin dalam
jumlah normal atau bahkan meningkat.DM tipe 2 biasanya dikaitkan dengan sindrom resistensi
insulin lainnya seperti obesitas,hiperlipidemia, kantosis nigrikans, hipertensi ataupun
hiperandrogenisme ovarium (Rustama DS, dkk. 2010).
6. Karakteristik diabetes mellitus tipe 1
a. Mudah terjadi ketoasidosis
b. Pengobatan harus dengan insulin
c. Onset akut
d. Biasanya kurus
e. Biasanya teradi pada umur yang masih muda
f. Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4
g. Didapatkan antibodi islet
h. 10% riwayat diabetes pada keluarga
i. 30-50% kembar identik terkena
7. Etiologi:
1) Faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan
genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (human leucosite
antigen).HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi
dan proses imun lainnya.
2) Faktor-faktor Imunologi
Adanya respons autotoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah
pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksiterhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing, yaitu autoantibodi terhadap sel-sel pulau
Langerhans dan insulin endogen.
3) Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel
beta.
8. Pathway/patofisiologi
Kerusakan sel beta pankreas baik oleh proses autoimun maupun idioptaik -->produksi insulin
berkurang bahkan terhenti
Terjadi proses osmosis -->pergerakan cairan dari instraseluler ke ekstraseluler --> dari
eksteraseluler diekskresikan oleh ginjal
Jika gluka darah melebihi ambang ginjal (kurang lebih 180mg/dl) --> gluosa akan lebih didalam
urin (glikosuria) disertai dengan pemindahan air secara osmotik (poliuria)
Kehilangan cairan yang berlebihan melalui urin menyebabkan rasa haus yang berlebihan
(polidipsia)
Glukosa tidak mampu memasuki sel tubuh menggunakan simpanan lemak & protein untuk
memenuhi energi mekanisme lapar asupan makanan meningkat (polifagia)
9. 1.Gejala akut penyakit DM
Lapar yang berlebihan atau makan banyak(poliphagi)
Sering merasa haus (polidipsi)
Jumlah uring yang dikeluarkan banyak(poliuri)
2. Gejala kronik penyakit DM
Kesemutan
Kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum
Rasa tebal dikulit
Kram
Mudah mengantuk
Mata kabur
Biasanya sering ganti kacamata
Gatal disekitar kemaluan terutama wanita
Gigi mudah goyah dan mudah lepas
Kemampuan seksual menurun
Dan pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau
dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg
10. Perjalanan klinis DM tipe 1 terbagi atas:
Fase Inisial
Dimulai saat timbulnya gejala sampai dengan ditegakkan diagnosis. Fase ini sering didahului
oleh infeksi, goncangan emosi maupun trauma fisik.
Fase Penyembuhan
Fase setelah beberapa hari diberikan pengobatan. Keadaan akut penyakit ini telah teratasi
dan sudah terdapat sensitivitas jaringan terhadap insulin.
Fase Remisi (Honeymoon period)
Fase intensifikasi
11. Klasifikasi diabetes tipe 1 yakni :
1. Tipe IA, diduga pengaruh genetik dan lingkungan memegang peran utama untuk terjadinya
kerusakan pankreas. HLA-DR4 ditemukan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
fenomena ini.
2. Tipe IB berhubungan dengan keadaan autoimun primer pada sekelompok penderita yang juga
sering menunjukkan manifestasi autoimun lainnya, seperti Hashimoto disease, Graves disease,
pernicious anemia, dan myasthenia gravis. Keadaan ini berhubungan dengan antigen HLA-DR3
dan muncul pada usia sekitar 30 – 50 tahun.
12. Pemeriksaan Diagnostik :
1) Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan fungsi tiroid
Urine
Kultur pus
13. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut PERKENI 2015 komponen dalam penatalaksan DM yaitu:
1) Diet
Syarat diet hendaknya dapat:
Memperbaiki kesehatan umum penderita
Mengarahkan pada berat badan normal
Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetic
Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita
Prinsip diet DM,adalah:
Jumlah sesuai kebutuhan
Jadwal diet ketat
Jenis: boleh dimakan/ tidak
Dalam melaksanakan diet diabetes sehari hari hendaknya diikuti pedoman 3 J yaitu:
Jumlah kalori yang diberikan harus habis,jangan dikurangi atau ditambah
Jadwal diet harus sesuai dengan intervalnya
Jenis makanan yang manis harus dihindari
2) Olahraga
3) Edukasi/penyuluhan
4) Pemberian obat obataan
5) Pemantauan gula darah
6) Melakukan perawatan luka
7) Melakukan observasi tingkat kesadaran dan tanda tanda vital
8) Menjaga intake cairan elektrolit dan nutrisi jangan sampai terjadi hiperhidrasi
9) Mengelola pemberian obat sesuai program
14. Penatalaksanaan Medis
Terapi dengan insulin
Terapi insulin awal pada anak-anak
Regimen insulin untuk Diabetes mellitus tipe 1
Waktu pemberian insulin
15. Komplikasi
Komplikasi diabetes mellitus terbagi menjadi 2 yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik.
(Carpenito, 2001)
1) Komplikasi akut
Diabetik Ketoasedosis (DKA)
Koma Hiperosmolar Nonketotik (KHHN)
Hypoglikemia
2) Komplikasi kronik
Mikrovaskuler
Makrovaskuler
16. Masalah keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan DM type 1
meliputi:
1) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin (D.0027)
2) Gangguan eliminasi urin b.d penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan
kandung kemih (D.0040)
3) Ansietas b.d faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir) (D.0080)
17. Diagnosis Keperawatan
1) Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Cairan
Kode : (D.0027)
Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin d.d lelah atau lesu, kadar glukosa
dalam darah/urin tinggi, mulut kering, haus meningkat, jumlah urin meningkat
2) Kategori : Fisiologis
Subkategori : Eliminasi
Kode : (D.0040)
Gangguan eliminasi urin b.d penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan
kandung kemih d.d desakan berkemih (urgensi), sering buang air kecil, enuresis, volume
residu urin meningkat
3) Kategori : Psikologis
Subkategori : Integritas Ego
Kode : (D.0080)
Ansietas b.d faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir) d.d merasa
khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi, tampak gelisah, sulit
tidur, mengeluh pusing, kontak mata buruk, sering berkemih