Tabel Proses Pelingkupan KA ANDAL Reklamasi Rawa Mangroove
No Deskripsi Pengelolaan Komponen Wilayah Batas Waktu
Rencana Lingkungan Lingkungan Dampak Evaluasi Dampak Potensial Kesimpula Studi Kajian Kegiatan yang Yang sudah Terkena Potensial n DPH Berpotensi direncanakan Dampak atau Menimbulkna sejak awal bukan Dampak Sebagai DPH Lingkungan Bagian dari Rencana Kegiatan I Pra Konstruksi 1. Penetapan a. Peraturan Sikap dan Perubahan sikap Dampak terhadap persepsi DPH Rawa Dimulai dari Lokasi Proyek terkait presepsi dan presepsi masyarakat merupakan Rawa tahap survey mekanisme rakyat masyarakat dampak langsung (primer) mangrov hingga selesainya pembebasan yang akan berdampak lebih e pantai proses lahan lanjut (dampak turunan) indah penanganan UUNo.2 terhadap keresahan social. kapuk masalah Tahun 2012 Terdapt peluang yang cukup pembebasn lahan tinggi menimbukan dan penanganan keresahan dan kerusuhan di sikap masyarakat di elemen masyarakay yang sudah dipastikan deisebabkan oleh kegiatan selesai. pembebasan lahan ii. Tahap Konstruksi Penggunungan Gangguan Perubahan alih Berkaitan dengan Rawa Dimulai dari / Reklamasi Mangroove fungsi hutan keberadaan dan kelestarian Rawa perencanaan mangrove hutan mangrove Angke mangrov design proses Kapuk, faktor penting utama e pantai reklamasi, adalah tetap terjaminnya indah aktualiasasi percampuran (flushing) kapuk proses, hingga antara air laut dan air tawar. proses restorasi Mengingat reklamasi di hutan mangrove kawasan rawa mangrove seluas hutan akan berdampak pada mangrove yang kelestarian pohon telah di reklamasi mangroove . Selain itu, di bibir kanal dampak kegiatan reklamasi lahan reklamasi terhadap mangrove juga bekerja sama dapat diakibatkan oleh dengan terjadinya sedimentasi stakeholder serta terutama di sekitar muara Fakultas sungai. Dengan adanya kehutanan IPB pulau reklamasi di sebagian dari hutan mangrove Angke Kapuk, maka sedimentasi di boundary canal akan meningkat iii. Operasi Keberadaan Perubahan Keberadaan lahan reklamasi DPH Rawa Berlangsung Lahan Abrasi dan tersebut akan Rawa selama tahap Reklamasi Abrasi dan Sedimentasi mengakibatkan terjadinya mangrov pasca konstruksi sedimentasi abrasi dan sedimentasi e pantai berlangsung. akibat perubahan pola arus indah Wajib melakukan (arus menyusur pantai) di kapuk pemantauan sekitar lokasi proyek. terhadap proses Dampak yang akan terjadi abrasi dan merupakan dampak lanjutan sedimentasi yang prosesnya dimulai setahun sekali di sejak kegiatan tapak dan sekitar pengurugan/reklamasi lokasi proyek (tahap konstruksi) dan terus secara teratur dan berlanjut hingga tahap pasca kontinyu konstruksi. Dampak abrasi dan sedimentasi ini pada akhirnya akan berdampak lebih lanjut terhadap kualitas air laut, biota laut, persepsi masyarakat dan kegiatan sekitar IV Tahap Pasca Konstruksi Demobilisasi Gangguan berdampak Dampak langsung (primer) DPH Rawa Berlangsung dari peralatan Kamtibmas terhadap terjadi akibat penurunan Rawa tahap semua kamtibmas baik kualitas udara, kebisingan, mangrov proses konstruksi secara langsung pengotoran dan kerusakan e pantai pembangunan (dampak primer) badan jalan akibat indah lahan reklamasi maupun secara kendaraan pengangkut alat kapuk seleesai hingga tidak langsung dan bahan serta tanah urug, seluruh peralatan (dampak dan gangguan kelancaran dan alat turunan/sekunde lalu lintas darat maupun laut mobilisasi r di sekitar lokasi proyek yang konstruksi sudah pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan tidak ada di site kamtibmas. Aktivitas buruh lagi konstuksi proyek yang kurang sesuai dengan budaya masyarakat sekitar serta adanya dampak- dampak negatif yang diakibatkan oleh aktivitas buruh konstruksi tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan kamtibmas. Mengingat di sekitar lokasi proyek saat ini terdapat berbagai kegiatan yang membutuhkan privaci, ketenangan dan kenyamanan yang tinggi seperti Hutan Lindung dan Suaka Margasatwa serta Hutan Wisata Angke dan Kawasan PIK, maka hal ini perlu diperhatikan dan diantisipasi sejak din