Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUM PKN NAMA: ENA PITA SARI PRODI: MANAJMEN HAJI DAN UMRAH SEMESTER : 2B

DOSEN:

NAMA: ENA PITA SARI NIM (2011170030)

PRODI MANAJMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
BENGKULU
2021
A. Latar belakang dan pengertian pendidikan kewarganegaraan
• Seperti yang kita ketahui, setiap suatu bangsa mempunyai
sejarah perjuangan dari para orang-orang terdahulu yang dimana
terdapat banyak nilai-nilai nasionalis, patriolis dan lain sebagainya
yang pada saat itu mengikat erat pada setiap jiwa warga
negaranya. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi
yang makin pesat, nilai-nilai tersebut makin lama makin hilang
dari diri seseorang di dalam suatu bangsa, oleh karena itu perlu
adanya pembelajaran untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut
agar terus menyatu dalam setiap warga negara agar setip warga
negara tahu hak dan kewajiban dalam menjalankan kehidupan
berbangasa dan bernegara. Pada hakekatnya pendidikan
merupakan upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah
suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan
generasi penerusnya. Jadi Pendidikan Kewarganegaraan adalah
Unsur Negara Sebagai Syarat Berdirinya Suatu Negara upaya sadar
yang ditempuh secara sistematis untuk mengenalkan,
menanamkan wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara
dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola
tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila demi tetap utuh
dan tegaknya
NKRI Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,
wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para
calon-calon penerus bangsa yangsedang dan mengkaji dan akan
menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.Selain itu
juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia
yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani
dan rohani.Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan
membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung
jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku yang:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta


menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa
dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga
negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

Melalui pendidikan Kewarganegaraan , warga negara Republik


indonesia diharapkan mampu “memahami”, menganalisa, dan
menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat ,
bangsa dan negaranya secra konsisten dan berkesinambungan
dalam cita-cita dan tujuan nasional seperti yang di gariskan dalam
pembukaan UUD 1945. Menurut Hans Kohn (Kaelan, 2002:
212213) bahwa bangsa terbentuk oleh persamaan bahasa, ras,
agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan.
Sedangkan Ernest Renan menyatakan bahwa bangsa (nation)
adalah suatu solidaritas, suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu
solidaritas yang dapat tercipta oleh perasaan pengorbanan yang
telah lampau dan bersedia dibuat di masa yang akan datang.
Meskipun dikalangan pakar kenegaraan belum terdapat
persamaan pengertian bangsa, namun faktor objektif yang
terpenting dari suatu Bangsa adalah kehendak atau kemauan
bersama yang lebih dikenal dengan nasionalisme. Fredrich Hertz
dalam bukunya “Nationality in History and Politics”
mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai 4 (empat) unsur
aspirasi sebagai berikut:
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas
kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan,
komunikasi, dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan
bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme,
keaslian, atau kekhasan.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam
mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Negara adalah
suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana
terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial,
budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam
suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat,
wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara
lain.Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :
– Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang
mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.– Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi
kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di suatu
wilayah tertentu.– Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu
organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk
republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan
memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang
luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah yang berkuasa.Negara merupakan suatu organisasi dari
rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam
sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara
tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang
menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.
Fungsi-Fungsi Negara :

1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyatNegara yang sukses


dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia
secara umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
2. Melaksanakan ketertiban Untuk menciptakan suasana dan
lingkungan yang kondusif dan damani diperlukan pemeliharaan
ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat.
3. Pertahanan dan keamanan Negara harus bisa memberi rasa aman
serta menjaga dari segala macam gangguan dan ancaman yang
datang dari dalam maupun dari luar.
4. Menegakkan keadilan Negara membentuk lembaga-lembaga
peradilan sebagai tempat warganya meminta keadilan di segala
bidang kehidupan.
Teori Terjadinya Negara Terdapat beberapa teori antara lain
sebagai berikut:
a) Teori Kenyataan, timbulnya suatu negara ketika telah
terpenuhi unsur-unsur negara (daerah, rakyat, dan pemerintah
yang berdaulat) maka pada saat itu juga negara sudah menjadi
suatu kenyataan.
b) Teori Ketuhanan, timbulnya negara karena Tuhan
menghendaki. Kalimat Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
(by the grace of god) menunjuk ke arah teori ini, walaupun bangsa
Indonesia tidak menganut teori ini.
c) Teori Perjanjian, negara timbul karena perjanjian yang
diadakan antara manusia yang tadinya hidup bebas merdeka,
terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini
diadakan agar ada penguasa yang bertugas menjamin
kepentingan bersama dapat terpelihara

B. Pancasila sebagai idiologi bangsa dan Negara Pengertian Pancasila


Sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara
Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan
sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan
bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga
bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini
tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.
Pengertian ini juga ada di dalam Ketetapan MPR No.XVIII Tahun
1998 Pasal 1, yang bunyinya:
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
UndangUndang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten
dalam kehidupan bernegara.

A. Indentitas Nasional
Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri dari suatu
bangsa. Artinya, jati diri tersebut merupakan milik suatu bangsa
dan berbeda dengan banga lainnya. Dalam garis besarnya,
identitas nasional merupakan suatu jati diri yang tidak hanya
mengacu pada individu tertentu, namun juga berlaku untuk suatu
kelompok/organisasi/negara. Kata identitas berasal dari “identity"
yang berarti ciri – ciri, tanda – tanda, ciri khas, jati diri pada
perorangan atau suatu kelompok tertentu yang bisa
membedakannya dengan orang lain atau kelompok yang
lainnya.Sedangkan kata “nasional" merupakan gambaran akan
identitas yang melekat pada diri seseorang atau suatu kelompok
tertentu atau organisasi yang lebih besar berdasarkan kesamaan
fisik, budaya, ragam, bahasa, sejarah, cita – cita, serta tujuan.Dari
pengertian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa identitas
nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang pada macam – macam aspek kehidupan, baik dari
ratusan suku atau budaya yang ada dihimpun menjadi satu
kesatuan, seperti Indonesia. Di mana identitas nasional Indonesia
sendiri mengacu pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Fungsi
indentitas nasional Di era globalisasi saat ini menjadi tantangan
tersendiri untuk identitas nasional. Maka dari itu, sebagai bangsa
yang baik identitas nasional tetap harus dijaga. Hal tersebut tidak
lain dan tidak bukan karena fungsi adanya identitas nasional itu
sendiri. Identitas nasional memiliki tujuan dan fungsi sebagai
berikut ini.
1. Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Tujuan utama adanya identitas nasional adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia
memiliki berbagai macam suku, agama dan kebudayaan. Identitas
nasional digunakan sebagai merek untuk mempersatukan
keberagaman Indonesia tersebut. Selain itu, hal ini juga digunakan
untuk memperkenalkan akan Indonesia kepada bangsa lainnya.
2. Sebagai Pembeda Dengan Bangsa Lainnya
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa identitas
nasional merupakan suatu ciri – ciri, tanda – tanda dan ciri khas
akan suatu negara tersebut. Hal inilah yang akan membuat negara
tersebut berbeda dengan negara lainnya. Pastinya, dengan
adanya identitas nasional akan menjadi pembeda suatu bangsa
lebih khusus dan spesifik
3. Merupakan Landasan Negara
Identitas nasional merupakan suatu landasan negara. Artinya,
identitas nasional digunakan sebagai panduan, pemersatu dan
merupakan pegangan agar bisa mewujudkan cita – cita dan tujuan
negara tersebut. Selain itu, identitas nasional digunakan untuk
gambaran akan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh negara
tersebut. Sebab setiap negara berbeda satu sama lainnya.
4. Identitas Negara Tersebut
Fungsi paling penting dari identitas nasional adalah identitas atau
jati diri suatu negara. Di mana dengan adanya identitas nasional
bisa membuat suatu negara lebih menonjol dibandingkan dengan
negara lainnya. Hal ini tentunya menjadi suatu ciri khas tertentu
akan sebuah negara dengan adanya identitas nasional tersebut.
Unsur – unsur identitas nasional Indonesia sendiri merupakan
suatu bangsa majemuk. Artinya, Indonesia terdiri dari berbagai
suku ,bangsa, bahasa dan budaya. Dengan kemajemukan itulah
merupakan suatu gabungan akan unsur – unsur penting dalam
pembentukan identitas nasional. Berikut ini beberapa unsur
penting dibentuknya suatu identitas nasional, meliputi.
1. Agama
Dasar negara Indonesia, Pancasila sila pertama menyebutkan
“Ketuhanan Yang Maha Esa". Hal ini menggambarkan bahwa
Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai
Keagamaan dan Ketuhanan. Indonesia sendiri dikenal sebagai
masyarakat agamis, artinya setiap setiap penduduk di Indonesia
memiliki agama mereka masing – masing dan hal tersebut wajib
hukumnya. Agama yang berkembang di Indonesia sendiri adalah
Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.
2. Suku Bangsa
Suku bangsa juga dikenal sebagai unsur pembentukan akan
identitas nasional tersebut. Suku bangsa adalah satu golongan
sosial yang bersifat askriptif, yakni dibawa sejak lahir. Di mana
suku bangsa sama dengan jenis kelamin dan umur. Di Indonesia
terdapat ratusan suku bangsa atau kelompok etnis dengan bahasa
mereka masing – masing.

3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah kemampuan manusia sebagai makhluk sosial
yang berisi tentang model atau perangkat pengetahuan secara
kolektif yang digunakan untuk mendukung kehidupan manusia itu
sendiri. Dengan kata lain, kebudayaan merupakan suatu pedoman
atau rujukan bagaimana manusia bisa menghadapi keadaan
lingkungan sekitar guna bertahan hidup. Budaya menjadi salah
satu faktor penting akan pembentukan identitas nasional. Dengan
berbagai macam budaya yang dimiliki oleh Indonesia menjadi
salah satu ciri khas dari negara Indonesia itu sendiri. Oleh karena
itu, kita harus melestarikan budaya yang merupakan warisan dari
nenek moyang kita
4. Bahasa
Unsur pembentuk identitas nasional yang berikutnya adalah
bahasa. Bahasa merupakan simbol atau lambang secara arbitrer
atau verbal. Pembentuk bahasa dilakukan berdasarkan unsur –
unsur bunyi ucapan manusia. Bahasa digunakan sebagai sarana
komunikasi antar manusia satu dengan lainnya. Sudah dijelaskan
bahwa di Indonesia sendiri memiliki setidaknya ratusan suku
bangsa dan setiap suku minimal memiliki satu bahasa yang
berbeda. Salah satu contoh bahasa yang sering digunakan adalah
Jawa, Sunda, Minang dan Batak. Dengan bahasa sebagai identitas
nasional, pastinya kita harus bangga. Tidak semua negara memiliki
keanekaragaman bahasa seperti yang dimiliki oleh Indonesia.
Maka dari itu, agar tidak terpecah belah, ada satu bahasa yang
merupakan bahasa pemersatu, yakni bahasa Indonesia.
B. Contoh identitas dan inteegralitas bangsa
Setiap negara pasti memiliki suatu identitas yang membedekan
dengan Negara lainnya. Identitas tersebut dikenal sebagai
identitas nasional.Dilansir dari buku Pendidikan Kewargenagaraan
(2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra, identitas nasional
merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofi membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain.Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat
buatan karena identitas nasional dibuat, dibentuk, dan disepakati
oleh suatu warga bangsa sebagai idetitasnya.Sementara bersifat
sekunder karena identitas nasional lahir belakangan jika
dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang telah
memiliki identitas primer yang berbeda-beda. Identitas nasional
erat kaitannya dengan bagaimana suatu bangsa terbentuk secara
historis. Bentuk identitas nasional bangsa Indonesia Identitas
nasional bangsa Indonesia tercipta dari berbagai nilai-nilai kultural
suku bangsa yang ada di setiap daerah. Nilai-nilai kultural tersebut
kemudian dihimpun menjadi satu kesatuan yang akhirnya
membentuk identitas nasional bangsa Indonesia.
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya
Rosmawati dan Hasanal Mulkan, dijelaskan bentuk-bentuk
identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:
• Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.
• Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
• Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
• Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
• Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
• Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
• Konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
• Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.
• Konsepsi Wawasan Nusantara.
• Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan
nasional.
Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional merupakan hal yang
sangat penting karena telah memiliki dasar yang sangat kuat,
berupa pancasila dan UUD 1945. Lebih lanjut, Muhammad
Ridha Iswardhana dalam bukunya yang berjudul Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (2020), menjelaskan
pentingnya identitas nasional bagi bangsa Indonesia, yaitu:
Nilai Semangat Pendiri Bangsa
• Menunjukkan keberadaan dan eksistensi bangsa Indonesia.
• Menjadi penciri yang mudah dikenali dan membedakan dalam
pergaulan antar bangsa (hubungan internasional).
• Melindungi jadi diri bangsa dan negara Indonesia seiring
dengan adanya tantangan globalisasi.
• Menjaga eksistensi negara dalam hubungan internasional.
Maksudnya adalah identitas nasional yang terwakili oleh negara
maupun masyarakat Indonesia dalam interaksi berbagai bidang
mampu menunjukkan bahwa negara Indonesia benar-benar
terwujud.
A. Politik dan strategi
• Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh
politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan
politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
• Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Polistaia,
Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri
sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan.
Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti
yang berbeda-beda. Untuk lebih memberikan pengertian arti
politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan
penggunaan, yaitu:
• Dalam arti kepentingan umum (politics)
• Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk
kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan
negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik
(Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip
keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita
kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita
gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.
• Dalam arti kebijaksanaan (Policy)
• Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan
tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya
suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita
kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah
adanya :
• proses pertimbangan
• menjamin terlaksananya suatu usaha
• pencapaian cita-cita/keinginan
• Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu
mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Dengan
demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan:
• Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat
dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi
politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
• Kekuasaan
• Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai
dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan dalam kekuasaan
adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana
cara mempertahankan kekuasaan, dan bagaimana kekuasaan
itu dijalankan.
• Pengambilan keputusan
• Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum,
keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu
negara. Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa
keputusan itu dibuat.
• Kebijakan umum
• Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang
atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai
tujuan itu.
• Distribusi
• Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam
masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting,
nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaimana
pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
• Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya
the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya
digunakan dalam peperangan.
A. Hak dan kewajiban warga negara Hak warga negara Indonesia
1. Berhak mendapat pekerjaan serta penghidupan yang layak.
2. Berhak untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya.
3. Berhak untuk berkeluarga serta melanjutkan keturunannya
melalui perkawainan yang sah.
4. Berhak untuk untuk keberlangsungan hidup, tumbuh, serta
berkembang.
5. Berhak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan
serta teknologi dan memenuhi kebutuhan hidupnya demi
meningkatkan kualitas hidup.
6. Berhak untuk memperjuangkan hak secara kolektif untuk
membangun, masyarakat, bangsa serta negara Indonesia.
7. Berhak untuk mendapat pengakuan, perlindungan serta
kepastian hukum.
8. Berhak untuk hidup merdeka secara pikiran, bergama, tidak
diperbudak dan tidak disiksa.
Contoh hak warga negara Indonesia
1. Berhak memeluk agama yang diyakininya serta menjalankan
kewajiban agamanya.
2. Berhak mendapat serta menggunakan fasilitas kesehatan.
Misalnya BPJS Kesehatan.
3. Berhak mengeluarkan pendapat asal tidak melanggar hukum.
Misalnya melalui petisi.
4. Berhak menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan
pemerintah. Misalnya transportasi umum dan jalan tol.
5. Berhak mendapat perlindungan hukum termasuk memiliki hak
pembelaan diri di pengadilan.
6. Berhak mendapat fasilitas pendidikan yang sama rata, misalnya
pendirian sekolah negeri.
7. Berhak memiliki kedudukan yang sama di mata hukum tanpa
membeda-bedakan.
8. Berhak untuk dibebaskan oleh pemerintah Indonesia jika
menjadi tawanan atau sandera.
9. Berhak memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan presiden
dan wakil presiden.
10. Berhak mendapat akses teknologi yang sama, misalnya
pendistribusian jaringan internet dan listrik.
Kewajiban warga negara Indonesia
1. Wajib membayar pajak tepat pada waktunya. Misalnya Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).
2. Wajib menjaga fasilitas umum dengan tidak merusaknya.
3. Wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
4. Wajib menaati peraturan serta perundang-undangan yang
berlaku.
5. Wajib menaati norma yang berlaku, misalnya norma kesopanan
dan norma hukum.
6. Wajib menaati peraturan lalu lintas, misalnya menggunakan
helm saat naik sepeda motor.
7. Wajib membayar sejumlah biaya setelah menggunakan fasilitas
umum. Misalnya membayar biaya jalan tol dan transportasi
umum.
8. Wajib menghormati serta menjaga toleransi antar umat
beragama agar persatuan Indonesia tetap utuh.
9. Wajib menghormati hak hidup serta HAM setiap manusia
dengan tidak membahayakan hidup orang lain.
10. Wajib melakukan bela negara. Contohnya dengan
penggunaan produk lokal Indonesia serta mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
B. System politik ketatanegaraan di Indonesia
Pengertian sistem Politik di Indonesia
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau
keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang
berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan,
pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya. politik adalah emua lembaga-lembaga negara yang
tersbut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif,
eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-
keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang
seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara
suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan
terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah
Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan
membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
kepentingan umum. Badan yang ada di masyarakat seperti
Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest
Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media
Komunikasi Politik,Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata
politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui
badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya.
Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan
keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan
keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan
kehendak rakyat.
B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara
1. Pengertian sistem politik

a. Pengertian Sistem,
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
dan terorganisasi.
b. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya
Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan
berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara
pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal
kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut
tujuantujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya
menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi
kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat
tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu
wilayah tertentu
C. Demokrasi indonesia
Demokrasi di Indonesia adalah suatu proses sejarah dan politik
perkembangan demokrasi di dunia secara umum, hingga
khususnya di Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi
demokrasi menurut para tokoh dan founding fathers
Kemerdekaan Indonesia, terutama Soekarno, Mohammad
Hatta, dan Soetan Sjahrir. Selain itu juga proses ini
menggambarkan perkembangan demokrasi di Indonesia,
dimulai saat Kemerdekaan Indonesia, berdirinya Republik
Indonesia Serikat, kemunculan fase kediktatoran Soekarno
dalam Orde Lama dan Soeharto dalam Orde Baru, hingga proses
konsolidasi demokrasi pasca Reformasi 1998 hingga saat ini.
Demokrasi dalam Pandangan Para Pendiri Bangsa
IndonesiaSunting Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus
1945, secara gamblang duet pemimpin Dwitunggal, Soekarno
dan Mohammad Hatta telah mendeklarasikan Indonesia
Merdeka sebagai sebuah negara yang demokratis karena pada
kalimat terakhirnya dikatakan dalam Teks Proklamasi 17
Agustus 1945 adalah “atas nama bangsa Indonesia”, bila
dikaitkan dengan definisi bangsa, maka yang dimaksud adalah
seluruh rakyat Indonesia. Jadi kemerdekaan Indonesia adalah
kemerdekaan yang diperuntukkan bagi rakyat Indonesia sendiri.
Meskipun telah mencapai konsensus kemerdekaan sebagai
sebuah bangsa, tetapi setiap tokoh pergerakan dan pelopor
kemerdekaan Indonesia memiliki konsepsi demokrasinya
masing-masing, kebanyakan dari mereka berusaha menengahi
dualisme penafsiran demokrasi dari Negara Barat yang liberalis
dan kapitalis dengan Negara Timur yang komunis, terutama
dalam merumuskan tentang kebebasan politik yang diadopsi
dari demokrasi Barat dan kemerataan ekonomi yang ditiru dari
demokrasi Timur. Namun, terkadang beberapa tokoh kemudian
memiliki kecenderungan masing-masing, entah itu
kecenderungan pada Barat ataupun Timur, yang kemudian
menjadi ciri khas dari perkembangan demokrasi di Indonesia.
Dalam pandangan Presiden Republik Indonesia yang pertama,
Soekarno, demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang lahir
dari kehendak memperjuangkan kemerdekaan, itu artinya
adalah demokrasi Indonesia menurut Soekarno meletakan
embrionya pada perlawanan terhadap imperialisme dan
kolonialisme, hal itu ditulis oleh Soekarno dalam bukunya,
Indonesia Menggugat dan Di Bawah Bendera Revolusi, yang
secara eksplisit terinspirasi oleh pergerakan kemerdekaan yang
dilakukan di pelbagai belahan dunia, dari perjuangan seorang
Muhammad, Yesus Kristus, William de Oranje, Mahatma
Gandhi, Mustafa Kemal Attaturk, dan tokoh-tokoh
kemerdekaan bangsa-bangsa di seluruh dunia.[1]Menurut
Soekarno, demokrasi adalah suatu "pemerintahan rakyat".
Lebih lanjut lagi, bagi Soekarno, demokrasi adalah suatu cara
dalam membentuk pemerintahan yang memberikan hak
kepada rakayat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan.
Namun, demokrasi yang diinginkan dan dikonsepsikan oleh
Soekarno tidak ingin meniru demokrasi modern yang lahir dari
Revolusi Prancis, karena menurut Soekarno, demokrasi yang
dihasilkan oleh Revolusi Prancis, demokrasi yang hanya
menguntungkan kaum borjuis dan menjadi tempat tumbuhnya
kapitalisme.[2] Oleh karena itu, kemudian Soekarno
mengkonsepsikan sendiri demokrasi yang menurutnya cocok
untuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai