Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yolanda Novita Sari

NPM : 1716011040

BAB 1

ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

Pada bab pertama dalam buku ini menjelaskan tentang fase-fase perkembangan ilmu
antropologi. Fase pertama terjadi sekitar sebelum abad 1800 yaitu dengan kedatangan bangsa
Eropa Barat ke Benua Afrika, Asia dan Amerika yang membawa pengaruh bagi berbagai
suku bangsa ketiga benua tersebut.

Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan buah tangan para musafir, pelaut, pendeta
penyiar agama Nasrani, penerjemah Kitab Injil, pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk
kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.

Dalam buku tersebut terdapat pengetahuan baru yang berisi tentang deskripsi adat-istiadat,
susunan masyarakat, dan ciri fisik dari masing-masing suku. Di dalam fase pertama ini
muncul bahan pengetahuan etnografi. Dimana hal itu merupakan dasar dari Ilmu
Antropologi. Pengertian pengetahuan etnografi itu sendiri adalah tentang deskripsi mengenai
suatu suku bangsa.

Fase yang kedua ini terjadi sekitar pertengahan abad ke-19. Didalam fase kedua ini pola pikir
masyarakat sudah mulai evolusi dimana masyarakat dan kebudayaan manusia telah
berevolusi dengan sangat lambat dalam satu jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari
tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai tingkat tertinggi.

Dengan demikian pada fase ini ilmu antropologi berupa suatu ilmu yang akademikal dengan
tujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapat
suatu pengertian tentang tingkat-tingkatkuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran
kebudayaan manusia.

Fase yang ketiga terjadi di awal abad ke-20. Ilmu antropologi sebagai suatu ilmu yang
mempelajari bangsa di luar Eropa itu penting, karena bangsa-bangsa itu pada umumnya
masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks seperti masyarakat bangsa-bangsa
Eropa.

Dalam fase ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya mempelajari
masyarakat dan kebudayaan suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial
dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
Fase keempat terjadi setelah tahun 1930. Dalam fase ini ilmu antropologi mulai berkembang,
semakin sempurna dan universal. Mengenai tujuannya, ilmu antroplogi yang baru dalam fase
perkembangannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan akademikal dan tujuan praktisnya.

Tujuan akademisnya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya
dengan mempeljarai keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayaannya. Maka
tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia dalam keragaman masyarakatsuku bangsa
guna membangun suku bangsa itu.

Sesudah fase-fase tersebut, adanya ilmu-ilmu bagian antropologi yaitu Paleo-antroplogi &
Antropologi fisik (disebut antropologi fisik dalam arti luas), Etnolinguistik, Prehistori,
Etnologi (disebut antropologi budaya).

Selain ilmu bagian, ada perbedaan istilah yang lazim seperti ethnography, ethnology,
volkerkunde, kulturkunde, anthropology, cultural antropologhy dan social antropology.
Terdapat spesialisasi antropologi yang pengkhususan penelitian antroplogi terhadap masalah
dalam masyarakat belum lama berkembang.

Dalam ilmu antropologi adanya hubungan Antroplogi-Sosial dan Sosiologi merupakan dua
ilmu yang mempunyai dua kompleks metode yang saling dapat mengisi dalam proyek
penelitian masyarakat yang sama.

Selain itu terdapat persamaan dan perbedaan kedua ilmu tersebut dan sejarah perkembangan
sosiologi. Pada mulanya ilmu sosiologi hanya merupakan bagian dari ilmu filsafat yang
disebut filsafat sosial. Ada juga pokok ilmiah dan metode ilmiah dari antropologi sosial dan
sosiologi. Metode yang berupa kuantitatif deperti statistik.

Bab ini menyebutkan hubungan antar Antropologi dan ilmu lain dalam buku ilmu pengantar
antropologi oleh Koentjaraningrat, yaitu hubungan antara ilmu geolog dan antropologii, ilmu
paleontologi dan antropologi, ilmu anatomi dan antropologi, ilmu kesehatan dan antropologi,
ilmu psikiatri dan antropologi, ilmu linguistik dan antropologi, ilmu arkeologi dan
antropologi, ilmu sejarah dan antropologi, ilmu geografi dan antropologi, ilmu ekonomi dan
antropologi, ilmu hukum adat Indonesia dan antropologi, ilmu administratif dan antropologi,
dan yang terakhir hubungan antara ilmu politik dan antropologi.

Metode ilmiah dari Antropologi yaitu metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah
segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan
pengetahuan. Tahap yang dilakukan menggunakan metode ini, yaitu pengumpulan data,
penentuan ciri-ciri umum & sistem, dan verifikasi. Digolongkan kedalam tiga golongan yang
masing-masing mempunyai perbedaan pokok, yaitu penelitian di lapangan, laboratorium dan
perpustakaan.

Dalam bab ini juga menjelaskan kehidupan ilmiah, para tokoh sarjana antropologi, lembaga-
lembaga, majalah, kamus dan atlas antropologi.

Anda mungkin juga menyukai