Makalah Infeksi Nosokomial
Makalah Infeksi Nosokomial
INFEKSI NOSOKOMIAL
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Klinik 1
OLEH
KELOMPOK
2
1. ADEK RIZKI UTAM (16.14.02.001)
2. DIAH AYU SUGITA (16.14.02.009)
3. ELYSA FITRI (16.14.02.010)
4. FEPY SISILIAY (16.14.02.011)
5. FIQTA KHOIRUN NISA (16.14.02.012)
6. GRENADIA DWI PUTRI A. P. (16.14.02.014)
7. NANIK SURYANI (16.14.02.019)
8. NOOR EKA SETIYANI (16.14.02.021)
9. REFITA SETYAFANI PUTRI (16.14.02.026)
10. RISKA AMBARWATI (16.14.02.027)
11. SOFA AHYA SAYYIDATUL H. (16.14.02.031)
12. YESI DIAH KRISTIASARI (16.14.02.035)
13. ZUNISTIA AZIZZAHARRO’IFAH (16.14.02.037)
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
mata kuliah Kebutuhan Dasar Kebidanan I atas tugas yang diberikan sehingga
sajikan.
terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami yang memohon saran dan
Penyusun
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR.................................................................................i
2. DAFTAR ISI................................................................................................ii
3. DAFTAR SINGKATAN.............................................................................iii
4. BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
5. BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
7. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................iv
DAFTAR SINGKATAN
dr : dokter
PENDAHULUAN
dari berbagai penyakit, yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung
yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di
lingkungan rumah sakit, seperti udara, air, lantai, makanan dan benda-benda
peralatan medis maupuu non medis (Nugraheni, dkk, 2012). Hal ini akan
sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita yang sedang dalam proses
dengan penyakit dasar tunggal maupun penderita dengan penyakit dasar lebih
dari satu, secara umum keadaan umumnya tentu tidak/kurang baik, sehingga
gejala klinis baik lokal maupun sistemik (Potter & Perry, 2005). Oleh karena
itu, di dalam makalah ini membahas tentang infeksi yang ada di rumah sakit
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
infeksi
PEMBAHASAN
Bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit dan komeo yang artinya
infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi yang diperoleh atau terjadi
maupun di negara maju. Infeksi ini dikenal pertama kali pada tahun 1847 oleh
Semmelweis dan saat ini tetap menjadi masalah yang cukup menyita perhatian
RSUD dr. Soetomo Surabaya, pada tahun 1983-1984 mulai aktif meneliti dan
penderita, tetapi juga merugikan pihak rumah sakit serta perusahaan atau
nosokomial 5-8 kali lebih tinggi dari pada pasien yang dirawat diruang rawat
biasa. Infeksi nosokomial banyak terjadi di ICU pada kasus pasca bedah dan
kasus dengan pemasangan infus dan kateter yang tidak sesuai dengan prosedur
(Salawati, 2012).
tidak mungkin lepas dari keberadaan sejumlah mikroba pathogen. Hal ini
dimungkinkan karena :
yaitu :
dan virulensinya.
tubuh.
6. Daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat
infeksi.
Selain faktor-faktor diatas, terdapat faktor lain seperti status gizi atau
nutrisi, tingkat stres pada tubuh, faktor usia, dan kebiasaan yang tidak
sehat
presdisposisi.
patogen.
vektor.
a. Venicle borne
Sebagai media perantara penularan adalah barang/bahan yang
transfuse.
b. Vector-borne
1. Cara mekanis
2. Cara biologis
c. Food-borne
d. Water-borne
4 tahap, yaitu :
a. Tahap rentan
Pada tahap ini pejamu masih dalam kondisi relatif sehat, namun
b. Tahap inkubasi
namun tanda dan gejala penyakit belum tampak (subklinis). Saat mulai
tanda dan gejala penyakit lainnya, ada yang hanya beberapa jam, dan
c. Tahap klinis
awal, tanda dan gejala penyakit masih ringan. Penderita masih mampu
memerlukan perawatan.
sedia kala.
kondisi ini agen penyebab penyakit masih ada, dan masih potensial
dengan tanda dan gajala yang tetap atau tidak berubah (stagna).
hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman
digunakan.
lainnya.
alat kesehatan, dan sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah atau
jamur, parasite, dan virus) termasuk bakteri endospore dari benda mati.
f. Desinfeksi,yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua)
a. Mencuci tangan
tangan dengan sabun biasa dan air bersih adalah sama efektifnya
pasien yang dicurigai mudah terkena infeksi (misalnya: bayi yang baru
Alat pelindung diri yang paling baik adalah yang terbuat dari
bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus oleh
cairan.
dan batuk.
tubuh.
d. Perawatan pasien
donor darah diambil secara aseptik dan dengan sistem tertutup, simpan
darah pada suhu yang tepat, pastikan darah cocok agar tidak
e. Penggunaan antiseptic
f. Dekontaminasi
tidak ada prosedur sterilisasi dan DTT yang efektif tanpa melakukan
dengan aliran darah atau cairan tubuh lainnya dan jaringan. Sterilisasi
HIV/AIDS.
BAB III
PENUTU
5. Nosokomial berasal dari Bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit
dan komeo yang artinya merawat. Nosokomion berarti tempat untuk untuk
yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit. Infeksi nosokomial saat ini
dan angka kematian (mortility) di rumah sakit sehingga dapat menjadi masalah
ini dikenal pertama kali pada tahun 1847 oleh Semmelweis dan saat ini tetap
sumber dari kuman, cara masuknya kuman dan daya tahan tubuh. Sedangkan
tidak langsung. Sedangkan tahapan terjadinya infeksi yaitu tahap rentan, tahap
inkubasi, tahap klinis dan tahap akhir penyakit. Tahap akhir penyakit ini
Salemba Medika.
Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Penerjemah Yasmin Asih, dkk.
2012.
Unit Rumah Sakit. Banda Aceh : Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Volume 12