Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TIMBANG TERIMA PRAKTIK MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG MIRAH


RS. PHC SURABAYA

DISUSUN OLEH :

1. ZAMANIA SAFIGA SHUFI ( 1410050 )


2. ACH. SOLEH ( 1410052 )
3. DALIA LEMOS D.R ( 1410054 )
4. FARIAN AHLA ( 1210014 )
5. MARLEN AMELIA B. ( 1510052 )
6. CHRISTIN WLENA ( 1610054 )
7. EKLESYA VIONA B. ( 1610055 )
8. MARIA LIVENTI R. ( 1610056 )
9. MARIA REREBAIN ( 1610057 )
10. TESSA NATIVIDE ( 1610058 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ARTHA BODHI ISWARA
SURABAYA
2017

BAB I
PENDAHULUAN

1
1.1 Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi
mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah
satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat
pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien. Timbang terima merupakan
teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan dan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang
terima yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien (nama, umur,
alamat), diagnosa medis, diagnosa keperawatam, keluhan pasien berupa data
subyektif dan obyektif, program terapi yang sudah dilakukan dan rencana
tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan
tertulis kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu terus
ditingkatkan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan
bagian penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting,
karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang
diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima
tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan
keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa
digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan
menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat
kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.

2
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program Sarjana
Keperawatan Stikes Ngudia Husada Madura akan melaksanakan Role Play
timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan
Primer.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan
perawat ruang Mirah mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan
asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan
informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar
perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
1.3.2 Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara
komprehensif.

3
BAB 2
MATERI TIMBANG TERIMA

2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang
terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift.
Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang
berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan
(Nursalam, 2011).
2.2 Tujuan.
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
2. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
3. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
2.3 Langkah-langkah
1. Perawat yang shift dalam keadaan sudah siap.
2. Perawat yang Shift yang akan mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.

4
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift
selanjutnya meliputi :
a. Kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
4. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru.
5. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan klien.

2.4 Prosedur Timbang Terima


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
- Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
- Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
- Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.
- Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima
dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
- Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga
berikutnya.
c. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
1. Identitas klien dan diagnosa medis.
2. Masalah keperawatan yang muncul.
3. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
4. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
5. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
6. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
7. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi
tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
8. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.

5
9. Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan
validasi data.
10. Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku
laporan ruangan

BAB 3
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal : Selasa 16 Mei 2017
Pukul : 08.30 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Semester VI Stikes Artha Bodhi Iswara
Surabaya
Topik : Role Play Timbang Terima (overan)
Tempat : Ruang Mirah Rs. PHC Surabaya
Sasaran : Pasien Ruang Mirah Kamar 4 Rs. PHC Surabaya
3.2 Pengorganisasian
Penanggung jawab :
1) Dahlia Lemos
2) Farian Ahla
3) Tessa N.
Kepala Ruangan : Ach. Soleh
PP (Pagi) : Maria Liventi
PP (Malam) : Marlen Amelia Behuku
PA (Pagi) :
1) Cristhin Welena
2) Zamania Safiga Shufi
PA ( Malam) :
1) Eklesya Viona Biloro
2) Maria Rerebain

3.3 Metode dan Media


Metode :
a. Karu memimpin proses Timbang Terima
b. Melakukan timbang terima antara PA malam dengan Perawat shift pagi.
c. Melaporkan status keadaan klien dari PA malam dengan Perawat shift
pagi.
d. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.
Media :
1. Buku Timbang Terima
2. Materi disampaikan secara lisan.
3. Dokumentasi klien (status).

6
3.4 Alur Timbang Terima

Gambar. Alur Timbang Terima ( Nursalam,2014)

3.5 Instrumen
a. Status klien
b. Nursing kit
c. Catatan timbang terima

3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

7
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Pra Timbang 1. Perawat dinas sudah siap 10 menit Nurse Karu
Terima dan berkumpul di Nurse Station PP Pagi
Station PA Pagi
2. Karu mengecek kesiapan PA Malam
timbang terima PA malam PA Malam
dengan Perawat shift pagi
3. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet), PA
malam yang akan
mengoperkan, menyiapkan
buku timbang terima &
nursing kit
4. Kepala ruangan membuka
acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa.

Pelaksanaan 1. PA dinas malam melakukan 20 menit Nurse Karu


Timbang timbang terima kepada Station PP Pagi
Terima Perawat dinas pagi. Hal-hal PA Pagi
yang perlu disampaikan PA PA Malam
pada saat timbang terima : PA Malam
a. Identitas klien dan
diagnosa medis
termasuk hari rawat
keberapa.
b. Masalah keperawatan.
c. Data yang mendukung.
d. Tindakan keperawatan
yang sudah/belum
dilaksanakan
e. Rencana umum yang
perlu dilakukan:
Pemeriksaan penunjang,
konsul, prosedur
tindakan tertentu.
2. Karu membuka dan
memberi salam kepada
klien, PA malam
menjelaskan tentang klien, Bed Paisen
Karu mengenalkan
anggotanya dan Perawat
pagi melakukan validasi
data.
3. Lama timbang terima setiap

8
klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan
lebih rinci.
Post timbang 1. Klarifikasi hasil validasi data 5 menit Nurse Karu
terima oleh PP pagi. station PP Pagi
2. Penyampaian alat- alat PA Pagi
kesehatan PA Malam
3. Laporan timbang terima PA Malam
ditandatangani oleh kedua
PP dan mengetahui Karu
(kalau pagi saja).
4. Reward Karu terhadap
perawat yang akan dan
selesai bertugas.
5. Penutup oleh karu.

3.7 Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok
shift timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima
yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi. Sedangkan
kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh ketua tim.
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan
mengganti shift.Ketua tim malam menyerahkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima pertama dilakukan
di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse
station.Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan,
intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan
khusus bila ada.Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5
menit saat klarifikasi ke klien.

c. Evaluasi Hasil

9
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang

10
terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift.
Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang
berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai
keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang
optimal.
Pelaksanaan timbang terima akan dilaksanakan pada tanggal 16 mei
2017 terhadap seluruh klien kelolaan di ruang mirah sebanyak klien.
Diharapkan pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai perencanaan dan
semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran masing-masing.
4.2 Saran
1. Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse
stasion atau saat di pasien
2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan
PP pagi dan PA malam sebagai dokumentasi keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta.

Gillies, (1989).Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi


Terjemahan.Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

11
Hilda, Eszen. 2012.
Keperawatan.http://eszenhilda.blogspot.com/2012/06/proposal-
timbang-terima-keperawatn.html. Diakses pada tanggal 30 November
2016.

FORMAT TIMBANG TERIMA SBAR

(SITUATION, BACKGROUND ASSESSMENT, RECOMMENDATION )

12
Situation Nama Pasien : Dokter :
Umur :
No RM :
Diagnosa Medis :
Diagnosa Keperawatan :

Lama Hari Rawat :


Klasifikasi Pasien : Total Care Parsial Care Minimal Care
Keluhan Utama :
Background Riwayat Penyakit Sekarang :

Riwayat Alergi : Tidak Ya Obat : Makanan :


Riwayat Penyakit Menular :
Laboratorium :
Foto Thorax / USG :
EKG :
Assessment Tanda-tanda vital : T = ...../..... ; S = ..... ; N = .... ; RR = .....
Skala Pasien Jatuh :
B1 (Sistem Pernafasan)
Keluhan : Sesak Batuk Nyeri Saat Nafas
Irama Nafas : Teratur Tidak Teratur
Suara Nafas : Vesikuler Ronchi Wheezing Rales
Oksigen :....... L/Menit Masker Nasal
B2 (Sistim Kardiovaskuler )
Keluhan Nyeri Dada : Ya Tidak
Irama Jantung : Teratur Tidak Teratur
CRT : < 3 Detik > 3 Detik
Konjungtiva Pucat : Ya Tidak
B3 (Sistim Persyarafan )
Kesadaran : Composmetis Apatis Somnolen
Sopor Koma
GCS : E = V= M=
Keluhan Pusing : Ya Tidak
Pupil : Isokor Anisokor, Diameter : / mm
Nyeri : Tidak Ya, Skala Nyeri : Lokasi :
B4 (Sistim Perkemihan )
Keluhan : Kencing Menetes Inkontinensia
Retensi Urine Disuria
Anuria Gross Hematuri
Poliuri Oliguri
Kandung Kemih : Membesar Tidak
Nyeri Tekan : Ya Tidak
Alat Bantu : Kateter Faley Kateter Kondom
Intake Cairan : Oral: .... cc/jam, Parenteral : ...... cc/jam

13
Produksi Urine : .............. ml/jam, Warna : .............., Bau: ..........

B5 (Sistim Pencernaan )
TB : ..... cm, BB : ..... kg, LLA : ..... cm, Lingkar Abdomen : ...... cm
Mukosa Mulut : Lembab Kering Merah Stomatitis
Tenggorokan : Sulit Menelan Nyeri Menelan
Abdomen : Supel Tegang Nyeri Tekan, Lokasi : ......
Mual : Ya Tidak:
Muntah : Ya Tidak
Bising Usus : ......... X/Menit
Terpasang NGT : Ya Tidak
Diet : Padat Lunak
Frekuensi : ...... X/Hari, Jumlah : ......, Jenis : ...........
BAB : ...... X/Hari, Kosistensi : Padat Lunak
Cair Lendir/darah
Konstipasi : Ya Tidak
Recommendation Tindakan Yang Sudah Dilakukan

Rencana Tindakan Lanjut

NIC Shif: NIC shif selanjutnya :

Karu :

14

Anda mungkin juga menyukai