NURWAHIDA
21906102
I. JUDUL PENELITIAN
KEPERAWATAN ANAK
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2013 diperkirakan pada tahun 2012 terdapat 14,1 juta kasus kanker
baru 8,2 juta kasus kematian terkait kanker. Kasus kanker yang paling
banyak ditemukan di seluruh dunia adalah kanker paru (1,8 juta, 13.0%),
kanker payudara (1,7 juta, 11,9%), dan kanker colorectum (1,4 juta,
kanker lebih banyak terjadi di Negara berkembang, dan proporsi ini akan
tujuh juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara
orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada
(IARC) pada tahun 2008 hingga 2012 angka kejadian kanker meningkat
dari 12,7 juta kasus menjadi 14,1 juta kasus. Kanker juga merupakan salah
juta kasus baru kanker dan 8,2 juta kasus kematian akibat kanker didunia.
2017).
urutan tertentu dalam waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jenis
dapat membunuh sel kanker, obat kemoterapi juga berefek pada sel-sel
sehat yang normal. Obat kemoterapi atau yang sering disebut sitostatika
bersifat menghambat atau membunuh sel tubuh yang aktif membelah diri.
Sehingga obat ini akan berdampak pada sel normal yang aktif berkembang
seperti sel darah, sel akar rambut, sel selaput lendir, sumsum tulang,
(dalam Susanti dan Tarigan, 2012) lebih dari 60% pasien yang menjalani
(dalam Enikmawati, 2015) menyatakan hal ini terjadi akibat dari adanya
atsiri yang dihasilkan dari tumbuhan obat (Suranto, 2011 dalam Widagdo,
merupakan tanaman bumbu atau tanaman obat, dan dapat hidup di dataran
anisat, minyak lemak yang berkhasiat untuk mengatasi sakit perut, perut
fennel ini bersifat hangat dan mampu memberikan rasa nyaman. Dalam
Namun terapi ini dapat menimbulkan efek samping lain yaitu nyeri kepala,
konstipasi yang cukup berat, rasa panas diwajah (flushes) dan perut bagian
jarang.
Husodo Makassar, selama tiga bulan terakhir pada tahun 2020 anak yang
B. Rumusan Masalah
Sudirohusodo Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
diberikan intervensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
a. Bagi Penulis
b. Bagi Masyarakat
di STIK Makassar.
1. Defenisi
kematia sel. Apabila DNA tidak dapat disintesis, sel tidak dapat
penetresed (Alimta)
Nethol)
b. Senyawa genotoksik
sel sehingga sel tidak mampu membelah diri. Selama proses mitosis
beberapa yaitu, sulit tidur, mual dan muntah, supresi sumsum tulang,
perawatan untuk mual dan muntah telah membaik, mual dan muntah
masih merupakan efek samping serius dari terapi kanker karena hal ini
oleh bau, rasa, kegelisahan, nyeri, gerak, atau perubahan pada tubuh
akibat peradangan, aliran darah yang buruk, atau iritasi pada perut
(Hanish J, 2016).
muntah.
risiko mual dan muntah dengan kemoterapi. Mual dan muntah dengan
c. Perempuan
h. Mengalami sembelit
i. Menerima obat tertentu, seperti opioid (obat sakit)
hal berikut:
b. Perubahan mental.
d. Malnutrisi.
e. Dehidrasi.
f. Patah tulang.
g. Membuka kembali luka bedah. (Hanish J, 2016)
terapi radiasi, dan kondisi lainnya. Mual dan muntah dapat terjadi
meliputi:
a. Akut Mual dan muntah yang terjadi dalam waktu 24 jam setelah
perawatan dimulai.
b. Tertunda Mual dan muntah yang terjadi lebih dari 24 jam setelah
muntah.
mual dan muntah secara dini, bila gejala mual antisipatif dan muntah
a. Relaksasi otot.
b. Hipnoterapi.
d. Biofeedback.
f. Aroma terapi
dan perlu diberikan lebih sering. Yang lain bertahan lama dan kurang
Tidak seperti pada orang dewasa, mual dan muntah yang tertunda
pada anak-anak mungkin lebih sulit dilakukan oleh orang tua dan
waktu dan risiko mual tertunda tidak jelas. Studi tentang pencegahan
2016).
5. Alat ukur mual muntah
orang dewasa dan dapat pula pada anak usia sekolah dan
belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
undang yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Pada
periode usia sekolah, anak mulai memasuki dunia yang lebih luas, ditandai
2007 dalam Apriany, 2010). Ball dan Blinder (2003) dalam Apriany
(2010) menyatakan anak usia sekolah berada pada fase industri, dimana
diri anak dan mencegah perasaan rendah diri pada anak usia sekolah.
Perkembangan sistem tubuh yang terjadi pada anak usia sekolah ditandai
dan tulang.
motivasi dan kemampuan. Tiga tempramen anak yang mudah, anak yang
lambat dan anak yang sulit. Perkembangan konsep diri pada anak usia
dan anak mampu mengambar figur manusia. Anak usia sekolah juga mulai
meningkat rasa keingintahuannya (Hockenbery dan Wilson, 2007 dalam
Apriany, 2010).
Anak usia antara 6-12 tahun, periode ini kadang disebut dengan masa
Sarayati, 2016).
tubuh yang terjadi pada anak usia ditandai dengan maturnya sistem
gastrointestinal, jaringan tubuh dan organ, imun dan tulang. Perkembangan
tempramen anak yang mudah, anak yang lambat dan anak yang sulit.
Apriany, 2010).
bagi anak, ditambah lagi efek samping yang mungkin timbul akibat
pada stimulus yang menyenangkan dari pada berfokus pada gejala yang
mencapai relaksasi yang efektif pada anak, maka perlu disesuaikan dengan
1. Pengertian Aromaterapi
senyawa berbau harum atau fragrance dari minyak atsiri suatu bahan
(Muchtaridi, 2008).
ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa
penciuman sebesar biji buah delima pada pangkalotak. Pada tempat ini
Hughes, 2007).
darah untuk mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal.
Tabel
Sintesa Penelitian Sebelumnya
V. KERANGKA KONSEP
variabel yang memengaruhi dan yang dipengaruhi. Atau dengan kata lain
pada kanker stadium lanjut lokal, maupun metastatis dan sering menjadi
satu-satunya pilihan metode terapi yang efektif diamna kita ketahui bahwa
salah satu efek dari kemoterapi adalah maual dan munta. Kita ketahui
bahwa salah satu cara untuk menurunkan mual dan muntah dengan
memberikan aromaterapi.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah aroma terapi dan variabel
Aroma terapi
1. Aroma Terapi
seseorang
2. Mual muntah
Kriteria objektif
berikan aromaterpi
berikan aromaterpi
A. Jenis Penelitian
intervensi.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Makassar.
N . Zα . p . q
n= 2 2
d ( N −1)+ Zα . p . q
121.1,96 .0,5.0,5
n= 2 2
0,05 ( N −1 )+1,96 .0,5 .0,5
59,29
n=
0,3+ 0,9604
59,29
n=
0,3+ 0,9604
59,29
n=
1,2604
n=47,04
Keterangan:
q = 1 – p (100% - p)
a. Kriteria Inklusi :
3) Kesadaran komposmentis
b. Kriteria Eksklusi :
D. Pengumpulan Data
Jenis dari sumber data dikumpulkan dan dibedakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Data Primer
tersedia (kuesioner)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari Rekam Medis RSUP
E. Pengolahan Data
1. Penyuntingan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
merekam data secara manual lembaran atau kode yang berisi nomor
Proses ini disebut juga vanishing entry yaitu data yang sudah
F. Analisa Data
1. Analisis Univariat
bentuk nilai mean atau rata-rata kejadian mual muntah sebelum dan
2. Analisis Bivariat
dahulu dilakukan ujia normalitas, jika sebaran data normal maka uji
sebaran data tidak normal maka uji yang digunakan adalah Uji
1) Bila nilai p > 0,05, artinya bahwa tidak ada perbedaan Intensitas
2) Bila nilai p < 0,05, artinya bahwa ada perbedaan Intensitas mual
(aroma terapi).
G. Penyajian Data
Data yang telah dianalisa akan disajikan dalam bentuk tabel yang disertai
dengan penjelasan.
H. Etika Penelitian
disiplin ilmu harus dilindungi dengan baik, jika subjek sangat rentan
subjek seperti:
responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Alatas, H, dan Hassan, R. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. IKA FKUI. Jakarta.
Dewi, VNL. 2013. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Enikmawati, Anik. (2015). Pengaruh Terapi Aroma Jahe Terhadap Mual Dan
Mutah Akut Akibat Kemoterapi Pada Penderita Kanker Payudara di RSI
Muhammadyah Surakarta. Jurnal Kebidanan. 07 (02) 115222. Vol 7. No 2
Garret, et al. (2003). Managing Nause and Vomiting Current Strategies. Journal
Critical care nurs. Vol 23, No. 1.
Masganti, Dr. 2015. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Perdana Mulya
Sarana. Jakarta.
Rio, S., & Suci, E. S. (2017). Persepsi tentang Kanker Serviks dan Upaya
Prevensinya pada Perempuan yang Memiliki Keluarga dengan Riwayat
Kanker. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 4(3), 159-169.
https://doi.org/10.22146/jkr.36511
Shinta & Surarso. (2016). Terapi Mual Muntah Pasca Kemoterapi. Jurnal Ilmu
Kesehatan THT Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 9(2). 74-83
Susanti & Tarigan. (2012). Karakteristik Mual Dan Muntah Serta Upaya
Penanggulangan Oleh Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi.
Diakses dalam www.breastcancer.go.id.