Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS


”USAHA MAZE CAFE”

Disusun Oleh :
Nama : Nurma Lestari
NIM : 41206120118027

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Nusa Bangsa Bogor
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha ini dilatar belakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di


daerah Kota Bogor. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis
dan perkantoran di pusat kota Bogor. Hal itu membuat peluang bisnis usaha
cafe terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota Bogor.
Berkembanganya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol-ngobrol dan
berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya
pekerja dan anak muda di Bogor  tentunya membutuhkan ruang untuk bisa
berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya
usaha Maze Cafe.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan kopi
sebagai produk utamanya. Kebanyakan kedai saat ini sudah ada di Bogor
hanya menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di
setiap cafe.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua,
pekerja, mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol.
Dengan menyediakan banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini
sangat strategis ditambah dengan suguhan makanan tradisional dan Modern
dengan tempat yang nyaman dengan tambahan konsep modern yang aestethic
dan Instagramable di tempatnya.

1.2  Gambaran Umum Potensi Ekonomi


Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup
memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku
kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai
salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha
bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan
baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan
masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai
teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam
mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita,
bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya
semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih
cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas,
sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang
membawa brand ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan
hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya
hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak
heran bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk
mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau
teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata
juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan
mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis
minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di
tengah gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini
sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.

1.3  Gambaran Umum Industri


Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia
setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67%
kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%) untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI
tahun 1989 adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun. Dewasa ini kalangan
pengusaha kopi memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah
mencapai 800 gram/kapita/tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20
tahun peningkatan konsumsi kopi telah mencapai 300 gram/kapita/tahun.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit
usaha berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional.
Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri.
Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan
pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek
dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam
berinvestasi dibidang industri kopi.
Selain Coffezone yang menawarkan konsep waralaba, terdapat juga
warung kopi lainnya yang berekspansi secara terpusat. Mulai dari merek
internasional seperti Starbucks dan Coffee Bean, hingga merek lokal seperti
Excelso dan Ngopi Doeloe menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2012, permintaan kopi dalam negeri Indonesia telah
mencapai lebih dari 250 ribu ton. Segmen bisnis kedai kopi pun selalu tumbuh
lebih dari 10% dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menandakan bahwa
bisnis kedai kopi memiliki potensi untuk dimasuki oleh para pelaku usaha.
Meskipun begitu, masih terdapat kritik dan kekhawatiran terhadap bisnis kedai
kopi.
Pengamat bisnis franchise internasional, Evi Diah Puspitawati, menilai
bahwa para pengusaha masih harus waspada terhadap pertumbuhan bisnis
kedai kopi. Ia khawatir bahwa pertumbuhan kedai kopi saat ini lebih sekedar
trend dimana nongkrong di kedai kopi menjadi trend dan khawatir trend
tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.
BAB II
ASPEK UMUM ORGANISASI

2.1  Nama Unit Usaha


“MAZE CAFE ”

2.2  Legalitas Usaha
Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari
pihak berwenang atas penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang
pengusaha atau suatu perusahaan. Bagi pemerintah, pengertian usaha dagang
adalah suatu alat atau sarana untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan
menerbitkan izin-izin usaha perdagangan. Agar kegiatan usaha lancar, maka setiap
pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi
pemerintah yang sesuai degan bidangnya. Jenis izin usaha yg dikeluarkan oleh
pemerintah yang menyangkut izin usaha perdagangan.
a.       SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP adalah surat izin yg diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakam kegiatan usaha di bidang perdagangan
dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV,
PT, koperasi, BUMN, dsb.
Kewajiban pemilik atau pemegang SIUP antara lain:
1)       melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan atau kepala
kantor departemen perdagangan yg menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak
melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup perusahaan disertai dgn
pengembalian SIUP, dan
2)       melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan setempat
mengenai hal berikut:
a.       pembukaan cabang atau perwakilan perusahaan.
b.      penghentian kegiatan atau penutupan cabang atau perwakilan perusahaan.
Formulir SIUP berwarna putih untuk perusahaan kecil, biru untuk perusahaan
menengan, dan kuning untuk perusahaan besar.

Penggolongan SIUP

Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan
bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka
penggolongan SIUP dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1)   SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN
dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
2)   SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN
dengan nilai diatas Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,-
(limaratus juta rupiah).
3)       SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN
dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000- (duartus juta rupiah).

2.3  Organisasi
Nama Usaha    : Maze Cafe
Jenis Usaha      : Kuliner
Alamat             : Kota Bogor
Pemilik            : Nurma Lestari

2.4  Sumber Daya Manusia


Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
1)      Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan
kerjasama dengan distributor-distributor kopi lainnya, sehingga bahan-bahan dari
kopi ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang
memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti pabrik kopi maupun toko
kopi yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2)      Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan kopi ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang
ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah
orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi
karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
3)      Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga
berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki
hubungan baik dengan masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai
hubungan baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus
mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1  Permintaan
a.         Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin
meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung
mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang
berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi.
b.        Prospek permintaan di masa yang akan datan
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat
minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya
minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas
seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya
kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi.
Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus mencoba
semua rasa kopi yang ada.

3.2  Penawaran
a.         Perkembangan penawaran saat ini
Di Bogor sendiri penawaran disektor usaha cafe memang sudah sangat
berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan
franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk kedai kopi sendiri, di Bogor masih
belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya
di Bogor yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding Cafe dan franchise
kopi yang sudah ada saat ini.
b.        Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha Kedai Kopi  pada masa yang
akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih
dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun
lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi
yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam
melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi
pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang
inovatif untuk menarik pasar.
3.3  Analisis Kelayakan Pemasaran

1.      Strategi Pemilihan Tempat Usaha


Untuk usaha Cafe ini, kami berencana untuk membangunnya di
Jalan menuju ke arah Alun-alun Perkotaan. Lokasi ini dipilih karena menjadi
salah satu pusat kuliner di Bogor. Selain itu harga sewa tanah relatif murah.

2.      Strategi Product
Maze Cafe ini akan memfokuskan pada produk minuman kopi dengan
varian rasa dan jenis kopi dengan berbagai teknik penyajian, seperti :
      Kopi Hitam Areng
      Kopi Hitam Tutu
      Kopi Hitam standar
      Kopi Tubruk
      kopi coklat
      kopi luwak
      kopi Arabica
      Espresso
      Machiato
      Caffe Latte
      Cappuccino
      Marachino, kopi moka
      Melya (kopi dengan madu)
      ice cappuccino
Selain produk Kopi, kami juga akan menyediakan makanan pendamping
seperti :
      Aneka Gorengan
      Pisang Bakar
      Roti Bakar
      Frenchfries
      Burger
      Corndog
      Seblak
      Mie Goreng
      Spagheti
      Bakso Bakar
      Salad
      Sop Buah
      Dessert
3.      Strategi Harga
Demi bersaing dengan usaha sejenis, Maze Cafe mematok harga produk
yang terjangkau. Jadi patokan harga untuk tiap produk adalah menyesuaikan
untuk yang berpendapatan menengah.
Berikut ini patokan harga produk Maze Cafe :
         Untuk semua varian jenis dan rasa kopi, kita banderol dengan harga yang paling
murah sekitar Rp 7.000,- dan harga termahal sekitar Rp 20.000,-.
         Untuk makanan pendamping kita akan patok harga dengan menjualnya dengan
sistem paket, mulai dari yang paket Rp 10.000,- sampai paket termahal sekitar Rp
20.000,-.

4.      Strategi Promosi

Untuk membuat usaha Maze Cafe ini berkembang cepat, kami rencananya
memiliki strategi promosi sebagai berikut :
      Melakukan promosi dengan membuat selebaran yang akan dibagikan ke kantor-
kantor, sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan umum.
      Melakukan promosi melalui media social
      Mengadakan acara rutin mingguan seperti acara music untuk menarik minat
konsumen.
      Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada
komunitas-komunitas yang banyak di Bogor, seperti komunitas Motor, Superter
Bola, Komunitas Hobi, dan lainnya.
      Mengundang pihak TV nasional untuk meliput kedai kopi di acaranya, sehingga
Maze Cafe lebih cepat dikenal masyarakat luas.

3.4  Analisis Persaingan
Umumnya di lokasi ini sudah banyak usaha yang sejenis, namun masih
memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan.
Atas dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena
dinilai permintaan akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang
telah tersedia di daerah tersebut.
3.5  Program Pemasaran
Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam
memuaskan konsumen sasaran. Maka strategi pemasaran harus disesuaian
menurut kebutuhan konsumen maupun strategi pesaing. Merancang stategi yang
kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan
secara terus-menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai
yang diberikan oleh produk, harga, distribusi dan promosinya terhadap pesaing
dekatnya dengan cara ini, perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan
serta kerugian potensial.
Strategi yang kompetitif yang diambil oleh perusahaan tergantung posisi
industrinya. Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar dapat memilih satu
atau beberapa strategi pemimpin pasar (market leader). 
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1  Rencana Pengembangan
Maze Cafe ini, kami berencana untuk mengembangkannya menjadi
beberapa cabang di JABODETABEK. Bukan hanya di Bogor saja, mungkin kami
juga akan membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia jika usaha ini benar-
benar diminati.

4.2  Rencana Pengoperasian Usaha


Maze Cafe ini, kami berencana untuk membangunnya di Jalan menuju ke
arah Alun-alun Kota Bogor. Lokasi ini dipilih karena menjadi salah satu pusat
kuliner di Bogor. Selain itu harga sewa tanah relatif murah.

4.3  Pengaturan Persediaan Bahan Baku


Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu
perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan
persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu
sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini
berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation, marketing, dan finance).
Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara fungsi
bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan
Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar
kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi.
Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah
persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses
produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari
pengendalian persediaan adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan
dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu
yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu).
Persediaan bahan baku di usaha ini kami dapat langsung dari distributor-
distributor kopi atau toko kopi yang ada di Indonesia.
BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1  Kebutuhan Dana Investasi


a.       Investasi harga tetap
Investasi ini mencapai Rp 10.400.000,-
b.      Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 68.800.000,- yang digunakan untuk proses
pembelian tanah dan mendirikan bangunan.
c.       Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai
Rp 18.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 86.800.000,-

5.2  Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana


a.       Modal sendiri
Modal sendiri Rp 0,-
b.      Pinjaman
Pinjaman Rp 86.800.000,-

5.3  Proyeksi Keuangan
a.       Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per hari                       Rp 2.000.000
• Pendapatan per bulan                    Rp 50.000.000
• Pendapatan per tahun                    Rp 600.000.000

b.      Proyeksi biaya per tahun


• Pengadaan Kopi dan Makanan      Rp 380.000.000
• Gaji karyawan
- 1  Pimpinan                               Rp 24.000.000
- 6 Pelayan                                  Rp 72.000.000
Jumlah gaji karyawan        Rp 96.000.000
• Biaya listrik                                    Rp 12.000.000
• PBB                                                Rp 2.400.000
• PPn                                                 Rp 120.000.000
• Biaya Telp.                                     Rp 4.000.000
Jumlah Biaya                      Rp 234.400.000

c.       Proyeksi rugi / laba Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung


selisih dari pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/Rugi     = Pendapatan – Pengeluarn
= Rp 600.000.000 – Rp 234.400.000
= Rp 365.600.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan buah adalah
sebesar Rp 365.600.000.

d.      Proyeksi kemampuan pelunasan hutang


Hutang dilunasi dalam jangka waktu 3 tahun dengan bunga 12 % per tahun.
·         Jumlah Aktiva Tetap             Rp 68.800.000
·         Aktiva Lancar
• Kas                                                 Rp 15.000.000
• Bahan Kopi                        Rp 2.000.000
• Bahan Makanan                 Rp 1.000.000 +
Total Aktiva Lancar    Rp 18.000.000
Total Aktiva                         Rp 86.800.000

BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

6.1  Penambahan Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi :
1)      Alat pembayaran hutang luar negeri
2)      Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan,
ekspor, impor, dan seterusnya).
3)      Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai
kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan
4)      Sebagai sumber pendapatan negara
Didalam usaha bisnis kopi ini tidak memerlukan adany penambahan devisa, jadi
tidak perlu menjelaskan sumber-sumber devisa.
6.2  Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang
digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan
tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha.
Dalam penyerapan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal tersebut antara lain tingkat
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga. Dalam
dunia usaha tidaklah memungkinkan mempengaruhi kondisi tersebut, maka
hanyalah pemerintah yang dapat menangani dan mempengaruhi faktor eksternal.
Dengan melihat keadaan tersebut maka dalam mengembangkan sektor industri
kecil dapat dilakukan dengan menggunakan faktor internal dari industri yang
meliputi tingkat upah, produktivitas tenaga kerja, modal, serta pengeluaran tenaga
kerja non upah.
Tenaga yang kami butuhkan yaitu berasal dari masyarakat sekitar yang
kebanyakan adalah siswa yang putus sekolah atau pengangguran.

6.3  Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat


Maze Cafe ini memiliki dampak terhadap masyarakat sekitar yang merasa
terganggu dengan adanya pelanggan-pelanggan yang biasanya sering ramai pada
saat-saat jam istirahat.
6.4  Dampak Terhadap Industri Lain
Maze Cafe kami tidak memiliki dampak terhadap industri lain.

BAB VII
PENUTUP

  Kesimpulan

Maze Cafe memiliki wilayah yang cukup strategis, sehingga dapat


dijangkau oleh semua kalangan. Harga yang ditawarkan juga relatif murah.
Peluang usaha kopi di Bogor sangat luas sehingga kemungkinan besar usaha kami
dapat diminati oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai