Disusun Oleh :
Nama : Nurma Lestari
NIM : 41206120118027
2.2 Legalitas Usaha
Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari
pihak berwenang atas penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang
pengusaha atau suatu perusahaan. Bagi pemerintah, pengertian usaha dagang
adalah suatu alat atau sarana untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan
menerbitkan izin-izin usaha perdagangan. Agar kegiatan usaha lancar, maka setiap
pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi
pemerintah yang sesuai degan bidangnya. Jenis izin usaha yg dikeluarkan oleh
pemerintah yang menyangkut izin usaha perdagangan.
a. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP adalah surat izin yg diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakam kegiatan usaha di bidang perdagangan
dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV,
PT, koperasi, BUMN, dsb.
Kewajiban pemilik atau pemegang SIUP antara lain:
1) melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan atau kepala
kantor departemen perdagangan yg menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak
melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup perusahaan disertai dgn
pengembalian SIUP, dan
2) melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan setempat
mengenai hal berikut:
a. pembukaan cabang atau perwakilan perusahaan.
b. penghentian kegiatan atau penutupan cabang atau perwakilan perusahaan.
Formulir SIUP berwarna putih untuk perusahaan kecil, biru untuk perusahaan
menengan, dan kuning untuk perusahaan besar.
Penggolongan SIUP
Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan
bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka
penggolongan SIUP dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1) SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN
dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
2) SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN
dengan nilai diatas Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,-
(limaratus juta rupiah).
3) SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN
dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000- (duartus juta rupiah).
2.3 Organisasi
Nama Usaha : Maze Cafe
Jenis Usaha : Kuliner
Alamat : Kota Bogor
Pemilik : Nurma Lestari
3.1 Permintaan
a. Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin
meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung
mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang
berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi.
b. Prospek permintaan di masa yang akan datan
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat
minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya
minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas
seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya
kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi.
Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus mencoba
semua rasa kopi yang ada.
3.2 Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Di Bogor sendiri penawaran disektor usaha cafe memang sudah sangat
berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan
franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk kedai kopi sendiri, di Bogor masih
belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya
di Bogor yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding Cafe dan franchise
kopi yang sudah ada saat ini.
b. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha Kedai Kopi pada masa yang
akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih
dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun
lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi
yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam
melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi
pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang
inovatif untuk menarik pasar.
3.3 Analisis Kelayakan Pemasaran
2. Strategi Product
Maze Cafe ini akan memfokuskan pada produk minuman kopi dengan
varian rasa dan jenis kopi dengan berbagai teknik penyajian, seperti :
Kopi Hitam Areng
Kopi Hitam Tutu
Kopi Hitam standar
Kopi Tubruk
kopi coklat
kopi luwak
kopi Arabica
Espresso
Machiato
Caffe Latte
Cappuccino
Marachino, kopi moka
Melya (kopi dengan madu)
ice cappuccino
Selain produk Kopi, kami juga akan menyediakan makanan pendamping
seperti :
Aneka Gorengan
Pisang Bakar
Roti Bakar
Frenchfries
Burger
Corndog
Seblak
Mie Goreng
Spagheti
Bakso Bakar
Salad
Sop Buah
Dessert
3. Strategi Harga
Demi bersaing dengan usaha sejenis, Maze Cafe mematok harga produk
yang terjangkau. Jadi patokan harga untuk tiap produk adalah menyesuaikan
untuk yang berpendapatan menengah.
Berikut ini patokan harga produk Maze Cafe :
Untuk semua varian jenis dan rasa kopi, kita banderol dengan harga yang paling
murah sekitar Rp 7.000,- dan harga termahal sekitar Rp 20.000,-.
Untuk makanan pendamping kita akan patok harga dengan menjualnya dengan
sistem paket, mulai dari yang paket Rp 10.000,- sampai paket termahal sekitar Rp
20.000,-.
4. Strategi Promosi
Untuk membuat usaha Maze Cafe ini berkembang cepat, kami rencananya
memiliki strategi promosi sebagai berikut :
Melakukan promosi dengan membuat selebaran yang akan dibagikan ke kantor-
kantor, sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan umum.
Melakukan promosi melalui media social
Mengadakan acara rutin mingguan seperti acara music untuk menarik minat
konsumen.
Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada
komunitas-komunitas yang banyak di Bogor, seperti komunitas Motor, Superter
Bola, Komunitas Hobi, dan lainnya.
Mengundang pihak TV nasional untuk meliput kedai kopi di acaranya, sehingga
Maze Cafe lebih cepat dikenal masyarakat luas.
3.4 Analisis Persaingan
Umumnya di lokasi ini sudah banyak usaha yang sejenis, namun masih
memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan.
Atas dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena
dinilai permintaan akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang
telah tersedia di daerah tersebut.
3.5 Program Pemasaran
Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam
memuaskan konsumen sasaran. Maka strategi pemasaran harus disesuaian
menurut kebutuhan konsumen maupun strategi pesaing. Merancang stategi yang
kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan
secara terus-menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai
yang diberikan oleh produk, harga, distribusi dan promosinya terhadap pesaing
dekatnya dengan cara ini, perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan
serta kerugian potensial.
Strategi yang kompetitif yang diambil oleh perusahaan tergantung posisi
industrinya. Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar dapat memilih satu
atau beberapa strategi pemimpin pasar (market leader).
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
4.1 Rencana Pengembangan
Maze Cafe ini, kami berencana untuk mengembangkannya menjadi
beberapa cabang di JABODETABEK. Bukan hanya di Bogor saja, mungkin kami
juga akan membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia jika usaha ini benar-
benar diminati.
5.3 Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per hari Rp 2.000.000
• Pendapatan per bulan Rp 50.000.000
• Pendapatan per tahun Rp 600.000.000
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
6.1 Penambahan Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi :
1) Alat pembayaran hutang luar negeri
2) Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan,
ekspor, impor, dan seterusnya).
3) Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai
kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan
4) Sebagai sumber pendapatan negara
Didalam usaha bisnis kopi ini tidak memerlukan adany penambahan devisa, jadi
tidak perlu menjelaskan sumber-sumber devisa.
6.2 Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang
digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan
tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha.
Dalam penyerapan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal tersebut antara lain tingkat
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga. Dalam
dunia usaha tidaklah memungkinkan mempengaruhi kondisi tersebut, maka
hanyalah pemerintah yang dapat menangani dan mempengaruhi faktor eksternal.
Dengan melihat keadaan tersebut maka dalam mengembangkan sektor industri
kecil dapat dilakukan dengan menggunakan faktor internal dari industri yang
meliputi tingkat upah, produktivitas tenaga kerja, modal, serta pengeluaran tenaga
kerja non upah.
Tenaga yang kami butuhkan yaitu berasal dari masyarakat sekitar yang
kebanyakan adalah siswa yang putus sekolah atau pengangguran.
BAB VII
PENUTUP
Kesimpulan