Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON DAN

AROMATERAPI PEPPERMINT TERHADAP IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH


TRIMESTER I DI BPM NINA MARLINA BOGOR, JAWA BARAT, TAHUN 2020

Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia
Email: rizco.khadijah@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Tanggal diterima: 5 Agustus Pada masa kehamilan terdapat berbagai komplikasi atau
2020 masalah yang terjadi, seperti halnya mual dan muntah yang
Tanggal revisi: 10 Agustus sering dialami pada ibu hamil yang merupakan salah satu
2020 gejala awal kehamilannya. Penatalaksanaan mual dan muntah
Tanggal yang diterima: 15 dapat dilakukan dengan menggunakan aromaterapi.
Agustus 2020 Aromaterapi yang dapat digunakan yaitu Inhalasi Peppermint
Kata kunci: dan Ingesti Lemon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Ingesti Lemon, Inhalasi perbedaan efektifitas aromaterapi inhalasi peppermint dan
Peppermint, Mual, Ibu Hamil ingesti lemon terhadap penurunan mual pada ibu hamil
trimester I. Desain penelitian ini quasy eksperimen.
Rancangan penelitian ini menggunakan Two group post test
design. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester I dengan teknik
purposive sampling. Ada perbedaan sebelum dan sesudah
diberikan ingesti lemon terhadap penurunan rasa mual pada
LEX KDPLO WULPHVWHU , GHQJDQ QLODL ! YDOXH VHEHVDU $GD
perbedaan sebelum dan sesudah diberikan inhalasi peppermint
terhadap penurunan rasa mual pada ibu hamil trimester I
GHQJDQ QLODL ! value sebesar 0,007. Tidak ada perbedaan
intensitas mual antara kelompok ingesti lemon dan kelompok
LQKDODVL SHSSHUPLQW GHQJDQ QLODL ! YDOXH VHEHVDU Ada
pengaruh aromaterapi ingesti lemon dan aromaterapi inhalasi
peppermint terhadap mual dan muntah pada ibu hamil
trimester I di BPM Nina Marlina, Bogor. Dan tidak ada
perbedaan intensitas mual antara kelompok ingesti lemon dan
kelompok inhalasi peppermint terhadap mual dan muntah
pada ibu hamil trimester I di BPM Nina Marlina, Bogor.

Pendahuluan satu ketidaknyaman yan g dialami ibu hamil


Merupakan proses yang alamiah dari adalah rasa mual dan muntah (Morning
seseorang wanita. Namun selama kunjungan Sicknes) (Nurul 2012 dalam (Maternity,
antenatal mungkin ia akan mengeluh bahwa ia 2017).
akan kehamilan mengalami ketidaknyamanan. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi
Sebagian besar keluhan ini adalah normal. yang diperlukan dalam jumlah yang
Sebagai bidan penting untuk membedakan banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri
ketidaknyamanan yang umum dalam dan perkembangan janin yang
kehamilan. Walaupun ketidaknyamanan yang
dikandungnya (Khasanah, 2020). Mual
umum dalam kehamilan tidak mengancam
dan muntah terus menerus akan
keselamatan jiwa ibu, tetapi hal tersebut dapat
menganggu ibu. Sebagai seorang bidan harus
menimbulkan komplikasi pada ibu dan
dapat memberikan asuhan kebidanan. Untuk janinnya. Kondisi ibu akan kekurangan
mengatasi keluhan-keluhan tersebut, salah nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik

79
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati

ibu menjadi lemah dan lelah, dapat pula memberikan reaksi fisik berupa tingkah laku.
mengakibatkan gangguan asam basa, Aroma yang sangat lembut dan menyenangkan
pneumoni aspirasi, robekan mukosa dapat membangkitkan semangat maupun
esofagus, kerusakan hepar dan kerusakan perasaan tenang dan santai (Nuryanti, 2016).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
ginjal. Sedangkan, kondisi janin
oleh (Astriana et al., 2015) tentang Pengaruh
pertumbuhan dan perkembangan akan
Lemon Inhalasi Aromaterapi terhadap Mual
terhambat karena nutrisi yang tidak Muntah pada Kehamilan menunjukkan nilai p
terpenuhi (stiawan 2007 dalam (Andriani & yang diperoleh p-value<0.05, sehingga dapat
Purwati, 2017). disimpulkan bahwa pemberian lemon inhalasi
Dari hasil penelitian dalam jurnal Aril aromatherapy mempunyai pengaruh terhadap
tahun 2012 Hiperemesis gravidarum terjadi di mual pada kehamilan. Penelitian oleh Agnes
seluruh dunia dengan angka kejadian yang Widdya Andriyani pada tahun 2017 tentang
beragam mulai dari 1-3% dari seluruh Pengaruh Aromaterapi Peppermint terhadap
kehamilan di Indonesia, 0,3% dari seluruh kejadian mual dan muntah pada ibu hamil
kehamilan di swedia, 0,5% di California, 0,8% Trimester I menunjukkan dari hasil penelitian
di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, ini diperoleh hasil uji Wilxocon Sign Rank
2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki. Di Test diperoleh p-value sebesar 0,001<(0,05),
Amerika Serikat prevalensi hiperemesis artinya ada pengaruh aromaterapi peppermint
gravidarum Adela 0,5-2. (Sujik Nuryanti, terhadap mual dan muntah pada ibu hamil
2016) Di Indonesia jumlah ibu hamil resiko trimester I. Dari dua hasil penelitian tersebut,
tinggi/komplikasi sebanyak 1.038.485 ibu SHQHOLWL DNDQ PHQHOLWL WHQWDQJ ³3HUEHGDDQ
hamil pada tahun 2011, sedangkan dijawa Efektifitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan
tengah sebanyak 126.644 ibu hamil (Statistik, Aromaterapi Peppermint Terhadap Ibu Hamil
2011). dengan Mual Muntah Trimester I di BPM Nina
Berdasarkan studi pendahuluan di BPM 0DUOLQD %RJRU -DZD %DUDW 7DKXQ ´
Nina Marlina, Bogor didapatkan data pada
tahun 2020 pada bulan januari sampai juni Metode Penelitian
sekitar 97 ibu hamil dengan mual muntah pada Metode penelitian ini menggunakan
trimester pertama yang melakukan kunjungan quasy eksperimen. Rancangan penelitian ini
di BPM Nina Marlina, Bogor, Jawa Barat. menggunakan Two Group posttest design.
Untuk kejadian tersebut diperlukan Populasi penelitian ini adalah ibu hamil
berbagai macam terapi baik farmakologis trimester pertama yang mengalami mual
maupun non farmakologis. Untuk terapi muntah di Bidan Praktek Mandiri Nina
farmakologis dapat menggunakan antiemetik, Marlina. Tahun 2020 dari bulan januari sampai
antihistamin, vitamin B6. Sedangkan untuk bulan Juni, ibu hamil yang mengalami mual
terapi non farmakologis dapat menggunakan sebanyak 97, sehingga rata-rata populasi
terapi hebal (jahe, pappermint), terapi perbulan sebanyak 16.
relaksasi dan terapi psikologis (Tiran, 2008) Dengan pertimbangan keterbatasan
dalam (Kartikasari et al., 2017). waktu sehingga tidak dapat mengambil sampel
Aromaterapi minyak esensial dapat yang besar, maka peneliti hanya mengambil
mengatasi keluhan fisik dan psikis. Yang 21%. Besar sampel dalam penelitian ini
paling sederhana adalah melalui indra menggunakan Harry King (Sugiono, 2008)
penciuman dengan mencium aroma dari Rumus Nomogram Harry King:
minyak esensial. Indra penciuman merangsang n=PxN
daya ingat yang bersifat emosional dengan Keterangan: n = Besar Sampel

80
Perbedaan Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi
Peppermint Terhadap Ibu Hamil

usia Ingesti Lemon Ingesti Peppermint A. Analisis Univariat


f % f % 1. Karakteristik Responden
< 20 tahun 2 20% 2 20% a) Usia
20-35 6 60% 6 60%
Tabel 1 Distribusi frekuensi
tahun
>35 tahun 2 20% 2 20%
karakteristik responden berdasarkan
Jumlah 10 % 10 100% usia pada ibu hamil trimester I di
P = Persentase besar sampel BPM Nina Marlina, Bogor (n=20)
N = Jumlah Populasi
N = 21% x 97 = 20 Tabel 1 dapat diketahui
Pendidikan Ingesti Lemon Ingesti Peppermint bahwa usia responden yang
f % f % diberikan perlakuan ingesti
SD 2 20% 1 10% lemon sebagian besar 20-35
SMP 2 20% 5 50% tahun sebanyak 6 responden
SMA 5 50% 3 30% (60%) sedangkan usia responden
Perguruan 1 10% 1 10% yang diberikan perlakuan
Tinggi Aromaterapi peppermint
Jumlah 10 100% 10 100% sebagian besar juga 20-35 tahun
Uji statistik yang digunakan dalam sebanyak 6 responden (60%).
penelitian ini adalah menggunakan uji b) Pendidikan
normalitas dengan Shapiro-wilk. Hasil uji Tabel 2 Distribusi frekuensi
normalitas Ingesti Lemon dan Peppermint karakteristik responden berdasarkan
(Sebelum) dan (Sesudah) berdistribusi normal pendidikan pada ibu hamil trimester I
sehingga menggunakan uji T dependent. Jadi, di BPM Nina Marlina, Bogor (n=20)
jumlah sampel atau responden dalam
penelitian ini adalah sebanyak 20 responden Tabel 2 dapat diketahui
dengan teknik purposive sampling. bahwa pendidikan responden
Kriteria inklusi pada penelitian ini yang diberikan perlakuan ingesti
antara lain adala ibu hamil trimester I, ibu lemon sebagian besar SMA
hamil yang mengalami mual, sadar dan sebanyak 5 responden (50,0%)
kooperatif dan bersedia menjadi responden. sedangkan usia responden yang
Sedangkan untuk kriteria ekslusi antara lain diberikan perlakuan Aromaterapi
adalah ibu hamil dengan kontra indikasi peppermint sebagian besar juga
terhadap aromaterapi inhalasi peppermint dan SMP sebanyak 5 responden
ingesti lemon. (50%).
Instrument yang digunakan untuk c) Pekerjaan
Pekerjaan Ingesti Lemon Ingesti Peppermint Tabel 3 Distribusi frekuensi
f % f % karakteristik responden berdasarkan
IRT 9 90% 7 70% pekerjaan pada ibu hamil trimester I
Swasta 1 10% 2 20% di BPM Nina Marlina, Bogor (n=20)
Wiraswasta 0 0% 1 10%
Jumlah 10 100% 10 100%
Tabel 3 dapat diketahui
mengukur intensitas mual pada penelitian ini
bahwa pekerjaan responden yang
adalah Pregnancy Unique Quantification of
diberikan perlakuan ingesti
Emesis and Nausea (PUQE)-24.
lemon sebagian besar sedangkan
pekerjaan responden yang
Hasil dan Pembahasan
diberikan perlakuan Aromaterapi

81
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati

peppermint sebagian besar juga Hasil analisa data penelitian


IRT sebanyak 7 responden didapatkan bahwa intensitas mual
(70%). sebelum dan sesudah diberikan
2. Paritas aromaterapi ingesti lemon pada ibu
Tabel 4 Distribusi frekuensi hamil trimester I didapatkan intensitas
karakteristik responden mual sebelum diberikan aromaterapi
berdasarkan paritas pada ibu ingesti lemon rata-rata sebesar 8,80
hamil trimester I di BPM Nina sedangkan sesudah diberikan
Marlina, Bogor (n=20) aromaterapi ingesti lemon rata-rata
Ingesti Lemon Ingesti Peppermint mual sebesar 6,90. Kemudian
F % f % dilakukan paired t-test di dapat hasil
Primi gravida 7 70% 6 60%
p.value = 0,014. hasil ini lebih kecil
Multi gravida 3 30% 4 40%
Jumlah 10 100% 10 100%
dari signifikansi yang ditetapkan yaitu
0,05 dan nilai hasil uji t-test sebesar
3,051.
Tabel 4 dapat diketahui bahwa
paritas responden yang diberikan 2. Perbedaan intensitas mual
perlakuan Aromaterapi ingesti sebelum dan sesudah diberikan
lemon sebagian besar Primigravida aromaterapi inhalasi
sebanyak 7 responden (70%) peppermint.
Tabel 6 Perbedaan intensitas
Intensitas Mean Std. T P- value
mual sebelum dan sesudah
Mual sesudah Deviasi
diberikan intervensi diberikan aromaterapi inhalasi
Aromaterapi Lemon 6,90 1,101 -0,190 0,853 peppermint pada ibu hamil
Aromaterapi 7,00 1,155
trimester I di BPM Nina
Peppermint
sedangkan paritas responden yang Marlina, Bogor (n=10)
diberikan perlakuan Aromaterapi
peppermint sebagian besar juga Hasil analisa data penelitian
Primigravida sebanyak 6 responden didapatkan bahwa intensitas mual
(60%). sebelum dan sesudah diberikan
aromaterapi inhalasi peppermint pada
B. Analisis Bivariat ibu hamil trimester I didapatkan
1. Perbedaan intensitas mual sebelum intensitas mual sebelum diberikan
dan sesudah diberikan aromaterapi inhalasi peppermint rata-
aromaterapi ingesti lemon rata sebesar 8,90 sedangkan sesudah
Intensitas Mean Std. T P-value diberikan aromaterapi inhalasi
mual Deviasi pepermint rata-rata mual sebesar 7,00.
Sebelum intervensi 8,80 1,549 3,051 0,014 Kemudian dilakukan paired t-
Sesudah intervensi 6,90 1,101 test di dapat hasil p.value = 0.007.
Tabel 5 Perbedaan intensitas mual hasil ini lebih kecil dari signifikansi
sebelum dan sesudah diberikan yang ditetapkan yaitu 0,05 dan nilai
aromaterapi ingesti lemon pada ibu hasil uji t-test sebesar 3,475.
hamil trimester I di BPM Nina
Marlina, Bogor (n=10)

82
Perbedaan Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi
Peppermint Terhadap Ibu Hamil

3. Perbedaan intensitas mual pada Hal ini sejalan dengan penelitian yang
kelompok aromaterapi inhalasi dilakukan oleh (Cholifah & Nuriyanah, 2019)
Lemon dan inhalasi Peppermint yang menyebutkan bahwa persentase jumlah
Tabel 7 Perbedaan intensitas mual responden yang mengalami mual muntah
pada kelompok aromaterapi terbanyak pada rentang usia 20-35 tahun yaitu
inhalasi Lemon dan inhalasi sebanyak 89%.
Peppermint pada ibu hamil Berdasarkan Tabel 2 hasil penelitian
trimester I di BPM Nina Marlina, menunjukkan bahwa sebagian besar responden
Bogor (n=20) (50,0%) berpendidikan SMP dan SMA.
Pengetahuan yang diperoleh pada tingkat SMP
Intensitas Mean Std. T P- valu
mual Deviasi dan SMA terbatas hanya pada pengetahuan
Sebelum 8,90 0,738 3,475 0,007 yang berhubungan dengan reproduksi manusia
intervensi saja. Penanganan untuk mual muntah saat
Sesudah 7,00 1,155 kehamilan membutuhkan pengetahuan lebih
intervensi
banyak seperti terapi komplementer dengan
aromaterapi.
Hasil analisa data penelitian
Hal ini menjadikan tingginya kejadian
didapatkan bahwa intensitas mual
mual muntah pada ibu hamil yang
pada kelompok aromaterapi inhalasi
berpendidikan setingkat SMP dan SMA.
Peppermint dan Ingesti Lemon pada
Tingkat pendidikan seorang wanita yang baik
ibu hamil trimester I di BPM Nina
juga akan mempengaruhi bagaimana ia
Marlina, Bogor didapatkan Intensitas
menyikapi proses kehamilan yang sedang
mual sesudah diberikan Aromaterapi
dihadapi.
ingesti Lemon rata-rata mual sebesar
Menurut Notoatmodjo dalam (Sujik
6,90 sedangkan sesudah diberikan
Nuryanti, 2016) Pendidikan merupakan upaya
Aromaterapi Inhalasi Peppermint rata-
berperilaku dengan cara persuasi, bujukan,
rata mual sebesar 7,00. Kemudian
himbauan, ajakan, memberi informasi,
dilakukan paired t-test di dapat hasil
memberikan kesadaran pada sekelompok
p.value = 0.853. hasil ini lebih besar
orang atau individu.
dari signifikansi yang ditetapkan yaitu
Pendidikan juga memberikan nilai-nilai
0,05 dan nilai hasil uji t-test sebesar -
tertentu bagi manusia dalam membuka pikiran
0,190 yang ada perbedaan intensitas
untuk menerima hal-hal baru dan berfikir
mual sesudah diberikan aromaterapi
secara alamiah. Pada prinsipnya, pendidikan
ingesti lemon dan sesudah diberikan
adalah proses untuk membentuk seseorang
aromaterapi inhalasi peppermint pada
menjadi pribadi yang mandiri dan mampu
ibu hamil trimester I di BPM Nina
melakukan analisis terhadap apa yang
Marlina, Bogor.
dihadapinya.
Berdasarkan Tabel 1 dapat
Berdasarkan Tabel 3 hasil penelitian
diketahui bahwa mayoritas responden
menunjukkan bahwa sebagian besar responden
pada kedua kelompok intervensi berusia
(90%) bekerja sebagai IRT, sehingga
20-35 tahun sebanyak 6 orang (60%).
responden lebih sering beraktivitas di rumah
Kondisi ibu hamil yang sudah matang
dibandingkan dengan pekerjaan yang lain,
secara fisik dan psikologis tidak bisa
sehingga ibu rumah tangga lebih mudah
dijadikan penentu bahwa mual muntah
merasa bosan. Wanita yang rentan terhadap
akan jarang terjadi, namun justru
masalah dengan distres emosional menambah
sebaliknya.
ketidaknyamanan fisik sehingga membuat

83
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati

mual muntah menjadi lebih berat (Tiran, 2009 khususnya pada sistem saraf (Wiryodidagdo,
dalam (Sarwinanti & Istiqomah, 2019). 2008 dalam (Sarwinanti & Istiqomah, 2019).
Berdasarkan Tabel 4 Kejadian mual dan Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan
muntah juga dapat dipengaruhi oleh faktor bahwa hasil p.value = 0.007. hasil ini lebih
paritas ibu hamil yang sebagian besar kecil dari signifikansi yang ditetapkan yaitu
primigravida (70%). Hal ini sesuai dengan 0,05 dan nilai hasil uji t-test sebesar 3,475
pendapat Winkjosastro, 2007 (dalam yang berarti ada perbedaan intensitas mual
(Andriani & Purwati, 2017) yang sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi
mengungkapkan bahwa ibu primigravida ingesti lemon pada ibu hamil trimester I di
belum mampu beradaptasi terhadap hormon BPM Nina Marlina, Bogor.
estrogen dan khorionik gonadotropin. Penurunan intensitas mual sebelum dan
Peningkatan hormon ini membuat kadar asam sesudah diberikan aromaterapi inhalasi
lambung meningkat, hingga muncullah peppermint ini sesuai dengan teori bahwa
keluhan rasa mual. Keluhan ini biasanya peppermint (daun mint) diketahui bisa menjadi
muncul di pagi hari saat perut ibu dalam obat yang aman dan efektif untuk mengobati
keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam mual dan muntah pada ibu hamil (elshabrina,
lambung.Hasil ini didukung oleh penelitian 2013, dalam (Sujik Nuryanti, 2016).
(Umboh et al., 2014) dalam (Andriani & Hasil penelitian sejalan dengan
Purwati, 2017) yang menunjukkan adanya penelitian yang dilakukan oleh Puspita, 2012
hubungan yang bermakna antara paritas dalam (Kartikasari et al., 2017) di BPS Varia
dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum Mega Lestari S.ST.,M.Kes Batu puru
pada Ibu Hamil di Puskesmas Tompaso Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Kabupaten Minahasa Induk. Selatan diketahui bahwa ibu hamil yang
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan mengalami mual muntah setelah dilakukan
bahwa hasil p.value = 0,014. hasil ini lebih pemberian aromaterapi pappermint inhalasi
kecil dari signifikansi yang ditetapkan yaitu terdapat penurunan yang signifikan. Hal ini
0,05 dan nilai hasil uji t-test sebesar 3,051 dapat dilihat bahwa mean total frekuensi mual
yang berarti ada perbedaan antara intensitas sebelum pemberian aromaterapi pappermint
mual sebelum dan sesudah diberikan adalah didapatkan frekuensi mual 4,53 dan
aromaterapi ingesti lemon pada ibu hamil sesudah pemberian aromaterapi pappermint
trimester I di BPM Nina Marlina. adalah 3,13 dengan nilai p-value 0,000,
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian
Maternity, Ariska dan Sari (2017) yang aromaterapi pappermint secara inhalasi
menyatakan bahwa adanya penurunan mempunyai pengaruh terhadap mual muntah
intensitas mual muntah dengan rata-rata nilai pada kehamilan.
sebelum intervensi sebesar 24,67 dan setelah Berdasarkan Tabel 7 hasil penelitian
intervensi sebesar 17,87. Penurunan mual menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
muntah tersebut dikarenakan pada aromaterapi intensitas mual pada kelompok Aroamterapi
lemon mengandung linalil asetat yang ingesti lemon dan Aromaterapi inhalasi
merupakan senyawa ester yang terbentuk peppermint. Intensitas mual sesudah diberikan
melalui penggabungan asam organik dan aromaterapi ingesti lemon rata-rata sebesar
alkohol. Ester sangat berguna untuk 6,90 sedangkan sesudah diberikan aromaterapi
menormalkan keadaan emosi serta keadaan inhalasi peppermint rata-rata mual sebesar
tubuh yang tidak seimbang, dan juga memiliki 7,00. Hal ini menunjukkan bahwa
khasiat sebagai penenang serta tonikum, Aromaterapi inhalasi peppermint lebih efektif

84
Perbedaan Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi
Peppermint Terhadap Ibu Hamil

mengurangi mual pada ibu hamil Mual Pada Ibu Hamil Trimester Satu
dibandingkan Aromaterapi ingesti lemon. menunjukan aromaterapi peppermint efektif
Sesuai dengan teori Alankar, menurunkan rasa mual pada ibu hamil
Shrivastava, 2009 dalam (Kartikasari et al., trimester I.
2017) pappermint sebagai perasa dingin,
kandungan menthol dengan rasa dingin, Kesimpulan
mampu memberikan rasa dingin sejuk pada Berdasarkan karakteristik responden
permukaan kulit yang dioleskan maupun sebagian besar responden berusia 20-35 tahun,
diuapkan aromaterapi tersebut. Sedangkan berpendidikan SMP dan SMA, pekerjaan
jeruk lemon juga memiliki aroma yang sebagai IRT, dan paritas rata-rata Primigravida
menyejukkan dan memberikan efek Intensitas mual sebelum diberikan
kesegaran. Minyak lemon berguna untuk aromaterapi ingesti lemon rata-rata sebesar
mengobati rasa mual, mengatasi perut 8,80 sedangkan sesudah diberikan aromaterapi
kembung, mengobati kepala pusing, ingesti lemon rata- rata mual sebesar 6,90.
mengencerkan dahak serta membangkitkan Intensitas mual sebelum diberikan
selara makan (Jaelani, 2009, dalam (Sujik aromaterapi inhalasi peppermint rata-rata
Nuryanti, 2016). sebesar 8,90 sedangkan sesudah diberikan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian aromaterapi inhalasi pepeprmint rata-rata mual
(Kia & Safajou, 2014) dalam (Dewi & Safitri, sebesar 7,00.
2018) yang menjelaskan bahwa minyak Ada perbedaan sebelum dan sesudah
esensial disiapkan membentuk kulit lemon dan diberikan ingesti lemon terhadap penurunan
metode destilasi pelarut dan minyak almond rasa mual pada ibu hamil trimester pertama
digunakan sebagai minyak pembawa. GHQJDQ QLODL ! YDOXH VHEHVDU .
Aromaterapi pappermint banyak Ada perbedaan sebelum dan sesudah
dimanfaatkan untuk mengatasi Morning diberikan aromaterapi inhalasi peppermint
sickness atau mual muntah dalam kehamilan terhadap penurunan rasa mual pada ibu hamil
diperlukan 2-3 tetes aromaterapi pappermint WULPHVWHU SHUWDPD GHQJDQ QLODL ! YDOXH VHEHVDU
yang dihirup saat rasa mual dapat memberikan 0,007 Tidak ada perbedaan intensitas mual
pertolongan pertama. Dengan menghirup antara kelompok Aromaterapi ingesti lemon
aromaterapi pappermint secara teratur dengan GHQJDQ LQKDODVL SHSSHUPLQW GHQJDQ QLODL !
dosis yang ditentukan akan berinteraksi value sebesar 0,853.
dengan senyawa yang ada pada pappermint
dengan sistem pencernaan ibu hamil. BIBLIOGRAFI
Kandungan anti mual yang ada pada
aromaterapi pappermint memberikan sensasi Andriani, A., & Purwati, Y. (2017). Pengaruh
Aromaterapi Peppermint terhadap
rileks, tenang dan menyegarkan sehingga
Kejadian Mual dan Muntah pada Ibu
mampu menurunkan rangsangan otonom Hamil Trimester I di Puskesmas Mlati II
dengan berkurangnya produksi saliva dan Sleman Yogyakarta.
mengurangi reaksi mual serta tidak berlanjut
muntah pada ibu hamil. (Ana Soumy, 2010, Astriana, A., Putri, R. D., & Aprilia, H. (2015).
dalam (Kartikasari et al., 2017). Pengaruh Lemon Inhalasi Aromatherapy
Hasil penelitian juga didukung oleh Terhadap Mual Pada Kehamilan di BPS
VARIA MEGA LESTARI S. ST., M.
penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rukma
Kes Batupuru Kecamatan Natar
Santi pada tahun 2013 dalam (Sari, 2018) Kabupaten Lampung Selatan Tahun
tentang Pengaruh Aromaterapi Blended 2015. Jurnal Kebidanan Malahayati,
Peppermint dan Ginger Oil terhadap Rasa 1(3).

85
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati

Perbedaan aromatherapi lavender dan


Cholifah, S., & Nuriyanah, T. E. (2019). lemon untuk menurunkan mual muntah
Aromaterapi Lemon Menurunkan Mual ibu hamil. Jurnal Kebidanan Dan
Muntah pada Ibu Hamil Trimester I. Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 185±195.
Jurnal Kebidanan Midwiferia, 4(1), 36±
43. Statistik, B. P. (2011). Profil Kesehatan
Indonesia 2011. BPS: Provinsi Jawa
Dewi, W. S., & Safitri, E. Y. (2018). Pengaruh Tengah.
Aromaterapi Lemon terhadap Emesis
Gravidarum di Praktik Mandiri Bidan Sugiono, A. (2008). Panduan Praktis Dasar
Wanti Mardiwati. Jurnal Ilmiah Anlisa Laporan Keuangan. Gramedia
Kesehatan, 17(3), 4±8. Widiasarana.

Kartikasari, R. I., Ummah, F., & Taqiiyah, L. Sujik Nuryanti, R. & E. (2016). Efektifitas
B. (2017). Aromaterapi Pappermint Aromaterapi Inhalasi Peppermint Dan
untuk Menurunkan Mual dan Muntah Ingesti Lemon Terhadap Penurunan
pada Ibu Hamil. Surya, 09(02), 37±44. Mual Pada Ibu Hamil Trimester Pertama
Di BPM Ny.Marminah Purwodadi. Ilmu
Khasanah, Y. Y. (2020). Hubungan Keperawatan Dan Kebidanan, 1±11.
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dengan
Peningkatan Berat Badan Selama Tiran, D. (2008). Mual Dan Muntah
Kehamilan. Syntax Literate; Jurnal Kehamilan Seri Asuhan Kebidanan.
Ilmiah Indonesia, 5(6), 233±239.
Umboh, H. S., Mamuaya, T., & Lumy, F. S. N.
Kia, P. Y., & Safajou, F. S. (2014). M. dan (2014). Faktor-Faktor yang berhubungan
Nazemiyeh, H.(2014). The Effect of dengan kejadian hiperemesis gravidarum
Lemon Inhalation Aromatherapy on di Puskesmas Tompaso Kabupaten
Nausea and Vomiting of Pregnancy: A Minahasa. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan),
Double-Blinded, Randomized 2(2).
Controlled Clinical Trial. Iranian Red
Crescent Medical Journal, 16(3),
e14360.

Maternity, D. (2017). Inhalasi Lemon


Mengurangi Mual Muntah pada Ibu
Hamil Trimester Satu. Jurnal Ilmiah
Bidan, 2(3), 10±15.

Nuryanti, S. (2016). Efektifitas Aromaterapi


Inhalasi Peppermint Dan Ingesti Lemon
Terhadap Penurunan Mual Pada Ibu
Hamil Trimester Pertama Di BPM Ny.
Marminah Purwodadi. Karya Ilmiah.

Sari, Z. E. D. (2018). Perbedaan Efektivitas


Pemberian Essensial Oil Peppermint dan
Aroma Terapi Lavender terhadap
Intensitas Mual dan Muntah pada Ibu
Hamil Trimester I di Puskesmas Baso
Kabupaten Agam Tahun 2017. Menara
Ilmu, 12(4).

Sarwinanti, S., & Istiqomah, N. A. (2019).

86

Anda mungkin juga menyukai