DISUSUN OLEH :
NOFRANSYAH
G1C014030
Disusun oleh:
NOFRAN SYAH
G1C014030
“Laporan kerja praktek ini telah diseminarkan pada hari Senin, 04 September 2020
dan dinyatakan LULUS”
Disahkan :
Bengkulu, Februari 2020
Mengetahui :
Koordinator Kerja Praktek Pembimbing
1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan laporan ini adalah :
1. Dapat mengetahui sistem kerja mesin roll shredder pada PT. BAM
Bengkulu tengah.
2. Dapat mengetahui keuntungan perawatan (maintenance) pada mesin
roll shredder
3. Dapat mengetahui sistem perawatan (maintenance) pada mesin roll
shredder
1.3 Batasan Masalah
Pembahasan laporan kerja praktek di PT. BAM hanya meliputi sektor
perawatan dan pemeliharan pada mesin Roll Shredder.
Jumlah tenaga kerja (307) laki laki dan (11) perempuan sehingga segala
keseluruhan jumlah tenaga kerja 318 orang.
PT. Bukit Angkasa Makmur berlokasi di Jln Raya Bengkulu Curup Desa
Kembang Seri Km 14 Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah
dengan jarak dari jalan lintas sekitar 50 meter, Adapun luas lahan pabrik
PT.Bukit Angkasa Makmur adalah 4,7 Ha, secara rinci yang berbatasan langsung
dengan lokasi pabrik adalah:
Proses produksi crumb rubber dimulai dari proses sortasi bahan baku,
bahan baku yang diolah harus sesuai persyaratan mutu yang dipersyaratkan oleh
perusahaan agar memenuhi standar produk yang dihasilkan, kemudian bahan
tersebut di proses di pabrik melalui beberapa proses tahapan proses pengolahan
secara umum proses pengolahan crumb rubber dilakukan dua tahap
a. Tahap Basah
b. Tahap Kering
Proses tahap kering ini dimulai dari pengeringan blanket hasil penjemuran
di dalam mesin dryer untuk menghasilkan crumb rubber, proses ini dimulai dari
penurunan blanket yang sudah kering dari ruangan jemur, kemudian bahan
diremah atau di crumb dengan mesin cutter atau shredder dan ditampung dalam
bak Shredder agar tidak lengket,remahan ini dipompakan kedalam cetakan
(trolly) melalui corong pemisah, dimana air akan kembali kedalam bak shredder
kemudian crumb yang masih basah dimasukan ke dryer untuk dikeringkan.
Crumb yang sudah kering selanjutnya ditimbang dimasukan kedalam
mesin press sehinga menjadi bale karet , bale ini selanjutnya dibungkus dengan
plastik kantong transparan yang dibuat dari bahan polyethilen dengan persyaratan
titik leleh plastik maksimum 1040C sesuai persyaratan mutu yang telah ditentukan
dalam standar nasional indonesia untuk indonesia rubber, kemudian produk ini
dikemas dalam peti atau palet.
b. Perawatan Korektif
Adalah jenis pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan
peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik.
c. Perawatan Berjalan
Dimana jenis pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani
proses produksi.
d. Perawatan Prediktif
Perawatan dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan
bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
f. Perawatan Darurat
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena
terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Disamping
jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga
beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis
pekerjaan perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of
maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa
dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila
dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila
perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu
yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan
yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung
diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara
lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
Mulai
Studi literatur
Identifikasi Masalah
Preventive Maintanance
Mesin Shredder
Pemasangan kembali
Selesai
Tumpulnya mata potong pisau pada roll shredder terjadi karena banyak nya
lembaran-lembaran karet yang di potong per hari nya hingga 4 ton. Adapun
Gambar roll shredder dapat di lihat dibawah ini :
2. Terkikisnya bantalan
Terkikisnya bantalan terjadi akibat pergesekan bantalan dengan roll
shredder. Adapun Gambar bantalan dapat dilihat di bawah ini :
Kinerja yang kurang dikarenakan roll penarik kedalaman nya sudah kurang
5 mm dari 10 mm. Adapun gambar roll penarik dapat di lihat pada gambar di
bawah ini:
4.1.1.Perawatan Harian
a. Membersihkan tutup mesin roll shredder dari butiran - butiran yang
menempel pada dinding dalam tutup shredder.
b. Membersihkan bagian dalam pada roll shredder yang masih ada sisa
lembaran-lembaran ( lateks ) karet yang tidak sempat terpotong
c. Mengecek roll shredder karena ada kemungkinan bantalan dengan roll
shredder tidak menyatu..Apabila roll shredder tidak menyatu dengan
bantalan maka dikencangkan kembali hingga menempel .pada bantalan.
d. Memberikan grease pada bearing agar bearing lancar dan tidak panas.
Pemberian grease ini bertujuan agar bearing dapat bekerja dengan baik dan
sedikit mengurangi kerusakan pada bearing.
4.1.2.Perawatan Bulanan
a. Pemeriksaan bantalan
4.2 Sudi Kasus
Pada studi kasus ini didapat kerusakan yang terjadi pada roll shredder yang
di akibatkan karena adanya pergesekan antara roll shredder dengan bantalan yang
sama – sama terbuat dari baja sehingga menyebabkan timbul nya percikan api
yang mengakibat kan permukaan mata potong roll shredder tidak rata atau
bergelombang. Sehingga pada roll shredder mesti harus diganti dengan roll
shredder yang baru. Akan tetapi di perusahaan PT. Bukit Angkasa Makmur roll
shredder yang sudah aus dilakukan perawatan dengan cara pembubutan ulang
menggunakan mata pahat. Pada roll shredder di bubut dengan diameter
kedalaman 10 mm sebagaimana bentuk standar nya. Tujuan dilakukannya
pembubutan ulang tersebut agar dapat menghemat biaya pembelian spare part,
dikarenakan biaya pembelian roll shredder tersebut lumayan mahal. Dalam proses
pembubutan roll shredder yang sudah haus dapat dilakukan secara berulang –
ulang sampai roll shredder dengan bantalan tidak bisa bergesekan lagi.
Adapun umur pemakaian roll shredder mempunyai waktu pemakaian benda kerja
sekitar 2440 jam kerja atau sekitar 4 bulan, sehingga roll shredder benar-benar
mengalami keausan yang tidak bisa di bubut ulang atau di gunakan lagi. Pemakain
roll shredder pada proses produksi di PT. Bukit Angkasa Makmur dimulai dari
jam 08.00 pagi dan proses produksi berhenti jam 03.00 pagi, Jadi waktu
pemakaian hanya 20 jam kerja. Sehingga roll shredder sedikit mengurangi waktu
keausannya dibandingkan dengan waktu pemakaian roll shredder 24 jam dalam
proses produksi yang cepat membuat roll shredder mengalami keausan.
4.3 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Data dari hasil pengamatan tentang proses perawatan pada roll shredder
yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Mesin roll Shredder memiliki sistem kerja dengan cara menyayat atau
memotong lembaran-lembaran karet kering yang menghasilkan butiran-
butiran karet seperti biji jagung.
5.2 Saran
Adapun saran yang akan di berikan adalah sebagai berikut :