Anda di halaman 1dari 7

BAB III

DATA HASIL PRAKTIKUM

3.3. Data Hasil Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi


Kopling
Tabel 3.4 Data pemeriksaan sistem transmisi kopling sebelum pembongkaran.
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI
KOPLING SEBELUM PEMBONGKARAN
No JENIS HASIL PENGUKURAN DAN
. PENGUKURAN/PEMERIKSAAN PENJELASAN
PEMERIKSAAN
1. Kesejajaran sumbu poros Poros 1 = ( X )
Poros 2 = ( X )
Ket:  Beri tanda , jika ada
penyimpangan
Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan kondisi pada
masing-masing poros setelah
dilakukan pemeriksaan
Kondisi poros masih
dalam keadaan baik
2. Pemeriksaan penyimpangan parallel a. Arah 0o = 0.80 mm
pada diameter luar kopling b. Arah 90o = 0.60 mm
c. Arah 180o = 0.60 mm
d. Arah 270o = 0.80 mm
Beri penjelasan penyimpangan
pada masing-masing kopling
setelah dilakukan pemeriksaan
Pada arah 0º penyimpangan 0.80
mm
Arah 90º penyimpangan 0.60 mm

65
Arah 180º penyimpangan 0.60
mm
Arah 270º penyimpangan 0.80
mm

3. Besarnya putaran (n1) n1.1 =1632 Rpm


n1.2 =1664 Rpm
n1.3 =1665 Rpm
nrata-rata = 1653,6 Rpm
4. Besarnya putaran (n2) n2.1 = 543 Rpm
n2.2 = 544 Rpm
n2.3 = 542 Rpm
nrata-rata = 543 Rpm
5. Besarnya putaran (n3) n3.1 = 1143 Rpm
n3.2 = 1135 Rpm
n3.3 = 1143 Rpm
nrata-rata = 1140 Rpm
6. Penyimpangan poros pada saat Adakah penyimpangan pada poros
kondisi berjalan/dihidupkan 1 = ()
Ket:  Beri tanda , jika ada
penyimpangan
 Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan
penyimpangan pada masing-
masing poros
1. Terjadi penyimpangan
menyudut horizontal
pada poros 1 dan poros
2

Tabel 3.5 Data pemeriksaan Sistem transmisi kopling setelah pembongkaran.

66
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI
SETELAH PEMBONGKARAN
1. Dluar1 = 101.55 mm
a. Pengukuran diameter luar Dluar2 = 101.60 mm
pully (P1) Drata-rata = 101.58 mm

Ddalam1 = 75,8 mm
Ddalam2 = 76,1 mm
b. Pengukuran diameter dalam Drata-rata = 75,9 mm
pully (P1)
Beri penjelasan keadaan pully setelah
dilakukan pemeriksaan.
Keadaan pully dalam kondisi
baik.

Dluar1 = 253,8 mm
a. Pengukuran diameter luar Dluar2 = 253,3 mm
pully (P2) Drata-rata = 253,55 mm

Ddalam1 = 229,7 mm
b. Pengukuran diameter dalam Ddalam2 = 228,7 mm
pully (P2) Drata-rata = 229,2 mm

Beri penjelasan keadaan pully setelah


dilakukan pemeriksaan.
Pully dalam keadaan baik

67
2. Pemeriksaan kondisi sabuk “V- Seri sabuk Tebal sabuk
belt”. a. Sabuk 1 =B-60 11,55 mm
a. Periksa seri sabuk “V- b. Sabuk 2 =B-60 11,35 mm
belt” dan ukur tebal c. Sabuk 3 = - -
sabuk yang terhubung
pada pully motor Beri penjelasan keadaan sabuk setelah
penggerak. dilakukan pemeriksaan.
b. Periksa seri sabuk “V- “Kondisi kedua sabuk V-belt
belt” dan ukur tebal dalam keadaan baik dan masih bisa
sabuk yang terhubung dipergunakan”
pada pully yang
digerakkan.
4. a. Diameter poros 2 D2.1 = 35,25 mm
D2.2 = 35,3 mm
D2.3 = 35,25 mm
D2.4 = 35,25 mm
D2.5 = 35,3 mm
Drata-rata = 35,27 mm
Beri penjelasan kerataan poros setelah
dilakukan pemeriksaan.
Diameter poros masih dalam
kondisi baik dan masih dalam
toleransi
D3.1 = 35,25 mm
D3.2 = 35 mm
D3.3 = 35,1 mm
b. Diameter poros 3 D3.4 = 35,2 mm
D3.5 = 35 mm
Drata-rata = 35,1 mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah


dilakukan pemeriksaan.
Diameter poros masih dalam
kondisi baik dan masih dalam
toleransi
4. a. Diameter lubang dudukan Dbearing1.1 = 34,9 mm
poros (diameter dalam) 1. Dbearing1.2 = 34,9 mm
Dbearing1.3 = 35 mm
D68rata-rata = 34,93 mm
Beri penjelasan kerataan lubang
dudukan poros setelah dilakukan
3.4. Data Hasil Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi
Kopling
Tabel 3.6 Data Pemeriksaan Sistem Transmisi Kopling Sebelum Pemasangan.
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI
SEBELUM PEMASANGAN
No JENIS HASIL PENGUKURAN DAN
. PENGUKURAN/PEMERIKSAAN PENJELASAN
PEMERIKSAAN
1. Jenis kopling yang digunakan Sistem transmisi menggunakan
jenis kopling
“Flanged Coupling”
2. Pemeriksaan dan pengukuran a. Kerataan lubang poros1.1 = 0,02
kerataan lubang poros pada bantalan mm
b. Kerataan lubang poros1.2 = 0,03
mm
Kerataan lubang porosrata-rata= 0,025
mm

a. Kerataan lubang poros2.1 =


0,125 mm
b. Kerataan lubang poros2.2 = 0,15
mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,13
mm

69
a. Kerataan lubang poros3.1 = 0,03
mm
b. Kerataan lubang poros3.2 = 0,02
mm
Kerataan lubang porosrata-rata
=0,025 mm

a. Kerataan lubang poros4.1 = 0,02


mm
b. Kerataan lubang poros4.2 = 0,01
mm
Kerataan lubang porosrata-rata=0,015
3. Pemeriksaan kesejajaran kopling mm

Beri penjelasan tentang keadaan


lubang poros setelah dilakukan
pengukuran.
“Poros ada penyimpangan”

Kopling telah sejajar ( X )

Kopling belum sejajar (  )


Ket:  Beri tanda , jika telah
sejajar
Beri tanda X, jika belum
sejajar
Beri penjelasan kondisi dari
kopling setelah dilakukan
pemeriksaan
“Setelah dilakukan
perbaikan kesejajaran

70
kopling ada penyimpangan
tidak sejajar”
4. Putaran pully penggerak n1 = 1403 rpm
n2 = 1406 rpm
n3 = 1405 rpm
n4 = 1406 rpm
n5 = 1406 rpm
nrata-rata = 1405.2 rpm
5. Pemeriksaan kesejajaran pully Pully telah sejajar ()
penggerak dan pully yang
digerakkan (pully 2) Kopling belum sejajar ( )

Ket:  Beri tanda , jika telah


sejajar
Beri tanda X, jika belum
sejajar
Beri penjelasan kondisi pully
setelah dilakukan pemeriksaan

“Setelah diperbaiki kondisi


pully telah sejajar dan siap
dipergunakan”
6. Besarnya defleksi masing-masing Sabuk (1) = 15 mm
sabuk. Sabuk (2) = 18 mm
7. Putaran pully yang diggerakkan n1 = 566,9 rpm
n2 = 568,8 rpm
n3 = 569,9 rpm
n4 = 569,3 rpm
n5 = 569,0 rpm
nrata-rata = 568,78 rpm
Nama Mahasiswa Tanda tangan mahasiswa
1. Tetuko Ari Wicaksono 1.

71

Anda mungkin juga menyukai