Anda di halaman 1dari 10

3.5.

Data Hasil Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi


Roda Gigi
Tabel 3.7 Data Hasil Pemeriksaan Transmisi Roda Gigi Sebelum Pembongkaran.
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI
SEBELUM PEMBONGKARAN
No JENIS HASIL PENGUKURAN DAN
. PENGUKURAN/PEMERIKSAA PENJELASAN
N PEMERIKSAAN
1. Kesejajaran sumbu poros Poros 1 = (Ö)
Poros 2 = (Ö)
Ket: E Beri tanda Ö, jika ada
penyimpangan
EBeri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan kondisi pada
masing-masing poros setelah
dilakukan pemeriksaan:
Poros 1 dan 2 terdapat
penyimpangan karena
tidak sejajar
2. Pemeriksaan kesejajaran kedua roda Ada penyimpangan (  )
gigi Tidak ada penyimpangan ( )
Ket:  Beri tanda , jika ada
penyimpangan
Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan setelah dilakukan
pemeriksaan
Terjadi penyimpangan
kesejajaran pada poros 1
dan 2.
3. Besarnya putaran (n1) n1.1 = 1493 Rpm
n1.2 = 1491 Rpm
n1.3 = 1400 Rpm
nrata-rata = 1491.3 Rpm
3. Besarnya putaran (n2) n2.1 = 528.1 Rpm
n2.2 = 581.2 Rpm
n2.3 = 582.4 Rpm
nrata-rata = 581.9 Rpm
4. Besarnya putaran (n3) n3.1 = 671.6 Rpm
n3.2 = 672.8 Rpm
n3.3 = 672.4 Rpm
nrata-rata = 672.27 Rpm

5. Penyimpangan poros pada saat Poros 1 = (Ö)


kondisi tidak berjalan/diam Poros 2 = (Ö)
Poros 3 = (Ö)
Ket: E Beri tanda Ö, jika ada
penyimpangan
EBeri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan
penyimpangan pada masing-
masing poros
1. Pada poros 1 masih masuk
dalam toleransi
2. Pada poros 2 masih masuk
dalam toleransi
3. Pada poros 3 masih masuk
dalam toleransi
6. Penyimpangan poros pada saat Poros 1 = (Ö)
kondisi berjalan/dihidupkan Poros 2 = (Ö)
Poros 3 = (Ö)
Ket: E Beri tanda Ö, jika ada
penyimpangan
E Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan
penyimpangan pada masing-
masing poros

1. Poros 1 masih dalam batas


toleransi (± 0,02)
2. Poros 2 masih dalam batas
toleransi (± 0,04)
3. Poros 3 masih dalam batas
toleransi (± 0,03)

Tabel 3.8 Data Hasil Pemeriksaan Transmisi Roda Gigi Setelah Pembongkaran.
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI
SETELAH PEMBONGKARAN
1. Pemeriksaan konstruksi roda gigi, a. Jenis roda gigi (1) Roda gigi
meliputi lurus
a. Jenis kedua roda gigi b. Jenis roda gigi (2) Roda gigi
lurus
b. Penyimpangan roda gigi pada a. Besarnya celah roda gigi (1) =
poros digunakan penyiku, ukur 0.05 mm
besarnya celah yang ada dengan b. Besarnya celah roda gigi (2) =
menggunakan “feeler gauge”. 0.05 mm
Dluar1 = 143.80 mm
Dluar2 = 143.80 mm
2. a. Pengukuran diameter luar pully (P1) Drata-rata = 143.80 mm

Ddalam1 = 143.80 mm
Ddalam2 = 143.80 mm
b. Pengukuran diameter dalam pully Drata-rata = 143.80 mm
(P1) Beri penjelasan keadaan pully
setelah dilakukan pemeriksaan.
“Keadaan pully setelah
pembongkaran mengalami
perbedaan dengan keadaan
sebelum dibongkar”
Dluar1 = 130.5 mm
a. Pengukuran diameter luar roda gigi Dluar2 = 130.5 mm
yang terhubung oleh poros pada pully Drata-rata = 130.5 mm

Ddalam1 = 134 mm
b. Pengukuran diameter dalam roda Ddalam2 = 134,5 mm
gigi yang terhubung oleh poros pada Drata-rata = 134,25 mm
pully Beri penjelasan keadaan pully
setelah dilakukan pemeriksaan.
“Pully setelah pembongkaran
menjadi lebih simetri dan sejajar
dengan pully lain ”

Dluar1 = 122,5mm
a. Pengukuran diameter roda gig luar Dluar2 = 122,3mm
yang terhubung oleh rantai Drata-rata = 122.4 mm

Ddalam1 = 112,5 mm
b. Pengukuran diameter dalam roda Ddalam2 = 112,1 mm
gigi yang terhubung oleh rantai Drata-rata = 112,07 mm
Beri penjelasan keadaan pully
setelah dilakukan pemeriksaan.
Roda gigi dalam keadaan baik
3. Pemeriksaan kondisi sabuk “V-belt”. Seri sabuk Tebal
a. Periksa seri sabuk “V-belt” dan Sabuk
tebal sabuk yang terhubung a. Sabuk 1 =B-60 11.4 mm
pada pully motor penggerak. b. Sabuk 2 = B-60 10.35 mm
b. Periksa seri sabuk “V-belt” dan c. Sabuk 3 = -
tebal sabuk yang terhubung
pada pully yang digerakkan. Beri penjelasan keadaan sabuk
setelah dilakukan pemeriksaan.
“Kondisi kedua sabuk V-belt
dalam keadaan baik”
4. a. Diameter poros 2 D2.1 = 34.95 mm
D2.2 = 35 mm
D2.3 = 34.95 mm
Drata-rata = 34.97 mm
Beri penjelasan kerataan poros
setelah dilakukan pemeriksaan.
“poros dalam keadaan baik
tetapi ada coakan kecil karena
terlalu kencang ketika menjepit
b. Diameter poros 3 baut pengunci”

D3.1 = 34.95 mm
D3.2 = 35 mm
D3.3 = 35 mm
Drata-rata = 34.98 mm
Beri penjelasan kerataan poros
setelah dilakukan pemeriksaan.
“poros dalam keadaan
baik”
5. a. Diameter lubang dudukan poros Dbearing1.1 = 35,03 mm
(diameter dalam) 1. Dbearing1.2 = 35 mm
Dbearing1.3 = 35,4mm
Drata-rata = 35,023 mm

Beri penjelasan kerataan lubang


dudukan poros setelah dilakukan
pemeriksaan.
“poros dalam keadaan baik”

Dbearing2.1 = 35,04 mm
Dbearing2.2 = 35,04 mm
b. Diameter lubang dudukan poros Dbearing2.3 = 35,04 mm
(diameter dalam) 2. Drata-rata = 35,04 mm

Beri penjelasan kerataan lubang


dudukan poros setelah dilakukan
pemeriksaan.
“poros dalam keadaan baik”

Dbearing3.1 = 35,04 mm
Dbearing3.2 = 35,04 mm
Dbearing3.3 = 35,05 mm
c. Diameter lubang dudukan poros Drata-rata = 35,027 mm
(diameter dalam) 3.
Beri penjelasan kerataan lubang
dudukan poros setelah dilakukan
pemeriksaan.
“poros dalam keadaan baik”

Dbearing4.1 = 35,02 mm
Dbearing4.2 = 35,02 mm
Dbearing4.3 = 35 mm
Drata-rata = 35,013 mm
d. Diameter lubang dudukan poros
(diameter dalam) 4. Beri penjelasan kerataan lubang
dudukan poros setelah dilakukan
pemeriksaan.
“poros dalam keadaan
baik”

3.6. Data Hasil Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi Roda


Gigi
Tabel 3.9 Data Hasil Pemeriksaan Transmisi Roda Gigi Sebelum Pemasangan.
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI
SEBELUM PEMASANGAN
No JENIS HASIL PENGUKURAN DAN
. PENGUKURAN/PEMERIKSAAN PENJELASAN
PEMERIKSAAN
1. Pengukuran besarnya “backlash” Besarnya “backlash” (1) = 0,25
pada roda gigi mm
Besarnya “backlash” (2) = 0,1
mm
Besarnya “backlash” (3) = 0,15
mm
Besarnya “backlash” (4) = 0,1
mm
Besarnya “backlash” (5) = 0,15
mm

Besarnya “backlash” rata-rata


0,15 mm
2. Pemeriksaan dan pengukuran a. Kerataan lubang poros1.1 =0
kerataan lubang poros pada bantalan mm
b. Kerataan lubang poros1.2 =0
mm
Kerataan lubang porosrata-rata =0
mm

c. Kerataan lubang poros2.1 =0


mm
d. Kerataan lubang poros2.2 =0
mm
Kerataan lubang porosrata-rata =0
mm

e. Kerataan lubang poros3.1 =0,1


mm
f. Kerataan lubang poros3.2 =0,1
mm
Kerataan lubang porosrata-rata =0,1
mm

g. Kerataan lubang poros4.1 =0,01


mm
h. Kerataan lubang poros4.2 =0,01
mm
Kerataan lubang porosrata-rata =0,01
mm
Beri penjelasan tentang keadaan
lubang poros setelah dilakukan
pengukuran.

“Kondisi kerataan poros pada


bantalan dalam kondisi baik dan
bisa dipergunakan”
Roda gigi telah sejajar ( )

Pemeriksaan kesejajaran antara Roda gigi belum sejajar ( )


3. kedua roda gigi
Ket:  Beri tanda , jika telah
sejajar
Beri tanda X, jika belum
sejajar
Beri penjelasan kondisi dari roda
gigi setelah dilakukan
pemeriksaan
“Roda gigi masih sejajar”
4. Putaran pully penggerak n1 = 1491 Rpm
n2 = 1490 Rpm
n3 = 1496 Rpm
n4 = 1495 Rpm
n5 = 1491 Rpm
nrata-rata = 1492.6 Rpm

5. Pemeriksaan kesejajaran pully Pully telah sejajar ( )


penggerak dan pully yang
digerakkan (pully 2) Kopling belum sejajar ( )
Ket:  Beri tanda , jika telah
sejajar
Beri tanda X, jika belum
sejajar
Beri penjelasan kondisi pully
setelah dilakukan pemeriksaan
“Kesejajaran kedua pully
dalam keadaan baik
setelah dilakukan
pemeriksaan”
6. Besarnya defleksi sabuk pada pully Sabuk (1) = 17 mm
penggerak. Sabuk (2) = 15 mm
7. Putaran pully yang diggerakkan n1 = 583,7 Rpm
n2 = 582,2 Rpm
n3 = 581,7 Rpm
n4 = 581,5 Rpm
n5 = 581,5 Rpm
nrata-rata = 582,12 Rpm
Nama Mahasiswa Tanda tangan mahasiswa
1. Roy Ari Mustofa 18.03.03.095 1.
2. Tasya Levy Ap 18.03.03.096 2.

Anda mungkin juga menyukai