A.Pengantar
Berdasarkan atas rencana pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid Shiraathal
Mustaqim (Tahap III) yang diselenggarakan oleh Jasamarga Kantor Cabang – Tangerang dengan
jangka waktu pelaksanaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Dalam hal ini pihak Jasamarga
sebagai owner tentunya menginginkan hasil dan kwalitas bangunan yang baik, tepat waktu dalam
pelaksanaan dan efisien dalam hal biaya. Dengan tujuan tersebut diatas akan kami paparkan beberapa
hal penting yang dapat mendukung pihak Jasamarga selaku owner untuk dapat mencapai tujuan yang
di inginkan secara optimal dalam suatu paparan menyangkut tahapan pra pelaksanaan, tahapan
pelaksanaan pekerjaan, system management project, management waktu, dan system management
mutu dalam satu kesatuan runtutan alur dan lintas pemahaman teknis sebagai dasar Metoda
Pelaksanaan Pekerjaan dengan tujuan akhir supaya tercapainya efisien Biaya Mutu dan Waktu secara
tepat dan efektif.
kegiatan yang terjadi di dalam lokasi tidak terganggu oleh aktifitas di luar
proyek,
masyarakat disekitar proyek yang tidak berkepentingan tidak dapat memasuki
proyek,
mencegah terjadinya pencurian barang-barang proyek dan
mereduksi gangguan yang timbul terhadap lingkungan disekitarnya.
2. Penempatan Lahan Penunjang
Adalah penempatan yang telah disetujui Owner, dalam hal ini adalah : MCK, Barak Kerja,
Area Pabrikasi, sampai dengan Direksi Keet dan Gudang Material.
d. Approval Material
Approval Material sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pekerjaan,
sehingga cukup waktu dalam melakukan pemesanan material ataupun pabrikasi. Hal ini
sangat penting untuk mendukung kelancaran pekerjaan, karena tanpa ada material yang
cukup dan tepat waktu pada saat akan digunakan dalam pelaksanaan akan banyak delay
pekerjaan yang saling terkait. Apalagi untuk material yang tidak ready stok, sehingga dapat
dilakukan tindakan untuk pemesanan jauh hari seblum digunakan atau dapat pula segera
diputuskan alternative material penggantinya supaya tetap efektif dan efisien.
Hal ini juga untuk mencegah kesalahan pemesanan atau perbedaan spesifikasi material
dengan yang disyaratkan atau di inginkan apabila ada perubahan oleh owner.
e. Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sangat mutlak harus dilakukan sebelum suatu pekerjaan
dilaksanakan. Untuk mencegah keslahan pekerjaan yang dapat mengakibatkan bongkar
pasang ataupun kesalahan yang sangat fatal yang mengakibatkan kerugian semua pihak.
Apabila tahapan-tahapan yang tergolong dalam tahapan Pra Pelaksanaan ini dilakukan secara
efektif dan benar maka akan sangat membantu pelaksanaan sesuai rencana efektif dan efisien
biaya, mutu dan waktu.
a. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Struktur pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid Shiraathal
Mustaqim (Tahap III) meliputi pekerjaan bekisting, pembesian, pengecoran beton sebagai
satu kesatuan pekerjaan pembetonan kolom, balok, plat dak beton. Pekerjaan struktur juga
termasuk pekerjaan struktur kuda-kuda baja ringan beserta penutup atapnya.
- Memperhitungkan jarak tempuh beching plant supaya setting time beton yang di
syaratkan yaitu maksimal 3 jam dari proses loading di beching plant tidak
dilampaui. Dikarenakan lebih dari 3 jam maka proses pengerasan beton ready mix
sudah terjadi sehingga apabila pada masa itu beton belum dituang pada cetakan
beton/bekisting dianggap rusak atau tidak memenuhi syarat mutu yang akan
dicapai yaitu K-300 dan harus dibuang atau tidak boleh digunakan.
- Tidak boleh menambahkan air yang berlebihan tanpa seijin pengawas lapangan
karena akan mengurangi mutu beton yang direncankan
- Proses pengecoran harus selalu dipadatkan dan dirapatkan campuaran agregatnya
supaya homogeny dengan menggunakan vibrator.
- Setelah proses pengecoran harus dilakukan perawatan dengan cara menjaga
kelembaban beton supaya tidak terjadi penguapan air semen yang drastis sehingga
dapat mengurangi kekuatan/mutu beton dengan cara merendam air atau
penyiraman berkala selama minimal 14 hari.
b. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Arsitektur pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid Shiraathal
Mustaqim (Tahap III) meliputi pekerjaan dinding bata, GRC cetak, Pekerjaan Granit dan
Marmer dinding, Pekerjaan Lantai Granit Tile, pekerjaan plafond, pekerjaan kusen pintu
dan jendela, pekerjaan ornament kaligrafi, pekerjaan railing dan grill dan pekerjaan
pengecatan.
b.1 Pekerjaan dinding bata
Rentetan pekerjaan arsitektur tersebut akan mendapat hasil yang baik dan tepat waktu
apabila di manage dengan baik dan mengikuti kaidah-kaidah teknis sebagai syarat sebuah
pekerjaan supaya mendapatkan hasil yang baik.
a) Tim pekerja untuk pekerjaan Struktur yang meliputi struktur beton, struktur atap kuda-kuda
baja ringan dan penutupnya beserta komponen terkait didalamnya.
b) Tim pekerja untuk untuk pekerjaan Arsitektur meliputi pekerjaan pasangan dinding bata
berikut plester acinya, pekerjaan plafond, pekerjaan Ornamen GRC dinding, pekerjaan kusen
dan daun pintu kayu jati, pekerjaan ornament ukiran kaligrafi, pekerjaan railing , pekerjaan
pengecatan, pekerjaan pasangan granit, marmer dan granite tile, dan
c) Tim pekerja untuk pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal yang merliputi pekerjaan plumbing air
hujan dan listrik meliputi soundsystem, CCTV, penerangan dan kontak-kontak, tata udara dan
penangkal petir.
4. Managemen Peralatan
Dalam pelaksanaan proyek ini akan digunakan berbagai jenis peralatan kerja. Untuk itu
diperlukan pengelolaan secara baik yang berkenaan dengan pengoperasian alat, jadwal
penggunaan alat, jumlah yang diperlukan, jenis pekerjaan yang memerlukan peralatan, posisi
penggunaan alat di proyek, supervisi dan pemeliharaan peralatan. Hal ini dimaksudkan agar
seluruh peralatan dapat digunakan secara optimal, efisien dan efektif. Sehingga dapat membantu
percepatan pelaksanaan pekerjaan dengan hasil yang sesuai dengan kualitas yang ditetapkan
Untuk menangani hal tersebut, maka kami akan menempatkan personil yang bertanggung jawab
sebagai Plant & Equipment Engineer/Officer untuk mengatur dan mengelola lahan proyek dan
perlatannya.
5. Management Material
Yang dimaksud dengan sumber daya material disini adalah seluruh jenis material yang
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek ini. Untuk mengadakan berbagai jenis
material tersebut kami akan menerapkan sistem pengadaan dan pengelolaan material yang
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Untuk itu akan dibuat jadwal pengadaan material yang dilengkapi dengan jumlah material yang
harus disuplai pada setiap jangka waktu, sehingga untuk setiap material yang masuk dapat
dikendalikan penempatannya di lapangan dan tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan
yang sedang berjalan.
Khusus untuk material-material tertentu yang membutuhkan perlindungan terhadap kondisi
lingkungan dan keamanan seperti semen, keramik, cat dan lain sebagainya, maka kami akan
menyiapkan penempatan material tertutup (gudang)
Di lapangan juga akan diterapkan system penempatan material terbuka yang fleksibel artinya satu
lokasi penempatan material dapat bergeser ke lokasi lain di dalam proyek apabila pelaksanaan
pekerjaan di lokasi lama akan dimulai. Untuk itu diperlukan koordinasi antara rencana
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana penempatan material didalam area proyek.
Untuk pengamanan material, digunakan sistim pendokumentasian untuk mengontrol material yang
masuk dan yang keluar dari gudang (stock yard). Disamping itu koordinasi dengan satuan
pengamanan akan dilakukan untuk memonitor dan menjaga material dari berbagai bentuk
pencurian.
Periode I ( bulan ke 1 )
Pekerjaan Persiapan pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid Shiraathal Mustaqim
(Tahap III) sebagai lanjutan pekerjaan harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien mungkin
untuk pembuatan direksi keet, los kerja, barak pekerja dan gudang material serta mobilisasi
material struktur standart yang tidak memerlukan aproval material seperti kayu, triplek, pasir,
semen, paku dan peralatan kantor pada direksi keet sebagai pendukung pekerjaan
direncanakan dalam waktu ± 21 hari kalender. Adapun item pekerjaan persiapan adalah
disamping menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas juga melakukan pendataan bersama untuk
menentukan Nol Persen pekerjaan (MC nol) dan pembahasan tentang teknis-teknis pekerjaan
struktur terutama pada pekerjaan penyambungan struktur lama dengan struktur yang akan
dikerjakan diperkirakan akan memerlukan perlakuan khusus yaitu dengan penambahan
chemical joint.
Dalam periode bulan pertama juga melaksanakan pekerjaan shopdrawing sebagai pendukung
kelancaran pekerjaan fisik sehingga apabila ditemukan perbedaan gambar dengan kondisi
existing dapat segera di antisipasi dalam tahapan awal pekerjaan. Sementara Approval material
struktur dan arsitektur sebagian sudah bisa dilakukan pula pada tahapan pekerjaan persiapan
terutama untuk material yang memerlukan pabrikasi dan pemesanan (indent) supaya
mendukung kelancaran pekerjaan. Sisa waktu dalam bulan pertama pun sudah dapat
melakukan pekerjaan struktur dalam tahapan bulan pertama pekerjaan setelah mendapatkan
ijin untuk melakukan pekerjaan Struktur.
Periode II ( bulan ke 2 )
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal - 8
Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)
Pekerjaan pemasangan atap baja ringan dan penutup atap sudah dimulai pada bulan II ini, yang over
laping dengan pekerjaan arsitektur lainnya seperti pemasangan dinding bata dan plester Aci. Pada
waktu bersamaan akan dilakukan pekerjaan pemasangan piping instalasi listrik titik nyala lampu,
kontak-kontak, CCTV, sound sytem dan tata udara yang disusul dengan pekerjaan wiring kabel-
kabel instalasi. Pekerjaan pemasangan pemasangan instalasi plumbing air hujan juga harus dilakukan
pada tahapan bulan ke II. Pada tahan bulan ke II ini pemesanan material arsitektur yang terpabrikasi
sudah harus dilakukan sehingga untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kwalitas yang
sangat baik dapat tercapai seperti pekerjaan kusen dan daun pintu ukiran kayu, kaligrafi dan GRC
cetak serta material-material MEP seperti unit-unit lampu, CCTV, Air Conditioner, Ceiling Fan,
Soundsystem dan unit peralatan utama lainnya.
Periode III ( bulan ke 3 )
Pada bulan ke III Pekerjaan Plafond sudah harus mulai dilaksanakan setelah pekerjaan Plester
Aci Dinding dan instalasi MEP selesai dilaksanakan. Alur pekerjaan ini harus di lakukan
supaya tidak terjadi bongkar pasang sehingga Efisien Waktu Pelaksanaan dapat tercapai.
Sebagian pekerjaan GRC cetak yang sudah terpabrikasi secara simultan sudah harus
dilaksanakan mengingat pekerjaan ini cukup lama dan dibutuhkan ketelitian dan tingkat
kesulitan yang cukup tinggi.
Periode IV ( bulan ke 4 )
Pada bulan ke IV Melanjutkan Pekerjaan pemasangan GRC Cetak dan harus diselesaikan pada
bulan ke IV ini. Pekerjaan Pemasangan Granit dan Marmer Dinding bisa dilakukan pada bulan
ke IV dikarenakan pekerjaan ini menggunakan material yang cukup mahal dan memerlukan
perlakuan khusus coating waterproofing dan cristalisasi yang harus dijaga kebersihanya
supaya hasil dari pekerjaan dapat maksimal. Pekerjaan Pemasangan Lantai Homogeneus
(granit tile) juga sudah dapat dilaksanakan mengingat pekerjaan ini juga membutuhkan
ketilitian supaya dapat terpasang rapi. Akan tetapi area tangga harus dipasang belakangan
supaya masih ada akses untuk lalu lalang pekerja sehingga kerapian pekerjaan keramik tetap
terjaga. Pekerjaan sun screen sarang lebah, gril dan railing-railing dapat dilaksanakan simultan
dengan pemasangan granittile lantai dan tangga.
Periode V ( bulan ke 5 )
Pada bulan ke 5 melanjutkan pekerjaan pemasangan homogeneus lantai dan tangga
disamping itu Pekerjaan Pemasangan Daun Pintu Ukiran dan Ormanen Kaligrafi sudah harus
dilaksanakan mengingat pekerjaan ini masih harus dilanjutkan ke tahap finishing melamik
dan memakan waktu cukup lama dan sangat membutuhkan ketelitian. Pekerjaan Pengecatan
Dasar Plafond, Interior dan Eksterior dinding dapat mulai dikerjakan sehingga permukaan
dinding atau plafond yang kurang rapi dapat segera diperbaiki sebagai rangkaian pekerjaan
finishing. Pemasangan unit2 peralatan utama pun juga mulai dilaksanakan apabila ruangan-
ruangan sudah dapat di lokalisir area pekerjaannya dengan adanya daun pintu yang sudah
terpasang dan dapat dikunci untuk meminimalisir resiko kehilangan dan kerusakan.
Periode VI ( bulan ke 6 )
Pada bulan VI melanjutkan pekerjaan finshing pengecatan dan testing komisioning dari unit-
unit peralatan utama sehingga semua peralatan sudah dapat berfungsi dengan baik dan dapat
segera dipergunakan. Pada tahapan bulan ini juga dilakukan pekerjaan pembersihan sehingga
pada saat Serah Terima Pertama (BAST 1) gedung Masjid sudah bersih dan dapat digunakan
sesuai fungsinya
Secara garis besar system management mutu dibuat dan harus dilaksanakan untuk lebih
memudahkan dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan dengan mempertimbangkan aspek pokok
antara lain sebagai berikut :
1. Perijinan / Approval
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal - 9
Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)
Setiap pelaksanaan pekerjaan dan material yang akan digunakan pada project ini harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu sehingga mengurangi resiko delay pekerjaan akibat ketidak
sepahaman antara owner, pengawas lapangan dan kontrakator.
Setiap perubahan atau usulan perubahan baik dari owner, perencana, pengawas atau kontraktor
harus melalui proses administrasi yang ter-report sebagai dasar atas perubahan atau usulan
perubahan dan boleh dilaksanakan apabila sudah mendapat persetujuan dari pihak terkait.
Progres lapangan diajukan setiap periode yang ditetapkan (umumnya per minggu) yang diperiksa
dan disetujui oleh pengawas lapangan sebagai bahan evaluasi setiap periodenya sehingga dapat
meminimalisir keterlambatan pekerjaan yang bisa saja diakibatkan
Pengajuan Serah Terima dijadikan dasar sebagai Serah Terima Pertama pada saat progres
lapangan mencapai 100 persen. Sehingga dapat dilakukakn pengecekan / checklist pekerjaan oleh
panitia penerima barang dan jasa.
PERENCANAAN / ENGINEERING
1.Siapkan Gambar pendukung
2.Siapkan Koordinat & Level
3.Data Pendukung,
4.Data Khusus tentang pekerjaan
dimaksud (Waktu pengajuan sesuai S.O.P.
M.K.)
PENGAJUAN IZIN OLEH
DASAR ADMINISTRATIF MANAGER PROYEK MANAGER PROYEK
1.Kontrak kerja & RKS 1.Buat korespondensi sesuai S.O.P 1.Izin Pek. Bongkaran & Buangan PERSETUJUAN M.K. PELAKSANAAN SESUAI
2.Instruksi Lapangan 2.Check data pendukung dari Eng 2.Izin pelaksanaan. Atau 1.Disetujui 1.Arahan dari Direksi (M.K.)
3.Risalah rapat 3.Koordinasikan antara Adm & Site 3.Izin penggunaan bahan 2.Disetujui dgn catatan 2.Berkas yang disetujui
4.Korespondensi Khusus 4.Dukunngan data evaluasi dampak, 4.Izin penggunaan sistem 3.Ditolak / Pengajuan ulang
5.Kondisi Lapangan & manfaat terhadap Pelaksanaan 5.izin penundaan pek
6.Izin melanjutkan pek.
MANAGER LAPANGAN
1.Laporan ke Manager Proyek ttg
Pekerjaan yang akan dimintakan
persetujuan Direksi ( M.K.)
2.Laporan kesiapan Lapangan
3.Referensi dari Pekerjaan dimaksud
4.laporan waktu dan mutu.
PERENCANAAN / ENGINEERING
1.Siapkan Gambar pendukung
2.Siapkan Koordinat & Level
3.Data Pendukung,
4.Data Khusus tentang pekerjaan Min,3 X 24 JAM SEBELUM DILAKSANAKAN
dimaksud BERKAS USULAN PERSETUJUAN
PERENCANAAN / ENGINEERING
1.Siapkan data pendukung
2.Siapkan Hitungan bobot sesuai
3.Catatan ttg dampak progress
4.Rekaman seluruh pek, termasuk Min,7 X 24 JAM SEBELUM DILAKSANAKAN
As Built Drg.manual book ( bila ada BERKAS .B.A.S.T. I. ( LENGKAP )
Project quality plan kami buat untuk setiap pekerjaan-pekerjaan utama dari disiplin kerja
masing-masing seperti :
a. Pekerjaan persiapan (preliminary work)
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Finishing ( arsitektur )
d. Pekerjaan Mekanikal ( plumbing ) dan Elektrikal
Tujuan utama dari penggunaan quality plan ini adalah untuk mereduksi dan menghindarkan
terjadinya kesalahan-kesalahan prosedur dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan berkualitas.
Untuk tercapainya Project Quality Plant yang diinginkan harus memenuhi komponen dan
aspek sebagai berikut :
Personil quality control dan quantity surveyor kami siapkan untuk memantau dan
memeriksa hasil-hasil pekerjaan di lapangan. Disamping itu Site Manager dan
Supervisor yang bertugas di lapangan juga kami tugaskan untuk selalu melakukan
control terhadap kualitas prosedur kerja dan hasil kerja. Sehingga terdapat upaya saling
mendukung sebagai team work dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.
Untuk mencapai sasaran mutu tersebut maka kami menyiapkan sarana dan
prasarana keselamatan kerja sebagai berikut :
a. Helmet (topi proyek) bagi pekerja, dimana seluruh pekerja diwajibkan
menggunakannya untuk melindungi bagian kepala pekerja dari tumbukan
tumbukan dan kejatuhan material.
b. Memasang papan-papan peringatan (sign board) tentang keselamatan
kerja
c. Mewajibkan kepada para pekerja khusus untuk menggunakan peralatan
keselamatan seperti kaca mata kerja untuk tukang las/gerinda. Untuk pekerja di
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Ngawi
daerah yang sangat berdebu menggunakan masker perlindung mulut dan hidung
serta penggunaan sarung tangan sebagai pelindung pekerja ketika mengangkut
material yang dapat melukai tangan pekerja dan sebagainya.
d. Memonitor operasional peralatan agar sesuai dengan prosedur kerja yang
dikeluarkan oleh fabrikan alat tersebut.
e. Menyediakan tabung pemadam kebakaran sebagai upaya pencegahan
darurat dari bahaya kebakaran pada areal kerja yang memiliki potensi timbulnya
kebakaran.
Untuk mengelola secara keseluruhan dari kegiatan safety tersebut diatas menjadi
tanggung jawab staf yang berperan langsung dilapangan baik tu Site
manajer,supervisor,sampai mandor ini akan memonitor secara dekat kegiatan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan, termasuk memberikan peringatan-peringatan
tentang peraturan keselamatan.
2.3. Kebersihan.
Pengelolaan kebersihan ditujukan agar selama masa pelaksanaan pekerjaan, areal
proyek dalam kondisi bersih dari sampah yang berupa sampah proyek atau anorganik
yang berupa puing-puing, sisa material, material habis pakai dan sampah organik
yang berupa sisa-sisa makanan pekerja, bungkus makanan/minuman.
Pengelolaan sanitasi ditujukan agar dapat diciptakan kondisi lapangan yang sehat
selama masa pelaksanaan pekerjaan sehingga para pekerja terhindar dari berbagai
macam penyakit yang dapat berjangkit di lingkungan proyek seperti; demam
berdarah, diare, infeksi saluran pernafasan atas dan lain sebagainya.
Langkah-langkah yang kami lakukan dan fasilitas yang kami adakan untuk
mendukung pengelolaan tersebut adalah sebagai berikut :
3. Tenaga kerja
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Ngawi
Pada proyek ini penggunaan tenaga kerja direncanakan secara matang dalam menentukan
tingkat keahlian pekerja dan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
item pekerjaan.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dapat dilakukan dengan perekrutan pekerja lokal
dengan tujuan mendapatkan tingkat produktifitas kerja yang tinggi dengan biaya yang
ekonomis dan efisien.
Dalam pengelolaannya akan dibuat jadwal tenaga kerja sehingga penambahan tenaga kerja
dan pengurangan tenaga kerja pada setiap jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan.
H. SAMIDO, MBA
Direktur Utama