PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagianintegral
dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktik, pendidikan dan riset keperawatan.
Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia
sebagai individu yang unik dan holistik (Potter and Perry, 2009).
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta
yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Yang dimaksud teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena –fenomena
dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat
diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.
Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu
cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya.
Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan
konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil yang
secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang
d i n y a t a k a n secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari konsep.
fungsi setiap m o d e l k o n s e p t u a l a d a l a h m e n y e d i a k a n s u a t u k e r a n g k a
acuan yang khusus y a n g dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana
mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009).
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan
atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif
dengan menggunakan -sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan
upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan
mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang
fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model konseptual
mencerminkan langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk
kegiatan ilmiah.
Model konseptual Roy mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok situasi
atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk
dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan
fenomena dari suatu disiplin ilmu.
Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan
tentang keperawatan yang bertolak belakang dari paradigma keperawatan. Model konseptual
dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai
kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau
sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang
keperawatan, salah satunya adalah model adaptasi Roy. Roy dalam teorinya menjelaskan empat
macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan,
dan keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif karena
menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu
beradaptsi.
A. DEFINISI
Model tersusun atas ide - ide (konsep - konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual sangat
penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan
perubahan yang adaptif dengan menggunakan -sumber yang tersedia. Model konseptual
keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan
keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi
stressor ini. Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah
umum dan abstrak maka model konseptual mencerminkan langkah pertama
mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.
Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang
ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi
dalam pengembangan skema konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang
unik untuk lingkup keilmuan tersebut.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena
ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang
utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber
awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan
merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit
yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah
keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu
pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai
mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok
lain termasuk lingkungan fisiknya.
B. Tujuan
Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya
menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Model konseptual
mendefinisikan sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang. Sedangkan contoh
model konseptual menurut Teori Adaptasi Roy adalah Model konseptualnya berbasis
model konseptual adaptasi. Konsep kuncinya adalah manusia (person), tujuan,
kesehatan, lingkungan dan aktifitas keperawatan.
Tujuan (goal) diartikan sebagai tujuan keperawatan untuk mendorong terjadinya
proses adaptasi dalam 4 cara adaptasi yang kemudian memberi kontribusi terhadap
keadaan kesehatan. Aktifitas keperawatan digambarkan oleh model adaptif Roy dengan
meningkatkan respon adaptif pada situasi sehat atau sakit, perawat dapat mengambil
tindakan untuk memanipulasi fokal, kontextual atau residual stimuli dengan melakukan
analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi.
Tujuan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan seseorang dengan
meningkatkan respon adaptif, energi yang bebas dari perilaku yang tidak efektif dapat
dipakai untuk meningkatkan kesehatan.
b) Manusia
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang
adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
memiliki input, control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus
manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan
regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu
fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai
sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi
manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit
secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan.
c) Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara
utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep
sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen
pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan
sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi
manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang
pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal
dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon
adaptif dan inefektif.
d) Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di
luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu
sistem yang adaptif.
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep
keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan
serta nilai yang dimilikinya diantaranya:
1) Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi
dengan lingkungannya.
2) Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus
beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.
3) Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy,
diantaranya:
Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan
seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang
individu.
Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang,
dan baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi,
kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif.
Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri
tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian
dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi.
4) Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:
Fungsi fisiologis, komponen sistem adaptasi ini yang adaptasi fisiologis
diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit,
indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi endokrin.
Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-
pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social
dalam berhubungan dengan orang lain.
Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola
tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
5) Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan,
reproduksi dan keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan
responadaptasi.
Teori adaptasi suster Callista Roy memeandang klien sebagai suatu sistem
adaptasi. Sesuai dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu
seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama sehat dan sakit
(Marriner-Tomery,1994). Kebutuhan asuhan keperawatan muncul ketika klien
tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan eksternal.
Seluruh individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut :
Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
Pengembangan konsep diri positif
Penampilan peran social
Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan
Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam
mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan menurut
Roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi,
dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama dengan proses keperawatan secara
umum.
Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makluk bio, psiko, social, sebagai
satu kesatuan yang utuh. Asumsi dasar model teori adaptasi roy ada 2 (dua).
Pertama ,setiap individu selalu menggunakan koping yang bersifat positif maupun
negative. Kemampuan adaptasi seseorang dipengaruhi oleh 3 (tiga) komponen
yaitu penyebab utama terjadinya perubahan , terjadinya perubahan itu sendiri dan
pengalaman beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Kedua, individu selalu
berada dalam rentang sehat sakit, yang berhubungan dengan efektivitas koping
yang dilakukan untuk mempertahankan kemampuan adaptasi.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan pada
berbagai persoalan kompleks. Hal itu menuntut manusia untuk melakukan
adaptasi. Penggunaan koping atau mekanisme pertahanan diri adalah respon
dalam melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas
diri dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Roy mengemukakan pandangan tentang manusia sebagai penerima asuhan
keperawatan dalam kaitannya dengan teori adaptasi, bahwa manusia makhluk
bio0psiko-sosial secara utuh. Adaptasi dijelaskan oleh Roy melalui sistem
efektor/model adaptasi yang terdiri dari 4 (empat) faktor ,yaitu :
a. Fungsi fisiologis
Sistem adaptasi fisiologis antara lain oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktifitas
dan istirahat, integritas kulit, indera cairan dan elektrolit, fungsi neurologis,
endokrin dan reproduksi.
b. Konsep Diri
Proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana individu dalam
mengenal pola-pola interaksi social saat berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri menunjukkan pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-cita serta
perhatian yang diberikan untuk menyatakan keadaan fisik.
c. Fungsi Peran
Proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran individu
dalam mengenal pola-pola interaksi social saat berhubungan dengan orang
lain. Interaksi tersebut tergambar pada peran primer, sekunder, maupun
tersier.,
d. Interdependen (saling ketergantungan)
Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih saying, cinta yang
dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu
maupun kelompok.
Proses terakhir dari skema adaptasi Roy adalah adanya respon adaptasi
individu yang dapat berupa respon adaptif maupun maladaptive. Tujuan dari
aplikasi model adaptasi Roy dalam keperawatan komunitas adalah dengan
mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptive pada
komunitas. Bentuk upaya pelayanan keperawatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan komunitas dengan memberikan intervensi yang mampu
mempertahankan perilaku adaptif. Kegiatan lain yang dapat dilakukan dapat
berupa upaya menekan stressor yang ada dalam komunitas untuk meningkatkan
mekanisme adaptasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu
keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik.
Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga
perupakan sumber pendukung bagi individu.
Skema model adaptasi Roy dimulai dari proses input yang menjelaskan adanya 3 (tiga)
tingkatan stimuli adaptasi pada manusia ,diantaranya yaitu : Stimulus fokal ,Stimulus
kontekstual, Stimulus residual .
Model konseptual merupakan rancangan terstruktur yang berisi konsep-konsep yang saling
terkait dan saling terorganisasi guna melihat hubungan dan pengaruh logis antar konsep. Model
konseptual juga memberikan keteraturan untuk berfikir, mengamati apa yang dilihat dan
memberikan arah riset untuk mengetahui sebuah pertanyaan untuk menanyakan tentang kejadian
serta menunjukkan suatu pemecahan masalah.
Model-model Konseptual yang ada dalam keperawatan seperti model Self Care (Orem),
Human Beings (Rogers), Adaptasi (Roy), Praktek Keperawatan (Neumans), Perilaku (Johnson),
Budaya (Leininger), dan Teori Henderson. Model-model tersebut memiliki karakteristik
tersendiri yang dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.
B. SARAN
Perawat sebaiknya sudah harus memahami dan mengerti tentang model-model yang ada
dalam keperawatan sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan kepada klien secara lebih
professional. Serta dapat menggunakan model konseptual keperawatan dalam memperkuat
profesi dan memperbaiki image perawat pada saat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan tambahan dari rekan-rekan. Serta dapat memanfaatkan makalah ini
sesuai dengan kepentingan para pembaca sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan
- http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13
- Azwar Asrul, 1979. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber
Widya, Jakarta. http//.Aplikasi Konseptual Keperawatan.AKPER DEPKES :
Semarang.com
- Asmadi . Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
- Alex Johjunhye. (2012). Model Konsep dan Teori Keperawatan Orem. Diakses
pada tanggal 15 Oktober 2012 dari http://www.scribd.com/doc/77116306/Model-
Konsep-Dan-Teori-Keperawatan-Dorothea-Orem
- Basford, Lynn. (2006). Teori dan Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
- Gusty, F. (2012). Teori Model Keperawatan Menurut Virginia Henderson. Diakses
pada tanggal 17 Oktober 2012 dari http://id.scribd.com/doc/87941129/Makalah-
Virginia-Henderson
- Permana, T. (2010). Konseptual Keperawatan Calista Roy. Diakses pada tanggal 17
Oktober 2012 dari http://www.scribd.com/doc/32526748/Konseptual-Keperawatan-
Calista-Roy
- Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
EGC
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Teori & Model Konseptual Keperawatan Komunitas”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Teori & Model Konseptual
Keperawatan Komunitas”. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
MAKALAH
“Teori & Model Konseptual Keperawatan Komunitas serta Penerapan Model & Teori
dalam Komunitas : Adaptation Model Dari ROY , S.C “
2019/2020