Anda di halaman 1dari 9

Mekanisme yang di atur oleh ojk dalam pengawasan

investasi

Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan


Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada
Investasi) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam-LK Nomor: Kep-208/BL/2007 yang ditetapkan
pada 20 Juni 2007, yang terakhir diperpanjang dengan Surat
Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-124/BL/2012
yang ditetapkan pada 19 Maret 2012.

Satuan Tugas (Satgas) ini merupakan hasil kerja sama


beberapa instansi terkait, yang meliputi:

Regulator: OJK, BI, Bappebti, Kementerian Perdagangan,


dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
Kementerian Koperasi dan UKM;

Penegak Hukum: Polri, Kejaksaan Agung;

Pendukung: Kementerian Komunikasi dan Informasi,


PPATK.

Tugas Utama Satgas:

a. Menginventarisasi kasus-kasus investasi ilegal;

b. Menganalisis kasus-kasus;

c. Menghentikan atau menghambat maraknya kasus


investasi bodong;

d. Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat;


e. Meningkatkan koordinasi penanganan kasus dengan
instansi terkait;

f. Melakukan pemeriksaan secara bersama atas kasus


investasi ilegal.

Kontak Satgas Waspada Investasi

Telp: (021) 385 7821 ext 20610

Fax: (021) 345 3591

Website: http://waspada-investasi.bapepam.go.id

Email: Waspadainvestasi@ojk.go.id

Twitter: @satgasinvestasi

5. Alamat dan Call Centre OJK

Konsumen atau masyarakat dapat menyampaikan permintaan


informasi atau pengaduan kepada OJK melalui:

a. Surat Tertulis

Surat ditujukan kepada:

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

u.p. Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Menara Radius Prawiro, Lantai 2

Komplek Perkantoran Bank Indonesia

Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta Pusat 10350


b. Telepon (Call Center OJK)

Telepon:

(kode area) 157

Contoh: kode area Jayapura (0967), jadi telp. (0967) 157

Jam operasional: Senin – Jumat pkl. 09.00 – 12.00 WIB dan


pkl. 13.00 – 16.00 WIB (kecuali hari libur)

c. Email

Alamat email: konsumen@ojk.go.id

d. Website Pengaduan Konsumen Online

Konsumen atau masyarakat dapat mengisi form elektronik


dalam website pengaduan konsumen online dengan alamat:
http://konsumen.ojk.go.id

Sampai dengan 31 Desember 2013, sesuai dengan Undang-


Undang No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,
OJK hanya menangani permintaan informasi dan pengaduan
konsumen dan masyarakat yang berkaitan dengan sektor
pasar modal dan sektor keuangan non-bank. Untuk sektor
perbankan, masih ditangani oleh Bank.

6. OJK Bisa Menyidik


OJK berwenang melakukan penyelidikan hingga penyidikan
terhadap kasus-kasus lembaga keuangan yang merugikan
konsumen. Sesuai peraturan yang ada, penyidik di Indonesia
hanya ada dari dua elemen yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Kepolisian. Saat ini, penyidik Bapepam-LK yang
bergabung di OJK masa berlakunya akan habis pada 31
Desember 2013.

7. OJK Bisa Melakukan Penuntutan

Menurut Pasal 49 dan Pasal 50 UU OJK, penyidik OJK bisa


menyampaikan hasil penyidikannya kepada jaksa untuk
dilakukan penuntutan.

PERAN OJK MELAWAN PENAWARAN INVESTASI


ILEGAL

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang


Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK), wewenang dan tugas OJK
adalah mengawasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di sektor
pasar modal, sektor industri keuangan non bank (seperti :
asuransi, dana pensiun, perusahaan pembiyaan, dll) dan mulai
tahun 2014 juga akan mengawasi sektor perbankan (Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat).

Perusahaan atau pihak yang melakukan penawaran investasi


ilegal hampir sebagian besar bukanlah Lembaga Jasa
Keuangan (LJK) sehingga Perusahaan atau pihak tersebut
tidak terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan demikian OJK
tidak dapat memastikan aspek legalitas dari perusahaan
tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, dalam upaya untuk ikut serta
melawan tawaran investasi ilegal yang merugikan dan
meresahkan masyarakat, OJK memiliki dua strategi, yaitu:
Preventif

Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat


mengenai karakteristik kegiatan penghimpunan dana dan
pengelolaan investasi ilegal Knowledge sharing dengan
penegak hukum dan regulator di daerah Represif

Membantu melakukan upaya koordinatif antarinstansi terkait


untuk mempercepat proses penanganan melalui kerangka
kerjasama Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan
Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana dan
Pengelolaan Investasi atau yang lebih dikenal dengan Satgas
Waspada Investasi.
Kasus-kasus dan pengaduan masyarakat terkait investasi
ilegal yang dilaporkan ke OJK akan dikoordinasikan dengan
Satgas Waspada Investasi untuk penanganannya.

Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal


menanggulangi adanya investasi ilegal

yang ada di masyarakat Melakukan sosialisasi dan edukasi


kepada masyarakat mengenai karakteristik kegiatan
penghimpunan dana dan pengelolaan investasi. Sosialisasi
program pencegahan tindakan melawan hukum dalam
penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi ini
bertujuan untuk menginformasikan dan mengingatkan
masyarakat agar waspada terhadap tawaran penanaman dana
dan upaya pengelolaan investasi yang dilakukan oleh pihak-
pihak. Otoritas Jasa Keuangan juga melakukan edukasi ke
beberapa Perguruan Tinggi dengan mengadakan acara
seminar atau Focus Group Discussion (FGD) atau
mengadakan tele conference dan Otoritas Jasa Keuangan juga
mengundang ahli untuk diskusi pengkayaan bahan sosialisasi
khususnya pemahaman mengenai investasi ilegal. Disamping
itu , Otoritas Jasa Keuangan juga mengadakan gathering
media, yaitu dengan cara mengundang wartawan dari
berbagai media untuk mensosialisasikan kepada masyarakat
mengenai pemahaman investasi khususnya mengenai
pencegaan investasi ilegal yang ada di masyarakat. Hal
tersebut dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dimaksudkan
agar memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai
investasi yang baik dan aman dan dapat terhindar dari adanya
kegiatan investasi ilegal sehingga tidak merugikan
masyarakat.

Disamping itu Otoritas Jasa keuangan juga melakukan


operasi pasar dengan cara melakikan sosialisasi ke pasar baik
pasar tradisional maupun pasar modern mengenai pengenalan
program cegah investasi ilegal. Untuk memerikan edukasi
kepada mahasiswa mengenai Investasi Ilegal, Otoritas Jasa
Keuangan juga mengadakan lomba karya tulis yang diikuti
oleh para mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi yang
bertemakan waspada investasi ilegal. Hal tersebut
dimaksudkan agar memberikan edukasi kepada mahasiswa
khususnya pemahaman mengenai investasi ilegal.
2. Penyelesaian Sengketa Kegiatan bertransaksi di bidang
keuangan akan menimbulkan risiko atau akan memiliki
potensi sengketa di masa depan, sehingga OJK mengatur
adanya kewajiban bagi pelaku usaha jasa keuangan untuk
menyelesaikan pengaduan konsumen.

Dalam penyelesaian pengaduan oleh lembaga jasa keuangan


sering kali tidak tercapai kesepakatan antara konsumen
dengan lembaga jasa keuangan. Apabila konsumen tidak puas
terhadap penanganan pengaduan, maka konsumen keuangan
dapat meneruskan sengketa ke pengadilan atau Lembaga
Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) (Dian Husna Fadlia
dan Yunanto, 2015: 213). Pengaturan mengenai mekanisme
penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan tersebut juga
merupakan pelaksanaan amanah Pasal 29 huruf c Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, dimana OJK
diberi tugas untuk memfasilitasi penyelesaian pengaduan
konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa
keuangan sesuai dengan peraturan perundangundangan di
sektor jasa keuangan. Pengertian memfasilitasi penyelesaian
pengaduan konsumen dimaksud perlu dimaknai secara
luas,yaitu melalui kebijakan mekanisme penyelesaian
sengketa di sektor jasa keuangan (Dian Husna Fadlia dan
Yunanto, 2015: 214).

3. Mengeluarkan Regulasi yang berkaitan dengan


Perlindungan Hukum terhadap Korban Investasi Ilegal. OJK
mengeluarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
12/SEOJK.07/2014 tentang Penyampaian Informasi dalam
rangka Pemasaran Produk dan atau Layanan Jasa Keuangan.
Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan (SE-OJK) tersebut merupakan peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
1/POJK.07/2013 tanggal 6 Agustus 2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan yang efektif
akan berlaku efektif sejak 6 Agustus 2014.

Surat Edaran ini mengatur bahwa penawaran oleh PUJK


harus menggunakan data yang telah disetujui oleh Konsumen
atau masyarakat yang bersedia dihubungi melalui sarana
SMS, telepon atau email. OJK menerbitkan peraturan tentang
perlindungan konsumen jasa keuangan, yaitu Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan yang akan
menjadi pedoman bagi lembaga jasa keuangan dan
masyarakat. Pedoman bagi masyarakat adalah peraturan ini
akan menjadi patokan karena publik bisa mengetahui industri
keuangan apa saja yang masuk dalam pengawasan OJK, jenis
pengaduan apa yang bisa masyarakat sampaikan, dan tahapan
apa saja dalam pengaduan dan persyaratannya (Dian Husna
Fadlia dan Yunanto, 2015: 212).

4. Membuat Satgas Waspada Investasi Dalam rangka


optimalisasi, efisiensi dan respon cepat atas pengaduan
dan/atau pelaporan dari masyarakat atas kegiatan
penghimpunan dana tanpa izin yang terjadi didaerah, maka di
tahun 2016 telah dibentuk Tim Kerja Satgas Waspada
Investasi Daerah di 35 Provinsi. Satgas Waspada Investasi
telah melakukan kegiatan sosialisasi waspada investasi dan
focus group discussion penanganan kasus waspada investasi
yang diduga ilegal kepada masyarakat. Di tahun 2016 Satgas
Waspada Investasi telah melakukan pembahasan dan/atau
pemeriksaan bersama terhadap 31 Entitas dengan aktivitas
pengelolaan investasi yang diduga ilegal. Di tahun 2017
Satgas Waspada Investasi telah melakukan penghentian
kegiatan operasional terhadap 26 Entitas yang terindikasi
penyimpangan izin yang diberikan oleh instansi tertentu
(Laporan Capaian Kinerja Otoritas Jasa Keuangan Tahun
2012-2017).

Anda mungkin juga menyukai