ID Beberapa Parameter Biokimia Darah Ayam R
ID Beberapa Parameter Biokimia Darah Ayam R
13 (3)
ISSN 1907-1760
Beberapa Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur Fase Grower dan Layer
dalam Lingkungan “Upper Zonathermoneutral”
ABSTRACT
Twenty grower and laying hens housed indoors in individual cages were used to explore
the profile to some biochemistry parameters on grower and laying hens in upper
zonathermoneutral (average: 31.5oC). This study was conducted in poultry housing at CV.
Pamulihan Farm Kuningan, Jawa Barat, for two months. Blood samples free protein were used
to determined glucose, blood plasma for cholesterol, and blood serum were used to determined
albumin, globulin and protein total. Biochemistry Parameters in this study were analyzed by
spectrophotometer technique. Results of this study indicated that there were significantly effect
of temperature on the albumin, globulin, total protein, and glucose. This results has been
proved to be a good indicator for predicting heat stressed in laying hens. Based on this results
of study, it may be a consideration for a good feed strategy to laying hens in upper
zonathermoneutral.
Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin) 191
Vol. 13 (3)
berumur 12 minggu dan 40 minggu pada warna biru menyatakan konsentrasi tembaga
awal pemeliharaan. Rataan berat badan yang direduksi dan dengan demikian
masing – masing fase 505±8,4 g dan menyatakan konsentrasi glukosa. Larutan
1105±17 g. Penelitian ini dilakukan selama dan bahan yang digunakan terdiri dari filtrat
2 bulan pada musim kemarau (Juni-Agustus darah bebas protein, standar glukosa,
2011), dengan rata-rata temperatur ling- pereaksi tembaga alkalis, dan asam
kungan selama masa penelitian adalah fosfomolidbat. Nilai serapan yang telah
31,5oC. Ayam percobaan ditempatkan dalam dicatat pada kuvet blanko, standar dan kuvet
kandang battery individual cage. Tiap petak plasma darah yang diuji, dianalisis dengan
kandang dilengkapi dengan tempat pakan rumus berikut :
dan minum. Kadar Glukosa = mg.
192 Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin)
Vol. 13 (3)
student dengan populasi tidak berpasangan = Varians gabungan ayam petelur fase
(Steel dan Torrie, 1993), pengujian telah grower dan ayam petelur fase layer.
dilakukan dengan varians yang sama, = Varians sampel ayam petelur fase grower.
dengan langkah sebagai berikut : = Varians sampel ayam petelur fase layer.
- Populasi x = ayam petelur fase grower. = Rata-rata parameter sampel ayam petelur
fase grower.
- Populasi y = ayam petelur fase layer.
= Rata-rata parameter sampel ayam petelur
1. Rata-rata hitung
fase layer
=
2. Simpangan Baku HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin) 193
Vol. 13 (3)
syaraf pusat (CNS = Centre Nervous lain cekaman panas yang dapat timbul bagi
System) dalam menerima rangsangan stress ternak ayam yang dipelihara dalam kondisi
serta hubungannya dengan Corticotrpic diatas zona nyamannya (upper zona-
Relasing Hormon (CRH), kelenjar endokrin thermoneutral).
dan sistem immune. Stressor stress antara
Tabel 1. Rata-rata Konsentrasi Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur Fase Grower dan
Layer sebagai Indikator Respon Cekaman Temperatur Lingkungan.
Gambar 1. Profil Rata-rata Konsentrasi Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur Fase
Grower Dan Layer sebagai Indikator Respon Cekaman Temperatur Lingkungan.
194 Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin)
Vol. 13 (3)
Gambar 2. Interrelasi sistem syaraf pusat (CNS= Centre Nervous System) dalam menerima
rangsangan stress serta hubungannya dengan Corticotrpic Relasing Hormon (CRH), Kelenjar
Endokrin, dan Sistem Immun.
Terkait hubungannya dengan protein Freeman, 1971; Mahmoud et al., 2010; Tan
darah (total, albumin dan globulin) dapat et al., 2010). Peningkatan sintesis protein
dijelaskan bahwa stress yang diterima dari pada fase layer inilah yang menjadi
stressor berupa cekaman panas merupakan penyebab kadar protein total pada fase layer
hasil dari interrelasi mekanisme kerja organ lebih tinggi dibandingkan grower. Ber-
(Aengwanich, 2007), sebagaimana ditun- dasarkan hasil penelitian ini menunjukkan
jukkan pada Gambar 2. bahwa fase grower memiliki respon
Pada Gambar 2 tampak bahwa stressor immunitas lebih baik dibandingkan dengan
berupa cekaman panas yang diterima oleh fase layer.
syaraf efferent, yang berada pada seluruh
permukaan tubuh ke sistem syaraf pusat Fenomena Metabolisme Terkait Energi
(CNS). Ransangan tersebut diteruskan ke Glukosa dan kolesterol merupakan
sistem kelenjar endokrin dan organ-organ molekul penting dalam sistem metabolisme,
yang terkait. Organ inilah yang memberikan karena peranannya sebagai sumber energi
respon terhadap cekaman yang dihadapai maka keduanya memiliki profil yang
oleh ternak. cenderung statis pada ternak, berbeda
Rendahnya kadar albumin dan glo- dangan manusia yang sangat dinamis
bulin (Gambar 1) pada fase layer disebabkan kadarnya dalam darah.
oleh aktifitas metabolisme nutrien sebagian Pada Tabel 1 dan dan Gambar 1
besar ditujukan untuk pembentukan telur, menunjukkan bahwa kadar glukosa darah
oleh karena itu terdapat penurunan aktifitas lebih tinggi pada fase layer dibanding
sistem immun pada fase layer dibandingkan grower, sedangkan kolesterol tidak berbeda.
fase grower. Protein-protein darah termasuk Tingginya kadar glukosa pada fase layer
albumin dan globulin, disintesis di dalam sel merupakan mekanisme penyediaan energi
sebagai respon sinyal transduksi atas dalam keadaan ayam fase layer terpapar
terbentuknya kompleks estrogen dengan cekaman panas, sehingga produksi glukosa
reseptornya (Gomperts et al., 2009). lebih tinggi untuk memenuhi dua
Aktifitas ini lebih tinggi pada fase layer kepentingan yaitu hidup pokok dan
karena ditujukan untuk memenuhi komposisi produksi telur. Sedangkan kolesterol
protein putih telur, seperti albumin, globulin, tampak tidak berbeda karena stress
avomucoid, ovomucin, ovotransferrin, meningkatkan glikoneogenesis sehingga
flavoprotein, avidin, ovoinhibitor (Bell and asam lemak maupun kolesterol sebagian
Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin) 195
Vol. 13 (3)
Acetylcholine
Stress signal
Epinephrine
(Temperatur tinggi)
Ekstrasellular
Membran Sel
R
Glucose P
Adenylate ATP
Cyclase Glukose-6-Ptase
P Glucogen
Glukose-6-P
Synthase
FBPase-2
cAMP Fructose 6-P Glucose-1-P Glycogen
Fructose
2,6-bisP Glucogen
Fructose-1,6-bis P
Phosphorylase
Protein Kinase A P
P
PEP
Phosphorylase
P Pyr. Kinase Kinase A
Pyruvate
Sitoplasma
196 Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin)
Vol. 13 (3)
Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin) 197
Vol. 13 (3)
198 Parameter Biokimia Darah Ayam Ras Petelur (A. Mushawwir dan D. Latipudin)