Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Mata Kuliah: Pendidikan Kewirausahaan
Semester VII
DOSEN
Muhammad Yasin, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Widya Sukaeni (7) Nim : 16.1.13.010


Ulfah Choirotul Izzah (8) Nim :16.1.13.013
Rahmat Hasanuddin(9) Nim : 16.1.13.014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SANGATTA
KUTAI TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kepemimpinan Wirausaha”. Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan
kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kami harapkan
syafaatnya di hari kiamat nanti.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini, untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Muhammad Yasin, M. Pd. selaku dosen pengampu.
Selain itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi, guna meningkatkan kinerja untuk
kedepannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Sangatta, 10 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pentingnya Kepemimpinan Kewirausahaan...........................................
B. Pendekatan Kepemimpinan ....................................................................
C. Sifat-Sifat Kepemimpinan.......................................................................
D. Tipe Kepemimpinan................................................................................
E. Keterampilan Kepemimpinan.................................................................
F. Power dalam Hubungan Bisnis dan Focus Kepemimpinan...................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
DAFTAR PUISTAKA .......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi
para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform
dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat
pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa
memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif. Selanjutnya akan
dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota
kelompok kepada pemimpinnya.
Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang
sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang
tinggi membuat anda inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan
tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar. Kepemimpinan
menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang
efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup.1
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat
hanya akan menjadi usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda
hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada
pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang
bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda,
dan pengetahuan atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama
kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat
dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa
ke mana-mana yang bertahan bekerja pada anda.2

Widodo, N. Kepempinan dalam kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2009), Hlm.7


1

BAB VII Kepemimpinan Diakses dari http://imandede.blogspot.com/2009/10/bab-vii-


2

kepemimpinan-wirausaha, pada tanggal 10 Oktober 2019 pukul 20:43


Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda
menjadi besar dan banyak orang yang mau bekerja dengan Anda.
Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari
kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan,
dan penerimaan.
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur
bagaimana memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya
menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau
gaya kepemimpinannya. Pola atau gaya kepemimpinan sangat tergantung
pada karakteristik individu pemimpin menghadapi bawahan berdasarkan
fungsinya sebagai atasan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pentingnya kepemimpinan dalam kewirausahaan ?
2. Apa pendekatan kepemimpinan ?
3. Apa saja sifat-sifat kepemimpinan ?
4. Apa saja tipe-tipe kepimpinan ?
5. Apa saja keterampilan kepemimpinan ?
6. Bagaimana power dalam hubungan bisnis dan focus kepemimpinan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu.3 Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausaha
memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya
kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam
memajukan perusahaannya.4
Kepemimpinan dibutuhkan dalam Kewirausahaan agar pelaksanaan
dalam berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. Karena hakikatnya
kepemimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah
pencapaian suatu tujuan tertentu, sehingga dengan adanya kepemimpinan
suatu usaha akan terorganisir dan mencapai tujuan.Dalam berwirausaha
dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam
mengurus dan mengelola suatu usaha.
Pemimpin merupakan jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang
sangat penting dan vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan,
penanggung jawab tindakan yang dilakukan oleh setiap bawahannya,
memberikan wewenang, dan lain-lain. Sehingga pemimpin menentukan
tumbuh dan berkembangnya sebuah organisasi, ke arah mana jalannya sebuah
organsasi tersebut. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin,
maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam pembagian tugas-tugas

3
. Dr.Suryana, Kepemimpinan dalam Kewirausahaan. (Jakarta : Salemba Empat, 2011),
Hal.75
. Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
4

1983), hlm. 50
yang mengakibatkan kebangkrutan. Sehingga pemimpin merupakan salah satu
syarat utama dalam berwirausaha.

B. Pendekatan Kepemimpinan
Menurut stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi
penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan atau
pengikut ), kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam
menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan
pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota
kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa
dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau
bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan pimpinan. Ketiga
kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai
pengaruh. 5Dengan kata lain seorang pimpinan tidak dapat mengatakan kepada
bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintah pemimpin.
Adapun macam-macam pendekatan yang dilakukan antara lain adalah :
1. Pendekatan Sifat (trait approach)
Keberhasilan atau kegagalan seseorang pemimpin banyak ditentukan atau
dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimiliki oleh pribadi seorang pemimpin.
Sifat-sifat itu ada pada seseorang karena pembawaan dan keturunan. Jadi,
seseorang menjadi pemimpin karena sifat-sifatnya yang dibawa sejak lahir,
bukan karena dibuat atau dilatih.
2. Pendekatan Kekuasaan (power aprroach)
Dalam pengertiannya, kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu
interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent in an interaction
between two or more individuals). Jika setiap individu mengadakan
interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul
dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.

5
. Widodo, N. Kepempinan dalam kewirausahaan,(.Bandung.2009), .Hal.86
Orang-orang yang berada pada puncak pimpinan suatu organisasi seperti
manajer, direktur, kepala dan sebagainya, memiliki kekuasaan power)
dalam konteks mempengaruhi perilaku orang-orang yang secara struktural
organisator berada di bawahnya. Sebagian pimpinan menggunakan
kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi
bawahan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik.
3. Pendekatan Perilaku (behaviour approach)
Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran
bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan
gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin. Sikap dan gaya
kepemimpinan itu tampak dalam kegiatan sehari-hari, dalam hal
bagaimana cara pemimpin itu memberi perintah, membagi tugas dan
wewenangnya, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat kerja
bawahan, cara memberi bimbingan dan pengawasan, cara membina
disiplin kerja bawahan, cara menyelenggarakan dan memimpin rapat
anggota, cara mengambil keputusan dan sebagainya.
4. Pendekatan Situasi (situational approach)
Pendekatan situasional biasa disebut dengan pendekatan kontingensi.
Pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa keberhasilan
kepemimpinan suatu organisasi atau lembaga tidak hanya bergantung
atau dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja. Tiap
organisasi atau lembaga memiliki ciri-ciri khusus dan unik. Bahkan
organisasi atau lembaga yang sejenispun akan menghadapi masalah yang
berbeda karena lingkungan yang berbeda, semangat, watak dan situasi
yang berbeda-beda ini harus dihadapi dengan perilaku kepemimpinan
yang berbeda pula.6

C. Sifat-Sifat Kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain
dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu

6
. Widodo, N. Kepempinan dalam kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2009), Hlm.55
perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai
kepemimpinannya.7Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori
yang disebut sebagai The tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan
dari kepemimpinan). George R. Terry dalam bukunya principal of mangement
1964 menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu:
1. Kekuatan
2. Stabilitas emosi
3. Pengatahuan tentang relasi insani
4. Kejujuran
5. Objektif
6. Dorongan pribadi
7. Ketrampilan berkomunikasi
8. Kemampuan mengajar
9. Ketrampilan sosial
10. Kecakapan manajerial.8
Jadi, dengan demikian diharapkan seorang pemimpin itu harus berbudi
luhur dan memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia bisa membawa anak
buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.

D. Tipe Kepemimpinan
Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan ciri khas yang
berbeda-beda. Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartini
kartono adalah sebagai berikut:
1. Tipe Kharismatik
Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar biasa
yang diikuti oleh para pengikutnya.

7
. Dr.Suryana, Kepemimpinan dalam Kewirausahaan. (Jakarta : Salemba Empat, 2011),
Hal.88

8
. Imam Mujiono, Kepemimpinan dan Keorganisasian. (Yogyakarta : 2002 ), hlm. 90
2. Tipe peternalistis dan maternalistis
Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau
sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
3. Tipe militeris
Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system
komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm,
menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
4. Tipe otokratis
Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan
kekuasaan yang bersifat absolut.
5. Tipe Laissez faire
Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri, semua
pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya
merupakan symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
6. Tipe populistis
Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang pada
nilai-nilai masyarakat tradisional.
7. Tipe Administratif
Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul
perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
8. Tipe Demokratis
Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan
pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung
jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.9

9
. Dr.Suryana, Kepemimpinan dalam Kewirausahaan. (Jakarta : Salemba Empat, 2011),
Hal.104
E. Keterampilan Kepemimpinan
Terdapat tiga keterampilan kepemimpinan, yaitu :
1. Technical skills
Technical skills berarti suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha
merupakan pemimpin yang dapat menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu
pekerjaan namun dia harus mampu melaksanakan sendiri pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Maksudnya adalah agar dapat melaksanakan pengawasan terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya.
2. Human skills
Human skills berarti kemampuan untuk bekerja sama dan membangun tim
kerja bersama orang-orang lain.
3. Conceptual skills
Conceptual skills atau ketrampilan konsep berarti seorang wirausaha harus
mampu berpikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk model
kerangka kerja dan konsep-konsep lain dalam memudahkan pekerjaan.10

F. Power dalam Hubungan Bisnis dan Focus Kepemimpinan


Dalam membicarakan kekuasaan (power) tidak lepas dari kepemimpinan.
Konsep kepemimpinan secara mikro, pada dasarnya dapat dijumpai pada tiap
individu. Individu merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri, sedangkan jika
seseorang sudah mulai berkeinginan mempengarugi orang lain, maka kegiatan
kepemimpinan dalam konteks yang lebih besar mulai terlihat.
Konsep kekuasaan, kepemimpinan, dan manajemen sering terbiaskan
dalam pemahamannya. Konsep kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia
baik perorangn maupun kelompok. Sedangkan kekuasaan merupakan sarana
bagai pemimpin untuk mempengaruhi perilaku pengikutnya. Manajemen
memiliki pengertian sebagai suatu proses sosial yang berkenaan dengan

. Geoffrey G,Meredith. Kepemimpinan dan Kewirausahaan Teori dan Praktik.( Jakarta :


10

PT.Pustaka Jaya, 2009), .Hal.92


keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia serta sumber-sumber
lainnya menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
Keterkaitan yang erat antara kepemimpinan dan kekuasaan mengharuskan
pemimpin untuk mengetahui sumber kekuasaan yang dimiliki dalam
melakukan wewenangnya sehingga tidak salah dalam melakukan tindakan.
Terdapat kajian teori kepemimpinan situasional yang berarti memberlakukan
kekuasaan pada situasi bawahan yang sesuai dengan karakteristiknya.
Kecenderungan dari kekuasaan adalah ketergantungan. Sehingga sesuatu yang
sudah tergantung pada hal lain, maka penerapan kekuasaan akan semakin
subur untuk dilaksanakan.
Kekuasaan akan berjalan ketikan ada minimal dua aspek dalam
penerapannya. Dalam pembahasan mengenai kekuasaan Yulk (2010)
menggunakan istilah agen dan target. Agen adalah orang yang memiliki kuasa
(pimpinan) dan target adalah orang yang akan menerima dampak dari
kekuasaan (bawahan). Untuk itu karakteristik bawahan perlu dikenali oleh
seorang pemimpin atau orang yang memiliki kekuasaan.
Kekuasaan dapat berjalan dengan baik dan benar ketika orang yang
memiliki kekuasaan memiliki niatan yang baik pula. Ari Ginanjar seorang
motivator Indonesia mengemukakan niat yang baik adalah ketika orang
memiliki prinsip yang kuat pada kecerdasan spiritualnya. Berangkat dari niat
yang cukup abstrak untuk dikaji, maka dalam penulisan gagasan ini akan
dibahas mengenai penerapan kekuasaan termasuk sumber kekuasaan pada
bawahan dengan melihat tingkat kematangannya (maturity).11

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, berusaha
untuk dapat mempengaruhi perilaku orang lain. Sedangkan pemimpin adalah
orang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin. Fungsi dan peran
pemimpin dapat dilihat dari dua pendekatan,yaitu pendekatan mikro dan
makro.Secara mikro,pemimpin sebagai pencipta dan perencana,sebagai
penemu,pemimpin menemukan sesuatu yang baru,seperti produk,teknologi,
cara, ide,dll. Sebagai perencana,seorang pemimpin berperan merancang ide-ide
dan peluang dalam meraih sukses.Secara mikro peran pemimpin adalah
menciptakan kemakmuran bagi para karyawannya.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta : Salemba Empat,


2011.
Kartono, Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 1983.
Meredith.,Geoffrey G, Kepemimpinan dan Kewirausahaan Teori dan Praktik,
Jakarta : PT.Pustaka Jaya, 2009.
Widodo, N. Kepempinan dalam kewirausahaan, Bandung: Alfabeta, 2009.
Mujiono, Imam, Kepemimpinan dan Keorganisasian, Yogyakarta : 2002.
Kepemimpinan Diakses dari http://imandede.blogspot.com/2009/10/bab-vii-
kepemimpinan-wirausaha, pada tanggal 10 Oktober 2019 pukul 20:43.

Anda mungkin juga menyukai