Konsep Proses Keperawatan: Alwin Widhiyanto
Konsep Proses Keperawatan: Alwin Widhiyanto
PROSES KEPERAWATAN
Alwin Widhiyanto
Pengertian Proses Keperawatan
Suatu proses pemecahan masalah yang
digunakan perawat dalam berinteraksi
dengan pasien, keluarga, atau orang yang
penting bagi klien di dalam memberikan
asuhan keprawatan (McFarland &
McFarlane, 1997)
Menurut Craven dan Hirnle (dalam
Kozier, 2011) proses keperawatan
merupakan suatu panduan untuk
memberikan asuhan keperawatan
profesional, baik untuk individu,
kelompok, keluarga dan komunitas.
Berbagai definisi tentang proses
keperawatan dikemukakan oleh para
ahli, antara lain :
Barbara Kozier
“ The nursing proses is a systematic,
rational method of providing nursing
care “ Proses keperawatan adalah
suatu metode pemberian asuhan
keperawatan yang sistematis dan
rasional.
Rosalinda, Alfaro
“ The nursing proses is an organized,
systematic method of giving
individualized nursing care that focuses
on the unique human responses of a
person or group of people to an actual or
potential alteration in health “
Proses keperawatan adalah metode
pemberian asuhan keperawatan yang
terorganisir dan sistematis, berfokus
pada respon yang unik dari individu atau
kelompok individu terhadap masalah
kesehatan yang aktual dan potensial.
Departemen Kesehatan RI
dan JICA (1982)
Proses keperawatan adalah suatu
proses penilaian masalah yang
dinamis dalam usaha
memperbaiki atau memelihara
pasien sampai ke taraf optimum
melalui suatu pendekatan yang
sistematik untuk mengenal dan
membantu memenuhi
kebutuhan khusus klien.
Zaidin Ali (1997)
Proses keperawatan adalah metode
asuhan keperawatan yang ilmiah,
sistematis, dinamis dan terus menerus
serta berkesinambungan dalam rangka
pemecahan masalah kesehatan
pasien/klien, dimulai dari pengkajian
(pengumpulan data, analisis data, dan
penentuan masalah), diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, pelaksanaan dan
penilaian tindakan keperawatan
TAHAPAN PROSES
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Pendiagnosisan
3. Perencanaan
4. Pengimplementasian
5. Pengevaluasian
Secara spesifik, proses ini merupakan
pendekatan sistematis dan komprehensif
yang digunakan oleh perawat untuk:
1. U/ mempraktekan metode
pemecahan masalah dlm praktek
kep.
2. Menggunakan standart u/ praktek
kep.
3. u/ memperoleh metode yang baku,
sesuai dan rasional serta sistematis
4. memperoleh metode dlm
memberikan askep yang dpt
digunakan dlm segala situasi
5. Agar memperoleh hasil askep dgn
kualitas tinggi
Tujuan khususnya
Teridentifikasinya masalah-masalah terkait
kebutuhan dasar manusia pada klien.
Dapat menentukan diagnosis
keperawatan.
Tersusunanya perencanaan kep yang tepat
untuk mengatasi dx kep
Terlaksananya tindakan kep secara tepat
dan terencana
Diketahuinya perkembangan px
Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan
asuhan
FUNGSI
Memberikan pedoman dan bimbingan yang
sistematis dan ilmiah bagi tenaga
keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan
Memberikan ciri profesionalisasi asuhan
keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah dan pendekatan
komunikasi yang efektif dan efisien
Memberikan kebebasan pada klien untuk
mendapat pelayanan yang optimal sesuai
kebutuhannya dalam kemandiriannya di
bidang kesehatan
SIFAT/KARAKTERISTIK PROSES
KEPERAWATAN
1. Purposeful (bertujuan)
2. Sistematis
3. Teoritis
4. Dynamic (Dinamis)
5. Interaktif
6. Cycle (siklus)
7. Interdependent (ketergantungan)
8. Fleksibel
MANFAAT DARI PROSES KEP
Perawat akan mempunyai rasa percaya diri.
Perawat akan lebih percaya diri melaksanakan
tindakan asuhan keperawatan
Dengan proses keperawatan, perawat akan
memberikan peningkatan kualitas asuhan
keperawatan
Proses keperawatan yang diterapkan akan
membantu pengembangan profesionalisme perawat
sendiri khususnya dan keperawatan pada umum
nya.
Proses keperawatan yang terdokumentasi dengan
baik, akan memu dahkan bagi staf perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
Pentingnya proses
keperawatan adalah sebagai
berikut :
Klien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan
perencanaan keperawatan, dan akan
meningkatkan kerja sama klien dalam pelak
sanaan tindakan keperawatan.
Proses keperawatan menjamin klien akan
mendapatkan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan.
Mencegah terjadinya duplikasi tindakan dan
kekurangan tindakan.
Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan
asuhan keperawatan yang
Komponen Proses keperawatan
EVALUATION ASSESSMENT
IMPLEMENTATION DIAGNOSIS
PLANNING
Pengkajian Keperawatan
Effendy, 1995
pemikiran dasar dari proses keperawatan
untuk mengumpulkan informasi atau data klien,
mengidentifikasi, mengenali masalah, kebutuhan
kesehatan dan keperawatan klien (fisik, mental, sosial
dan lingkungan)
Wawancara
Observasi
Head to Toe
Pm Fisik
ROS
KDM/Pola
METODE PENGUMPULAN
DATA
Interview: organized conversation
Nursing health history: data related to level of
wellness, past medical history, family history,
environmental history, psychosocial and cultural
history, and review of body systems
Pemeriksaan fisik
Hasil laboratorium dan tes diagnostik
(Potter & Perry, 2005, p.290)
Literatur lain menyebutkan :
wawancara (interview),pengamatan (observasi)
Turgor
Bentuk
Kelembaban
Vibrasi
Ukuran
Bronkial
Krepitasi
Gesekan plura
Pendekatan pengkajian fisik
1. Head-to-toe
2. ROS (Review of System)
3. Pola fungsi kesehatan (Gordon)
Studi dokumentasi
Rekam Medik
Pemeriksaan laboratorium
Rontgen
PRIORITAS MASALAH
Mengidentifikasi masalah kx
Memvalidasi dx kep
Menyusun dx sesuai dgn prioritanya
Prioritas dx kep
Menyusun dx kep hendaknya
diurutkan mnrt kebut yang
berlandaskan hirarki maslow, dengan
kategori :
1. Keadaan yang mengancam
kehidupan
2. Keadaan yang mengancam
kesehatan
3. Persepsi tentang kesh & kep
MASALAH KOLABORATIF
Masalah yang memerlukan kolaborasi dari
berbagai profesi kesehatan untuk menanganinya
Pada masalah ini, perawat tidak dapat menangani
masalah secara mandiri, tetapi masalah ini
membutuhkan tindakan keperawatan untuk
mengatasinya (perawat perlu terlibat untuk
menangani masalah)
Dapat merupakan komplikasi fisiologi yang
dihasilkan dari kondisi patofisiologis, lingkungan,
atau yang berhubungan dengan pengobatan atau
penatalaksanaan sutau kondisi.
Misalnya: Masalah Perdarahan; Masalah Risiko
Infeksi pasca pembedahan; Masalah Penurunan
Curah Jantung dsb
Perbedaan Masalah kolaboratif dengan
Diagnosis Keperawatan
a. Tujuan administratif
(1) Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan
kepada pasien atau kelompok.
(2) Untuk membedakan tanggungjawab perawat
dengan profesi kesehatan lainnya.
(3) Untuk menyediakan suatu kriteria guna
pengulangan dan evaluasi keperawatan.
(4) Untuk menyediakan kriteria klasifikasi pasien.
b. Tujuan klinik
(1) Menyediakan suatu pedoman dalam
penulisan.
(2) Mengkomunikasikan dengan staf
perawat; apa yang diajarkan,
diobservasi dan dilaksanakan.
(3) Rencana tindakan yang spesifik secara
langsung bagi individu, keluarga, dan
tenaga kesehatan lainnya untuk
melaksanakan tindakan.
Perencanaan Kepewatan
Lanjutan…
3. Langkah - langkah perencanaan keperawatan
Langkah – langkah perencanaan keperawatan
menurut Manurung (2011) adalah sebagai berikut:
a. Menentukan prioritas masalah. Prioritas
keperawatan adalah penyusunan diagnosa
keperawatan atau masalah pasien dengan
menggunakan tingkat kedaruratan atau
kepentingan untuk memperoleh tahapan
intervensi keperawatan yang dibutuhkan.
Saat menentukan prioritas diagnosa keperawatan
digunakan standar prioritas kebutuhan dari Maslow,
sebagai berikut:
- Prioritas 1: masalah yang berhubungan dengan kebutuhan
fisiologis seperti respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi, eliminasi,
suhu dan kesenjangan fisik.
- Prioritas 2: masalah yang berpengaruh pada keselamatan
dan keamanan.
- Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh terhadap cinta dan
rasa memiliki.
- Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh pada rasa harga diri.
- Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh pada kemampuan
mencapai sasaran pribadi atau aktualisasi diri.