Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

I. PENGANTAR

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Setiap tahunnya, pencemaran dan perusakan lingkungan di Indonesia kian memprihatinkan.


Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai kerusakan lingkungan hidup semakin
buruk, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Semakin memburuknya kondisi lingkungan
hidup secara terbuka diyakini dapat mempengaruhi keadaan social dan akan mengancam
kenyamanan dan meningkatkan kerentanan kehidupan masyarakat. Maka dari itu, dibutuhkan
penetapan baku mutu lingkungan untuk mencegah semakin banyaknya pencemaran.

Pencemaran lingkungan sendiri dapat dibagi menjadi 5 macam, yaitu:


a. Pencemaran Air
b. Pencemaran Udara
c. Pencemaran Tanah
d. Pencemaran Logam Berat
e. Pencemaran Suara

II. MATERI POKOK

Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik.
Environmentalisme, sebuah gerakan sosial tentang kepedulian lingkungan yang dimulai di
tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan
aktivisme. Masalah lingkungan itu sendiri kini mendominasi perubahan iklim, polusi, dan
sumber daya alam.

Masalah lingkungan ditujukan kepada organisasi pemerintah pada level regional, nasional,
maupun internasional. Badan internasional terbesar, didirikan pada tahun 1972, yaitu United
Nations Environment Programme. International Union for Conservation of Nature telah
mengajak 83 negara, 108 badan pemerintah, 766 LSM, dan 81 organisasi internasional
dengan lebih dari 10.000 pakar dan peneliti lingkungan dari berbagai negara di dunia. LSM
internasional, misalnya Greenpeace, Friends of the Earth, dan World Wide Fund for Nature
juga telah berkontribusi menanamkan kepedulian lingkungan pada masyarakat dunia.

Contoh kasus kecil yang mempengaruhi masalah pada lingkungan adalah volume sampah di
Jakarta Barat yang mencapai 6.490 meter kubik per hari, dan anak meningkat hingga 7.139
meter kubik karena adanya perayaan Tahun Baru. Agar wilayah tersebut tidak menjadi lautan
sampah Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat telah melakukan berbagai langkah antisipasi.
Salah satunya menyiagakan sebanyak 492 petugas kebersihan dan 100 truk pengangkut
sampah. Selain itu, jam kerja petugas kebersihan juga ditambah.

Kegiatan-kegiatan yang dapat mengurangi kemungkinan lonjakan sampah pada


perayaan tahun baru yakni sebagai berikut:
1. Belanja
Hindari membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan dan focus kepada kebutuhkan
pokok. Kurangi penggunaan kemasan plastic dan Styrofoam.

2. Konvoi Kendaraan
Hindarilah berkonvoi dengan menggunakan kendaraan di jalan raya. Kepolisian
Daerah Metro Jaya sudah melarang konvoi dan arak-arakan kendaraan dalam
perayaan Tahun Baru 2010.

3. Transportasi
Gunakan angkutan umum seandainya daerah yang dituju masih memungkinkan, tidak
perlu menambah jumlah kendaraan dengan membawa kendaraan pribadi. Pastikan
jumlah penumpang yang dibawa sesuai dengan kapasitas angkut.

4. Kembang Api
Bahan pembuat kembang api adalah bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan
alumunium, pelumas, hingga racun tikus. Di samping memiliki efek kimia yang
berbahaya, asap kembang api juga dapat mengganggu pernafasan.

5. Acara Memanggang
Kurangi memanggang daging, ikan. Cobalah untuk mengurangi konsumsi daging
pada acara pergantian tahun ini, ganti dengan jagung, ubi, atau pisang bakar. Karena
industri ternak merupakan salah satu penyebab perubahan iklim.

Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 2006 melaporkan bahwa industri


peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar 18%, dan
jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh
transportasi di seluruh dunia 13%.

6. Olah Sampah Sendiri


Sangat disarankan untuk membawa kantong sampah sendiri jika Anda merayakan
Tahun Baru di luar rumah. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti kulit
jagung atau pisang dikelompokkan sebagai bahan yang mudah terurai, plastik sisa
makanan, dan kotak minuman (tertapack) sebagai bahan yang sulit terurai
atau dapat di daur ulang. Beri label pada masing-masing kantong agar tidak
tercampur dengan sampah lain.

Selain itu, sampah sayuran atau nabati yang tidak terpakai dapat diolah Kembali
menjadi pupuk kompos. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Cacah sisa sayuran hingga berukuran kecil seperti kulit jagung, batang sawi,
kulit bawang dan sayur lain kira-kira 2 atau 3 centimeter.
2. Siapkan mikro organisme pengurai EM4 dan pupuk kompos yang sudah jadi.
Anda dapat membelinya di toko tanaman, campur dan aduk hingga rata.
3. Masukkan semua ke dalam keranjang takakura.
4. Aduk dan tutup rapat wadah tersebut agar tidak ada binatang yang masuk.
5. Simpan di tempat yang aman dari sinar matahari dan tunggu selama 5 – 7 hari.

Catatan tambahan:
Selama proses pengomposan, Anda masih bisa menambah sisa sayuran ke
dalam keranjang takakura. Aduk rutin satu hari sekali sehingga semua
terdekomposisi sempurna. Jangan menggunakan sisa makanan yang sudak dimasak
karena hanya akan mengembakbiakkan bakteri lain.

III. PENUTUP

Pencemaran Lingkungan dapat berakibat fatal pada ekosistem kehidupan. Hal tersebut dapat
berakibat buruk untuk Kesehatan manusia, tata kehidupan, dan pertumbuhan flora fauna.
Gejalanya sendiri dapat terlihat pada jangka waktu singkat ataupun panjang, yaitu pada
tingkah laku dan petumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu
sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20
tahun atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai