Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIFITAS PEMBENTUKAN KAMPUNG KB SEBAGAI INDIKATOR

PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT DI JL. MUHARTO GANG 5B RW 08


KELURAHAN KOTALAMA MALANG

Effectiveness of the Establishment of the KB Village as an Indicator of Community Behavior


Change on Jl. Muharto Gang 5B Rw 08 Kelurahan Kotalama Malang
1
Nining Loura Sari , Eka Supriyanti2

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani, Malang

Abstrak
Kampung KB merupakan salah satu upaya penguatan Program KKBPK yang
Riwayat artikel
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam memberdayakan
Diajukan: Juli 2020 dan memberikan kemudahan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk
Diterima: September 2020 melihat perilaku masyarakat dengan adanya kampung KB. Metode penelitian kuantitatif
dengan metode cross sectional. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan sampel
sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Uji
PenulisKorespondensi: statistik menggunakan chi-square dan fisher exact pada analisis univariat dan bivariat.
- Nining Loura Sari, Eka Hasil penelitian didapatkan efektifitas pembentukan kampung KB responden sedang
Supriyanti (50%), perilaku responden (62%) cukup dan hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai
- Sekolah Tinggi Ilmu sig.(2-tailed) sebesar 0,00 sehingga ρ < 0,01 (α) diketahui bahwa ada hubungan
Kesehatan Maharani, efektifitas pembentukan kampung KB dengan perubahan perilaku masyarakat.
Malang Kampung KB di Jl. Muharto Gang 5B Rw 08 Kelurahan Kotalama Malang
membutuhkan apresiasi serta dukungan yang besar dari berbagai pihak atas semua
- niningsari909@gmail.co kegiatan yang telah dikelola, sehingga delapan indikator proses kampung KB yang
m dimulai sejak tahun 2017 dan berakhir pada tahun 2019 dapat tercapai dengan
- ekasatya252@yahoo.co. perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik lagi.
id
Abstract
KB Village is one of the KKBPK strengthening programs that is managed and managed
from, by and for the community to empower and provide facilities for the community.
Kata Kunci: This study aims to look at the relationship between the community and the existence of
Pembentukan Kampung KB, KB villages. Quantitative research methods with cross sectional methods. The data
Perilaku Masyarakat collection tool consisted of a questionnaire with a sample of 100 respondents. This
research uses purposive sampling technique. Statistical tests using chi-square and fisher
precisely in the univariate and bivariate analysis. The results of the study found that the
effectiveness of the KB respondents' village formation was moderate (50%), the
respondent's behavior (62%) was sufficient and the Spearman trial results obtained sig.
(2-tailed) of 0.00 so ρ <0.01 (α) there is a relationship between the effectiveness of the
formation of the KB village with changes in society. KB Village on Jl. Muharto Gang
5B Rw 08 Kotalama Malang needs great appreciation and support from various needs
that have been managed, so that it becomes an indicator of the KB village process that
began in 2017 and ends in 2019 that can be adjusted to the needs of the community
better.

Pendahuluan Kelurahan Kedung kandang


(http://kampungkb.bkkbn.go.id/kampungkb/
Kelurahan Kotalama merupakan bagian dari
profile/3350).Lokasi penggarapan Kampung
Kecamatan Kedungkandang yang memiliki
KB di RW 08 sejak tahun 2017.
luas hanya 1 km2 dan hanya berjarak kurang
Pada awal tahun 2016 Badan
lebih 1 km dari Balaikota Malang. Batas
Kependudukan dan Keluarga Berencana
administratif sebelah utara Kelurahan
Nasional (BKKBN) sebagai Lembaga Non
Jodipan (Kec. Blimbing), sebelah selatan
Kementerian yang bertanggung jawab
Kelurahan Mergosono (Kec.
terhadap pelaksanaan program
Kedungkandang), sebelah barat Kelurahan
Kependudukan Keluarga Berencana dan
Sukoharjo (Kec. Klojen) dan sebelah timur

119
JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020

Pembangunan Kampung KB sebagai lokakarya mini serta pelayanan taman


upaya pembangunan keluarga sejahtera yang posyandu (PAUD, Kesehatan/Posyandu dan
terakumulasi dalam 4 pokok garapan yaitu BKB), surat nikah, akta kelahiran, KTP.
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan Untuk kegiaatannya meliputi kegiatan seksi
kelahiran, pemantapan ketahanan keluarga keagamaan, kegiatan seksi pendidikan,
dan pemberdayaan ekonomi keluarga serta kegiatan seksi reproduksi, kegiatan seksi
ditambah dengan pengendalian, ekonomi, kegiatan seksi perlindungan,
pemantauan, pengamatan serta pembinaan kegiatan seksi kasih sayang, kegiatan seksi
penduduk merupakan bagian dari sosial budaya dan kegiatan seksi pembinaan
pengentasan kemiskinan (BKKBN, 2017). lingkungan (BKKBN, 2017).
Mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, Kampung KB merupakan upaya
perkembangan teknologi, peningkatan akses membumikan program KB serta dijadikan
kesehatan, peningkatan dalam infrastruktur upaya revitalisasi program KKBPK
yang tersedia dan peningkatan dalam (Kependudukan dan KB Pembangunan
pendapatan serta kemakmuran masyarakat Keluarga). Badan kependudukan dan
(Raikhani, A., Yunas Setia, N., Ratnasari, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
L., & Hariastuti, I.2016). Salah satu bentuk diberi mandat untuk dapat turut
revitalisasi program KKBPK mensukseskan Agenda Prioritas
(Kependudukan dan KB Pembangunan. Pembangunan (Nawacita), terutama pada
Keluarga) adalah kampung KB yang Agenda Prioritas nomor 5 (lima)
berada di Jl. Muharto Gang 5B RW 08 “Meningkatkan Kualitas Hidup manusia
Kelurahan Kotalama Kecamatan Indonesia” melalui Pembangunan
Kedungkandang Malang dimana di RW 08 Kependudukan dan Keluarga berencana,
termasuk dalam wilayah pinggiran, di serta melaksanakan Strategi Pembangunan
dominasi etnis Madura, padat penduduknya, Nasional 2015-2019 (Dimensi
tingkat pendidikannya masih rendah, tingkat Pembangunan) untuk dimensi pembangunan
ekonomi masyarakat menengah ke bawah manusia pada pembangunan bidang
dengan mata pencaharian didominasi sektor kesehatan dan mental/karakter (Revolusi
pekerja lepas seperti pemulung, tukang Mnetal). Dalam hal ini kemudian disepakati
becak, kuli batu dan berdagang agar BKKBN segera dapat membentuk
dipasar/wiraswasta, serta masih banyaknya Kampung Keluarga Berencana (Kampung
pernikahan dini. KB) (BKKBN, 2015).
Keluarga (KKBPK) secara nasional Kampung KB merupakan salah satu
membuat terobosan baru yang bersifat bentuk/model miniatur pelaksanaan total
kedaerahan dan bernuansa kearifan lokal Program KKBPK secara utuh yang
yang disebut istilah “Kampung KB” atau melibatkan seluruh bidang dilingkungan
lengkapnya“Kampung Keluarga Berencana” BKKBN dan bersinergi dengan
(Elisa Setiawati, 2017). Kementerian/Lembaga, mitra kerja,
Melihat perubahan perilaku stakeholders instansi terkait sesuai dengan
masyarakat dengan adanya kampung KB di kebutuhan dan kondisi wilayah serta
RW 08, merupakan tujuan utama. Hal ini dilaksanakan ditingkat pemerintahan
berkaitan dengan program kampung KB terendah (sesuai prasyarat penentuan lokasi
yang didasarkan pada indikator input, proses kampung KB) diseluruh Kabupaten dan
dan output. Utamnya kita melihat dari Kota (BKKBN, 2015). Kampung KB ini
indikator proses pelaksanaan kampung KB mencoba memadukan konsep pembangunan
meliputi peningkatan frekuensi dan kualitas terpadu bidang Kependudukan. Keluarga
advokasi dan KIE, peningkatan kualitas Berencana dan Pembangunan Keluarga
pelayanan KB dan KR, pertemuan berkala (KKB-PK).
kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL, Partisipasi langsung masyarakat
UPPKS, pertemuan IMP, staf meeting dan setempat serta berbagai instansi dalam

120 (Author, et al, Tahun)


JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020

Kampung KB sangat penting sehingga No


Golongan
F
pelayanan paripurna dapat dirasakan Umur
langsung oleh masyarakat menuju 1. 17-19 th 11
kesejahteraan rakyat. Hal ini mendorong
2. 20-40 th 58
peneliti untuk melakukan penelitian tentang
efektifitas pembentukan kampung kb 3. 41-65 th 23
sebagai indikator perubahan perilaku 4. 66-75 th 8
masyarakat di Jl. Muharto Gang 5b RW 08 Total 100
Kelurahan Kotalama Malang. Sumber: Data primer hasil penelitian, 2019
Metodologi Tabel 2 Distribusi frekuensi karakteristik
Penelitian ini merupakan penelitian responden menurut jenis kelamin
kuantitatif dengan metode cross sectional di Jl. Muharto Gang 5B Rw 08
yaitu suatu penelitian non eksperimental. Kelurahan Kotalama, Kecamatan
Metode pengambilan data menggunakan Kedung Kandang Kota Malang.
kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Jenis
No F
Muharto Gang 5B RW 08 Kelurahan Kelamin
Kotalama, Kecamatan Kedung Kandang 1. Laki-laki 22
Kota Malang dan pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik purposive 2. Perempuan 78
sampling. Sampel adalah seluruh warga Total 100
yang berada di wilayah Jl. Muharto Gang 5B
Sumber: Data primer hasil penelitian, 2019
RW 08 Kelurahan Kotalama, Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang dengan
Tabel 3 Distribusi frekuensi karakteristik
jumlah 100 responden yang memenuhi
responden menurut jenis
kriteria inklusi. Kriteria inklusi responden
pendidikan terakhir di Jl.
sebagai berikut: Masyarakat yang tinggal di
Muharto Gang 5B Rw 08
wilayah Jl. Muharto Gang 5B RW 08
Kelurahan Kotalama, Kecamatan
Kelurahan Kotalama, Kecamatan
Kedung Kandang Kota Malang.
Kedungkandang Malang, laki-laki dan
No Pendidikan F
perempuan yang bisa memahami bahasa
Indonesia (Membaca dan menulis). Tidak
1. 9
tamat SD
Sedangkan criteria eksklusi: laki-laki dan
perempuan yang tidak mengalami gangguan 2. SD 32
jiwa. 3. SLTP 13
Penelitian dilakukan mulai bulan 4. SLTA 22
April s/d Juli 2019 di Jl. Muharto Gang 5B 5. Diploma 12
RW 08 Kelurahan Kotalama, Kecamatan 6. Sarjana 12
Kedungkandang Malang. Pengambilan data Total 100
menggunakan kuesioner. Data dianalisis Sumber: Data primer hasil penelitian,2019
dengan uji korelasi Spearman Rank.
Tabel 4 Distribusi frekuensi karakteristik
Hasil dan Pembahasan responden menurut jenis
HASIL pekerjaan di Jl. Muharto Gang 5B
Data Umum Rw 08 Kelurahan Kotalama,
Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik Kecamatan Kedung Kandang
responden menurut golongan umur di Jl. Kota Malang.
Muharto Gang 5B Rw 08 Kelurahan No Pendidikan F
Kotalama, Kecamatan Kedung Kandang IRT/Tidak
1. 9
Kota Malang. bekerja

121 (Author, et al, Tahun)


JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020

Kurang Cukup Baik


2. Petani/Buruh 32
Rend ∑ 2 2 0 4
3. PNS 13 Pemben ah % 50% 50% 0% 100%
4. Swasta 22 tukan Seda ∑ 0 49 1 50
Kampu ng % 0% 98% 2% 100%
5. Wiraswasta 12
ng KB Ting ∑ 0 11 35 46
6. Mahasiswa 12 gi % 0% 23,9% 76,1% 100%
Total 100 Total 2 62 36 100
% 2,0% 62,0% 36,0% 100,0%
Sumber: Data primer hasil penelitian,2019
Sumber : Data Primer, Tahun 2019
Data khusus Berdasarkan perhitungan data pada Tabel 7
Tabel 5 Distribusi frekuensi efektifitas bahwa distribusi dari responden didapatkan
pembentukan kampung KB di Jl. efektifitas pembentukan kampung KB sedang
Muharto Gang 5B Rw 08 hampir seluruh (98%) perubahan perilaku
Kelurahan Kotalama, masyarakatnya cukup.
Kecamatan Kedung Kandang Hasil penelitian ini secara analitik diuji statistik
Kota Malang. Spearman Rank (Rho) Test data yang diperoleh
No Kriteria F dari nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,00 sehingga ρ
< 0,01 (α) diketahui bahwa ada hubungan
1. Rendah 4 efektifitas pembentukan kampung KB dengan
perubahan perilaku masyarakat. Tingkat
2. Sedang 50 hubungan termasuk kategori sangat tinggi
karena di dapatkan nilai Correlation Coefisien
3. Tinggi 46 sebesar 0,778. Arah hubungan termasuk positif
artinya semakin efektif pembentukan kampung
Total 100 KB maka perilaku masyarakat semakin baik.
Sumber: Data primer hasil penelitian, 2019 Hal ini berarti bahwa semakin tinggi efektifitas
Tabel 6 Distribusi frekuensi perilaku pembentukan kampung KB maka perubahan
masyarakat di Jl. Muharto perilaku masyarakat semakin baik.
Gang 5B Rw 08 Kelurahan
Kotalama, Kecamatan Kedung Pembahasan
Kandang Kota Malang. 1. Kampung KB didesain sebagai upaya
No Kriteria F
pembangunan keluarga sejahtera
terhadap pengelolaan program KB.
1. Kurang 2 Kegiatannya dikelola berdasarkan
prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.
2. Cukup 62 Tujuan akhirnya pembangunan
masyarakat itu sendiri melalui perubahan
3. Baik 36 perilaku masyarakat yang lebih baik (
Mardiyono, 2017). Apabila salah satu
Total 100 indikator progam kampung KB yaitu
Sumber: Data primer hasil penelitian, 2019 indikator proses belum sesuai target,
Tabel 7 Analisa hubungan Efektivitas maka perubahan perilaku masyarakat
Pembentukan Kampung KB dengan adanya kampung KB belum
sebagai Indikator Perubahan mampu maksimal.
Perilaku Masyarakat di Jl. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Muharto Gang 5B RW 08 efektifitas pembentukan kampung KB
Kelurahan Kotalama, setengah responden dalam kategori
Kecamatan Kedung Kandang sedang, yaitu (50%), responden dengan
Kota Mala efektifitas pembentukan kampung KB
rendah (4%) dan responden dengan
Hubungan Perilaku Masyarakat Total efektifitas pembentukan kampung KB

122 (Author, et al, Tahun)


JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020

tinggi (46%). Perilaku responden sosiokultural, dan hambatan dari


sebagian kecil kurang (2%), perilaku birokrasi pemerintah. Hambatan internal,
responden sebagian besar cukup (62%) merupakan hambatan dari dalam
dan perilaku responden hampir masyarakat itu sendiri, yang merupakan
setengahnya baik (36%). keengganan sebagian besar warga
3. Hal ini belum sesuai dengan Undang- masyarakatuntuk terlibat langsung dalam
Undang Republik Indonesia Nomor 52 suatu program kegiatan. Hal ini
Tahun (2009), yang merupakan hasil disebabkan karena keadaan sosio-
amandemen dari Undang-Undang kultural mereka yang belum
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun memungkinkan untuk secara aktif
1992 tentang Perkembangan menyuarakan keinginan mereka depan
Kependudukan dan Pembangunan (Taat Wulandari, 2008).
Keluarga Sejahtera dalam Jurnal 7. Sementara mereka lebih memilih diam.
Cakrawala Vol. 11 No. 2 Desember Hambatan ini bukanlan merupakan
2007:129-136 oleh Mardiyono 2007 hambatan yang fatal, sebab hamabatan
yaitu bahwa pembangunan harus ini masih bisa diperbaiki dengan cara
ditujukan untuk meningkatkan memberikan masukan informasi-
kesadaran, kemauan dan kemampuan informasi baru yang positif dan bersifat
hidup keluarga/masyarakat yang membangun. Mereka harus dikenalkan
setinggi-setingginya, sebagai investasi dengan penemuan-penemuan dan
bagi pembangunan sumber daya perkembangan baru di daerah lain, yang
manusia/masyarakat. nantinya akan membuka cakrawala
4. Efektifnya pembentukan kampung KB, berpikir mereka (Taat Wulandari, 2008).
tergantung dari perubahan perilaku 8. Hubungan yang signifikan antara
masyarakat yang masih dalam kategori efektifitas pembentukan kampung KB
cukup. Hal ini berpengaruh terhadap dengan perubahan perilaku masyarakat
program pembentukan kampung KB mempunyai hubungan yang positif
dikarenakan kesadaran masyarakat artinya keluarga yang bisadikatakan
dalam berperilaku masih rendah sejahtera, jika indikator proses Kampung
(aminatuz Zuriyah, 2017). Posisi peran KB berjalan sesuai harapan seperti yang
aktif masyarakat sangat penting artinya ada dalam kegiatan kampung KB yaitu
bagi kelancaran dan keberhasilan menjaga kebersihan lingkungannya, bisa
program kampung KB dan tercapainya menciptakan bahan makanan untuk
tujuan secara mantap (Taat Wulandari, dijual, menanam sayur agar bisa
2008). dikonsumsi sendiri ataupun dijual untuk
5. Pada dasarnya pemerintah berkeinginan meningkatkan ekonomi, merawat
untuk membuat perubahan dari suatu keturunan maksudnya untuk
kondisi tertentu ke keadaan lain yang mendapatkan kasih sayang, pendidikan,
lebih bernilai. Agar proses perubahan itu makanan serta sandang yang layak
dapat menjangkau sasaran-sasaran dengan cara memberikan jarak kelahiran
perubahan keadaan yang lebih baik dan , mengajak para anak belajar mengaji,
dapat digunakan sebagai pengendali dan dapat mengajarkan para remaja yang
masa depan (Taat Wulandari, 2008). belum bekerja untuk diajarkan tentang
6. Hasil ini sejalan dengan Miftah wiraswasta agar kedepannya bisa
Thoha,tth: 11-17 yang dikutip dari mempunyai pekerjaan dengan
penelitian Taat wulandari, 2008 bahwa pembelajaran dari program-program
hambatan yang sering muncul ketika Kampung KB.
perilaku masyarakat terhadap suatu 9. Hal tersebut akan disesuaikan dengan
program pemerintah kurang maksimal Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014
bisa secara internal, berupa hambatan tentang Perkembangan Kependudukan

123 (Author, et al, Tahun)


JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020

dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Mojokerto. Jurnal Mahasiswa


Berencana dan Sistem Informasi Unesa.Vol 1, No1
Keluarga. Dalam PP disebutkan delapan Azwar, Saifuddin. 2007. Metode
fungsi keluarga meliputi (1) fungsi Penelitian. Pustaka pelajar:
keagamaan, (2) fungsi social budaya, (3) Yogyakarta.
fungsi cinta kasih, (4) fungsi Badan Kependudukan dan Keluarga
perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) Berencana Nasional. 2015. Petunjuk
fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) Teknis Kampung KB.
fungsi ekonomi dan (8) fungsi Badan Kependudukan dan Keluarga
pembinaan lingkungan (Artikel GPR. Berencana Nasional. 2017. Pedoman
2016). Pengelolaan Kampung KB. Jakarta :
BKKBN.
Elisa Setiawati. 2017. Persepsi Masyarakat
Simpulan
terhadap Program Kampung Keluarga
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Berencana di Kelurahan Pantoloan Boya
didapatkan simpulan yaitu: efektifitas Kecamatan Tawaeli. E-Journal Geo-
pembentukan kampung KB setengah Tadulako UNTAD. Vol 5, No 1
responden dalam kategori sedang, yaitu Mardiyono. 2017. Kampung KB sebagai Upaya
(50%), perilaku responden sebagian besar Pemberdayaan Masyarakat/Keluarga di
cukup (62%). Terdapat nilai signifikansi Jawa Timur. Jurnal Cakrawala. Vo.11 No
sebesar 0,000 yang artinya terdapat 2, 129-136.
hubungan signifikan antara efektifitas Notoatmodjo, S. 2012. Pendidikan dan
pembentukan kampung KB dengan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
perubahan perilaku masyarakat. Cipta.
Raikhani, A., Yunas Setia, N., Ratnasari, L., &
Daftar Pustaka Hariastuti, I.2016. Analisa Kontribusi
Aminatuz Zuhriyah. 2017. Kampung Program Kampung KB Dalam Upaya
Pengingkatan Program KKBPK di Kab.
Keluarga Berencana dalam
Jombang, Provisinsi Jawa Timur. Jurnal
Peningkatan Efektivitas Program Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Keluarga Berencana. HIGEIA (Journal Lingkungan, Vol. 6,No. 1: 13-19.
of Public Health Research and
Development), Vol , No 4.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Asdi Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Artikel GPR. 2016. Kampung KB Revolusi
Program Keluarga Berencana Berbasis
Masyarakat. Tersedia pada :
https://kominfo.go.id/index.php/conten
t/detail/9841/kampung-kb-inovasi-
strategis-memberdayakan-
masyarakat/0/artikel_gpr [ 06 Juni
2016]
Arum Wahyuningsih. 2012. Kajian
Karakteristik Kampung Keluarga
Berencana (KB) di Desa Mojoranu
Kecamatan Sooko Kabupaten

124 (Author, et al, Tahun)


JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020

86 (Author, et al, Tahun)

Anda mungkin juga menyukai