Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

KEPERAWATAN
GANGGUAN POLA ISTIRAHAT &
TIDUR AKIBAT PATOLOGIS SISTEM
INTEGUMEN
Anggraini Wulandari
Sri Suryani
Yasep Saepulloh
Febrio Iglesias
URTIKARIA
01
PENGERTIAN
Urtikaria adalah lesi sementara yang terdiri dari Klasifikasi Urtikaria
bentol sentral yang dikelilingi oleh haloeritematosa. 1. Idiopatik adalah kelompok terbesar,
Lesi tersendiri adalah bulat, lonjong, atau merupakan sepertiga dari kasus urtikaria
berfigurata, dan seringkali menimbulkan rasa gatal. akut dan dua pertiga dari urtikaria kronik.
(Harrison, 2005) 2. Fisik. Sekitar 15% kasus. Biasanya
Urtikaria, yang dikenal dengan hives, terdiri atas dapat ditemukan penyebab yang
plak edematosa (wheal) yang terkait dengan gatal dikenali. Terdapat beberapa jenis :
yang hebat (pruritus). Urtikaria terjadi akibat  Dermatografisme
pelepasan histamine selama respons peradangan  Urtikaria kolinergik.
terhadap alegi sehingga individu menjadi  Urtikaria dingin.
tersensitisasi. Urtikaria kronis dapat menyertai  Urtikaria sinar matahari.
penyakit sistemik seperti hepatitis, kanker atau  Urtikaria tekanan lambat.
gangguan tiroid. (Elizabeth, 2007)  Urtikaria akuagenik.
Di Indonesia, urtikaria dikenal dengan nama lain
biduran atau kaligata.
ETIOLOGI
● Urtikaria kolinergik
Penyebab terjadinya urtikari bisa karena: (Davey,
Etiologi Urtikaria. (Harrison, 2005) : 2005)
● Gangguan kulit primer • Obat – obatan.
Urtikaria fisikal, yang terdiri dari : • Jenis makanan.
• Dermatografisme • Inhalan bisa dari serbuk sari, spora, debu rumah.
• Urtikaria solaris • Infeksi Sepsis fokal (misalnya infeksi saluran
• Urtikaria dingin kemih, infeksi saluran pernafasan atas,
• Penyakit sistemik hepatitis,Candida spp, protozoa, cacing).
• Sistemik : SLE, retikulosis, dan karsinoma.
• Faktor fisik seperti cahaya, dingin, gesekan atau
tekanan, panas, dan getaran dapat langsung
menginduksi degranulasi sel mast.
• Genetik, terjadi difesiensi alfa –2 glikoprotein yang
mengakibatkan pelepasan mediator alergi.
PATOFISIOLOGI
Faktor – faktor pencetus :
Fx.
Imunologik/non Kulit Melakukan pertahanan
imonologik

Pelepasan Indikasi respon Antibodi


mediator (H, Sel Mast Basofil IgE
SARS, Serotonin,
Kinin)

Anafilaksi
Urtikaria
Sistemik
MANIFESTASI KLINIS
Timbulnya bintik – bintik Terjadi angiodema,
merah atau lebih pucat pada dimana edema luas
kulit. Bintik – bintik merah ini kedalam jaringan
dapat mengalami edema subkutan, terutama
sehingga tampak seperti disekitar mata, bibir dan di
benjolan. dalam orofaring.
Adanya pembengkakan
Sering disertai rasa gatal
dapat menghawatirkan,
yang hebat dan suhu yang
kadang – kadang bisa
> panas pada sekitar
menutupi mata secara
benjolan tersebut.
keseluruhan dan
mengganggu jalan udara
untuk pernafasan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Uji rutin
• Laboratorium. Hitung darah
lengkap dengan diferensial, profil 01
kimia, laju endap darah (LED), T4,
pengukuran TSH, urinalisis dan Uji
biakan urine, antibody antinuclear. • Urtikaria akut. Uji laboratorium pada
• Uji selektif. Krioglobulin, analisis umumnya tidak diperlukan.

serologic hepatitis dan sifilis, factor
rheumatoid, komplemen serum, IgM,
02 Urtikaria kronik. Jika penyebab agen
fisik telah disingkirkan, maka
IgE serum. penggunaan pemeriksaan
• Biopsi kulit. Jika laju endap darah laboratorium, radiografik, dan patologik
meningkat, lakukan biopsy berikut ini dapat memberikan petunjuk
nyingkirkan kulit untuk kemungkinan untuk diagnosis penyakit sistemik yang
vaskulitis urtikaria. samar.
PENATALAKSANAAN MEDIS
● Farmakologi
• Antihistamin
• Hidroksizin (Atarax) 0,5 ml/kg
• Epinefrin 1 : 1000, 0,01 ml/kg,
maksimal 0,3 ml
● Non Farmakologi • Hidroksizin (0,5 ml/kg setiap 4
Yang bisa dilakukan untuk – 6 jam)
pengobatan secara non • Imunomudulator
farmakologi ini adalah dengan • Imunosupresan
menghindari alergen yang • Kortikosteroid
diperkirakan sebagai penyebab • Siproheptadin
dari urtikaria, tetapi pada
umumnya hal ini sulit
dilaksanakan.
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN ISTIRAHAT & TIDUR
AKIBAT PATOLOGIS SISTEM
INTEGUMEN DENGAN URTIKARIA
PENGKAJIAN
01 02 03 04

Keluhan Utama : Riwayat Penyakit Sekarang : Riwayat Penyakit


Identitas Pasien
(Biasanya pasien Tanyakan sejak kapan pasien Dahulu :
mengeluh gatal, rambut merasakan keluhan seperti yang ada Apakah pasien dulu
rontok) pada keluhan utama dan tindakan pernah menderita
apa saja yang dilakukan pasien untuk penyakit seperti ini
menanggulanginya. atau penyakit kulit
lainnya.

05 06 07
Riwayat Penyakit Riwayat Psikososial : Riwayat Pemakaian Obat :
Keluarga : Apakah pasien merasakan Apakah pasien pernah menggunakan
Apakah ada keluarga yang kecemasan yang berlebihan. obat – obatan yang dipakai pada
pernah menderita penyakit Apakah sedang mengalami kulit, atau pernahkah pasien tidak
seperti ini atau penyakit stress yang tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.
kulit lainnya. berkepanjangan.
LANJUTAN ...

Pemeriksaan Fisik • Ekstremitas :


08 • Kesadaran umum : Lemah Perubahan kuku dan kuku dapat lepas.
• Tanda – tanda vital : naik atau turun • Kulit :
• Kepala : Kulit periorbital mengalami inflamasi dan
Bila kulit kepala sudah terkena dapat edema sehingga terjadi ekstropion pada
keadaan kronis dapat terjadi gangguan
terjadi alopesia.
pigmentasi. Adanya eritema, pengelupasan
• Mulut :
kulit , sisik halus dan skuama.
Dapat juga mengenai membrane mukosa
terutama yang disebabkan oleh obat.
• Abdomen :
Adanya limfadenopati dan hepatomegali.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pola tidur


berhubungan dengan pruritus. 01
Gangguan citra diri tubuh

02 berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak
bagus.

Resiko kerusakan jaringan


kulit berhubungan
terpapar alergen.
dengan 03
INTERVENSI KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
INTERVENSI RASIONAL

Mengerjakan hal ritual menjelang tidur. Udara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang
nyaman meningkatkan relaksasi.
Menjaga agar kulit selalu lembab. Tindakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal
biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.

Menghindari minuman yang mengandung kafein Kafein memiliki efek puncak 2 – 4 jam setelah dikonsumsi.
menjelang tidur.
Melaksanakan gerak badan secara teratur. Memberikan efek menguntungkan bila dilaksanakan di sore hari.

Anjurkan klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap Memudahkan peralihan dari keadaan terjaga ke keadaan tertidur.
memiliki ventilasi dan kelembaban yang baik.
LANJUTAN ...
Gangguan citra diri tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
INTERVENSI RASIONAL

Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang
mata, ucapan merendahkan diri sendiri). tampak nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya
berpengaruh terhadap konsep diri.
Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan. Terdapat hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan
reaksi serta pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.
Berikan kesempatan pengungkapan perasaan. Klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.

Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien Memberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan
yang cemas mengembangkan kemampuan untuk menilai kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas
diri dan mengenali masalahnya. situasi, ketakutan merusak adaptasi klien .
Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri, seperti Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
merias, merapikan.
LANJUTAN ...
Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan terpapar alergen.
INTERVENSI RASIONAL

Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan Menghindari alergen akan menurunkan respon alergi.
terhadap alergen yang telah diketahui.
Baca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan Menghindari dari bahan makanan yang mengandung alergen.
makan yang mengandung alergen.
Hindari binatang peliharaan. Binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi
keberadaan binatang di sekitar area rumah.
Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen
kerja, bila memungkinkan. yang ada di lingkungan.
VARICELLA
02
PENGERTIAN
Varisela merupakan penyakit akut Klasifikasi Varicella
menular yang ditandai oleh Menurut Siti Aisyah (2003). Klasifikasi Varisela dibagi menjadi
vesikel di kulit dan selaput lendir 2 :
yang disebabkan oleh virus 1. Varisela congenital

varisella. Varisela adalah infeksi Varisela congenital adalah sindrom yang terdiri atas parut
akut prime yang menyerang kulit sikatrisial, atrofi ekstremitas, serta kelainan mata dan
dan mukosa secara klinis terdapat susunan syaraf pusat. Sering terjadi ensefalitis sehingga
gejala konstitusi, kelainan kulit menyebabkan kerusakan neuropatiki.
polimorfi terutama berlokasi di 1. Varisela neonatal

bagian sentral tubuh, disebut juga Varisela neonatal terjadi bila terjadi varisela maternal
cacar air, chicken pox (Kapita antara 5 hari sebelum sampai 2 hari sesudah kelahiran.
Selekta, 2000). Neonatus yang lahir dalam masa risiko tinggi harus
Varicella juga sering disebut diberikan profilaksis VZIG pada saat lahir atau saat awitan
cacar air. infeksi maternal bila timbul dalam 2 hari setelah lahir.
Varisela neonatal biasanya timbul dalam 5 – 10 hari
walaupun telah diberikan VZIG.
ETIOLOGI

Menurut Richar E, varisela disebabkan oleh Herpes virus varicella atau


disebut juga virus varicella – zoster (virus V – Z). Virus tersebut dapat pula
menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai manifestasi klinis
yang berbeda. Diperkirakan bahwa setelah ada kontak dengan virus V – Z
akan terjadi varisela : kemudian setelah penderita varisela tersebut sembuh,
mungkin virus itu tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis)
dan kemudian virus V – Z diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan
herpes zoster. Virus V – Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam
darah penderita verisela dapat dilihat dengan mikroskop electron dan dapat
diisolasi dengan menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio
manusia.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Stadium Prodomal
Gejala timbul setelah 14 –
15 hari masa inkubasi
dengan timbulnya ruam
kulit disertai demam, Stadium Erupsi
malaise. Pada anak lebih Ruam kulit muncul
besar – besar dan dewasa dimuka dan kulit kepala,
didahului oleh demam badan dan ekstremitas.
selama 2 – 3 hari Penyebaran lesi varisela
sebelumnya, menggigil, menjadi krusta 8 – 12
malaise, nyeri kepala, jam dan akan lepas
anoreksia, nyeri punggung, dalam waktu 1 – 3
dan pada beberapa kasus minggu tergantung
nyeri tenggorok dan batuk. kepada dalamnya
kelainan kulit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

01 Isolasi Virus (3 – 5 hari)

02 PCR

03 ELISA

04 FAMA
PENATALAKSANAAN MEDIS
● Umum ● Obat antivirus
Varicella dan Herpes zoster pada anak  Pemberian antivirus dapat mengurangi lama
imunokompeten, biasanya tidak diperlukan sakit, keparahan dan waktu penyembuhan
pengobatan yang spesifik dan pengobatan yang akan lebih singkat.
diberikan bersifat simtomatis yaitu :  Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka
• Lesi masih berbentuk vesikel, dapat waktu yang kurang dari 48 – 72 jam setelah
diberikan bedak agar tidak mudah pecah. erupsi dikulit muncul.
• Vesikel yang sudah pecah atau sudah  Golongan antivirus yang dapat diberikan
terbentuk krusta, dapat diberikan salep yaitu asiklovir, valasiklovir dan farmasiklovir.
antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi  Dosis antivirus (oral) untuk pengobatan
sekunder. varicella dan herpes zoster
• Dapat diberikan antiseptik dan analgetik, :
tetapi tidak boleh golongan salisilat (aspirin) • Neonatus : Asiklovir 500 mg/m2 IV
untuk menghindari terjadinya sindroma setiap 8 jam selama 10 hari.
Reye. • Anak (2 – 12 tahun) : Asiklovir
• Kuku jari tangan harus dipotong untuk 4x20 mg/kgBB/hari/oral selama 5 hari.
mencegah terjadinya infeksi sekunder • Pubertas dan dewasa : Asiklovir
akibat garukan. 5x200 mg/hari/oral selama 7 hari.
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN ISTIRAHAT & TIDUR
AKIBAT PATOLOGIS SISTEM
INTEGUMEN DENGAN VARICELLA
PENGKAJIAN
01 02 03 04

Anamnesa : Identitas pasien Riwayat kesehatan dahulu (pernah Riwayat alergi kulit,
Diagnosis varisela menderita penyakit sejenis) reaksi alergi
ditegakkan berdasarkan makanan, obat serta
anamnesis, gejala zat kimia dan riwayat
prodromal, rasa gatal, dan kanker kulit
manifestasi klinis sesuai 06 07
tempat predileksi dan
morfologi yang khas
varisela. Riwayat kesehatan Kaji vital sign
09
sekarang (pernah kontak
dengan penderita sejeni Kaji Nyeri
05 adakah penderita yang 08
sama di lingkungan
Kaji kulit melibatkan seluruh penderita, sudah dan
area kulit, termasuk membran bebera lama menderita, Kaji riwayat 10
mukosa, ku kepala dan kuku kapan gejala terasa) imunisasi
Kaji nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hipertermi berhubungan
dengan respons inflamasi
sistemik
01
Gangguan gambaran diri (citra

02 diri) berhubungan dengan


perubahan struktur kulit

Gangguan pola tidur


berhubungan dengan timbul
gatal pada saat penyembuhan
03
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hipertermi berhubungan dengan respons inflamasi sistemik.
INTERVENSI RASIONAL

Monitor suhu tubuh pasien. Peningkatan suhu tubuh yang berkelanjutan pada pasien varisela akan
memberikan komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih parah (seperti
ensefalitis pascavarisela dan pneumonia pascavarisela) efek sekunder dari
peningkatan tingkat metabolisme umum dan dehidrasi akibat dari hipertermi.
Beri kompres dingin di kepala dan aksila. Memberikan respons dingin pada pusat pengatur panas dan pada pembuluh
darah besar.
Pertahankan asupan cairan minimal 2.500 ml Selain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh, juga akan meningkatkan
sehari. pengeluaran panas tubuh melalui sistem perkemihan, maka panas tubuh
juga dapat keluar melalui urine.
Kolaborasi pemberian analgetik – antipiretik. Analgetik diperlukan untuk penurunan respons nyeri. Antipiretik diperlukan
untuk menurunkan panas tubuh dan memberikan persaan nyaman pada
pasien.
LANJUTAN ...
Gangguan gambaran diri (citra diri) berhubungan dengan perubahan struktur kulit.
INTERVENSI RASIONAL

Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan Menentukan bantuan individual dalam menyusun rencana perawatan atau
hubungan dengan derajat ketidakmampuan. pemilihan intervensi.
Identifikasi asti dari kehilangan atau disfungsi Beberapa pasien dapat menerima secara efektif kondisi perubahan fungsi
pada pasien. yang dialaminya, sedangkan yang lain mempunyai kesulitan dalam
menerima perubahan fungsi yang dialaminya sehingga memberikan dampak
pada kondisi koping maladaptif.
Anjurkan orang yang terdekat untuk Menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu
mengizinkan pasien melakukan hal – hal perkembangan harga diri, serta mempengaruhi proses rehabilitasi.
sebanyak – banyaknya untuk dirinya.
Dukung perilaku atau usaha seperti Pasien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran
peningkatan minat atau partisipasi dalam individu masa mendatang.
aktivitas rehabilitasi.
LANJUTAN ...
Gangguan pola tidur berhubungan dengan timbul gatal pada saat penyembuhan
INTERVENSI RASIONAL

Observasi tanda – tanda vital. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.

Ciptakan lingkungan yang nyaman. Lingkungan yang nyaman dan tenang dapat membuat pasien untuk cepat
tidur.
Berikan health education tentang pentingnya Agar pasien mengerti tentang pentingnya tidur.
tidur.
Hindari tidur saat siang atau malam hari. Agar pada malam hari pasien dapat tidur dengan nyenyak.
THANKS!!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai