Anda di halaman 1dari 16

 Pengertian Hukum 1 Termodinamika

Hukum pertama termodinamika


merupakan perpanjangan dari hukum
kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Artinya,
betapapun banyak energi yang ada di awal
alam semesta, jadi akan ada jumlah itu di
akhir.
 Penjelasan/Penjabaran Hukum 1
Termodinamika
Dengan kerja sebagai konsep utama
dalam termodinamika, kita memerlukan
istilah untuk menyatakan kapasitas suatu
sistem untuk melakukan kerja: kapasitas itu
kita sebut energi. Pegas yang diregangkan
penuh memiliki kapasitas yang lebih besar
untuk melakukan kerja daripada pegas
yang sama hanya sedikit diregangkan:
pegas yang diregangkan penuh memiliki
energi lebih besar daripada pegas yang
sedikit diregangkan. Satu liter air panas
memiliki kapasitas untuk melakukan lebih
banyak pekerjaan daripada satu liter air
dingin yang sama: satu liter air panas
memiliki energi yang lebih besar daripada
satu liter air dingin. Dalam konteks ini,
tidak ada yang misterius tentang energi:
energi hanyalah ukuran kapasitas sistem
untuk melakukan kerja, dan kita tahu persis
apa yang kita maksud dengan kerja.
Hukum pertama pada dasarnya
didasarkan pada kekekalan energi, fakta
bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan. Hukum konservasi—hukum
yang menyatakan bahwa sifat tertentu tidak
berubah—memiliki asal-usul yang sangat
dalam, yang merupakan salah satu alasan
mengapa para ilmuwan, dan khususnya ahli
termodinamika, menjadi sangat
bersemangat ketika tidak ada yang terjadi.
Ada teorema terkenal, teorema Noether,
yang diajukan oleh matematikawan Jerman
Emmy Noether (1882–1935), yang
menyatakan bahwa untuk setiap hukum
kekekalan ada simetri yang bersesuaian.
Dengan demikian, hukum kekekalan
didasarkan pada berbagai aspek bentuk
alam semesta yang kita huni. Dalam kasus
khusus kekekalan energi, simetri adalah
bentuk waktu. Energi dilestarikan karena
waktu seragam: waktu mengalir dengan
mantap, tidak menumpuk dan berjalan
lebih cepat kemudian menyebar dan
berjalan perlahan. Waktu adalahsecara
seragam koordinat yang terstruktur. Jika
waktu berkumpul dan menyebar, energi
tidak akan dihemat. Jadi, hukum pertama
termodinamika didasarkan pada aspek yang
sangat dalam dari alam semesta kita dan
para ahli termodinamika awal tanpa
disadari menyelidiki bentuknya. “untuk
setiap proses apabila kalor Q diberikan
kepada sistem dan sistem melakukan usaha
W, maka akan terjadi perubahan energi
dalam ΔU = Q – W”.
Dimana U menunjukkan sifat dari
sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak.
W dan Q bukan fungsi Variabel keadaan,
tetapi termasuk dalam proses
termodinamika yang bisa merubah
keadaan. U merupakan fungsi variabel
keadaan (P,V,T,n). W bertanda positif bila
sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan dan negatif jika menerima
usaha lingkungan.
Q bertanda positif jika sistem
menerima kalor dari lingkungan dan
negatif jika melepas kalor pada lingkungan.
Perubahan energi dari sebuah sistem hanya
tergantung pada transfer panas ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan oleh
sistem dan tidak bergantung pada proses
yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada
petunjuk adanya arah perubahan dan
batasan-batasan lain. Rumus Hukum
Termodinamika 1
Secara matematis hukum I termodinamika
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = ∆U+W

Dengan ketentuan, jika:


Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam

ΔU = Q − W

Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)

Proses - Proses
1. Isobaris → tekanan tetap
2. Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
3. Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis
atau isometric) → W = 0
4. Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor
→Q=0

Persamaan Keadaan Gas

1. Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1
= V2/T2

2. Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 =
P2/T2
3. Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 =
P2V2

P, V, T Berubah (non adiabatis)


(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

4. Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada
tekanan tetap dan volum tetap → γ =
Cp/Cv

5. Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas
monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 =
0,693

6. Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2

Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi
(joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah
(joule)

 Penerapan Hukum 1 Termodinamika


dalam teknik/ kehidupan sehari-hari
1. Termos
Pada alat rumah tangga tersebut
terdapat aplikasi hukum I
termodinamika dengan sistem terisolasi.
Dimana tabung bagian dalam termos
yang digunakan sebagai wadah air,
terisolasi dari lingkungan luar karena
adanya ruang hampa udara di antara
tabung bagian dalam dan luar. Maka dari
itu, pada termos tidak terjadi
perpindahan kalor maupun benda dari
sistem menuju lingkungan maupun
sebaliknya

2. Mesin Kendaraan Bermotor


Pada mesin kendaraan bermotor
terdapat aplikasi termodinamika dengan
sistem terbuka. Dimana ruang didalam
silinder mesin merupakan sistem,
kemudian campuran bahan bakar dan
udara masuk kedalam silinder, dan gas
buang keluar sistem melalui knalpot.

3. Refferigerator (Lemari Es
Adalah suatu unit mesin pendingin
di pergunakan dalam rumah tangga,
untuk menyimpan bahan makanan atau
minuman. Untuk menguapkan bahan
pendingin di perlukan panas.
Lemari es memanfaatkan sifat ini.
Bahan pendingin yang digunakan sudah
menguap pada suhu -200C. panas yang
diperlukan untuk penguapan ini diambil
dari ruang pendingin, karena itu suhu
dalam ruangan ini akan turun.
Penguapan berlangsung dalam
evaporator yang ditempatkan dalam
ruang pendingin. Karena sirkulasi udara,
ruang pendingin ini akan menjadi dingin
seluruhnya.
Lemari Es merupakan kebalikan
mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk
mentransfer kalor keluar dari lingkungan
yang sejuk kelingkungn yang hangat.
Dengan melakukan kerja W, kalor
diambil dari daerah temperatur rendah
TL (katakanlah, di dalam lemari Es),
dan kalor yang jumlahnya lebih besar
dikeluarkan pada temperature tinggi Th
(ruangan).
Sistem lemari Es yang khas, motor
kompresor memaksa gas pada
temperatur tinggi melalui penukar kalor
(kondensor) di dinding luar lemari Es
dimana Qhdikeluarkan dan gas
mendingin untuk menjadi cair. Cairan
lewat dari daerah yang bertekanan tinggi
, melalui katup, ke tabung tekanan
rendah di dinding dalam lemari es,
cairan tersebut menguap pada tekanan
yang lebih rendah ini dan kemudian
menyerap kalor (QL) dari bagian dalam
lemari es. Fluida kembali ke kompresor
dimana siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang sempurna (yang
tidak membutuhkan kerja untuk
mengambil kalor dari daerah temperatur
rendah ke temperatur tinggi) tidak
mungkina ada. Ini merupakan
pernyataan Clausius mengenai hukum
Termodinamika kedua. Kalor tidak
mengalir secara spontan dari benda
dingin ke benda panas. Dengan
demikian tidak akan ada lemari Es yang
sempurna.

4. Pendingin Ruangan (AC)


Air Conditioner (AC) alias
Pengkondision Udara merupakan
seperangkat alat yang mampu
mengkondisikan ruangan yang kita
inginkan, terutama mengkondisikan
ruangan menjadi lebih rendah suhunya
dibanding suhu lingkungan sekitarnya.
Filter (penyaring) tambahan digunakan
untuk menghilangkan polutan dari
udara. AC yang digunakan dalam
sebuah gedung biasanya menggunakan
AC sentral. Selain itu, jenis AC lainnya
yang umum adalah AC ruangan yang
terpasang di sebuah jendela. Kunci
utama dari AC adalah refrigerant, yang
umumnya adalah fluorocarbon, yang
mengalir dalam sistem, menjadi cair dan
melepaskan panas saat dipompa (diberi
tekanan), dan menjadi gas dan menyerap
panas ketika tekanan dikurangi.
Mekanisme berubahnya refrigerant
menjadi cairan lalu gas dengan memberi
atau mengurangi tekanan terbagi mejadi
dua area. Sebuah penyaring udara, kipas,
dan cooling coil (kumparan pendingin)
yang ada pada sisi ruangan dan sebuah
kompresor (pompa), condenser coil
(kumparan penukar panas), dan kipas
pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati
filter, menuju ke cooling coil yang berisi
cairan refrigerant yang dingin, sehingga
udara menjadi dingin, lalu melalui
teralis/kisi-kisi kembali ke dalam
ruangan. Pada kompresor, gas
refrigerant dari cooling coil lalu
dipanaskan dengan cara pengompresan.
Pada condenser coil, refrigerant
melepaskan panas dan menjadi cairan,
yang tersirkulasi kembali ke cooling
coil. Sebuah thermostatmengontrol
motor kompresor untuk mengatur suhu
ruangan.
 Contoh perhitungan Hukum 1
Termodinamika

1. Suatu gas mempunyai volume awal 2,0


m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris
hingga volume akhirnya menjadi 4,5
m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm,
tentukan usaha luar gas tersebut ?? (1
atm = 1,01 x 105 Pa)

Pembahasan

Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap

Ditanya W ??
Dijawab :

W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105
joule

Anda mungkin juga menyukai