Anda di halaman 1dari 10

Teori Dienes

 Dienes adalah seorang matematikawan yang memusatkan perhatian


pengajaran kepada anak – anak.
 Dasar teorinya bertumpu pada Teori Piaget mengenai teori perkembangan
intelektual dan Teori Bruner dan pengembangannya diorientasikan kepada
anak – anak.
 Teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan diarahkan yang
melibatkan siswa untuk belajar secara aktif dan menyenangkan, sehingga
teori belajar Dienes terkait dengan konsep pembelajaran dengan pendekatan
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). .
 Teori belajar Dienes menekankan pada pembentukan konsep - konsep melalui
permainan yang mengarah pada pembentukkan konsep yang abstrak
Perangkat Belajar Dienes

Dienes menyatakan bahwa anak – anak secara alami memiliki sifat


konstruktivis daripada analitis. Anak – anak membangun pemahaman dari
pengalaman dengan menggunakan benda – benda nyata. Agar pemahaman anak
berkembang dan lebih mendalam diperlukan bahan atau peralatan belajar khusus
untuk mempermudah belajar matematika. Bahan belajar memiliki beberapa sifat
yang dapat digunakan pada pembelajaran :
1. Bebas dari gangguan
2. Mewujudkan struktur matematis tanpa notasi simbolik
Contoh perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempelajari
konsep matematika, antara lain :
 Blok Aritmatika Multibase (Multibase Arithmatics Block)

Sumber : Dimitris Chassapis. (2007). https://www.researchgate.net/figure/Multi-base-Arithmetic-Blocks-Base-


Ten_fig3_225968605

 Blok Logika (Logical Block)


Tahap – tahap teori belajar Dienes
Menurut Dienes konsep matematika dapat berhasil dipelajari dalam tahap –
tahap tertentu. Sebuah pembelajaran dapat mudah dipelajari jika dimulai dari
konsep yang sederhana hingga kompleks.
Dienes membentuk tahapan belajar berdasarkan tahapan Bruner yang terdiri
dari 3 tahapan yaitu : Enaktif, Ikonik dan Simbolik. Ketiga tahapan tersebut
kemudian dikembangkan menjadi 6 tahapan yaitu :
1. Permainan bebas (Free Play)
2. Permainan yang menggunakan aturan (Games)
3. Permainan kesamaan sifat (Searching for communalities)
4. Permainan representasi (Representation)
5. Permainan dengan simbolisasi (Symbolization)
6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Contoh pada alat peraga Blok Logika
1. Permainan Bebas (Free Play)
Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak
berstruktur dan tidak diarahkan.
Contoh :

Anak didik diminta mengamati bentuk, ukuran dan warna yang diberikan pada
permainan blok logika.
2. Permainan yang menggunakan aturan (Games)
Dalam permainan ini siswa sudah mulai meneliti pola – pola dan keteraturan yang
terdapat dalam konsep tertentu.
Contoh : Siswa menyebutkan benda yang berada di sekitar lingkungan berdasarkan
bangun datar yang sudah diperkenalkan.

3. Permainan kesamaan sifat (Searching for communities)


Siswa mulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat – sifat kesamaan dalam
permainan. Untuk melatih mencari kesamaan sifat-sifat ini, perlu mengarahkan anak
dengan mentranslasikan kesamaan struktur dari bentuk permainan.
Contoh :
Siswa menyebutkan persamaan sifat yang dimiliki oleh dua bangun datar antara
persegi dan persegi panjang.
Persamaan sifat persegi dan persegi panjang :
• Memiliki 4 sudut
• Memiliki 4 sisi
• Setiap sudut memiliki sudut sebesar 90°.
4. Permainan Representasi (Representation)
Representasi adalah tahap pengambilan kesamaan sifat dari beberapa situasi
yang sejenis. Representasi yang diperoleh bersifat abstrak setelah berhasil
menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi yang dihadapi. Dengan
demikian siswa mengarah pada pengertian struktur matematika yang sifatnya
abstrak.
Contoh :
Siswa menentukan banyaknya diagonal pada bangun datar.

Segitiga Segiempat Segilima Segienam


0 diagonal 2 diagonal 5 diagonal 27 diagonal
5. Permainan dengan simbolisasi (Symbolization)
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan
merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol
matematika atau melalui perumusan verbal. Pentingnya simbolisasi adalah untuk
meningkatkan kegiatan matematika ke satu bidang baru.
Contoh :
Siswa menentukan rumus banyaknya diagonal.
1
Rumus 𝑥 𝑛 (𝑛 − 3), banyak segi : 𝑛
2

1. Segitiga
1
Banyak segi 3, banyak diagonal : x3 3−3 =0
2

2. Segiempat
1
Banyak segi 4, banyak diagonal : x4 4−3 =2
2
6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Dalam tahap ini siswa dituntut untuk mengurutkan sifat – sifat konsep dan
kemudian merumuskan sifat baru konsep tersebut. Pada tahap formalisasi, siswa
sudah mempunyai pengetahuan tentang sistem yang berlaku dari pemahaman
konsep yang terlibat satu sama lainnya. Pada tahap ini juga, anak didik sudah
mampu menyelesaikan konsep dan permasalahan dalam bentuk soal yang
diberikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai